Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KERJA SANITASI

TAHUN 2022

RSUD SIMO KABUPATEN BOYOLALI

Jalan Simo-Bangak KM 1 Ds. Pelem Kec Simo, Kab Boyolali, 57377

Telepon / Fax (0276) 3294719 E-mail : rsusimo@yahoo.com


I. PENDAHULUAN
Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit
menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan
usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada penguasaan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan (Arifin, 2009).
Kesehatan lingkungan adalah: upaya perlindungan, pengelolaan, dan
modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat
kesejahteraan manusia yang semakin meningkat (Arifin, 2009)
Kesehatan lingkungan rumah sakit diartikan sebagai upaya penyehatan dan
pengawasan lingkungan rumah sakit yang mungkin berisiko menimbulkan
penyakit dan atau gangguan kesehatan bagi masyarakat sehingga terciptanya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2009).
Upaya kesehatan lingkungan rumah sakit meliputi kegiatan-kegiatan yang
kompleks sehingga memerlukan penanganan secara lintas program dan lintas
sektor serta berdimensi multi disiplin, untuk itu diperlukan tenaga dan prasarana
yang memadai dalam pengawasan kesehatan lingkungan rumah sakit (Depkes RI,
2004).
Adapun persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit berdasarkan
Permenkes No. 7 Tahun 2019 adalah meliputi : sanitasi pengendalian berbagai
faktor lingkungan fisik, kimiawi, biologi, dan sosial psikologi di rumah sakit.
Program sanitasi di rumah sakit terdiri dari penyehatan bangunan dan ruangan,
penyehatan makanan dan minuman, penyehatan air, penyehatan tempat
pencucian umum termasuk tempat pencucian linen, pengendalian serangga dan
tikus, sterilisasi/desinfeksi, perlindungan radiasi, pengendalian infeksi nosokomial,
dan pengelolaan sampah/limbah (Depkes RI, 2019).
II. LATAR BELAKANG
Rumah sakit (RS) adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan (Depkes RI, 2004).
Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi melakukan persiapan
pelaksanaan kegiatan, melakukan pengamatan kesehatan lingkungan,
melakukan pengawasan kesehatan lingkungan, melakukan pemberdayaan
masyarakat dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan;
Pelayanan sanitasi lingkungan merupakan salah satu indikator kualitas
pelayanan rumah sakit. Mutu pelayanan dari sanitasi lingkungan harus menjadi
bagian dari pengendalian mutu. pelayanan rumah sakit, dan harus dievaluasi
secara periodik terhadap konsep, kebutuhan, proses dan hasil yang diharapkan
demi menunjang peningkatan mutu pelayanan. Kegiatan pengendalian mutu
pelayanan sanitasi mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak
lanjut.
RSUD Simo Boyolali sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan,
tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan tersebut maka RSUD Simo perlu menyelenggarakan upaya
sanitasi/ kesehatan lingkungan sesuai peraturan kesehatan yang berlaku.
Beberapa peraturan yang mengatur tentang kegiatan pelayanan kesehatan
lingkungan antara lain diatur dalam :

1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 Tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular;
5. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun;
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Tata
Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku
Mutu Air Limbah lampiran 44 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau
Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
8. Keputusan Menteri Kesehatan 07 Tahun 2019 Tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Rumah bertujuan untuk
mewujudkan lingkungan rumah sakit baik indoor ataupun outdoor yang aman,
nyaman, dan sehat bagi para pasien, pekerja, pengunjung dan masyarakat di
sekitar rumah sakit, kejadian pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan yang ditimbulkan oleh rumah sakit dapat ditekan sekecil mungkin
atau bila mungkin dihilangkan (Darpito, 2003).
2. Tujuan Khusus
a. Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif untuk
seluruh petugas Rumah Sakit serta aman dan sehat bagi pasien,
pengunjung atau pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar
Rumah Sakit sehingga proses pelayanan Rumah Sakit berjalan baik dan
lancar.
b. Untuk menghindari timbulnya dampak negatif yang tidak diinginkan,
sebagai akibat dari lingkungan yang tidak sanitarian di rumah sakit.
c. Tidak terjadinya atau mengurangi pencemaran lingkungan di wilayah
sekitar RSUD Simo Kabupaten Boyolali.
IV. KEGIATAN POKOK

A. Penyehatan Air
1. Inspeksi kesehatan lingkungan sarana dan kualitas air bersih
2. Pengujian laboratorium untuk parameter mikrobiologi tiap satu bulan sekali
dan parameter kimia enam bulan sekali
3. Melakukan analisis resiko terhadap hasil inpeksi kesehatan lingkungan
dengan hasil pemeriksaan laboratorium
4. Pemberian desinfektan (kaporit) pada torent air bersih
5. Pemeliharaan jaringan air bersih
B. Penyehatan Udara
1. Pemantauan kualitas udara ruang IBS 6 bulan sekali
2. Pemantauan udara ambaien
3. Pemantauan udara emisi genset
4. Sterilisasi Ruangan
C. Penyehatan Tanah
Pemeliharaan jaringan IPAL
D. Penyehatan Pangan Siap Saji
1. Pemeriksaan parameter mikrobiologi pada sampel makanan satu tahun dua
kali
2. Pemeriksaan rectal swab pada penjamah makanan satu tahun dua kali
E. Penyehatan Sarana dan Bangunan
1. Inspeksi sanitasi lingkungan RS
2. Pengukuran kebisingan 1 tahun sekali
3. Pengukuran pencahayaan 1 tahun sekali
4. Pemeriksaan angka kuman lantai dan dinding
F. Pengamanan Limbah
1. Pengamanan limbah padat domestic
2. Pengamanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
3. Pengamanan Limbah Cair

G. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit


1. Survey keberadaan vektor dan binatang penganggu
2. Pencegahan keberadaan vektor dan binatang penganggu
3. Pemberantasan keberadaan vektor dan binatang penganggu
H. Pengawasan Linen (Laundry)
1. Pemeriksaan angka kuman (Usap linen bersih) pada Inst Laundry
I. Pengawasan Proses Dekontaminasi melalui Desinfeksi dan Sterilisasi
1. Usap alat medis/ Pemantauan kualitas hasil sterilisasi

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Penyehatan air
1. Inspeksi kesehatan lingkungan sarana dan kualitas air bersih
a. Menyiapkan formulir inspeksi kesehatan lingkungan sarana dan kualitas
air bersih
b. Melakukan inspeksi kesehatan lingkungan sarana dan kualitas air
bersih
c. Tindak lanjut hasil inspeksi kesehatan lingkungan sarana dan kualitas
air bersih
2. Pemeriksaan laboratorium parameter kimia dan mikrobiologis air bersih
a. Pengambilan sampel kimia air bersih
1) Langsung
a) Bersihkan gayung untuk mengambil sampel air
b) Kalibrasi/Mengocok dirigen dengan air sampel sebanyak 3 kali
pengulangan
c) Isi dirigen dengan air sampel menggunakan gayung kurang
lebih ¾ dirigen lewat dinding dirigen
d) Tutup dirigen dengan rapat, agar tidak tumpah
e) Pelabelan dirigen dengan menulis jenis sarana air bersih,
alamat, tanggal dan waktu pengambilan
f) Masukkan dirigen ke tas sampling/ransel yang kuat
g) Mengirim sampel ke laboratorium yang ditunjuk
h) Menerima bukti pengiriman sampel
i) Arsipkan bukti pengiriman sampel
2) Lewat kran
a) Membersihkan kran dengan tangan
b) Membuka aliran kran sekencang-kencangnya kurang lebih 2
menit
c) Membuka tutup dirigen, dan kocok / kalibrasi dirigen dengan air
sampel sampai 3 kali pengulangan
d) Isi dirigen dengan air sampel lewat kran sebanyak ¾ dirigen
lewat dinding dirigen
e) Tutup dirigen dengan rapat
f) Pelabelan dirigen dengan menulis jenis sarana air bersih,
alamat, tanggal dan waktu pengambilan
g) Masukkan dirigen ke tas sampling/ransel yang kuat
h) Mengirim sampel ke laboratorium yang ditunjuk
i) Menerima bukti pengiriman sampel
j) Arsipkan bukti pengiriman sampel
b. Pengambilan sampel mikrobiologis air bersih
1) Langsung
a) Buka tutup botol sampel usahakan jangan memegang mulut
botol
b) Sterilkan mulut botol dengan api menggunakan lampu spirtus
c) Gulung tali ditelapak tangan yang mudah untuk menurunkan
botol tanpa memegang mulut botol
d) Turunkan botol perlahan-lahan sampai dasar , usahakan botol
tidak membentur dinding
e) Setelah terasa isi penuh naikkan botol perlahan-lahan,
usahakan botol tidak membentur dinding
f) Buang isi botol hingga volumenya tinggal ¾ botol
g) Sterilkan mulut botol dengan api lampu spirtus
h) Tutup botol usahakan tangan tidak memegang mulut botol
i) Gulung tali kembali usahakan tangan tidak memegang mulut
botol
j) Pelabelan botol sampel dengan menulis jenis sarana air
bersih, alamat, tanggal dan waktu pengambilan
k) Masukkan botol sampel ke tas sampling/ransel yang kuat
l) Mengirim sampel ke laboratorium yang ditunjuk
m) Menerima bukti pengiriman sampel
n) Mengarsipkan bukti pengiriman sampel
2) Lewat kran
a) Bersihkan kran dengan mengusap kran dengan tangan
b) Buka aliran kran sekencang-kencangnya kurang lebih 2 menit
c) Tutup kran
d) Sterilkan kran dengan mengusap mulut kran dengan alkohol
atau membakar mulut kran dengan api
e) Buka dan alirkan kran dengan hati-hati
f) Buka botol sampel dan sterilkan mulut botol dengan api lampu
spirtus
g) Isi botol sampel dengan steril menggunakan api lampu spirtus
sampai volumenya ¾ botol
h) Tutup botol sampel dengan steril, usahakan jangan
memegang mulut botol
i) Pelabelan botol sampel dengan menulis jenis sarana air
bersih, alamat, tanggal dan waktu pengambilan sampel
j) Masukkan botol sampel ke tas sampling/ransel yang kuat
k) Mengirim sampel ke laboratorium yang ditunjuk
l) Menerima bukti pengiriman sampel
m) Mengarsipkan bukti pengiriman sampel
3. Pemberian desinfektan (kaporit) pada torent air bersih
a. Petugas menggunakan APD berupa sarung tangan dan masker
b. Petugas memaskukkan kaporit pada toren yang mempunyai hasil
sampel tidak memenuhi syarat

B. Penyehatan Udara
1. Pengukuran udara ambient, dan emisi di lingkungan RS
a. Mengirim surat pengajuan pengambilan sampel udara ambient dan
emisi gas buang ke BBTKL.
b. Menunggu jadwal pelaksanaan sampling
c. Persiapan untuk pengambilan sampel
d. Pengambilan sampel oleh laboratorium yang ditunjuk.
e. Pengambilan hasil uji laboratorium
f. Menyusun laporan evaluasi hasil laboratorium.
2. Pemeriksaan angka kuman ruang
a. Mengirim surat pengajuan pengambilan sampel angka kuman ruang
dan usap alat ke laboratorium yang ditunjuk.
b. Menunggu jadwal pelaksanaan sampling
c. Persiapan untuk pengambilan sampel
d. Pengambilan sampel oleh laboratorium yang ditunjuk.
e. Pengambilan hasil uji laboratorium
f. Menyusun laporan evaluasi hasil laboratorium.
3. Sterilisasi ruang dengan sistem foging
Sterilisasi ruangan ini dilakukan oleh cleaning service. Untuk jadwal
sterilisasi ruangan dilakukan tergantung permintaan tiap bangsal/ruangan.
a. Cara kerja Foging Ruang
1) Bahan kimia yang digunakan yaitu stericide
a. Menakar kebutuhan Bahan foging sesuai volume ruangan
yang akan difoging kemudian masukkan ke tangki fogger
b. Menyiapkan roll kabel dan APD lengkap
c. Petugas memakai APD lengkap yaitu, masker dengan tutup
muka, sarung tangan, penutup kepala, sepatu boot dan
apron
d. Petugas foging masuk ruangan
e. Foger dihubungkan dengan saklar atau arus listrik
f. Petugas memegang foger dengan 2 tangan, tangan kiri
memegang tanki foger dan tangan kanan memegang kepala
foger.
g. Kecepatan foger diatur pada posisi low, medium atau fast
h. Foger dihidupkan dengan memencet tombol on,
i. Petugas mengarahkan kepala foger ke semua sudut ruangan
dari mulai sis terjauh hingga terdekat dengan pintu keluar
j. Foger dimatikan dan mencabut sumber arus listrik
k. Petugas keluar dari ruangan,
l. Pintu ruangan ditutup dan diberi label sterilisasi
m. Tunggu 1-2 jam ruangan baru bisa digunakan
n. Lapor ke petugas ruang
o. Mencatat di buku sterilisasi ruang
C. Penyehatan Tanah
1. Pemeliharaan jaringan IPAL
a. Menyiapkan formulir pemeliharaan jaringan IPAL
b. Mengisi formulir pemeliharaan jaringan IPAL
c. Tindak lanjut hasil inspeksi pemeliharaan IPAL
D. Penyehatan makanan siap saji
1. Pemeriksaan sampel makanan, bahan makanan, usap alat makan dan
penjamah makanan
a. Mengirim surat pengajuan pengambilan sampel makanan, bahan
makanan, usap alat makan dan penjamah makanan ke laboratorium
yang ditunjuk.
b. Menunggu jadwal pelaksanaan sampling
c. Persiapan untuk pengambilan sampel
d. Pengambilan sampel oleh laboratorium yang ditunjuk.
e. Pengambilan hasil uji laboratorium
f. Menyusun laporan evaluasi hasil laboratorium.
2. Pemeriksaan rectal swab petugas
a. Mengirim surat pengajuan pengambilan usap rectal petugas penjamah
makanan
b. Menunggu jadwal pelaksanaan sampling
c. Persiapan untuk pengambilan sampel
d. Pengambilan sampel oleh laboratorium yang ditunjuk
e. Pengambilan hasil uji laboratorium
f. Menyusun laporan evaluasi hasil laboratorium
E. Penyehatan Sarana dan Bangunan
1. Inspeksi sanitasi lingkungan RS dan chek list pemeliharaan lingkungan
kerja;
a. Menyiapkan form inspeksi sanitasi lingkungan RS, meliputi : kualitas
lingkungan fisik, kebersihan dan kerapian ruang, kualitas kebersihan
kamar mandi / WC, kualitas wastafel, pengelolaan sampah medis –
non medis, benda tajam dan pemantauan serangga dan binatang
pengganggu.
b. Mengisi form inspeksi sanitasi lingkungan RS dan sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya pada chek list pemeliharaan lingkungan
kerja.
c. Membuat laporan rekap bulanan hasil dari inspeksi sanitasi
lingkungan dan melakukan tindak lanjut maupun rekomendasi.
2. Pengukuran kebisingan dan pencahayaan
a. Mengirim surat pengajuan pengujian kenisingan dan pencahayaan
ke laboratorium yang ditunjuk.
b. Menunggu jadwal pelaksanaan sampling
c. Persiapan ruangan yang akan dilakukan pengujian kebisingan dan
pencahayaan
d. Pengujian kebisingan dan pencahayaan oleh laboratorium yang
ditunjuk.
e. Pengambilan hasil uji laboratorium
f. Menyusun laporan evaluasi hasil laboratorium.
F. Pengelolaan limbah RS
1. Pengelolaan limbah padat infeksius non infeksius dan benda tajam
a. Menyiapkan form monitoring/buku bantu pengelolaan limbah padat
infeksius non infeksius dan benda tajam
b. Petugas sanitasi melakukan monitoring pengelolaan limbah padat
infeksius dan benda tajam secara langsung ke ruangan-ruangan.
c. Mengisi form monitoring pengelolaan limbah padat infeksius sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya
d. Membuat laporan evaluasi hasil monitoring
2. Pengelolaan limbah cair / IPAL
a. Pengukuran suhu, pH, dan debit harian
1) Menyiapkan alat pH meter
2) Indikator pH dan suhu dicolokkan pada lubang pH meter
3) Mencelupkan indikator Ph dan suhu pada limbah cair
4) Melihat angka yang tertera pada layar sampai menunjukkan
angka yang stabil.
5) Catat hasil pengukuran di buku monitoring IPAL
b. Pemeliharaan IPAL
1) Melakukan backwash IPAL setiap 2 minggu sekali , dengan cara
membuka semua stop kran reaktor biofilter secara bergantian
selama ± 1 menit.
2) Mengganti larutan kaporit bila sudah habis
3) Cek dan monitoring jalannya transfer pump
4) Cek penangkap lemak pada pre treatment dapur, dan lemak
diambil bila sudah penuh
5) Cek dan pembersihan pre treatment laundry
6) Cek pompa otomatis yang pada saluran IPAL yang digunakan
c. Pemeriksaan uji biologis limbah cair setiap 1 bulan sekali
d. Pemeriksaan uji kimia limbah cair setiap 6 bulan sekali
3. Pengelolaan limbah B3
a. Menyiapkan neraca limbah B3
b. Melakukan pengumpulan limbah B3 di tiap ruang / unit penghasil
limbah B3
c. Melakukan penyimpanan limbah B3 di TPS limbah B3
d. Melakukan pengolahan limbah B3 dengan pihak ke -3
4. Pemeriksaan laboratorium parameter kimia dan mikrobiologis limbah
g. Pengambilan sampel kimia air limbah
j) Memersihkan gayung untuk mengambil sampel air
k) Kalibrasi/Mengocok dirigen dengan air sampel sebanyak 3 kali
pengulangan
l) Mengisi dirigen dengan air sampel menggunakan gayung
kurang lebih ¾ dirigen lewat dinding dirigen
m) Menututup dirigen dengan rapat, agar tidak tumpah
n) Pelabelan dirigen dengan menulis jenis sarana air bersih,
alamat, tanggal dan waktu pengambilan
o) Memasukkan dirigen ke tas sampling/ransel yang kuat
p) Mengirim sampel ke laboratorium yang ditunjuk
q) Menerima bukti pengiriman sampel
r) Mengarsipkan bukti pengiriman sampel
h. Pengambilan sampel mikrobiologis air limbah
4. Membersihkan kran dengan mengusap kran dengan tangan
5. Buka aliran kran sekencang-kencangnya kurang lebih 2 menit
6. Menutup kran
7. Menyeterilkan kran dengan mengusap mulut kran dengan
alkohol atau membakar mulut kran dengan api
8. Membuka dan mengalirkan kran dengan hati-hati
9. Membuka botol sampel dan sterilkan mulut botol dengan api
lampu spirtus
10. Mengisi botol sampel dengan steril menggunakan api lampu
spirtus sampai volumenya ¾ botol
11. Menutup botol sampel dengan steril
12. Pelabelan botol sampel dengan menulis jenis sarana air
bersih, alamat, tanggal dan waktu pengambilan sampel
13. Memasukkan botol sampel ke tas sampling/ransel yang kuat
14. Mengirim sampel ke laboratorium yang ditunjuk
15. Menerima bukti pengiriman sampel
16. Mengarsipkan bukti pengiriman sampel
G. Pengendalian vektor dan binatang pengganggu
1. Surveilans keberadaan vektor dan binatang pengganggu
a. Melakukan monitoring keberadaan vektor dan binatang pengganggu
(jentik nyamuk, kecoa , tikus, lalat, kucing) dengan melihat tanda-tanda
adanya kotoran, jejak kaki, dan fisiknya langsung.
b. Melakukan tindak lanjut
2. Upaya Pencegahan keberadaan vektor dan binatang pengganggu
a. Melakukan pengelolaan sampah maupun limbah yang memenuhi
syarat.
b. Melakuan PSN dan 3M
3. Pemberantasan keberadaan vektor dan binatang pengganggu
a. Abatisasi untuk jentik nyamuk
b. Foging nyamuk di area lingkungan RS
c. Pemberantasan tikus memukul secara fisik, menggunakan perangkap
lem tikus dan insektisida racun tikus .
d. Kecoa dengan blattanex, baygon semprot, dipukul secara fisk, dan
menyiram dengan air panas pada tempat perindukan.
e. Penangkapan kucing yang berada di area RS.
H. Pengelolaan linen
1. Pengelolaan linen yang sesuai standart
a. Pengumpulan, dilakukan :
1) Pemilahan antara linen infeksius dan non-infeksius dimulai dari
sumber dan memasukkan linen ke dalam kantong plastik sesuai
jenisnya serta diberi label.
2) Menghitung dan mencatat linen di ruangan.
b. Penerimaan
1) Mencatat linen yang diterima dan telah terpisah antara infeksius
dan non-infeksius.
2) Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya.
c. Pencucian
1) Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas
mesin cuci dan kebutuhan deterjen dan disinfektan.
2) Membersihkan linen kotor dan tinja, urin, darah, dan muntahan
kemudian merendamnya dengan menggunakan disinfektan.
3) Mencuci dikelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya.
d. Pengeringan
e. Penyetrikaan
f. Penyimpanan
1) Linen harus dipisahkan sesuai jenisnya.
2) Linen baru yang diterima ditempatkan di lemari bagian bawah.
3) Pintu lemari selalu tertutup.
g. Distribusi dilakukan berdasarkan kartu tenda terima dari petugas
penerima, kemudian petugas menyerahkan linen bersih kepada
petugas ruangan sesuai kartu tanda terima.
h. Pengangkutan
1) Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan
dengan kantong yang digunakan untuk membungkus linen kotor.
2) Menggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup antara
linen bersih dan linen kotor. Kereta dorong harus dicuci dengan
disinfektan setelah digunakan mengangkut linen kotor.
3) Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan
bersamaan.
4) Linen bersih diangkut dengan kereta dorong ayng berbeda warna
2. Pemeriksaan kesterilitasan linen / usap linen
Di lakukan oleh pihak ke-3.
VI. SASARAN

1. Program Lingkungan Sehat, antara lain terpenuhi persyaratan kesehatan


lingkungan di seluruh rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain
termasuk pengelolaan limbah.
2. Standar Pelayanan Minimal dengan sasaran, diantaranya terpenuhinya
persyaratan kesehatan lingkungan di institusi sepertirumah  sakit (limbah cair
memenuhi syarat,  menyelenggarakan pengelolaan limbah padat medis dan
domestik, kontinuitas dan kualitas air memenuhi syarat, hygiene sanitasi 
makanan dan minuman, dan angka kuman memenuhi syarat.

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN PELAKSANAAN
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Inspeksi kesehatan
lingkungan sarana dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kualitas air bersih
2. Pengujian laboratorium untuk
parameter mikrobiologi air √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bersih
3. Pengujian laboratorium untuk
√ √
parameter kimia air bersih
4. Pemberian desinfektan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
P (kaporit) pada toren air bersih
5. Pemeliharaan air bersih √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Pemantauan kualitas udara
√ √
ruang IBS
7. Pemantauan udara ambeint √
8. Pemantauan udara emisi

genset
9. Pemeliharaan jaringan IPAL √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Pemeriksaan parameter
√ √
mikrobiologi sampel makanan
11. Pemeriksaan rectal swab
√ √
penjamah makanan
12. Inspeksi sanitasi lingkungan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
RS
13. Pengukuran Kebisingan dan
√ √
pencahayaan
14. Pemeriksaan angka kuman
√ √
lantai dan dinding
15. Pengelolaan limbah padat
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
medis dan benda tajam
16. Pengukuran debit, suhu, PH
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
air limbah
17. Uji laboratorium bakteriologis
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
limbah cair
18. Uji laboratorium kimia limbah
√ √
cair
19. Pengelolaan limbah B3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
20. Pengelolaan limbah non
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
medis
21. Pemantauan pengambilan
p dan penimbangan limbah B3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
oleh transporter
22. Pemberian desinfektan
(kaporit) pada torent apabila √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hasil tidak memenuhi syarat
23. Uji laboratorium sampel
√ √
kimia air bersih
24. Uji laboratorium sampel
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bakteriologis air bersih
25. Pemeliharaan jaringan air
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bersih
26. Surveilans keberadaan vektor
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan binatang pengganggu
27. Pencegahan keberadaan
vektor dan binatang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengganggu
28. Pemberantasan keberadaan
vektor dan binatang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengganggu
29. Pemeriksaan usap linen √ √
30. Usap alat medis/
Pemantauan kualitas hasil √ √
sterilisasi
II. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan meliputi kesesuaian pelaksanaan jadwal
kegiatan, kecenderungan hasil kegiatan terhadap standart yang ditentukan dan
kendala yang dihadapi. Evaluasi ini dilakukan setiap bulan oleh pelaksana
kegiatan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Sanitasi.
Semua hasil kegiatan yang telah dilakukan di rekap ke dalam buku bantu atau
form monitoring kegiatan, untuk dilakukan evaluasi terhadap tindak lanjut yang
telah dilakukan, cenderung terjadi perubahan atau tidak, dan kendala yang
dihadapi selama melakukan kegiatan. Pelaporan di lakukan setiap bulan sekali
ditujukan kepada Direktur, Kepala Seksi Penunjang, dan unit atau instalasi lain
yang berkaitan.

Ditetapkan di : Boyolali

Pada tanggal :

DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO

DR. RATMI PUNGKASARI, M.KES


NIP. 19690910 200212 2 007

Anda mungkin juga menyukai