Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah-lokasi, salah-prosedur, salah pasien pada operasi, adalah sesuatu yang
mengkhawatirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini adalah akibat
dari komunikasi yang tidak efektif atau tidak adekuat antara anggota tim bedah,
kurang/tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site marking), dan tidak
ada prosedur untuk verifikasi lokasi operasi. Di samping itu pula asesmen pasien yang
tidak adekuat, penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat, budaya yang tidak
mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim bedah, permasalahan yang
berhubungan dengan resep yang tidak terbaca (illegible hand writing) dan pemakaian
singkatan adalah merupakan faktor-faktor kontribusi yang sering terjadi.

Kepastian tepat lokasi operasi, tepat prosedur dan tepat pasien perlu diperhatikan
terhadap semua pasien yang akan dilakukan pembedahan di RSUD DATU
SANGGUL RANTAU, baik yang memerlukan pembiusan lokal maupun pembiusan
Umum/ Regional.

Rumah sakit perlu untuk secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau
prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi masalah yang mengkhawatirkan ini.
Digunakan juga praktek berbasis bukti, seperti yang digambarkan di Surgical Safety
Checklist dari WHO Patient Safety (2009), juga di The Joint Commission’s Universal
Protocol for Preventing Wrong Site, Wrong Procedure, Wrong Person Surgery

Penandaan lokasi operasi perlu melibatkan pasien dan dilakukan atas satu pada tanda
yang dapat dikenali.Tanda itu harus digunakan secara konsisten di rumah sakit dan
harus dibuat oleh operator / orang yang akan melakukan tindakan, dilaksanakan saat
pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan
disayat.

1
Penandaan lokasi operasi ditandai dilakukan pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang
belakang).

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud

Maksud proses verifikasi praoperatif adalah untuk :

 Memverifikasilokasi, prosedur dan pasien yang benar


 Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan yang
relevan tersedia, diberi label dengan baik dan dipampang.
 Melakukan verifikasi ketersediaan setiap peralatan khusus dan / atau implant –
inplant yang dibutuhkan

2. Tujuan

 Memberikan rasa aman kepada penderita dan keluarga terhadap ketepatan lokasi
pembedahan yang akan dilakukan pada diri pasien.
 Memudahkan kepada tim untuk mengenali lokasi sebelum tindakan pembedahan
dilakukan.
 Mencegah salah lokasi, salah pasien dan salah tindakan pembedahan dengan
tujuan mengenali tepat lokasi tepat pasien dan tepat tindakan
 Meminimalkan kejadian insiden keselamatan pasien.

C. DEFINISI
Pengertian dari tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien adalah :
1. Penandaan lokasi operasi adalah tata cara yang wajib dilakukan sebelum tindakan
yang akan dilakukan pembedahan pada semua pasien.
2. Tepat Lokasi adalah melaksanakan tindakan pembedahans ecara tepat pada lokasi
yang diharapkan.

2
3. Tepat Prosedura dalah melaksanakan tindakan pembedahan sesuai prosedur yang
sudah ditetapkan sesuai dengan masing – masing bidang keilmuan bedah terkait
4. Tepat Pasien adalah melaksanakan tindakan pembedahan sesuai dengan pasien
tepat yang terjadwal operasi (perawat harus melakukan identifikasi pasien sebelum
pasien dimasukkan kekamar operasi)

BAB II

RUANG LINGKUP KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR

DAN TEPAT PASIEN OPERASI

Dengan berpedoman pada Surgical Safety Checklist dari WHO Patient Safety (2009),
aspek – aspek ruang lingkup pada tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien adalah :

1. Penandaan lokasi operasi yang dilakukan di ruang rawat inap atau IGD untuk kasus
cyto
2. Langkah – langkah untuk mendukung kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat
pasien.
3. Evaluasi hasil
4. Pencatatan dan pelaporan

BAB III

TATALAKSANA KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT


PASIEN OPERASI

A. TEPAT LOKASI

Penandaan operasi dilaksanakan di unit perawatan tempat pasien rawat inap

 Dokter menjelaskan prosedur operasi pada pasien dan keluarga dengan didampingi
perawat.
 Dokter menjelaskan pada pasien tujuan penandaan lokasi operasi
 Spidol permanen disiapkan oleh perawat dalam mempersiapkan lokasi yang akan
ditandai.

3
 Dokter menandai lokasi operasi dengan spidol permanen, dengan tanda silangdan
besarnya disesuaikan.

X
 Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur
(jari tangan, jari kaki, lesi), atau multiple level (tulang belakang)
 Perawat mengingatkan pasien supaya tanda jangan dihapus atau terhapus sebelum
tindakan pembedahan dilakukan.
 Sebelum pasien diantar ke kamar operasi perawat ruangan memastikan apakah tanda
masih ada
 Perawat kamar operasi saat terima pasien wajib mengecek kembali penandaan
operasi
Catatan :

 Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan :


 Kasus organ tunggal (misalnya operasi caecar, jantung, TUR, Circumsisi dll)
 Kasus yang melibatkan gigi dan mulut
 Prosedur yang melibatkan bayi prematur dimana penandaan dikhawatirkan akan
menyebabkan tato permanen
 Dimana secara klinis atau anatomi tidak memungkinkan untuk diberi tanda
(permukaan mukosa, perineum, amandel, haemoroid,)
 Untuk gigi, nama prosedur tindakan gigi akan ditandai pada rontgen gigi.
 Bila pasien menolak dan sudah dijelaskan, pasien dan keluarga diminta membuat
surat penolakan.
 Untuk pasien operasi yang sifatnya cyto :
 Pasien dari instalasi gawat darurat, penandaan dari IGD
 Untuk kasus pasien dikirim ke instalasi kamar operasi belum ada penandaan
akan dilakukan penandaan di kamar operasi sebelum dilakukan pembedahan.

4
B. TEPAT PROSEDUR
 Operasi dilakukan sesuai standar prosedur operasi sesuai dari masing – masing
bidang keilmuan bedah terkait
 Prosedur darurat tindakan bedah dapat dilakukan apabila ditemukan hal – hal
emergency diluar prosedur standar operasi.

C. TEPAT PASIEN
 Pelaksanaan tindakan pembedahan sesuai dengan pasien yang tepat dalam hal ini
sesuai dengan yang terjadwal operasi. ( perawat harus melakukan identifikasi
pasien sebelum pasien dimasukkan ke kamar operasi dan dilakukan identifikasi
ulang sesaat sebelum tindakan pembedahan).

BAB IV

DOKUMENTASI

Untuk pendokumentasian pada kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi :

1. Penandaan lokasi operasi selain di tandai pada pasien juga ditulis di form serah terima
pasien ke IKO
2. Format surgical safety checklist (pelaksanaan Time Out Breefing di dokumentasikan
dalam Form surgical safety check list dan tersimpan dalam status pasien)
3. Bila ada kejadian Tidak Diinginkan misalnya salah sisi/ salah prosedur/ salah pasien
harus dilaporkan dan didokumentasikan pada lembar insiden dan dibuatkan
investigasi.

5
6
7

Anda mungkin juga menyukai