Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
bimbingan, petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita semua, atas selesainya Buku Panduan
Kebersihan Tangan ini dapat tersusun.

Buku Panduan ini disusun agar petugas melakukan kebersihan tangan, karena
kebersihan tangan merupakan salah satu prosedur yang paling penting dan efektif mencegah
Healthcare Associated Infections (HAIs) bila dilakukan dengan baik dan benar.

Terimakasih kepada Tim yang telah menyusun Buku Panduan Kebersihan Tangan ini,
dan kami mengharapkan agar Buku Panduan Kebersihan Tangan ini dapat menjadi panduan
dalam meningkatkan kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan di lingkungan Rumah
Sakit.

Tanah Tinggi, 20 Maret 2018

Direktur

dr. Luthfy Indra Jaya Sebayang, M. Kes


BAB I
DEFINISI

1. Kebersihan Tangan : Proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
2. Flora Transien dan Flora Residen
Istilah ini menggambarkan dimana bakteri dan mikroorganisme berada dalam lapisan kulit
Flora Transien : Diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain atau
permukaan yang terkontaminasi (Mis : meja periksa, toilet, lantai) selama bekerja.
Organisme ini tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan
menggunakan sabun biasa dan air.
Flora Residen : Tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel rambut,
dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan
keras dengan sabun dan air bersih. Untungnya pada sebagian besar kasus, flora residen
kemungkinan kecil terkait dengan infeksi yang menular.
3. Air Bersih
Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman untuk
diminum serta pemakaian lainnya (misalnya kebersihan tangan dan membersihkan
instrument medis) karena memenuhi standart kesehatan yang telah ditetapkan. Pada
keadaan minimal air bersih harus bebas dari mikroorganisme dan memiliki turbiditas
rendah (jernih, tidak berkabut).
4. Sabun
Produk-produk pembersih (batang,cair, lembar, atau bubuk) yang menurunkan tegangan
permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris, dan mikroorganisme yang
menempel sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan gososkan untuk melepas
mikroorganisme secara mekenik, sementara sabun antiseptic (antimikroba) selain
melepas juga membunuh atau menghambat pertumbuhan dan hamper semua
mikroorganisme
5. Agen Antiseptik atau antimikroba
Bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau jaringan hidup lain untuk menghambat
atau membunuh mikroorganisme (baik yang sementara atau yang merupakan penghuni
tetap) sehingga mengurangi jumlah bakteri
Contohnya adalah :
a. Alkohol 60 - 90%(etil dan isopropyl atau metil alcohol)
b. Khlorhexidin glukonat 2 – 4% (Hiblicens, hibiscrub, hibitane)
c. Khlorhexidin glukonat dan cetrimide dalam berbagai konsentrasi (savlon)
d. Yodium 3% yodium dan produk alcohol berisi yodium atau tincture (yodiun tinktur)
e. Iodofor 7,5 – 10% berbagai konsentrasi (betadin atau wescodyne)
f. Kloroksilenol 0,5 – 4% (Parakloro metaksilenol atau PCMX) berbagai
konsentrasi (dettol)
g. Triklosan 0,2 – 2%.
6. Emollient Cairan organic seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang ketika

2
ditambahkan pada handrub atau lotion tangan akan melunakkan kulit dan membantu
mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan, iritasi dan dermatitis) akibat
pencucian tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tanpa antiseptic) dan air.

BAB II
RUANG LINGKUP

1. Segera : Setelah tiba di tempat kerja


2. Sebelum :
a. Kontak langsung dengan pasien
b. Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasive
c. Menyediakan /mempersiapkan obat-obatan

3
d. Mempersiapkan makanan
e. Memberi makan pasien
f. Meninggalkan rumah sakit
3. Diantara : Prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terkontaminasi, untuk menghilangkan kontaminasi silang
4. Setelah :
a. Kontak dengan pasien
b. Melepas sarung tangan
c. Melepas alat pelindung diri
d. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksudat luka dan
peralatan yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah, cairan
tubuh, ekskresi, (bedpen, urinal) apakah menggunakan atau tidak menggunakan
sarung tangan

BAB III
TATA LAKSANA

1. Indikasi Kebersihan Tangan


a. Kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terkontaminasi atau
diduga terkontaminasi mikroorganisme, cairan tubuh, darah dan setelah dari kamar
mandi
b. Alkohol handrub digunakan untuk tindakan antiseptic rutin untuk kegiatan
perawatan pasien
c. Lakukan kebersihan tangan
1) Sebelum kontak langsung dengan pasien
2) Setelah melepas sarung tangan
3) Sebelum melakukan dan menangani alat-alat invasive untuk perawatan
pasien
4) Setelah kontak dengan cairan tubuh, membrane mukosa, kulit yang tidak utuh
dan wound dressing
5) Saat merawat pasien akan berpindah dari area terkontaminasi ke area

4
bersih
6) Setelah kontak dengan peralatan dan lingkungan di sekitar pasien
d. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handrub sebelum menyiapkan
obat dan makanan
e. Bila sudah cuci tangan alcohol handrub tidak perlu menggunakan sabun dan air
mengalir secara bersama-sama
2. Tehnik kebersihan tangan
a. Untuk cuci tangan dengan alcohol handrub tuang cairan ke telapak tangan,
pastikan cairan tersebut dapat membasahi seluruh telapak tangan, kemudian
lakukan 6 langkah cuci tangan, tunggu tangan kering.
b. Waktu yang diperlukan untuk cuci tangan dengan alcohol handrub 20-30 dtk
c. Untuk cuci tangan dengan sabun dan air mengalir basahi tangan, tuang sabun ke
telapak tangan, pastikan sabun tsb dapat membasahi seluruh tangan. Kemudian
lakukan 6 langkah cuci tangan.
d. Waktu yang diperlukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir 40 s/d 60
dtk.
e. Pastikan tangan dikeringkan sampai kering menggunakan handuk/tissue sekali
pakai, jangan melakukan kegiatan yang membuat tangan terkontaminasi.
f. Pastikan handuk tidak dipakai berulang kali.
g. Hindari penggunaan air panas, penggunaan air panas untuk cuci tangan yang
berulang meningkatkan resiko dermatitis.
h. Lebih baik gunakan sabun cair untuk cuci tangan. Jika menggunakan sabun
batang, gunakan sabun batang dalam ukuran kecil untuk menghindari kontaminasi
sabun
3. Rekomendasi persiapan cuci tangan untuk pembedahan
a. Jika tangan tampak kotor, cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan cuci
tangan pembedahan. Bersihkan kotoran di bawah kuku menggunakan pembersih
kuku, bilas di bawah air mengalir.
b. Hindari cipratan waktu menyikat tangan
c. Lepas cincin, jam tangan, gelang sebelum melakukan cuci tangan
pembedahan. Jangan gunakan cat kuku
d. Antiseptik cuci tangan pembedahan lebih direkomendasikan dibanding sabun
antimikroba atau alcohol handrub, pertahankan tangan tidak terkontaminsai
sebelum menggunakan sarung tangan steril
e. Jika kualitas air tidak sesuai standar kualitas air kamar operasi, antiseptic cuci
tangan direkomendasikan meggunakan alcohol handrub sebelum mengguankan
sarung tangan steril untuk prosedur pembedahan
f. Ketika cuci tangan untuk pembedahan menggunakan sabun antimikroba sikat
tangan dan jari-jari selama 2 sampai 5 menit.
g. Cuci tangan untuk pembedahan menggunakan produk alcohol handrub untuk
pembedahan, ikuti petunjuk pabrik. Tuang produk hanya pada tanga yang kering,
jangan mengkombinasikan scrub dan handrub secara bersamaan.

5
h. Ketika menggunakan alcohol handrub, gunakan secukupnya sampai tangan dan
jari-jari basah.
i. Setelah menggunakan alcohol handrub tunggu sampai tangan dan jari kering
sebelum menggunakan sarung tangan steril
4. Pemilihan dan Pengelolaan bahan cuci tangan
a. Jelaskan petugas kesehatan bahwa bahan cuci tangan beresiko terjadi iritasi
b. Lakukan evaluasi terjadinya reaksi pemakaian produk cuci tangan.
c. Pemilihan produk cuci tangan:
1) Pastikan bahwa produk selain digunakan untuk cuci tangan, juga bisa
untuk merawat tangan dan sesuai dengan tipe sarung tangan yang
digunakan.
2) Minta informasi tentang, effect pelembab, antimikroba dari produk alcohol
handrub yang digunakan
3) Pastikan tempat/dispenser cuci tangan mudah diakses
4) Pastikan dispenser cuci tangan terisi, dan berfungsi
5) Pastikan dispenser alcohol handrub aman dari resiko kebakaran
d. Dispenser sabun dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisian ulang
e. Jangan menambahkan sabun cair kedalam tempatnya bila masih ada isinya,
penambahan ini dapat menyebabkan kontaminasi bakteri pada sabun yang
dimasukkan.
5. Perawatan Kulit
a. Pemilihan produk harus mempertimbangkan resiko dermatitis kontak dan
kerusakan kulit lainnya. Edukasi petugas tentang resiko tsb
b. Sediakan produk alternative untuk petugas yang menderita alergi atau reaksi yang
merugikan dari produk cuci tangan
c. Jika diperluakan untuk meminimalkan reaksi iritasi gunakan hands lotion/cream
6. Penggunaan sarung tangan
a. Pengguanaan sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan.
b. Gunakan sarung tangan ketika beresiko kontak dengan darah atau benda yang
terkontaminasi, membaran mukosa, dan kulit yang tidak utuh
c. Lepas segera sarung tangan setelah tindakan perawatan. Jangan gunakan
sarung tangan yang sama untuk merawat lebih dari 1 pasien
d. Ganti atau lepas sarung tangan saat merawat pasien yang sama dari sisi yang
terkontaminasi ke sisi tubuh yang bersih.
e. Hindari re-use sarung tangan. Jika harus re-use lakukan prosedur re-
processing. Pastikan sarung tangan tidak rusak dan sudah didekontaminasi
7. Persyaratan cuci tangan/hand hygiene
a. Tidak menggunakan cat kuku dan kuku buatan
b. Jaga kuku tetap pendek < 0,5cm

6
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Audit kemampuan kebersihan tangan


2. Audit kepatuhan kebersihan tangan
3. Hasil audit dilaporkan ke Direktur dan unit terkait

Lampiran 1

7
Lampiran 2

8
Lampiran 3

9
1. Sebelum kontak 4. Setelah kontak
dengan pasien dengan pasien

3. Setelah Terkena Cairan 5. Setelah Kontak dengan


Tubuh Pasien lingkungan pasien

10

Anda mungkin juga menyukai