Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

(HAND HYGIENE)
DI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

Disusun Oleh
Rumah Sakit Islam
Banjarmasin

Alamat : Jl. Letjend. S. Parman No 88 Banjarmasin Kode Pos 70115

Telp : (0511) 3354896-3350332-3350335

Website :

1
VISI MISI MOTTO DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

VISI
Rumah Sakit Islam Banjarmasin sebagai Rumah Sakit yang profesional
bermutu dan menjadi pilihan serta kebanggaan masyarakat

MISI
Rumah Sakit Islam Banjarmasin didirikan untuk pelayanan kesehatan
membantu pasien untuk memperoleh kesehatan jasmani dan rohani
juga sebagai media dakwah islamiyah

MOTTO
Cepat dalam pelayanan, Islami dalam pengabdian, Nyaman bagi
pelanggan, Tepat dalam tindakan, Aman dan bermutu

TUJUAN
Meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat tanpa membedakan Suku,
Agama, Ras, Aliran serta membentuk mental spiritual yang islami

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
VISI MISI MOTTO DAN TUJUAN...............................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I DEFINIS............................................................................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP............................................................................4
BAB III TATA LAKSANA............................................................................. 5
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................10
BAB V PENUTUP.............................................................................................11
LAMPIRAN.......................................................................................................12

3
BAB I

DEFINISI

A.LATAR BELAKANG
Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat di rumah sakit
ketika pasien masuk rawat atau pernah dirawat di rumah sakit. Infeksi
nosokomial terjadi setelah lebih dari 48 jam hari rawat. Kegagalan
melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai
penyebab utama infeksi nosokomial (HAIs/ Healthcare associated
infections) dan penyebaran microorganisme multi resisten di fasilitas
pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang penting
terhadap timbulnya wabah.
Dari sudut pandang pencegahan dan pengendalian infeksi, praktik
membersihkan tangan adalah untuk mencegah infeksi yang ditularkan
melalui tangan. Tujuan kebersihan tangan adalah untuk menghilangkan
semua kotoran atau debris serta menghambat atau membunuh
mikroorganisme di tangan ini diperoleh dari kontak dengan pasien dan
lingkungan. Sejumlah mikroorganisme permanen juga tinggal dilapisan
terdalam permukaan kulit yaitu staphylococcus epidermis.
Selain memahami prosedur mencuci, para petugas kesehatan perlu
memahami indikasi dan keuntungan dari kebersihan tangan terutama
keterbatasan pemakaian sarung tangan. Dengan adanya panduan
kebersihan tangan diharapkan masyarakat rumah sakit mampu
menerapkan prosedur tangan dengan baik dan benar dapat mencegah
penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi nosokomial.

B.TUJUAN
1. Tujuan umum
Terlaksananya kegiatan kebersihan tangan untuk mencegah infeksi
yang ditularkan melalui tangan.
2. Tujuan khusus
a. Semua karyawan Rumah Sakit Islam Banjarmasin mengetahui
pentingnya tentang kebersihan tangan;
b. Semua karyawan Rumah Sakit Islam Banjarmasin mengetahui
pentingnya pelaksanaan kebersihan tangan;
c. Semua karyawan Rumah Sakit Islam Banjarmasin mengetahui
indikasi dalam kebersihan tangan;
d. Semua karyawan Rumah Sakit Islam Banjarmasin mengetahui
persiapan untuk kebersihan tangan;
e. Semua karyawan Rumah Sakit Islam Banjarmasin mengetahui
prosedur tentang kebersihan tangan;

1
f. Semua karyawan Rumah Sakit Islam Banjarmasin mampu
mengaplikasikan kebersihan tangan.

C. DEFINISI
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan
kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa
dan air.
Flora transien dan flora residen pada kulit
1. Flora transien pada tangan diperoleh melalui kontak dengan pasien,
petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungannya (mislanya
meja periksa, lanati atau toilet) organisme ini tinggal dilapisan luar
kulit dan terangkat dengan mencuci tangan menggunakan sabun
biasa dan air mengalir.
2. Flora residen tinggsl dilapisan kulit yang lebih serta didalam folikel
rambut, dan tidak dapat dihilangkan seluruhnya. Bahkan dengan
pencucian dan pembilasan keras dengan sabun dan air bersih.
Untungnya pada sebagian kasus, flora residen kemungkinan kecil
terkait dengan penyakit infeksi yang menular melalui udara, seperti
flu burung. Tangan atau kuku dari petugas kesehatan dapat
terkolonisasi pada lapisan dalam oleh organism yang menyebabkan
infeksi seperti S.aureus, batang Gram negatif atau ragi.
3. Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan
disaring sehingga aman untuk diminum, serta untuk pemakaian
lainnya (mislanya mencuci tangan dan membersihkan instrumen
medis) karena memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan.
Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari mikroorganisme
dan memiliki tubuditas rendah (jernih, tidak berkabut).
4. Sabun adalah produk-produk pembersih (batang cair, lembek, atau
bubuk) yang menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu
melepaskan kotoran, debris dan mikroorganisme yang menempel
sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk
melepaskan mikroorganisme secara mekanik, sementara sabun
antiseptic (antimikroba) selain melepas juga membunuh atau
menghambat pertumbuhan dari hampir sebagian mikroorganisme.
5. Agen antiseptic atau antimikroba adalah bahan kimia yang
diaplikasikan di atas kulit atau jaringan hidup untuk menghambat atau
membunuh mikroorganisme (baik yang sementara atau yang
merupakan penghuni tetap), sehingga mengurangi jumlah bakteri
total.
Contohnya adalah :
 Alcohol 60-90% (etil dan isopropyl atau metal alcohol)

2
 Klorheksidin glukonat 2-4% (Hibielens, hibiscrub, hibitane)
 Korheksidin glukonat dan cetrimide, dalam berbagai konsentrasi
(savlon)
 Yodium 3%, yodium dan produk alcohol berisi yadium atau
tineture
(yodium tinktur) Iodofor 7,5-10% berbagai konsentrasi (Betadine
atau Wescodyne)
 Kloroksilenol 0,5-4% (para kloro metksilenol atau PCMX) berbagai
konsentrasi (Dettol)
 Triklosan 0,2-2%.
6. Emollient adalah cairan organic, seperti gliserol, propilen atau sorbitol
yang ditambahkan pada handrub. Kegunaan emollient untuk
melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit
(keretakan, kekeringan, iritasi, dan dermatitis) akibat pencucian
tangan dengan sabun yang sering (dengan atau tana antiseptic) dan
air.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan hand hygiene dipakai sebagai acuan dalam penerapan cuci


tangan oleh semua tenaga di RS Islam Banjarmasin, pasien, keluarga
dan pengunjung.

4
BAB III
TATA LAKSANA

A. Kebersihan tangan
a. Kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
b. Kebersihan tangan merupakan hal yang paling penting untuk
mencegah penyebaran infeksi
c. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terlihat
kotor atau terkontaminasi dengan bahan-bahan protein
d. Gunakan handrub berbasis alcohol secara rutin untuk
dekontaminasi tangan, jika tangan tidak terlihat noda
e. Jangan gunakan produk berbasis alcohol jika tangan terlihat kotor
f. Jangan gunakan produk berbasis alcohol setelah menyentuh kulit
yang tidak utuh, darah atau cairan tubuh. Pada kondisi ini cuci
tangan dengan sabun dan air mnegalir dan keringkan dengan
lap/tisu sekali pakai.
Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan
a. Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
mengandung protein, tangan harus dicuci dengan sabun dan air
mengalir.
b. Bila tangan TIDAK jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, harus
digunakan antiseptic berbasis alcohol untuk dekontaminasi tangn
rutin.
c. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan
B. Indikasi kebersihan tangan
1) Segera : setelah ditempat kerja
2) Sebelum :
1. Kontak langsung dengan pasien
2. Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan
tindakan invansif (pemberian suntikan intra vaskuler)
3. Menyediakan / mempersiapkan obat-obatan
4. Mempersiapkan makanan
5. Memberi makan pasien
6. Meninggalkan rumah sakit
3) Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terkontaminasi untuk menghindari kontaminasi

4) Setelah :
1. Kontak dengan pasien
2. Melepas sarung tangan
3. Melepas alat pelindung diri
4. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekeresi, ekskresi, eksudat
luka dan peralatan yang diketahui atau kemungkinan
terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, eksresi (bedpen,

5
orinal) apakah menggunakan sarung tangan atau tidak
menggunakan sarung tangan.
5. Menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan
Perlu diperhatikan 5 saat melakukan praktik mebersihkan
tangan
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum tindakan aseptis
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

C. Mempersiapkan kebersihan tangan


a) Air mengalir
Sarana utama untuk mencuci tangan adalah air mengalir
dengan saluran pembuangan atau bak penampung yang memadai.
Dengan guyuran air mengalir tersebut maka miroorganisme yang
terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi saat cuci tangan
akan
terhalau dan tidak menempel lagi dipermukaan kulit.
b) Sabun
Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi
menghambat dan mengurangi jumlah mikroorganisme dengan
jalan mengurangi tegangan permukaan sehingga
mikroorganisme
terlepas dari permukaan kulit dan mudah terbawa oleh air
c) Larutan antiseptic
Larutan antiseptic atau antimikroba topical, dipakai pada kulit
atau jaringam hidup lainnya untuk menghambat aktivitas atau
membunuh mikroorganisme pada kulit.Kulit manusia tidak dapat
disterilkan.Tujuan yang ingin dicapai adalah penurunan jumlah
mikroorganisme pada kulit secara maksimal terutama kuman
transien. Kriteria memilih antiseptic adalah sebagai berikut :
 Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak
mikroorganisme secara luas (gram positif dan gram negative,
virus lipofilik, basillus atau tuberculosis, fungi, endospore)
 Efektifitas
 Kecepatan aktivits awal
 Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk merendam
pertumbuhan
 Tidak mengakibatkan iritasi kulit
 Efektif sekali pakai, tidak perlu di ulang-ulang
 Dapat diterima secra visual maupun estetik
d) Lap tangan yang bersih dan kering

D. Prosedur Standar Membersihkan Tangan


6
Prosedur mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dilakukan
selama 40-60 detik. Teknik membersihkan tangan dengan sabun dan
air harus dilakukan seperti dibawah ini :
1) Basahi tangan mulai dari pergelangan tangan dengan air mengalir
2) Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan
tangan, dengan metode 6 langkah yaitu :
1. Ratakan dengan kedua telapak tangan
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan dengan tangan kanan
dan sebaliknya
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
4. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
5. Gosok dengan memutar ujung jari-jari ditelapajk tangan kiri dan
sebaliknya.
3) Bilas kedua tangan dengan air mengalir
4) Keringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue sampai benar-
benmar kering
5) Gunakan handuk sekali pakai atau tissue untuk menutup keran

Karena mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak pada keadaan


lembab dan air yang tidak mengalir, maka :
1) Dispenser sabun harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum
pengisian ulang
2) Jangan menambahkan sabun cair kedalam tempatnya bila masih
ada isinya, penambahan ini dapat menyebabkan kontaminasi
bakteri pada sabun yang dimasukkan
3) Jangan menggunakan baskom yang berisi air. Meskipun memakai
tambahan antiseptic, mikroorganisme dapat bertahn dan
berkembang biak dalam larutan ini.
4) Jika air mengalir tidak tersedia, gunakan wadah air dengan kran
tamping air yang telah digunakan dalam sebuah ember dan buang
ke toilet.

E. Handrub antiseptic (handrub berbasis alcohol)


Prosedur cuci tangan dengan handrub antiseptic dilaukan selama 20-
30 detik.Penggunaan handrub antiseptic untuk tangan yang bersih lebih
efektif membunuh flora residen dan flora transien daripada mencuci
tangan dengan antiseptic atau dengan sabun biasa dan air.Penggunaan
larutan handrub yang efektif sesuai petunjuk pabrik
(sekitar satu sendok teh, 3-5 cc).
Teknik untuk menggosok tangan dengan antiseptic adalah (tetap
menggunakan 6 langkah).

7
Langkah 1 : Tuangkan handrub berbasis alcohol untuk dapat
mencakup seluruh permukaan tangan dan jari (kira-kiran satu sendok
teh)
Langkah 2 : Gosokkan larutan dengan teliti dan benar pada
kedua belah tangan. Khususnya diantara jari-jari jemari dan dibawah
kuku hingga kering.
Handrub antiseptic tidak menghilangkan kotoran atau zat organic,
sehingga jika tangan sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah
atayu cairan tubuh, harus mencuci tangan dengan sabun dan air
terlebih dahulu. Selain untuk mengurangi penumpukan emolien pada
tangan setelah memakai handrub antiseptic berulang., tetap
diperlukan mencuci tangan dengan sabun dan air setelah 5-10 aplikasi
handrub.

F. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan


tangan
1) Jari tangan
Kuku harus dijaga tetap pendek (tidak lebih dari 3mm melebihi
ujung jari).
2) Kuku buatan
Dilarang menggunakan kuku buatan karena dapat berperan
sebagai reservoir untuk bakteri Gram negative.
3) Cat kuku
Tidak diperkenankan menggunakan cat kuku saat bertugas.
4) Perhiasan
Tidak diperkenankan menggunakan perhisan saat bertugs.

G. Penatalaksanaan hand hygiene


1) Petugas penanggungjawab
Penanggungjawab penerapan hand hygiene adalah IPCN dan
IPCD dibantu IPCLN.
2) Perangkat kerja
a. SPO mencuci tangan
b. Daftar tilik kepatuhan hand hygiene
c. Peralatan cuci tangan
 Menggunakan hand wash
- Sabun cair
- Air mengalir
- Wastafel
- Lap pengering (tissue towel)
 Menggunakan handrub
- Botol handrub
- Handrub
3) Tata laksana

IPCN :
a. Melaksanakan kunjungan ditiap unit RS Islam Banjarmasin

8
b. Melakukan observasi penerapan hand hygiene sesuai dengan
SPO mencuci tangan yang berlaku
c. Mencatat hasil observasi penetapan hand hygiene sesuai daftar
tilik hand hygiene
d. Melakukan klarifikasi tentang hasil penerapan hand hygiene
e. Memberikan infoemasi dan pelatihan tentang hand hygiene yang
sesuai dengan SPO yang berlaku
f. Memberikan reward.

IPCLN
a. Melakukan observasi penerapan hand hygiene sesuai SPO
mencuci tangan yang berlaku.
b. Selalu mengingatkan untuk menerapkan SPO hand hygiene
diunit masing-masing yang menjadi tanggungjawabnya.

9
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Hasil observasi penerapan han hygiene dicatat didaftar tilik


2. Hasil daftar tilik direkap sesuai masing-masing unit kerja di RS Islam
Banjarmasin
3. Setiap bulan hasil rekapitulasi dilaporkan kepada pimpinan RS Islam
Banjarmasin

1
BAB V
PENUTUP

Demikian panduan kebersihan tangan di RS Islam Banjarmasin yang


merupakan keharusan untuk dilaksanakan dimana dengan adanya
panduan dan pelaksanaan program kebersihan tangan dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan mampu mengendalikan dan
mencegah kejadian infeksi nosocomial di RS Islam Banjarmasin.

Ditetapkan di : Banjarmasin
Pada Tanggal : 25 Sya’ban
1437 H
01 Juni 2016 M
Direktur,

dr. Hj. Rafiqah


N I K : 0603 / VI / 2003

Lampiran

1
1
1

Anda mungkin juga menyukai