Anda di halaman 1dari 1

Search

STARKES – Akreditasi Rumah Sakit Indonesia – SNARS.WEB.ID


Pedoman, Panduan, Kebijakan, SPO, TOR, dan lain-lain – Bantu Pembiayaan Web ini dengan KLIK IKLAN .
Search

Home #1 STARKES SNARS Info Kesehatan Perdana Dokumen Arsip-2012 HCM Download + IKLAN
N

Instrumen STARSKES
o

Pages >> Elemen Penilaian PPI Categories


#1 STARKES 00-Khusus / Perdana
Instrumen STARSKES 01-APK – Akses Pelay. & Kontiunitas
#2. SNARS 02.HPK – Hak Px & Keluarga
@Youtube 03.AP – Asesmen Pasien
A-SKP 04.PP – Pelayanan Pasien
>> Elemen Penilaian 05.PAB – Pelay. Anestesi & Bedah
SKP 06.MPO – Penggunaan Obat
B-FOKUS Px. 07.PPK – Pend. Px & Keluarga
>AP 08.PMKP – Mutu & Keselamatan Px
<< Elemen 09-PPI – P. Pengendalian Infeksi
Penilaian AP 10.TKP – T Kelola & Kepemimpinan
>ARK 11.MFK – Manaj. Fas. & Keselamatan
>> Elemen 12.KPS – Kualifikasi & Pend. Staf
Penilaian ARK 13.MKI – Manaj. Kom. Informasi
>HPK 14.SKP – Sasaran Keselamatan Px.
>> Elemen 15.MDGS Ponek
Penilaian HPK Administrasi Manajemen
>MKE Akreditasi 2012
>> Elemen Akreditasi 2022
Penilaian MKE Akreditasi Kemenkes 2022
>PAB Artikel Kesehatan
Baca & Dengarkan!
>> Elemen Artikel Lainnya
Penilaian PAB Gawat Darurat
>PAP Intensive Care (ICU)
>> Penilaian PAP
BAB 2 – PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN Kebijakan
>PKPO Kebijakan RS
>> Elemen
INFEKSI (PPI) Keperawatan
Penilaian PKPO KMK-1128
C-MANAJEMEN RS Panduan
>KKS Panduan Praktek Klinis
>> Elemen
Penilaian KKS
Elemen Penilaian PPI 1. Pedoman Pelayanan
Pedoman Pengorganisasian
>MFK Pelayanan Medis
>> Elemen Pemasaran Rumah Sakit
Penilaian MFK Persetujuan Tindakan Medik
>MIRM 1, Ada penetapan organisasi pencegahan pengendalian infeksi bergantung PKRS – Prom. Kesehatan RS
>> Elemen pada ukuran serta kompleksitas rumah sakit dan sesuai dengan peraturan Program Kegiatan
Penilaian MIRM Regulasi RI
perundang-undangan.
>PMKP rekam medis
>> Elemen SNARS
Penilaian PMKP – R : Regulasi tentang Komite / Tim PPI dilengkapi dengan uraian SPO – Stand. Prosedur Operasional
>PPI tugasnya. Uncategorized
>> Elemen utama
Penilaian PPI
>TKRS
>> Elemen
Penilaian TKRS
Artikel Terkait Akreditasi :
D-PROGNAS
> Sasaran 4 Res. 06.MPO - Managemen & Penggunaan Obat
Antimikroba akreditasi akreditasi kemenkes 2022 anak askep
> Sasaran 5 Geriatri
> Sasaran HIV/AIDS case manager cuci tangan dokumen
> Sasaran Ibu-Bayi
> Sasaran TB-DOTS
akreditasi gawat darurat gizi ibu icu IGD
E-IPKP IPS kebijakan keperawatan
>> Elemen Penilaian
kesehatan keselamatan pasien Klinis komite
IPKP
F-ASSESMENT SNARS medik komite medis kredensial Laboratorium
Dokumen 2, Ada bukti kegiatan pelaksanaan koordinasi ketua organisasi dengan IPCN medis panduan Pedoman pedoman pelayanan
01. Panduan Praktek yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas pelayanan rumah sakit. perbaikan sarana PKRS PMKP ponek ppk
Klinis (NEW)
PPK – Kebidanan dan PPKlinis prasarana Prosedur protap radiologi
– D : Bukti rapat koordinasi Komite/Tim PPI dengan IPCN, termasuk
Kandungan rekam medis rumah sakit Sarana snars
PPK – Orthopaedi tentang :
PPK – PENYAKIT 1) Penetapan angka infeksi yang akan di ukur, SOP spo tindakan medis wawancara
DALAM
2) Laporan IPCN kepada Ketua Komite / Tim PPI.
PPK Bedah
PPK Bedah – – W : Wawancara Komite / Tim PPI; IPCN.
Apendiksitis Akut
PPK BEDAH – Cari Dokumen / Artikel disini !
BATU EMPEDU
PPK BEDAH – Search
HERNIA Elemen Penilaian PPI 1-1.
INGUALIS
PPK Kesehatan Jiwa 1, Rumah sakit menetapkan regulasi yang meliputi 1 dan 2 pada maksud dan
/ Psikiatri
tujuan. Categories
PPK Mata
PPK Rehab Medis
– R : Regulasi tentang Komite / Tim PPI dilengkapi dengan uraian 00-Khusus / Perdana
02. Kebijakan Rumah
01-APK – Akses Pelay. & Kontiunitas
Sakit tugasnya. 02.HPK – Hak Px & Keluarga
Kebijakan Unit di RS
03.AP – Asesmen Pasien
03.Pedoman Pelayanan
04.PP – Pelayanan Pasien
& Pengorganisasian
05.PAB – Pelay. Anestesi & Bedah
Pedoman
06.MPO – Penggunaan Obat
Pengorganisasian
07.PPK – Pend. Px & Keluarga
IGD
08.PMKP – Mutu & Keselamatan Px
04. Panduan
09-PPI – P. Pengendalian Infeksi
CONTOH PANDUAN
10.TKP – T Kelola & Kepemimpinan
MEMINTA
11.MFK – Manaj. Fas. & Keselamatan
PENDAPAT LAIN
12.KPS – Kualifikasi & Pend. Staf
(SECOND OPINION)
13.MKI – Manaj. Kom. Informasi
Panduan
14.SKP – Sasaran Keselamatan Px.
Keselamatan Pasien
15.MDGS Ponek
Panduan Pengelolaan
Administrasi Manajemen
Linen
Akreditasi 2012
21. Dokumen HPK Hak
Akreditasi 2022
Pasien – Keluarga 2, Ada bukti pelaporan pelaksanaan kegiatan PPI oleh ketua organisasi
Akreditasi Kemenkes 2022
01 Formulir kepada pimpinan rumah sakit setiap 3 bulan. (D,W). Artikel Kesehatan
Penyimpanan Harta
Artikel Lainnya
Milik Pasien – HPK
– D : Bukti laporan kegiatan PPI kepada Direktur RS setiap 3 bulan. Gawat Darurat
02 Prosedur Second
Intensive Care (ICU)
Opinion – HKP – W : Wawancara Komite / Tim PPI; Direktur RS.
Kebijakan
03. Form Second
Kebijakan RS
Opinion
Keperawatan
04. Form Permintaan
KMK-1128
Privasi – HPK
Panduan
05. Contoh Form Elemen Penilaian PPI 2. Panduan Praktek Klinis
Second Opinion
Pedoman Pelayanan
06. FORM GENERAL 1, Rumah sakit menetapkan perawat PPI/IPCN (Infection Prevention and
Pedoman Pengorganisasian
CONSENT
Control Nurse) dengan jumlah dan kualifikasi sesuai dengan regulasi. Pelayanan Medis
22. Materi KPS –
Pemasaran Rumah Sakit
Kualifikasi Pimpinan &
– R : Regulasi tentang penetapan IPCN dengan uraian tugasnya. Persetujuan Tindakan Medik
Staf
PKRS – Prom. Kesehatan RS
CekList Dok.
Program Kegiatan
Daftar Judul Kebijakan
Regulasi RI
RS untuk Akreditasi RS
rekam medis
2012
SNARS
Daftar Judul Standar
SPO – Stand. Prosedur Operasional
Operasional Prosedur –
Uncategorized
SOP
utama
DAFTAR PANDUAN
AKREDITASI RS VER
2012
Daftar Pedoman
Pengorganisasian &
Pelayanan RS
ICD-10
Standart Profesi
Kesehatan
2, Ada bukti perawat PPI/IPCN melaksanakan pengawasan serta supervisi
Tata Naskah
Undang-Undang Terkait semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi.
Rumah Sakit
UU & KMK – D : Bukti supervisi IPCN : 1) Bukti form ceklist; 2) Bukti Pelaksanaan
_ Cara Mendapatkan
Supervisi.
Contoh Dokumen _
Download + – W : IPCN; Kepala unit / Kepala Ruangan; Kepala Instalasi.
About
Akre-USB 3, Ada bukti terlaksana pelaporan perawat PPI/IPCN kepada ketua organisasi
Donasi
PPI.
Download dg. Donasi
TB-Dots Video
Workshop Akre 2012 – D : Bukti laporan IPCN kepada Ketua / Tim PPI.
HCM – W : Ketua komite/Tim PPI; IPCN;
Bab 1 – Dasar-Dasar
Case Management (
Manajemen Kasus )
Definisi & Tujuan
Hospital Case Elemen Penilaian PPI 3.
Management
IKLAN
1, Rumah sakit menetapkan perawat penghubung PPI/IPCLN
Perdana
K1. HPK – Hak Pasien (Infection Prevention and Control Link Nurse) dengan jumlah dan kualifikasi.
Keluarga
K2. SKP – Sasaran – R : Regulasi tentang penetapan IPCLN dengan uraian tugasnya.
Keselamatan Pasien
K3. PPI (Pencegahan
dan Pengendalian
Infeksi)
K4. KPS (Kualifikasi
Pimpinan dan Staf)
Tatalaksana Akreditasi
RS Program Khusus
_Arsip-2012
1.Pelayanan
I.1. APK ( Akses
Pelayanan &
Kontinuitas)
Kebijakan APK
Telusur APK
I.2. HPK (Hak Pasien
& Keluarga) 2, Ada bukti pelaksanaan tugas perawat penghubung PPI/IPCLN sesuai
(*Perdana) dengan 1 sampai dengan 6 pada maksud dan tujuan.
Kebijakan HPK
Telusur HPK
– D : Bukti pelaksanaan tugas perawat penghubung PPI/IPCLN.
Manajemen
Telusur HPK
Medik
I.3. AP (Asesmen
Pasien)
KEBIJAKAN AP
Elemen Penilaian PPI 4.
Telusur AP
I.4. PP (Pelayanan
1, Tersedia anggaran yang cukup untuk menunjang pelaksanaan program PPI.
Pasien)
Kebijakan PP – R : Penetapan anggaran pelaksanaan program PPI.
Telusur PP
I.5. PAB (Pelayanan
2, Tersedia fasilitas yang cukup untuk menunjang pelaksanaan program PPI.
Anestesi & Bedah)
Kebijakan PAB
Telusur PAB – O : Lihat fasilitas yang tersedia untuk menunjang kegiatan PPI, antara
I.6. MPO (Manajemen lain hand rub, tissue, APD, dan lain-lain.
& Penggunaan Obat)
– W : Komite / Tim PPI; Kepala unit / Kepala ruangan.
Kebijakan MPO
Telusur MPO
I.7. PPK (Pendidikan
Px & Keluarga)
KEBIJAKAN PPK
Telusur PPK
2.Manajemen
II.1. PMKP
(Peningkatan Mutu &
Keselamatan Px.)
FMEA – Failure
Mode Effect
Analisys (KARS)
Indikator Klinis –
Peningkatan Mutu
PMKP
Indikator 3, Rumah sakit mempunyai sistem informasi untuk mendukung program PPI,
Manajemen –
khususnya terkait dengan data dan analisis angka infeksi.
Peningkatan Mutu
– PMKP
Kebijakan PMKP – D : Bukti data dan analisis angka infeksi yang dihasilkan dari SIM-RS
Penyusunan sesuai dengan MIRM-1.
Pedoman PMKP –
– O : Lihat SIM-RS, software dan hardware.
PPT
Penyusunan – W : Komite/Tim PPI; IPCN; IPCLN; Staf SIM-RS.
PROGRAM PMKP
Telusur PMKP 4, Rumah sakit menyediakan sumber informasi dan referensi terkini yang
II.2. PPI (Pencegahan
dapat diperoleh dari 1 sampai dengan 6 pada maksud dan tujuan.
dan Pengendalian
Infeksi )
KEBIJAKAN PPI – D : Bukti tersedia sumber informasi dan referensi terkini.
Telusur PPI – O : Lihat sumber informasi dan referensi.
Manajemen
– W : Komite / Tim PPN; IPCN; Staf SIM-RS.
Telusur PPI
Perawat
II.3. TKP (Tata Kelola,
Kepemimpinan,
Pengarahan)
KEBIJAKAN TKP
Elemen Penilaian PPI 5.
Telusur TKP
Manajemen 1, Ada program PPI dan kesehatan kerja yang komprehensif di seluruh rumah
II.4. MFK sakit untuk menurunkan risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
(Manajamen Fasilitas pada pasien yang mengacu dan sesuai dengan ilmu pengetahuan terkini,
& Keselamatan)
KEBIJAKAN MFK
pedoman praktik terkini, standar kesehatan lingkungan terkini, dan peraturan
Telusur MFK perundang- undangan.
II.5. KPS (Kualifikasi
& Pendidikan Staf)
– R : 1) Program tentang PPI;
KEBIJAKAN KPS
Telusur KPS 2) Program kesehatan dan Keselamatan staf sesuai dengan KKS 8-2 EP
Manajemen 1.
Telusur KPS
Medik
Telusur KPS
Perawat
II.6. MKI (Manajemen
Komunikasi &
Informasi)
Dokumen Rekam
Medis
KEBIJAKAN MKI
PETUNJUK
TEKNIS
PROMOSI
KESEHATAN
RUMAH SAKIT
Telusur MKI
Manajemen 2, Ada bukti pelaksanaan program PPI untuk menurunkan risiko tertular infeksi
Telusur MKI Medik pada pasien.
Telusur MKI
Perawat
– Bukti tentang pelaksanaan program PPI meliputi
3.SKP*
III.1. KIP (Ketepatan a) kebersihan tangan;
Identifikasi Pasien) b) surveilans risiko infeksi;
III.2. PKE
c) investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi;
(Peningkatan
Komunikasi yg d) meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan antimikrob secara
Efektif) aman;
III.3. PKO
e) asesmen berkala terhadap risiko;
(Peningkatan
Keamanan Obat) f) menetapkan sasaran penurunan risiko (lihat juga AP 3);
III.4. TO (Tepat g) mengukur dan me-review risiko.
Operasi)
III.5.PRI
– O : Lihat pelaksanaan program PPI di unit pelayanan (Hand hygiene,
(Pengurangan Resiko
Infeksi) APD, penempatan , dan lain-lain)
III.6. PRPJ -W : Komite/Tim PPI; IPCN; IPCLN; Kepala Bidang / divisi keperawatan;
(Pengurangan Resiko
kepala unit pelayanan / kepala ruang;
Pasien Jatuh)
KEBIJAKAN SKP – S : Peragaan hand hygiene.
Telusur SKP
(Perawat)
4.MDGS
1. MDGS Ibu dan
anak
KEBIJAKAN
PONEK
2. MDGS HIV / AIDS
3. MDGS : TB DOTS
Buku TB DOTS
Th. 2011
KEBIJAKAN
PONEK
Makalah TB-DOT
Telusur MDGS
(Perawat)

3, Ada bukti pelaksanaan program PPI untuk menurunkan risiko tertular infeksi
pada staf klinis dan nonklinis (kesehatan kerja). (lihat juga KKS 8.4).

– D : Bukti pelaksanaan program PPI, meliputi :


1) Bukti pemeriksaan berkala pegawai;
2) Bukti laporan pajanan/tertusuk jarum;
3) Bukti Imunisasi;
4) Bukti pengobatan dan konseling pegawai.

– O : Lihat pelaksanaan hand hygiene dan penggunaan APD.

– W : Komite / Tim PPI; IPCN; IPCLN; Kepala SDM.

– S : Peragaan hand hygiene dan penggunaan APD.

4, Ada bukti pelaksanaan program PPI yang meliputi butir 1 sampai dengan 7
pada maksud dan tujuan.

– D : Bukti tentang pelaksanaan program PPI meliputi :


a) kebersihan tangan;
b) surveilans risiko infeksi;
c) investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi;
d) meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan antimikrob secara
aman;
e) asesmen berkala terhadap risiko;
f) menetapkan sasaran penurunan risiko (lihat juga AP 3);
g) mengukur dan me-review risiko.

– W : Wawancara Komite/Tim PPI; IPCN; IPCNLN; Kepala bidang / divis


keperawatan; Kepala unit pelayanan / kepala ruang.

Elemen Penilaian PPI 6.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelaksanaan surveilans meliputi
butir 1 sampai dengan 7 pada maksud dan tujuan.

1. saluran pernapasan seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi,


bantuan ventilasi mekanik, trakeostomi, dan lain lain;
2. saluran kencing seperti pada kateter, pembilasan urine, dan lain lain;
3. alat invasif intravaskular, saluran vena verifer, saluran vena sentral, dan
lain lain;
4. lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptik, dan lain-
lain;
5. penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik
seperti multidrug resistant organism dan infeksi yang virulen;
6. timbul infeksi baru atau timbul kembali infeksi di masyarakat.

– R : Regulasi tentang pelaksanaan surveilans.

2, Ada bukti pelaksanaan pengumpulan data dari butir 1 sampai


dengan 7, analisis dan interpretasi data, serta membuat prioritas
untuk menurunkan tingkat infeksi.

– D : Bukti pelaksanaan pengumpulan data dari butir


a) sampai dengan f) di sertaI dengan:
1) Bukti analisis dan intepretasi data
2) Bukti penetapan prioritas untuk menurunkan tingkat infeksi
– W : Kepala bidang/divisi pelayanan; Kepala unit
pelayanan; Komite/Tim PPI; IPCN; IPCLN.

3, Ada bukti pelaksanaan strategi pengendalian infeksi berdasar atas prioritas


untuk menurunkan tingkat infeksi.

– D : Bukti pelaksanaan tentang strategi pengendalian infeksi berdasar


atas prioritas,sesuai dengan EP2
– W : Kepala bidang/divisi pelayanan; Kepala unit
pelayanan; Komite/Tim PPI; IPCN; IPCLN.

4, Ada bukti rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah sakit
dengan kejadian di rumah sakit lain.

– D : Bukti pelaksanaan perbandingan angka infeksi RS dengan RS lain


– W : Komite/Tim PPI, IPCN.

Elemen Penilaian PPI 6-1.


1, Ada bukti rumah sakit telah melakukan investigasi dan analisis risiko
infeksi serta diintegrasikan dengan program mutu dan keselamatan
pasien.

-D : Bukti pelaksanaan tentan investiasi dan analisis risiko infeksi yan


diitegrasikan dengan progam mutu dan keselamatan pasien
-W : Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN.

2, Ada bukti rumah sakit telah merancang ulang penurunan infeksi berdasar
atas investigasi dan hasil analisis.

– D : Bukti penyusunan rancan ulan sebaai tindak lanjut dari EP2


– W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN

3, Paling sedikit setahun sekali ada bukti rumah sakit secara proaktif
melakukan asesmen risiko infeksi yang dapat terjadi.

-D : Bukti pelaksanaan rancan ulan sebaai bukti tindak lanjut dari EP2.
-W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN.

Elemen Penilaian PPI 6-2.


1, Ada bukti rumah sakit secara proaktif melakukan asesmen risiko infeksi
yang dapat terjadi paling sedikit setahun sekali.

– D : Bukti tentan asesmen risiko infeksi (ICRA) setaun sekali berupa


daftar resiko.
– W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN; Kepala
bidang/divisi; Kepala unit pelayanan.

2, Ada bukti rumah sakit menyusun strategi untuk menurunkan risiko


infeksi tersebut. (D,W)

-D : Bukti penyusunan strategi penurunan infeksi (tenda kelola


penurunan infeksi) sebagai tindak lanjut dari EP 1.
-W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN; Kepala
bidang/divisi; Kepala unit pelayanan.

Elemen Penilaian PPI 7


1, Rumah sakit menetapkan risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan
invasif yang berisiko infeksi serta strategi untuk menurunkan risiko infeksi.

-R : Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada prosedur dan proses


asuhan invasiv (ICRA) seperti antara lain pencampuran obat suntik,
pemberian suntikan, terapi cairan, punksi.

2, Ada bukti identifikasi prosedur dan proses asuhan invasif serta strategi
untuk menurunkan risiko infeksi.

– D : 1) Bukti tentan daftar risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan
invasif (tata kelola risiko infeksi)
– W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN; Kepala
bidang/divisi; Kepala unit pelayanan.

3, Rumah sakit melaksanakan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada


prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi.

-D : Bukti stratei untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)sebagai


tindak lanjut EP2
-O : Lihat pelaksanaan pencampuran obat suntik,pemberian
suntikan,terapi cairan,punksi.
-W: Komite/Tim PPI, Komite/Tim PMKP, IPCN, IPCLN, Kepala
bidang/divisi, Kepala unit pelayanan.
-S : Peragaan pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi
cairan, punksi lumbal.

4, Rumah sakit telah melaksanakan kegiatan pelatihan untuk menurunkan


risiko infeksi di dalam proses-proses kegiatan tersebut.

-D : Bukti pelaksanaan pelatian tentang keiatan untuk menurunkan risiko


infeksi
-W: Kepala diklat; Peserta pelatihan.

Elemen Penilaian PPI 7-1.


1, Rumah sakit menetapkan risiko infeksi pada proses kegiatan penunjang
pelayanan (medik dan nonmedik) yang berisiko terjadi infeksi serta strategi
pencegahannya meliputi butir 1 sampai dengan 4 pada maksud dan tujuan.
-R : Reglasi tentang risiko infeksi pada proses kegiatan penunjan
pelayanan,beserta strategi pencegahanya.

2, Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada
kegiatan sterilisasi alat.
-D : 1)Bukti tentang daftar penetapan risiko infeksi pada prosedur dan proses
sterilisasi
2) Bukti stratei untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi)
-W: Komite/Tim PPI, Komite/Tim PMKP, IPCN, IPCLN, Kepala
bidang/divisi, Kepala unit sterilisasi.

3, Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada
kegiatan pengelolaan linen/londri.
-D : 1)Bukti tentan daftar risiko infeksi pada penelolaan linen/londri
-W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN; Kepala
bidang/divisi; Kepala unit sterilisasi.

4, Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada
kegiatan pengelolaan sampah.
-D : 1)Bukti tentang daftar risiko infeksi pada poenelolaan sampah;
2)Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi).
-W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN; Kepala
bidan/divisi; Kepala gizi.

5, Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada
kegiatan penyediaan makanan.

-D : 1)bukti tentang daftar risiko infeksi pada penyediaan makanan;


2)Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi).
-W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN; Kepala
bidan/divisi; Kepala gizi.

6, Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi di


kamar jenazah.

-D : 1)Bukti tentan daftar risiko infeksi pada kamar jenazah;


2)Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola risiko infeksi).
-W: Komite/Tim PPI; Komite/Tim PMKP; IPCN; IPCLN; Kepala
bidan/divisi; Kepala kamar jenazah.

Elemen Penilaian PPI 7-2.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelayanan sterilisasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
-R : Regulasi tentang pelayanan sterilisasi,termasuk desinfeksi di RS.

2, Ada bukti alur dekontaminasi, precleaning, cleaning, disinfeksi, dan


sterilisasi peralatan medis di pusat sterilisasi sudah sesuai dengan prinsip-
prinsip PPI.

-D : 1)Bukti alur/denah ruang CSSD/Unit sterilisasi;


2)Bukti dafatar Inventaris alat di unit sterilisasi.
-O : Lihat alur dekontaminasi,precleaning,cleaning,desinfeksi,dan
sterilisasi.
-W: Kepala/staf sterilisasi; IPCN.

3, Rumah sakit mengoordinasikan pelayanan sterilisasi dan disinfeksi di luar


pusat sterilisasi.

-D : Bukti rapat tentang koordinasi pelayanan sterilisasi.


-O : Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di luar unit sterilisasi,yang
di laksanakan seragam.
-W: IPCN; Kepala /staf sterilisasi; Unit terkait.

4, Rumah sakit menjamin proses sterilisasi dan disinfeksi di luar pusat


sterilisasi seragam.

-D : Bukti supervisi sterilisasi: 1)Bukti form cekils; 2)Bukti pelaksanaan


supervisi.
-O : Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di luar unit sterilisasi.
-W: IPCN; Kepala /staf sterilisasi; Unit terkait.

Elemen Penilaian PPI 7-2-1.


1) Bila sterilisasi dilaksanakan di luar rumah sakit harus dilakukan oleh
lembaga yang memiliki sertifikasi mutu dan ada kerjasama yang menjamin
kepatuhan proses sterilisasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

-R : Regulisasi tentang penetapan batas kadaluarsa bahan medis habis


pakai,termasuk penetapan perbekalan farmasi/peralatan single use yang
dilakukan re-use.

2) Ada bukti pelaksanaan monitoring kepatuhan PPI dalam pelayanan


sterilisasi yang dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit.

-D : Bukti pelaksanaan monitoring,evaluasi anatara lain berdasarkan hasil


kultur dan tindak lanjut pelaksanaan penggunaan kembali(reuse)bahan
medis habis pakai
-O : Lihat pelaksanaan penggunaan kembali (reuse) bahan medis habis
pakai
-W: IPCN; Kepala /staf unit pelayanan.

Elemen Penilaian PPI 7-2-1.


1) Ada regulasi tentang penetapan batas kadaluarsa bahan medis habis pakai
yang digunakan kembali (reuse) meliputi butir 1 sampai dengan 7 pada
maksud dan tujuan. (R)

-R : Regulasi tentang penetapan batas kadaluarsa bahan medis habis


pakai,termasuk penetapan perbekalan farmasi/peralatan single use yang
dilakukan re-use

2) Ada bukti monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut pelaksanaan penggunaan


kembali (reuse) bahan medis habis pakai sesuai butir 1 sampai dengan 7 pada
maksud dan tujuan. (D,O,W)

-D : Bukti pelaksanaan monitoring evaluasi antara lalin berdasarkan hasil


kultur dan tindak lanjut pelaksanaan pengunaan kembali (re-use)bahan
medis habis pakai
-O : Lihat pelaksanaan penggunaan kembali (reuse)bahan medis habis
pakai
-W : IPCN; Kepala/staf unit pelayanan.

Elemen Penilaian PPI 7-3.


1) Ada unit kerja pengelola linen/londri yang menyelenggarakan
penatalaksanaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

– R : Regulasi tentang unit kerja linen / londri atau penanggung jawab bila
dilakukan dengan kontrak (outsorcing).

2) Bangunan, alur, dan fasilitas laundri sesuai dengan peraturan perundang-


undangan.

– O : Liat ruang, alur , dan fasilitas londri.


– W : IPCN; Kepala / Staf Laundri.

3) Bila linen / londri di laksanakan oleh pihak di luar RS, harus memenuhi
sertifikasi mutu dan sesuai perundang-undangan.

– O : Lihat proses pengiriman atau penyimpanan linen/londri dengan pihak


di luar RS; Lihat sertifikat mutu pihak ketiga.
– W : IPCN; Penanggung jawab linen / londri.

Elemen Penilaian PPI 7-3-1.


1) Ada regulasi pengelolaan linen/londri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

– R : Regulasi tentang pengelolaan linen / londri.

2) Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada pengelolaan linen/londri, termasuk


pemilahan, transportasi, pencucian, pengeringan, penyimpanan, dan distribusi.

– O : Lihat penerapan prinsip-prinsip PPI pada pengelolaan linen/londri,


termasuk pemilahan, transportasi, pencucian, pengeringan,
penyimpangan, dan distribusi.
– W : IPCN; Kepala / Staf linen / londri; Petugas Linen ruangan.

3) Petugas pada unit londri menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai
dengan ketentuan.

– O : lihat penerapan penggunaan APD; Lihat hasil supervisi IPCN ke


pengelolaan linen / londri di luar RS.
– W : Kepala / staf linen / londri.

4) Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN terhadap


pengelolaan linen/londri sesuai dengan prinsip PPI termasuk bila dilaksanakan
oleh pihak luar rumah sakit.

– D : Bukti supervisi, meliputi : Bukti form ceklist; bukti pelaksanaan


supervisi.
– O : lihat supervisi pengelolaan linen / londri seusai dengan prinsip PPI.
– W : IPCN; Kepala Staf linen / londri.

Elemen Penilaian PPI 7-4.


1) Ada regulasi tentang pengelolaan limbah rumah sakit untuk meminimalkan
risiko infeksi yang meliputi butir 1 sampai dengan 5 pada maksud dan tujuan.

Pengelolaan limbah rumah sakit untuk meminimalkan risiko infeksi yang


meliputi : a) pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius; b) penanganan
dan pembuangan darah serta komponen darah; c) pemulasaraan jenazah
dan bedah mayat; d) pengelolaan limbah cair; e) pelaporan pajanan
limbah infeksius.

– R : Regulasi tentang pengelolaan limbah RS.

2) Pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius sesuai dengan regulasi dan


dilaksanakan monitoring, evaluasi, serta tindak lanjutnya.

– D : Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutnya.


– O : Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan limbah infeksius sesuai
prinsip PPI.
– W : Penanggung jawab kesling; Petugas house keeping; Petugas TPS;
Petugas Incinerator.

3) Penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah sesuai dengan


regulasi dan dilaksanakan monitoring, evaluasi, juga tindak lanjutnya.

– D : Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutnya.


– O : Lihat kepatuhan petugas dalam penanganan dan pembuangan
darah sesuai prinsip PPI.
– W : Penanggung jawab kesling; Kepala / staf laboratorium; Kepala / staf
BDRS (Bank Darah RS).

4) Pengelolaan limbah cair sesuai dengan regulasi.

– D : Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutnya.


– O : Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan limbah cair sesuai
prinsip PPI IPAL RS.
– W : Penanggung jawab kesling; Kepala / staf laboratorium; Kepala / staf
Radiologi; Kepala / Staf laboratorium.

5) Pelaporan pajanan limbah infeksius sesuai dengan regulasi dan


dilaksanakan monitoring, evaluasi, serta tindak lanjutnya.

-D : 1)Bukti laporan pajanan limbah infeksius,


2)Bukti pelaksanaan monitoring,evaluasi dan tindaklanjutnya
-O : Lihat pengelolaan limbah infeksius, mulai pembuangan di unit
pelayanan,sampai di TPS B-3/pengelolaan limbah infeksius.
-W : IPCN; Kepala/Staf unit/Kepala ruangan; Kepala/Staf radiologi;
Kepala/Staf laboratorium.

6) Ada bukti penanganan (handling) serta pembuangan darah dan komponen


darah sudah dikelola sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

-O : Lihat penanganan/handling pembuangan darah dan komponen darah


-W : Kepala/staf kamar operasi; Kepala/staf BDRS; Kepala/staf kamar
bersalin; Kepala/staf laboratorium.

7) Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring terhadap kegiatan butir 1


sampai dengan 5 pada maksud dan tujuan.

– D :Bukti supervisi: 1)Bukti form ceklis; 2)Bukti pelaksanaan super visi.


– O :Lihat lokasi pengelolaan limbah RS
– W : IPCN; Kepala/staf kamar operasi; Kepala/staf BDRS; Kepala/staf
kamar bersalin; Kepala/staf laboratorium; Kepala/staf kamar jenazah staf
terkait.

8) Bila pengelolaan limbah dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit harus
berdasar atas kerjasama dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi mutu
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (lihat MFK 5.1 EP 4).

-D : 1)Bukti kerjasama anatr RS denan pihak luar RS yang memiliki izin


dan sertifikasi mutu
2)Bukti limbah sudah dibakar/manifes.
-O : Lihat proses pengolahan limbah
-W : IPCN; Penanggung jawab kesling; Petugas pengelolaan limbah.

Elemen Penilaian PPI 7-4-1.


1) Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat sesuai dengan regulasi.

-D : Bukti laporan kegiatan pemulasaran jenazah dan bedah mayat.


-O : Lihat ruang pemulasaran jenazah dan bedah mayat , lihat kecukupan
APD, disinfektan.
-W : IPCN; Kepala/staf kamar mandi.

2) Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar bedah mayat sudah dikelola
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

-O : Lihat proses pengelolaan pemulasaran jenazahdan bedah mayat.


-W: IPCN; Kepala/staf kamar jenazah.

3) Ada bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut kepatuhan


prinsip-prinsip PPI sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

-D : Bukti supervisi: 1)Bukti form ceklis; 2)Bukti pelaksanaan supervisi.


-W: IPCN; Kepala/staf kamar jenazah.

Elemen Penilaian PPI 7-5.


1) Rumah sakit menetapkan regulasi tentang peng elolaan benda tajam dan
jarum untuk menurunkan cedera serta mengurangi risiko infeksi yang meliputi
butir 1 sampai dengan 3 yang ada pada maksud dan tujuan.

-R : Regulasi tentang pengelolaan benda tajam dan jarum.

2) Benda tajam dan jarum sudah dikumpulkan, disimpan di dalam wadah yang
tidak tembus, tidak bocor, berwarna kuning, diberi label infeksius, dan
dipergunakan hanya sekali pakai sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

-O : Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan benda tajam dan jarum


sesuai prinsip PPI
-W : IPCN; IPCLN; Kepala/staf unit; Petuas cleanin service.

3) Pengelolaan benda tajam dan jarum dilaksanakan sesuai dengan regulasi.

– O : Liat tempat pengelolaan benda tajam/incinerator/TPS B3


– W : IPCN; IPCLN;Petugas incinerator.

4) Bila pengelolaan benda tajam dan jarum dilaksanakan oleh pihak luar
rumah sakit harus berdasar atas kerjasama dengan pihak yang memiliki izin
dan sertifikasi mutu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

– D : 1) Bukti pelaksanaan kerja sama RS dengan pihak luar RS; 2) Bukti


izin transporter; 3) Bukti izin incinerator; 4) Bukti izin sertifikasi mutu.
– O : Lihat bukti monitoring pelaksanaan yang dilakukan oleh pihak RS
– W : IPCN; IPRS.

5) Ada bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum. (lihat juga di PPI
7.2).

-D : Bukti data dokumen limbah benda tajam dan jarum yang dikelola
-W: IPCN; IPRS; Penanggung jawab kesling; Penanggung jawab cleaning
service.

6) Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN terhadap


pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai dengan prinsip PPI, termasuk bila
dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit. (D,O,W)

-D : Bukti supervisi : 1) Bukti form ceklis; 2) Bukti pelaksanaan supervisi.


-O : Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan benda tajam dan jarum
sesuai prinsip PPI
-W : IPCN; IPRS; Penanggung jawab kesling; Penanggun jawab cleaning
sevice;Kepala unit/Kepala ruangan.

Elemen Penilaian PPI 7-6.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelayanan makanan di rumah
sakit yang meliputi butir 1 dan 2 yang ada pada maksud dan tujuan.

– R : regulasi penetapan tentang pelayanan makanan di RS.

2, Ada bukti pelaksanaan yang penyimpanan bahan makanan, pengolahan,


pembagian/pemorsian, dan distribusi makanan sudah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

– O : Lihat pelaksanaan pengelolaan makanan.


– W : Kepala / Staf Gizi.

3, Ada bukti pelaksanaan penyimpanan makanan dan produk nutrisi dengan


memperhatikan kesehatan lingkungan meliputi sanitasi, suhu, pencahayaan,
kelembapan, ventilasi, dan keamanan untuk mengurangi risiko infeksi.

– O : Lihat pelaksanaan penyimpanan bahan makanan dan produk nutrisi.


– W : Kepala / Staf gizi.

4, Ada bukti pelaksanaan monitoring kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai


dengan peraturan perundang-undangan.

– D : Bukti supervisi : 1) Bukti form ceklist; 2) Bukti pelaksanaan


monitoring / supervisi sesuai prinsip PPI.
– W : Komite / Tim PPI; Kepala / staf gizi.

Elemen Penilaian PPI 7-7.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi pengendalian mekanis dan teknis
(mechanical dan engineering control) minimal untuk fasilitas yang tercantum
pada butir 1 sampai dengan 5 yang ada pada maksud dan tujuan.

– R : Regulasi tentang penilaian risiko pengendalian infeksi (infection


control risk assesment / ICRA) bila ada renovasi, kontruksi dan demolisi.

2, Rumah sakit menetapkan regulasi tentang penilaian risiko pengendalian


infeksi (infection control risk assessment/ICRA) yang minimal meliputi butir 1
sampai dengan 6 yang ada pada maksud dan tujuan.

– D : Bukti pelaksanaan ICRA renovasi bangunan, dan hasil pemantauan


kualitas udara akibat dampak renovasi.
– O : Lihat pelaksanaan renovasi; Lihat laporan pelaksanaan renovasi.
– W : Komite / Tim PPI; IPCN; Bagian Umum.

3. Fasilitas yang tercantum pada butir sampai dengan 5 sudah dilakukan


pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering control). (D, O,
W)
-D : Bukti pelaksanaan pengendalian mekanis dan teknis sudah di lakukan
-O : Lihat ruangan tekanan positif,biological safety cabinet; laminary airflow
hood;termostat di lemari pendingin;pemanas air untuk sterilissasi piring dan
alat dapur
-W :

IPSRS
Kepala/staf unit terkait

4, Rumah sakit telah melaksanakan penilaian risiko pengendalian infeksi


(infection control risk assessment/ICRA) pada semua renovasi, kontruksi dan
demolisi sesuai dengan regulasi. (R)
-R : Regulasi tentang penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control
risk assessment/ICRA) bila ada renovasi,kontruksi dan domisili

Elemen Penilaian PPI 8.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi penempatan pasien dengan penyakit
menular dan pasien yang mengalami imunitas rendah (immunocompromised).

– Regulasi tentang penempatan pasien dengan penyakit menular dan


pasien yang mengalami Immunitas rendah.

2, Rumah sakit menyediakan ruangan untuk pasien yang mengalami imunitas


rendah (immunocompromised) sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

– O : Lihat ruang isolasi untuk pasien dengan immunocompromised.


– W : IPCN; IPCLN; Kepala / staf unit pelayanan.

3, Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN terhadap


penempanan pasien dengan immunocompromised.

– D : Bukti supervisi : 1) Bukti form ceklist; 2) Bukti pelaksanaan supervisi.

Elemen Penilaian PPI 8-1.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi penempatan dan proses transfer
pasien airborne diseases di dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit.

– O : Lihat penempatan pasien airbone diseases, termasuk di ruang gawat


darurat dan ruang lainnya dan transfer pasien (lihat PPI 8 EP 1).
– W : Kepala / Staf IGD; Kepala / staf rawat jalan; Kepala / staf rawat inap;
IPCN; IPCLN.

2, Penempatan dan transfer pasien airborne diseases sesuai dengan


peraturan perundang-undangan termasuk di ruang gawat darurat dan ruang
lainnya.

– D : Bukti supervisi : 1) Bukti form ceklist; 2) Bukti pelaksanaan supervisi.


– O : Lihat penempatan dan transfer pasien airbone diseases, termasuk di
ruang gawat darurat dan ruang lainnya.
– W : Kepala/staf IGD; Kepala/staf rawat jalan; kepala/staf rawat inap;
IPCN; IPCLN.

3, Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN terhadap


penempatan dan proses transfer pasien airborne diseases sesuai dengan
prinsip PPI. (D,O,W).

– D : Bukti supervisi : 1) Bukti form ceklist; 2) Bukti pelaksanaan supervisi.

Elemen Penilaian PPI 8-2.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi penempatan pasien infeksi “air borne”
dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan
negatif (ventilasi alamiah dan mekanik).

– R : Regulasi tentang penempatan pasien infeksi “air borne” dalam waktu


singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif
(ventilasi alamiah dan mekanik). (lihat PPI 8 EP1 dan PPI 8.1 EP1).

2, Penempatan pasien infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika rumah sakit
tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif sesuai dengan peraturan
perundang-undangan termasuk di ruang gawat darurat dan ruang lainnya.

– O : Lihat penempatan pasien dan hasil monitoring secara rutin.


– W : Kepala/staf IGD; Kepala/staf rawat inap; IPCN; IPCLN.

3, Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN terhadap


penempatan pasien infeksi air borne dalam waktu singkat jika rumah sakit
tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif sesuai dengan prinsip PPI.

D : Bukti Supervisi : 1) Bukti form ceklist; 2) Bukti pelaksanaan supervisi.


O : Lihat penempatan pasien infeksi air borne.
W : Kepala/staf IGD; Kepala / staf rawat inap; IPCN; IPCLN.

4, Ada bukti pelaksanaan monitoring ruang tekanan negatif dan penempatan


pasien secara rutin.

D : Bukti Supervisi : 1) Bukti Form ceklist; 2) Bukti pelaksanaan supervisi.


O : Lihat hasil monitoring; Lihat kesesuaian penempatan pasien.
W: Kepala/staf rawat inap; IPCN; IPCLN.

5, Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang pengelolaan pasien


infeksius jika terjadi lonjakan pasien masuk dengan penyakit menular atau
rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah
dan mekanik).

D : Bukti pelaksanaan edukasi staf tentang pengelolaan pasien infeksius


jika terjadi lonjakan pasien masuk dengan penyakit menular.
W : Kepala / Staf Rawat Inap; IPCN ; IPCLN.

6, Rumah sakit mempunyai jejaring rujukan dengan rumah sakit lain untuk
pasien air borne disease.

D : Bukti tentang kerjasama RS dengan RS Rujukan.


W: Kepala/Staf IGD; Kepala /staf rawat Inap.

Elemen Penilaian PPI 8-3.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi bila terjadi ledakan pasien (outbreak)
penyakit infeksi air borne.

R : Regulasi tentang penetapan bila terjadi ledakan pasien (outbreak)


penyakit infeksi air borne.

2, Rumah sakit menyediakan ruang isolasi dengan tekanan negatif bila terjadi
ledakan pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan perundangan.

O : Lihat ketersediaan ruang isolasi dengan tekanan negatif, bila terjadi


ledakan pasien.
W : Komite/Tim PPI; IPCN; IPCLN; Kepala/staf rawat inap.

3, Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang pengelolaan pasien


infeksius jika terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne.

D : Bukti pelaksanaan edukasi staf tentang pengelolaan pasien infeksius


jika terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne.
W : Komite/Tim PPI; IPCN; IPCLN; Kepala/staf rawat inap.

Elemen Penilaian PPI 9.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi hand hygiene yang mencakup
kapan, di mana, dan bagaimana melakukan cuci tangan mempergunakan
sabun (hand wash) dan atau dengan disinfektan (hand rubs) serta
ketersediaan fasilitas hand hygiene.

R : Regulasi tentang hand hygiene.

2, Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk sekali pakai tersedia di tempat cuci


tangan dan tempat melakukan disinfeksi tangan.

O : Lihat kelengkapan fasilitas hand hygiene antara lain sabun,


disinfektan, serta tissu/handuk sekali pakai tersedia di tempat cuci tangan
dan tempat melakukan disinfeksi tangan.

3, Hand hygiene sudah dilaksanakan dengan baik.

S : Peragaan hand hygiene oleh staf.


O : Lihat pelaksanaan hand hygiene secara konsisten diarea yang sudah
ditetapkan.

4, Ada bukti pelaksanaan pelatihan hand hygiene kepada semua pegawai


termasuk tenaga kontrak.

D : Bukti pelaksanaan pelatihan tentang hand hygiene.


W: Staf RS; tenaga kontrak; magang dan tenant.

Elemen Penilaian PPI 9-1.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi penggunaan alat pelindung diri, tempat
yang harus menyediakan alat pelindung diri, dan pelatihan cara memakainya.

R : Regulasi tentang penggunaan APD.

2, Alat pelindung diri sudah digunakan secara tepat dan benar.

O : Lihat kepatuhan alat pelindung diri / APD.


W: Staf terkait.

3, Ketersediaan alat pelindung diri sudah cukup sesuai dengan regulasi.

O : Lihat ketersediaan pelatihan tentang penggunaan APD.

4, Ada bukti pelaksanaan pelatihan penggunaan alat pelindung diri kepada


semua pegawai termasuk tenaga kontrak.

D : Bukti pelaksanaan pelatihan tentang penggunaan APD.


W : Staf RS; Tenaga kontrak; magang dan tenant.

Elemen Penilaian PPI 10.


1, Ada regulasi sistem manajemen data terintegrasi antara data surveilans dan
data indikator mutu. (lihat PMKP 2.1 EP 1). (R)

R : Regulasi tentang manajemen data terintegrasi antara data surveilans


dan data indikator mutu, termasuk PMKP 2-1, PMKP 7 dan MIRM 1-1.

2, Ada bukti pertemuan berkala antara Komite PMKP (Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien) serta Organisasi PPI untuk membahas hasil surveilans
dan merancang ulang untuk perbaikan.

D : Bukti rapat tentang pembahasan hasil surveilans dan merancang ulang


untuk perbaikan.
W : Komite/Tim PMKP; Komite/Tim PPI; Kepala Bidang/Divisi Pelayanan.

3, Ada bukti data dikumpulkan dan dianalisis untuk mendukung kegiatan PPI
termasuk data infeksi berdasar atas epidemiologik penting dimonitor dan
didokumentasikan. (lihat PPI 6 EP 2 dan EP 3).

D : Bukti pengumpulan data, analisa dan rencana perbaikannya.


W : Komite/Tim PMKP; Komite / Tim PPI.

4, Ada bukti penyampaian hasil analisis data dan rekomendasi kepada Komite
PMKP setiap tiga bulan. (lihat PPI 6 EP 2 dan EP 3).

D : Bukti penyampaian hasil analisis data dan rekomendasi kepada komite


PMKP setiap tiga bulan.
W: Komite/Tim PMKP; Komite / Tim PPI.

Elemen Penilaian PPI 11.


1, Rumah sakit menetapkan regulasi program pelatihan dan edukasi tentang
PPI yang meliputi butir 1 sampai dengan 5 yang ada pada maksud dan tujuan.
(R)

R : Program pelatihan dan edukasi tentang PPI.

2, Ada bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua staf klinik dan nonklinik
sebagai bagian dari orientasi pegawai baru tentang regulasi dan praktik
program PPI. (lihat KKS 7 dan TKRS 4).

D : 1) Bukti pelaksanaan untuk semua staf klinis dan non klinis oleh
narasumber yang kompeten; 2) Bukti pelaksanaan orientasi.
W : Diklat; Komite/Tim PPI; Peserta pelatihan/orientasi.

3, Ada bukti pelaksanaan edukasi secara berkala bila ada perubahan


kebijakan, prosedur, serta praktik program PPI dan bila ada kecenderungan
khusus (new/re-emerging diseases) data infeksi untuk staf klinis dan nonklinis.

D: Bukti pelaksanaan pelatihan secara berkala bila ada perubahan


regulasi/kecenderungan khusus.
W: Wawancara Diklat; Komite/Tim PPI; Peserta Pelatihan.

4, Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien, keluarga, dan pengunjung


tentang program PPI.

D: Bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien, keluarga dan pengunjung.


W: Wawancara Diklat; Komite/Tim PPI; Tim PKRS; Pasien/Keluarga;
Pengunjung.

5, Ada bukti pelaksanan penyampaian temuan dan data berasal dari kegiatan
pengukuran mutu/indikator mutu (measurement) ke seluruh unit di rumah sakit
sebagai bagian dari edukasi berkala rumah sakit.

D: Bukti penyampaian hasil pengukuran mutu keseluruhan unit di RS


secara berkala.

78 total views, 1 views today

Copyright © 2022 STARKES – Akreditasi Rumah Sakit Indonesia – SNARS.WEB.ID All Rights Theme: Catch Flames by Catch Themes

Reserved.

Quick Box - Popup Notification Box Powered By : XYZScripts.com

Anda mungkin juga menyukai