Anda di halaman 1dari 2

PENEMPATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR

Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : Halaman : 1/2
445/ /SPO-PPI/RSUD-2018

Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit : RSUD Sungai Dareh
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) drg. Chusnul Chotimah Subekti, MPH
NIP. 19740227 200312 2 005

PENGERTIAN Proses penempatan pasien dengan penyakit menular dengan cara,


tindakan dan ruangan yang benar.

TUJUAN Untuk menghindari terjadinya kontaminasi luas penyakit terhadap


lingkungan, baik petugas kesehatan, pengunjung dan pasien lainnya.
Keputusan Direktur No.189.1/ /KPTS-DIR/RSUD/2018 tentang
KEBIJAKAN
kebijakan pelayanan PPIRS
Untuk kasus atau dugaan kasus penyakit menular melalui
udara :
1. Letakan pasien dalam satu ruangan tersendiri. Jika ruangan
tersendiri tidak tersedia, kelompokan kasus yang telah
dikonfirmasi secara terpisah didalam ruangan atau bangsal
(cohorting) dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum
dikonfirmasi atau sedang didiagnosis. Bila ditempatkan dalam satu
ruangan, jarak antara tempat tidur minimal 1 meter dan diantara
tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai.
2. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan
berdasarkan jenis transmisinya (kontak, droplet, airborne)
3. Jika memungkinkan, upayakan ruangan tersebut dialiri udara
bertekanan negatif yang dimonitor dengan 6 – 12 pergantian udara
PROSEDUR per jam dan sistem pembuangan udara keluar atau menggunakan
saringan udara partikulasi efesiensi tinggi yang termonitor sebelum
masuk ke sistem sirkulasi udara lain dirumah sakit.
4. Jika tidak tersedia ruangan bertekanan negatif dengan sistem
penyaringan udara partikulasi efesiensi tinggi, buat tekanan
negatif didalam ruangan pasien dengan memasang pendingin
ruangan atau kipas angin dijendela sedemikian rupa agar aliran
udara keluar gedung melalui jendela. Jendela harus membuka
keluar dan tidak mengarah kedaerah publik. Uji untuk tekanan
negatif dapat dilakukan dengan menempatkan sedikit bedak tabur
dibawah pintu dan amati apakah terhisap kedalam ruangan. Jika
diperlukan kipas angin tambahan didalam ruangan dapat
meningkatkan aliran udara.
5. Jaga pintu tertutup setiap saat dan jelaskan kepada pasien
mengenai perlunya tindakan-tindakan pencegahan ini.
6. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien
PENEMPATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR

Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : Halaman : 2/2
445/ /SPO-PPI/RSUD-2018

TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan


sesama pasien TB.
7. Pastikan setiap orang yang memasuki ruangan memakai APD yang
sesuai : Masker ( bila memungkinkan masker efesiensi tinggi harus
digunakan, bila tidak gunakan masker bedah sebagai alternatif),
gaun, pelindung wajah atau pelindung mata dan sarung tangan.
8. Pakai sarung tangan bersih, non steril ketika masuk ruangan.
9. Pakai gaun yang bersih, non steril ketika masuk ruangan jika akan
berhubungan dengan pasien/ kontak dengan permukaan/ barang-
barang didalam ruangan.

Pertimbangan pada saat penempatan pasien :


a. Kamar terpisah bila memungkinkan kontaminasi luas terhadap
lingkungan, misalnya luka lebar dengan cairan keluar, diare,
perdarahan tidak terkontrol.
b. Kamar terpisah dengan pintu tertutup diwaspadai transmisi
melalui udara ke kontak, misalnya luka dengan infeksi gram
positif.
c. Kamar terpisah dengan ventilasi dibuang keluar dengan exhaust
ke area tidak ada orang lalu lalang, misalnya TB.
d. Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai trasmisi
airborne luas, misalnya varicella.
e. Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan,
misalnya anak, gangguan mental.
f. Bila kamar terpisah tidak memungkinkan dapat kohorting. Bila
pasien terinfeksi dicampur dengan non infeksi maka pasien,
petugas dan pengunjung menjaga kewaspadaan untuk
mencegah transmisi infeksi.
Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT
Unit Rawat Jalan
Unit IGD

Anda mungkin juga menyukai