IDENTITAS PASIEN
KELUHAN UTAMA
Mulai 1 bulan yang lalu pasien merasa gatal dimulai dari daerah genital, timbul tonjolan-tonjolan berwarna kemerahan diameter sekitar 0,5 cm, tidak nyeri, tidak berisi air, gatal utamanya pada malam hari. Gatal dan tonjolan lalu menyebar ke daerah selangkangan, semakin digaruk semakin gatal. Pasien lalu dibawa ke mantri diberi obat minum (CTM, Tetra) dan obat salep tapi pasien lupa nama obatnya. Setelah diberi salep tonjolan merata tapi rasa gatal tetap ada. 1 minggu sebelum ke R.S tonjolan meluas ke daerah belakang lutut, pusat, bokong, ketiak dan sela jari tangan disertai rasa gatal utamanya pada malam hari.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Pasien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya, riwayat asma (-), pasien punya riwayat alergi terhadap telur.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Kakak laki-laki pasien mengalami gejala serupa Pasien tinggal di pondok pesantren banyak teman pasien yang mengalami gejala serupa. RIWAYAT PENGOBATAN Pasien dibawa ke mantri, diberi obat minum CTM, Super Tetra, dan salep tapi pasien lupa nama obatnya. Pasien juga disuntik anti alergi.
PEMERIKSAAN FISIK
Status General : DBN Status Lokalis : Effloresensi yang didapatkan berupa papula eritematous multipel, ekskoriasi, krusta dan terdapat bekas garukan yang hiperpigmentasi. Nodul eritematous pada glans penis.
SKABIES
Sinonim Scabies; Itch Mite Gudik, kudis, penyakit A Go Go Definisi Penyakit kulit menular akibat infestasi & sensitisasi thdp tungau Sarcoptes scabiei serta produknya berada dalam terowongan lapisan tanduk pada tempat predileksi
Etiologi Sarcoptes (Acarus) scabiei var.hominis Phylum Arthropoda; Class Arachnida; Ordo Acarina; Famili Sarcoptidae
Parasitologi Sarcoptes scabiei = tungau atau kutu yang kecil, transulen Bentuk bulat lonjong, konveks bagian dorsal & pipih bagian ventral Ukuran:
Sarcoptes Scabiei
4 pasang kaki
2 depan + alat isap 2 belakang + bulu keras
+ kopulasi jantan mati. Betina membuat terowongan, lalu bertelur 2 5 butir/ hari lalu mati Siklus hidup Telur larva nimfa sarkoptes dewasa (tiap siklus berlangsung selama 3 hari)
Life Cycle
Epidemiologi Kosmopolit t.u di daerah tropis & subtropis Insiden tinggi pd masy sos-ekonomi kurang dan hygiene buruk Endemis epidemis Cara Penularan Kontak langsung lama-erat; seksual (STD or STI) Kontak tak langsung alat-alat rumah tangga, Kasur, pakaian, dll
DIAGNOSIS
Ideal Temukan terowongan pada kulit Buktikan adanya sarcoptes dewasa, larva dan telur Praktis: atas dasar keluhan + data klinis Pruritus Nokturna Anamnesis keluarga / kelompok Efloresensi polimorf pada tempat predileksi
Pengobatan
1)
2) 3) 4)
Secara Holistik Memperhitungkan efektifitas & toksisitas Syarat : Efektif terhadap semua stadium tungau Tidak iritasi dan toksik Tidak berbau dan mengotori pakaian Mudah diperoleh dan murah
PENATALAKSANAAN
A. Pengobatan Umum
1. Me kebersihan perorangan dan lingkungan 2. Menghindari kontak dengan orang yang terkena 3. Anggota keluarga yg kontak, pasangan seks juga diobati 4. Cuci alat tidur, handuk, pakaian penderita dgn air panas > 50 0 c 5. Potong kuku pasien 6. Bila gatal Antihistamin
PENATALAKSANAAN
B. Pengobatan Khusus Topikal 1. Sulfur Presipitatum 2 5 %
Salep / krim Tidak bunuh telur Bau belerang iritasi Minimal 3 hari Dioleskan ke tubuh setelah mandi, selama 3 4 hari Lebih aktif asam salisilat 2%
4. Krotamiton
Anti pruritus Anti skabies Iritasi mukosa, wajah, mata, OUE Kejang Bentuk krim paling efektif Toksisitas Digunakan setelah mandi, satu kali, dihapus setelah 8 12 jam Sensasi panas untuk bayi < 2 bln
5. Permetrin 5%
6. Malathion
Sediaan dalam basis air Dioleskan pada kulit selama 24 jam diulang bbrp hari kemudain
7. Sapo Viridis
Pemanasan olive oil dan potasium klorida
PENGOBATAN SISTEMIK
1. Ivermectin (Stromectol)
Berikatan selektif dgn glutamate-gated chloride ion channel kematian sel Dosis 150 200 mcg/kg Dapat diulangi dalam 2 minggu
PROGNOSIS
Dengan