2. Bagaimana Rute Penularannya? 3. Apa tanda dan Gejalanya ? 4. Bagaimana Pencegahannya ?
Oleh : Novi Andriyani (17.1359.S)
Rute Penularan Covid-19 Corona Virus Disease umumnya ditularkan melalui kontak langsung dan percikan (droplet). Penularan lewat udara mungkin terjadi pada orang yang lama terpapar konsentrasi udara tinggi pada ruang tertutup. Tanda & Gejala Pencegahan Cara Mencuci tangan Pakai Sabun Cuci Tangan Pakai Handsanitizer Pengertian Sejak Desember 2019, telah terdiagnosis peningkatan jumlah kasus novel coronavirus pneumonia (NCP) di Wuhan, Provinsi Hubei. Dengan penyebaran yang epidemik, kasus-kasus tersebut (secara resmi dinamai Corona Virus Disease 2019 [COVID-19] oleh WHO) juga sudah dilaporkan di berbagai daerah di Cina dan luar negeri. Virus corona sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas, dan secara efektif dapat dinonaktifkan dengan pemanasan pada suhu 56°C selama 30 menit dan pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter, etanol 75%, disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan khloroform (kecuali khlorheksidin). Karakteristik Epidemologis Sumber infeksi Saat ini, sumber utama infeksi adalah para pasien COVID- 19. Pembawa (carrier) nCoV-2019 yang asimptomatik juga berpotensi menjadi sumber infeksi. Rute Penularan Corona Virus Disease umumnya ditularkan melalui kontak langsung dan percikan (droplet). Penularan lewat udara mungkin terjadi pada orang yang lama terpapar konsentrasi udara tinggi pada ruang tertutup. Individu yang Rentan Manusia dalam segala kategori umur pada umumnya rentan. Manifestasi Klinis Berdasarkan investigasi epidemologis saat ini, masa inkubasi COVID-19 berlangsung antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya dalam waktu 3 hingga 7 hari. Demam, kelelahan, dan batuk kering dianggap sebagai manifestasi klinis utama, sedangkan gejala seperti hidung tersumbat, hidung berair, pharyngalgia, myalgia, dan diare relatif lebih jarang. Dalam kasus yang parah, umumnya terjadi sesak nafas dan/atau hipoksemia setelah onset satu minggu. Pada kasus terburuk, bisa secara cepat berkembang menjadi acute respiratory distress syndrome, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi, kelainan koagulasi dan perdarahan, multiple organ failure, dan sebagainya. Penting dicatat bahwa pasien dengan sakit parah atau kritis hanya menunjukkan demam sedang, atau bahkan tanpa demam sama sekali. Pada kasus ringan hanya menunjukkan demam ringan, kelelahan ringan, dan seterusnya tanpa manifestasi pneumonia. Berdasarkan kasus-kasus yang ditangani baru-baru ini, kebanyakan pasien memiliki prognosis yang baik. Sedangkan untuk kaum lanjut usia dan orang dengan penyakit kronis, umumnya memiliki prognosis buruk. Sementara kasus pada anak-anak umumnya memiliki gejala yang relatif ringan. Pencegahan 1. Sering mencuci tangan pakai sabun. 2. Gunakan masker bila batuk atau pilek. 3. Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah. 4. Hati-hati kontak dengan hewan 5. Rajin olahraga dan istirahat 6. Jangan mengonsumsi daging yang mentah / tidak dimasak. 7. Bila batuk / pilek dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan