Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PATOFISIOLOGI

COVID-19
YULISA ANANDA (B1D221078)

Disusun oleh:
MUHAMMAD GAZALI JUFRI (B1D221079)

KELOMPOK 5 GUSTIANI PRATIWI (B1D221084)

PUTRI NURAINI. MS (B1D221085)

GLEDYS VIOLEN POTOE (B1D221086)

• NUR ALIVINA (B1D22108)


PEMBAHASAN UMUM
Infeksi Covid-19 (Corona Virus Disease 19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa
gangguan pernapasan. Penderita Covid-19 dapat mengalami demam, batuk
kering, dan kesulitan bernafas. Penyakit ini menjadi sorotan karena
kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan, China. Lokasi
kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga dikenal dengan
sebutan Wuhan virus.Selain China, coronavirus juga menyebar secara cepat
ke berbagai negara lain, termasuk Jepang, Thailand, Jepang, Korea Selatan,
bahkan hingga ke Amerika Serikat.
PENYEBAB
Seperti yang telah disebutkan, Covid-19 disebabkan oleh virus corona jenis baru
yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus corona baru ini
kemudian diberi nama SARS-CoV-2. Journal of Medical Virology menyebutkan bahwa
kasus awal penyakit ini diakibatkan oleh paparan daging hewan liar di pasar makanan
laut Huanan, yang juga menjual hewan-hewan liar, seperti unggas dan kelelawar.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa virus corona yang menginfeksi manusia
pada akhir Desember 2019 adalah berasal dari ular.
Pada awal kemunculannya, kasus ini diyakini menular dari melakukan kontak
langsung dengan hewan pembawa coronavirus. Meski begitu, jumlah infeksi yang
kian meluas bahkan di luar Tiongkok diyakini bahwa Covid-19 menular dari manusia
ke manusia melalui cairan yang dikeluarkan oleh sistem pernapasan (droplets). Air
liur yang keluar saat bicara atau bersin adalah droplets.
GEJALA
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu

demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala

dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita COVID-19 dengan gejala

berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas,

atau nyeri dada. Keluhan tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus

Corona.
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi
virus Corona meskipun lebih jarang, yaitu :
1. Diare
2. Sakit kepala
3. Konjungtivitis
4. Hilangnya kemampuan mengecap rasa
5. Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
6. Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu
2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus
Corona.
PENULARAN
Infeksi Covid-19 menyebar dari satu orang ke orang lain melalui
percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat
batuk atau bersin. Jarak jangkauan droplet biasanya hingga 1 meter.
Droplet bisa menempel di benda, namun tidak akan bertahan lama di
udara. Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis antara 1-
14 hari dengan rata-rata 5 hari. Maka, orang yang sedang sakit
diwajibkan memakai masker meminimalisir penyebaran droplet.
"
Proses Patofisiologi dalam Tubuh
• Ketika masuk ke dalam tubuh, virus Corona akan menempel di dinding sel-sel saluran pernapasan dan
paru-paru, lalu masuk ke dalamnya untuk berkembang biak di sana.
• Proses tersebut akan terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh. Setelah itu, sistem kekebalan tubuh akan
bereaksi dengan cara mengirim sel darah putih dan membentuk antibodi guna melawan dan membunuh
virus tersebut.
• Ketika terjadi reaksi perlawanan tubuh terhadap virus Corona, akan muncul beberapa gejala, misalnya
demam. Gejala ini biasanya akan muncul dalam waktu 2–14 hari setelah terpapar virus Corona.
• Pada sebagian orang yang terinfeksi virus Corona, reaksi sistem imun tubuh akan berhasil melawan virus
tersebut, sehingga gejalanya mereda dan orang tersebut sembuh dengan sendirinya.
• Namun, apabila sistem kekebalan tubuh seseorang tidak cukup kuat untuk melawan virus Corona atau justru
bereaksi berlebihan, maka orang tersebut akan mengalami gejala COVID-19 yang lebih berat, yaitu demam
tinggi dan sesak napas, atau bisa juga mengalami kerusakan organ.
PENCEGAHAN
1. Selalu jaga jarak aman dari orang lain (minimal 1 meter),
1. meskipun mereka tidak tampak sakit.
2. Kenakan masker di ruang publik, terutama di dalam ruangan atau jika pembatasan
fisik tidak dimungkinkan.
3. Sebaiknya pilih ruang terbuka dan berventilasi baik.
4. Buka jendela jika berada di dalam ruangan.
5. Cuci tangan Anda secara rutin.
6. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol.
7. Ikuti vaksinasi ketika giliran Anda.
"
8. Ikuti panduan setempat terkait vaksinasi.
9. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
10. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
PENGOBATAN
Pengobatan Virus Corona (COVID-19) pada pasien bergejala
ringan atau tanpa gejala, dokter akan menyarankan untuk isolasi
mandiri di rumah, sambil tetap melakukan langkah-langkah
pencegahan penyebaran infeksi virus Corona. Beberapa tindakan
yang dapat dilakukan oleh dokter adalah :
1. Merujuk pasien dengan gejala berat untuk menjalani perawatan
dan karantina di rumah sakit rujukan
2. Meresepkan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai
dengan kondisi pasien
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan isolasi mandiri dan
istirahat yang cukup
4. Menganjurkan pasien untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh
Sementara, pada pasien dengan gejala berat, dokter akan
memberikan rujukan untuk menjalani karantina di rumah
sakit rujukan. Metode perawatan yang dapat diberikan
antara lain :
1. Pemberian infus cairan agar tetap terhidrasi
2. Pemasangan ventilator atau alat bantu napas
3. Pemberian obat, seperti pengencer darah, antiperadangan,
antiinterleukin-6 (IL-6), remdesivir, atau favipiravir.
Sekian dan
T erima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai