Anda di halaman 1dari 13

Penyakit menular akibat kerja (Covid-

19)

Kelompok 2
Sitti Nurfaizah.M
Ummul Aisyah
Tasya Ardina
Pengertian covid 19

Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disingkat COVID-19 adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis
koronavirus. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk
kering, dan kesulitan bernafas.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
penyebab
● Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh
WHO, terdapat beberapa varian SARS-
Infeksi virus Corona atau COVID-19 CoV-2 penyebab COVID-19. Berikut ini
disebabkan oleh Coronavirus, adalah jenis varian tersebut:
yaitu kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernapasan. ● ✓ Varian Alfa (B.1.1.7) yang pertama kali
ditemukan di Inggris pada September
Pada sebagian besar kasus, 2020.
Coronavirus hanya ● ✓ Varian Beta
menyebabkan infeksi (B.1.351/B.1.351.2/B.1.351.3) yang pertama
pernapasan ringan sampai kali ditemukan di Afrika Selatan pada Mei
sedang, seperti flu. Namun, 2020.
virus ini juga bisa ● ✓ Varian Gamma (P.1/P.1.1/P.1.2) yang
menyebabkan infeksi pertama kali ditemukan di Brazil pada
pernapasan berat, seperti November 2020.
pneumonia, MERS (Middle- ● ✓ Varian Delta (B.1.617.2/AY.1/AY.2/AY.3)
East Respiratory Syndrome) yang pertama kali ditemukan di India
dan SARS (Severe Acute pada Oktober 2020.
Respiratory Syndrome). ● ✓ Varian Omicron (B.1.1.529) yang
pertama kali ditemukan di beberapa
negara pada November 2021
Faktor risiko
1. Karakteristik individu
a. Umur
b. Jenis kelamin
2. Infeksi
3. Penyakit komorbid hipertensi
4. Penyakit komorbid kardiovaskular
5. Penyakit komorbid diabetes melitus
6. Penyakit komorbid paru obstruktif
kronik
7. Riwayat merokok
Gejala covid 19

Sakit kepala
Demam Sesak nafas

Hilangnya kemampuan
Batuk kering mengecap rasa

Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)


Penegakan diagnosis

Guna memastikan diagnosis akan dilakukan beberapa pemeriksaan berikut:

✓ Rapid test, untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh
tubuh dalam melawan virus Corona
Rapid test antigen, untuk mendeteksi antigen, yaitu protein yang ada di bagian
terluar virus
✓ Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction), untuk mendeteksi virus
Corona di dalam lapisan hidung
✓ CT scan atau Rontgen dada, untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-
paru
✓ Tes darah lengkap, untuk memeriksa kadar sel darah putih dan
✓ C-reactive protein
Jika hasil rapid test atau swab positif maka pasien diduga terinfeksi virus
Corona namun jika hasil menunjukkan negatif maka kemungkinan pasien
tidak terinfeksi virus Corona
Riwayat Alamiah Penyakit
Covid-19
1) Tahap Pre Pathogenesis
(Natural history of disease) merupakan salah satu elemen epidemiologi diskriptif,
yaitu diskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, sejak
paparan dengan agen kausal (virus corona) hingga terjadinya akibat penyakit, dalam konteks
ini covid-19.
2) Inkubasi
Covid-19 sekitar 1-14 hari setelah terjadi penularan virus corona. Masa inkubasi
adalah periode waktu terjadi paparan virus hingga munculnya gejala penyakit.
3) Tahap Penyakit Dini
• Demam
• Batuk
• Kelelahan
• Kehilangan rasa atau bau
4) Tahap Penyakit Lanjut
• Sakit tenggorokan
• Sakit kepala
• Sakit dan nyeri
• Diare
• Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
• Mata merah atau iritasi
5) Tahap Akhir
• Kesulitan bernapas atau sesak napas
• Kesulitan berbicara, bergerak atau bingung
• Nyeri dada
Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Pada pasien bergejala ringan atau tanpa gejala, dokter akan menyarankan untuk isolasi mandiri di rumah sambil tetap
melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan
oleh dokter adalah:

✓ Meresepkan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai dengan kondisi pasien
✓ Menganjurkan pasien untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
✓ Menganjurkan pasien untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh

Sementara, pada pasien dengan gejala berat, dokter akan memberikan rujukan untuk menjalani karantina di rumah sakit
rujukan. Metode perawatan yang dapat diberikan antara lain:

✓ Pemberian infus cairan agar tetap terhidrasi


✓ Pemasangan ventilator atau alat bantu napas
✓ Pemberian obat, seperti obat antiperadangan dan obat pencegah penggumpalan darah
Pencegahan

Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk mencegah COVID-19. Namun, Anda juga tetap
harus menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus
Corona, yaitu:

✓ Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain,
dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
✓ Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat
pergi berbelanja bahan makanan atau mengikuti ibadah di hari raya.
✓ Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum.
✓ Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
✓ Tingkatkan daya tahan tubuh dengan menjalani pola hidup sehat, seperti
mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup,
dan mencegah stres.
✓ Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi
virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
✓ Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
✓ Jaga kebersihan lingkungan dan kebersihan rumah, termasuk benda-benda yang
sering disentuh.
pertanyaan
1. Apakah imun tubuh bisa melawan virus corona? (Yulia Astrid)
Imun tubuh yang kuat berperan penting untuk melawan infeksi virus. Ketika
memasuki tubuh, virus corona akan menempel pada dinding sel-sel saluran
pernapasan dan paru-paru, kemudian masuk ke dalamnya untuk
mengembangkan infeksi. Proses tersebut tentunya akan terdeteksi oleh sistem
imun.
2. Gejala apa saja yang ditujukan untuk mendeteksi penderita virus corona?
(Sarmila)
Pengidap akan mengalami batuk kering, demam lebih dari 38°C, hidung
tersumbat, nyeri otot, merasa kelelahan, lemas, sakit tenggorokan, dan ada
kemungkinan mengalami mual dan diare yang sudah dialami sejak satu atau dua
hari sebelumnya
3. Berapa hari masa inkubasi virus corona?
(Nurhalisa)
Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga muncul gejala disebut
masa inkubasi. Saat ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara 1-14 hari,
dan perkiraan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.
4. Bagaimana manusia bisa terinfeksi virus corona?
(Nurul Amalia Fitri)
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar dari orang-
orang melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk, bersin, atau
berbicara. Bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet
dari penderita.
5. Virus corona menyerang sel Apa saja ?
(Rabiatul Adewia)
Virus corona juga dapat menyerang organ jantung dan sel pembuluh darah. Bahkan, SARS-
CoV-2 dapat bersembunyi di dalam sel pembuluh darah. Akibatnya, fungsi sel pembuluh darah
yang diserang coronavirus dapat terganggu
6. Apakah imun tubuh bisa melawan virus corona?
Imun tubuh yang kuat berperan penting untuk melawan infeksi virus. Ketika memasuki tubuh,
virus corona akan menempel pada dinding sel-sel saluran pernapasan dan paru-paru, kemudian
masuk ke dalamnya untuk mengembangkan infeksi. Proses tersebut tentunya akan terdeteksi
oleh sistem imun.
thanks

Anda mungkin juga menyukai