Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah
menyentuh benda yang terkena droplet penderita COVID-19, misalnya uang,
gagang pintu, atau permukaan meja
Melakukan kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Varian Alfa (B.1.1.7) yang pertama kali ditemukan di Inggris pada September
2020.
Varian Beta (B.1.351/B.1.351.2/B.1.351.3) yang pertama kali ditemukan di
Afrika Selatan pada Mei 2020.
Varian Gamma (P.1/P.1.1/P.1.2) yang pertama kali ditemukan di Brazil pada
November 2020.
Varian Delta (B.1.617.2/AY.1/AY.2/AY.3) yang pertama kali ditemukan di
India pada Oktober 2020.
Varian Omicron (B.1.1.529) yang pertama kali ditemukan di beberapa negara
pada November 2021.
Varian Omicron merupakan varian utama virus corona yang saat ini menyebar luas.
Varian ini terdiri dari beberapa subvarian, yaitu BA.1, BA. 1.1, BA.2, dan BA.3.
Varian Omicron BA.4 dan BA.5 adalah subvarian terbaru yang baru terdeteksi di
Indonesia pada bulan Juni 2022. Subvarian ini memiliki kemungkinan penularan
yang lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron lainnya.
Rapid test, untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh
tubuh dalam melawan virus Corona
Rapid test antigen, untuk mendeteksi antigen, yaitu protein yang ada di
bagian terluar virus
Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction), untuk mendeteksi virus
Corona di dalam lapisan hidung
CT scan atau Rontgen dada, untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-
paru
Tes darah lengkap, untuk memeriksa kadar sel darah putih dan C-reactive
protein
Sementara, pada pasien dengan gejala berat, dokter akan memberikan rujukan
untuk menjalani karantina di rumah sakit rujukan. Metode perawatan yang dapat
diberikan antara lain: