Anda di halaman 1dari 4

SKRINING PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DAN

RAWAT JALAN

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT 03.02.0I.03.4/IX/2021 0 1/4
TINGKAT III
Dr.R.SOEHARSONO
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
PROSEDUR 25 September 2021
OPERASIONA dr.Haikal Mufid Hamid,Sp.PD
Letkol CKM NRP.11010021010476

Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk layanan
PENGERTIAN rawat jalan berdasarkan kebutuhan perawatan kesehatan
yang
teridentifikasi dan disesuaikan dengan sumber daya Rumah Sakit.
Skrining bertujuan untuk mencocokkan kebutuhan pasien dengan
TUJUAN
misi dan sumber daya rumah sakit

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit tentang Skrining Pasien


KEBIJAKAN

Skrining Pasien di Instalasi Gawat Darurat


1. Petugas IGD merespon dengan cepat terhadap kedatangan
pasien.
2. Keluarga atau pengantar pasien diarahkan untuk mendaftar di
tempat pendaftaran.
3. Skrining awal dilakukan :
PROSEDUR a. Dokter jaga IGD melakukan penilaian kesadaran
dengan menggunakan kriteria Glascow Coma Score.
b. Dokter jaga IGD melakukan penilaian jalan nafas
pasien
(airway), dengan kriteria sebagai berikut :
1) Jalan nafas bebas (pasien bernafas dengan
baik).
2) Adanya suara tambahan.
3) Adanya sumbatan/obstruksi jalan nafas total.
SKRINING PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT
JALAN

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RUMAH SAKIT 03.02.0I.03.4/IX/2021 0 2/4


TINGKAT III
DR.R.SOEHARSONO
c. Dokter jaga IGD melakukan penilaian pernafasan
(breathing) dengan menghitung frekuensi nafas, jika
didapatkan pasien dengan kondisi kegawatan sistem
pernafasan (henti nafas, bradypnea, ataupun
tachypnea)maka pasien langsung dibawa ke ruang
resusitasi untuk penatalaksanaan lebih lanjut.

d. Petugas IGD memasang pulse oximeter untuk


pemeriksaan sirkulasi darah (circulation) jika didapatkan :

1) Heart rate tidak terdengar, cek pulsasi dan


segera lakukan tindakan resusitasi jantung paru
sesuai dengan prosedur.

2) Heart rate bradycardia ataupun tachycardia,


pasien segera dibawa ke ruang resusitasi untuk
penatalaksanaan lebih lanjut.
PROSEDUR 3) SpO2< 90%, pasien segera dibawa ke ruang
resusitasi untuk penatalaksanaan lebih lanjut.

e. Petugas IGD menanyakan keluhan utama pasien


jika terdapat keluhan yang potensial mengancam nyawa
(misalnya : kejang, kelemahan/ kelumpuhan anggota
gerak, nyeri dada, sesak nafas, dan sebagainya) maka
pasien segera dibawa ke ruang resusitasi untuk
penatalaksanaan lebih lanjut.

f. Petugas IGD menulis hasil pemeriksaan skrining


pasien awal di triase di formulir assesmen medis dan
keperawatan IGD.
SKRINING PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT
JALAN

NO.DOKUMEN NO.REVISI 0 HALAMAN

03.02.0I.03.4/IX/2021 3/4
RUMAH SAKIT
TINGKAT III
DR.R.SOEHARSONO

g. Jika pada hasil skrining pasien awal di triase primer


ditemukan pasien dengan kondisi kegawatan yang potensial dapat
mengancam nyawa maka tindakan pemeriksaan terhadap pasien
dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan secara
terintegrasi di ruang resusitasi untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
h. Jika pada hasil skrining pasien awal di triase
ditemukan pasien dengan kondisi tidak ada tanda-tanda
kegawatan yang potensial dapat mengancam nyawa maka
tindakan pemeriksaan terhadap pasien dilakukan di tempat
periksa / tempat observasi sesuai dengan kondisi klinisnya
(kasus bedah / non-bedah / obstetri dan ginekologi).
i. Lakukan tes pemeriksaan diagnostik untuk membantu
menegakkan diagnosa
PROSEDUR
j. Petugas IGD melakukan evaluasi, apakah pasien
diputuskan untuk ditangani di IGD, di rawat atau dirujuk dirujuk
ke Rumah sakit lain.
k. Petugas IGD mendokumentasikan ke assemen medis
dan keperawatan.

Skrining Pasien di Instalasi Rawat Jalan dilakukan dengan


1. Petugas rawat jalan (dokter/perawat) mengidentifikasi
Identitas Pasien
2. Petugas rawat jalan menanyakan keluhan pasien, melakukan
pemeriksaan fisik dan penunjang yang dibutuhkan untuk
memutuskan kebutuhan pasien untuk diobati maupun
dirujuk
SKRINING PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT
JALAN

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RUMAH SAKIT 03.02.0I.03.4/IX/2021 0 4/4


TINGKAT III
DR.R.SOEHARSONO

1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Admisi
7. Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai