Di tengah mewabahnya infeksi virus Corona (COVID-19), muncul beragam istilah yang
berkaitan dengan penyakit ini, mulai dari social distancing, lock down, hingga PDP. Supaya
tidak bingung, yuk, simak artikel ini untuk mengetahui arti dari istilah-istilah tersebut.
Saat ini, dunia tengah diguncangkan oleh mewabahnya COVID-19. Bagaimana tidak,
penyakit yang disebabkan oleh coronavirus jenis terbaru ini telah memakan ribuan korban jiwa.
Sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus Corona, pemerintah menganjurkan
masyarakat untuk melakukan social distancing.
'Social distancing' hanyalah salah satu dari sekian banyak istilah terkait virus Corona yang
bermunculan dalam pandemi COVID-19. Untuk lebih memahami istilah-istilah yang
berhubungan dengan COVID-19 tersebut, simak ulasan berikut:
1. Social distancing
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), arti istilah ‘social distancing’
atau ‘pembatasan sosial’ adalah menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan
menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain. Dengan adanya jarak, penyebaran penyakit ini
diharapkan dapat berkurang.
Perbedaannya, isolasi memisahkan orang yang sudah sakit dengan orang yang tidak sakit
untuk mencegah penyebaran virus Corona, sedangkan karantina memisahkan dan membatasi
kegiatan orang yang sudah terpapar virus Corona namun belum menunjukkan gejala.
Berbagai pakar menganjurkan untuk melakukan karantina di rumah atau isolasi mandiri
selama setidaknya 14 hari. Selama karantina, Anda dianjurkan untuk tinggal di rumah sambil
menjalani pola hidup bersih dan sehat, tidak bertemu orang lain, dan menjaga jarak setidaknya
2 meter dari orang-orang yang tinggal serumah.
3. Lockdown
Istilah ‘lockdown’ berarti karantina wilayah, yaitu pembatasan pergerakan penduduk dalam
suatu wilayah, termasuk menutup akses masuk dan keluar wilayah. Penutupan jalur keluar
masuk serta pembatasan pergerakan penduduk ini dilakukan untuk mengurangi kontaminasi
dan penyebaran penyakit COVID-19.
Kondisi tersebut menyebabkan tingkat kematian menjadi sangat tinggi, tidak hanya pada
pasien COVID-19, namun juga pada pasien penyakit lain yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit.
Meskipun jumlah penderitanya sama, namun jika laju pertambahannya lebih lambat
(digambarkan oleh kurva yang lebih panjang dan landai), fasilitas kesehatan memiliki
kesempatan untuk menangani penderita dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Secara umum, ODP dan PDP bisa dibedakan dari gejala yang dialami. Pada ODP, gejala
yang muncul hanya salah satu antara demam atau gangguan pernapasan, seperti batuk, pilek,
sakit tenggorokan, dan sesak napas. Sedangkan pada PDP, sudah ada gejala demam maupun
gangguan pernapasan.
6. Herd immunity
Secara harfiah, istilah ‘herd immunity’ berarti kekebalan kelompok. Herd immunity
terhadap suatu penyakit bisa dicapai dengan pemberian vaksin secara meluas atau bila sudah
terbentuk kekebalan alami pada sebagian besar orang dalam suatu kelompok setelah mereka
terpapar dan sembuh dari penyakit tersebut.
Di tengah pandemi COVID-19, sebagian ahli percaya bahwa penularan virus Corona akan
menurun atau bahkan berhenti sama sekali bila sudah ada banyak orang yang sembuh dan
menjadi kebal terhadap infeksi ini.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada vaksin untuk COVID-19 dan untuk menunggu hingga
tercapai herd immunity secara alami pun sangat berisiko karena penyakit ini dapat berakibat
fatal.
Nah, itu dia berbagai istilah terkait infeksi virus Corona atau COVID-19. Untuk meminimalkan
risiko Anda terjangkit penyakit ini, patuhilah anjuran dokter dan pemerintah. Selain mencuci
tangan, memakai masker, serta menjalani pola hidup bersih dan sehat, hindari tempat-tempat
yang ramai atau berkumpul dengan banyak orang.
Pandemi COVID-19 memang mengkhawatirkan, tetapi setiap orang dapat membantu
meringkankan kondisi ini dengan melakukan perannya masing-masing.
Ditulis oleh:
dr. Andi Marsa Nadhira
Pengertian Corona Vs Covid-19
Semenjak mewabah di sejumlah negara, virus Corona dan Covid-19 selalu terdengar di
telinga. Namun, apa pengertian kedua kata tersebut?
Semenjak mewabah di sejumlah negara, kata Corona dan Covid-19 kian sering
terdengar di telinga masyarakat. Keduanya tentu memiliki masing-masing pengertian yang
perlu diketahui.
Sejauh ini Corona atau Covid-19 masih menjadi perbincangan di sejumlah negara
lantaran kasusnya yang kian meningkat hingga World Health Organization (WHO) menetapkan
virus tersebut menjadi pandemi.
Sementara di Indonesia, pada Selasa sore, 17 Maret 2020, angka kasus virus Corona
atau Covid-19 ini telah mencapai 172 orang, di antaranya 9 orang dinyatakan sembuh dan 5
orang meninggal dunia.
1. Corona (Coronavirus)
WHO menjelaskan coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia.
Manusia yang terjangkit virus tersebut akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi
saluran pernapasan mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan
akut berat.
Coronavirus sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada
Desember 2019, dan diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
COV2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).
2. Covid-19
WHO mengumumkan Covid-19 menjadi nama resmi dari penyakit yang disebabkan oleh
virus Corona yang berasal dari Wuhan, China. Nama tersebut diberikan Dirjen WHO Tedros
Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss pada Selasa, 11 Februari 2020.
Singkatan Covid-19 juga memiliki rincian, seperti "co" berarti corona, "vi" mengacu ke virus,
"d" untuk diseases, dan 19 merupakan tahun wabah penyakit pertama kali diidentifikasi pada
31 Desember 2019.
Penemuan
Koronavirus ditemukan pada 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah virus
bronkitis infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu biasa yang
kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43. Sejak saat itu,
anggota koronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada 2003, HCoV NL63
pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV (sebelumnya dikenal sebagai 2012-nCoV) pada 2012,
dan SARS-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019; sebagian besar dari virus-
virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang serius.
Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin corona dan bahasa Yunani κορώνη (korṓnē,
"lingkaran, untaian"), yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya. Namanya mengacu pada
penampilan karakteristik virion (bentuk infektif virus) dalam mikroskop elektron, yang
memproyeksikan pinggiran permukaan virus yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar
yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari. Morfologi ini diciptakan oleh
peplomer tonjolan protein permukaan virus (S), yang menentukan tropisme inang.
Protein yang menyusun struktur koronavirus yaitu protein tonjolan (spike) (S), amplop (E),
membran (M), dan nukleokapsid (N). Khusus pada virus SARS, letak pengikatan reseptor pada
protein S memediasi perlekatan virus ke reseptor sel inangnya yaitu, enzim pengubah
angiotensin (ACE2). Beberapa koronavirus (khususnya anggota Betacoronavirus garis keturunan
A) juga memiliki tonjolan protein pendek yang disebut hemaglutinin esterase (HE).
Penularan
Koronavirus manusia
Koronavirus diyakini menyebabkan 15-30% dari semua pilek pada orang dewasa dan
anak-anak.[14] Koronavirus menyebabkan pilek dengan gejala utama seperti demam dan sakit
tenggorokan akibat pembengkakan adenoid, terutama pada musim dingin dan awal musim
semi.[15] Koronavirus dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus langsung atau
pneumonia bakterial sekunder, dan dapat menyebabkan bronkitis, baik bronkitis virus langsung
atau bronkitis bakterial sekunder.[16] Koronavirus manusia yang ditemukan pada tahun 2003,
SARS-CoV, yang menyebabkan sindrom pernafasan akut berat (SARS), memiliki patogenesis
yang unik karena menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah.[16] Belum
ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus manusia.
Koronavirus HCoV-229E, -NL63, -OC43, dan -HKU1 terus beredar dalam populasi manusia
dan menyebabkan infeksi pernapasan pada orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia.
Wabah penyakit
Beberapa wabah koronavirus dengan mortalitas yang relatif tinggi adalah sebagai
berikut:
1. https://www.alodokter.com/beragam-istilah-terkait-virus-corona-dan-covid-19
2. https://www.tagar.id/pengertian-corona-vs-covid19
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus