Anda di halaman 1dari 10

P I C O

31 pasien dengan luka Menggunakan madu Jurnal : Pengaruh Madu Perawatan luka dengan
kaki diabetik di Asri sebagai topical terapi Sebagai Topikal Terapi madu terbukti secara uji
Wound Care Centre pada tingkat Terhadap Tingkat statistika dapat
Medan dan di wilayah kenyamanan klien Kenyamanan Klien mempengaruhi secara
Kota Padangsidimpuan dengan 10 cm x 10 cm Dengan Luka Kaki positif tingkat kenyamanan
gauze dioleskan 20 ml Diabetik pada subjek penelitian.
madu. Gauze yang Dengan nilai diperoleh
sudah dioleskan madu Perawatan luka dengan nilai p value 0,000 (p <
tersebut ditempel madu terbukti secara uji 0,05) berarti terdapat
langsung ke permukaan statistika dapat pengaruh madu terhadap
luka hingga seluruh mempengaruhi secara tingkat kenyamanan.
luka tertutup. Kegiatan positif tingkat kenyamanan Hal ini diakibatkan
ini dilakukan per 2 hari pada subjek penelitian. tercapainya aspek-aspek
hingga maksimal 7 kali Dimana sebelum positif pada perawatan
pertemuan (hari ke-13). intervensi sebanyak 24 luka yang dialami subjek
subjek penelitian (77,4%) penelitian, seperti
What? memiliki kenyamanan penurunan bau, penurunan
Pengaruh Madu skala 0 (tidak nyaman). eksudat ataupun rasa
Sebagai Topikal Terapi Adapun setelah intervensi nyaman dengan sensasi
Terhadap Tingkat sebagian besar subjek penggunaan madu.
Kenyamanan penelitian yaitu 13 subjek
Klien Dengan Luka penelitian (41,9%)
Kaki Diabetik memiliki kenyamanan
skala 5 (sedang).
Who?
Klien dengan luka kaki Sedangkan analisa
diabetic adalah 53 bivariat, diperoleh nilai p
tahun, dimana yang value 0,000 (p < 0,05)
paling muda berusia 34 berarti terdapat pengaruh
tahun dan yang paling madu terhadap tingkat
tua berusia 65 tahun. kenyamanan.

Why? Jurnal : Efektivitas Gel


Penelitian dilakukan Aloe Vera Sebagai
untuk melihat tingkat Primary Dressing Pada
kenyamanan klien Luka Diabetes Melitus
dengan luka kaki Di Praktik Perawatan
diabetik setelah Luka Indaryati
diberikan topical terapi Sleman Yogyakarta
menggunakan madu
Berdasarkan uji statistik
When? nilai pretes dan posttest
Penelitian dilakukan pada luka diabetes yang
pada tanggal 1 April telah diberikan perlakuan
2016 dengan Aloe vera,
didapatkan kesimpulan
Where? bahwa Pemberian gel Aloe
Asri Wound Care vera berpengaruh terhadap
Centre Medan di status luka diabetes
wilayah Kota melitus. Sedangkan
Padangsidimpuan pemberian NaCl 0,9%
tidak berpengaruh
How? terhadap status luka
Penelitian ini diabetes melitus.
menggunakan desain Sedangkan hasil uji beda
penelitian Quasy menunjukkan ada
Experiment dengan perbedaan pengaruh yang
rancangan penelitian signifikan antara
pemberian gel Aloe vera
One group pretest - dengan NaCl 0,9% pada
posttest design. luka diabetes melitus di
Praktik Perawatan Luka
Metode pengambilan Indaryati.
sampel dengan cara
consecutive sampling.

Tingkat kenyamanan
diukur dengan
menggunakan comfort
verbal rating scale

132 pasien Diabetes Perawatan luka Jurnal : Pengaruh Hasil rata-rata jumlah
Mellitus dengan luka menggunakan madu Perawatan Luka kolonisasi bakteri
diabetic di wilayah terhadap kolonisasi Menggunakan Madu Staphylococcus aureus
kerja Puskesmas bakteri Staphylococcus terhadap Kolonisasi sebelum dilakukan
Rambipuji Kabupaten aureus pada pasien luka Bakteri Staphylococcus perawatan luka
Jember. diabetic dilakukan satu Aureus pada Luka menggunakan madu
kali dalam sehari Diabetik Pasien Diabetes adalah 306 cfu/ml dan
sebanyak 4 kali dan Mellitus di Wilayah hasil rata-rata jumlah
membutuhkan waktu Kerja Puskesmas kolonisasi bakteri
sekitar 30 sampai 60 Rambipuji Kabupaten Staphylococcus aureus
menit untuk setiap Jember setelah dilakukan
perawatan perawatan luka
Hasil analisis menggunakan madu
What? menunjukkan rata-rata adalah 178,71 cfu/ml.
Pengaruh Perawatan kolonisasi bakteri Terdapat pengaruh
Luka Menggunakan Staphylococcus aureus perawatan luka
Madu terhadap sebelum diberikan menggunakan madu
Kolonisasi Bakteri perawatan luka terhadap kolonisasi bakteri
Staphylococcus Aureus menggunakan madu Staphylococcus aureus
pada Luka Diabetik adalah 306 cfu/ml dengan pada luka diabetik pasien
Pasien Diabetes standar deviasi 63,003 Diabetes Mellitus di
Mellitus di Wilayah cfu/ml. wilayah kerja Puskesmas
Kerja Puskesmas Hasil kolonisasi bakteri Rambipuji Kabupaten
Rambipuji Kabupaten Staphylococcus aureus Jember dengan nilai p =
Jember terendah sebelum 0,000 (p<0,05) dan rata-
perawatan luka rata penurunan jumlah
Who? menggunakan kolonisasi bakteri
7 pasien DM yang madu adalah 246 cfu/ml Staphylococcus aureus
terdaftar di wilayah dan kolonisasi bakteri sebesar 127,286 cfu/ml.
kerja Puskesmas Staphylococcus aureus
Rambipuji Kabupaten tertinggi adalah 428
jember (2 laki-laki dan cfu/ml.
5 perempuan)
Dilihat dari data
Why? interpretasi hasil, jumlah
Dilakukan untuk responden dengan
mengetahui pengaruh kolonisasi lebih dari
perawatan luka normal yaitu 2 pasien
menggunakan madu (28,57%) dan kategori
terhadap kolonisasi normal 5 pasien
bakteri Staphylococcus (71,43%).maka dapat
aureus pada luka disimpulkan terdapat
diabetic pengaruh perawatan luka
menggunakan madu
When? terhadap kolonisasi bakteri
Penelitian dilakukan Staphylococcus aureus
pada September 2014 pada luka diabetic pasien
Diabetes Mellitus di
Where? wilayah kerja Puskesmas
Di wilayah kerja Rambipuji Kabupaten
Puskesmas Rambipuji Jember.
Kabupaten Jember

How? Jurnal :
Desain penelitian yang Perbandingan
digunakan adalah pre Efektivitas Perawatan
eksperiment dengan Luka Modern “Moist
rancangan one group Wound Healing” Dan
pretest and posttest. Terapi Komplementer
Teknik pengambilan “Nacl 0,9% + Madu
sampel menggunakan Asli” Terhadap
consecutive sampling Penyembuhan Luka
dengan 7 responden. Kaki Diabetik Derajat Ii
Di Rsud Bangkinang

Hasil observasi terhadap


pasien DM dengan luka
kaki diabetik yang
mendapatkan perawatan
luka, diperoleh penurunan
skor derajat luka yang
cukup besar pada kelompok
dengan metode Moist
Wound Healing
dibandingkan menggunakan
NaCl 0,9 % + Madu.

Sedangkan perubahan
kondisi luka yang terjadi
pada kelompok yang
menggunakan cairan NaCl
0,9 % + Madu adalah pada
penurunan jumlah eksudat,
untuk epitelisasi tidak ada
perubahan yang signifikan

30 pasien DM dengan Efektifitas perawatan Jurnal : Berdasarkan penelitian


luka diabetic grade I, II luka diabetic dengan Efektifitas Perawatan perawatan luka diabetic
dan III di RSUD. Prof. metode modern Luka Diabetik Metode metode modern dressing
Dr. Soekandar Mojosari dressing menggunakan Modern Dressing menggunakan madu sangat
madu Menggunakan Madu efektif terhadap proses
Terhadap Proses penyembuhan luka di
What? Penyembuhan Luka RSUD. Prof. Dr.
Efektifitas Perawatan Soekandar Mojosari
Luka Diabetik Metode Sebelum diberikan dengan uji validitas
Modern Dressing perawatan luka metode Wilxocon diperoleh hasil
Menggunakan Madu modern dressing p=0,001.
Terhadap Proses menggunakan madu, yaitu
Penyembuhan Luka sebagian besar 14
responden (46,7%)
Who? mengalami luka grade III.
Pasien DM dengan
luka diabetic grade III Setelah diberikan
perawatan luka metode
Why? modern dressing
Dilakukan untuk menggunakan madu
mengetahui pengaruh sebagian besar 14
perawatan luka responden (46,7%)
diabetic sebelum dan mengalami luka grade II.
sesudah menggunakan Sedangkan uji hipotesis
madu dengan tingkat nilai
kemaknaan p<α (α= 0,05)
Where? didapatkan dari hasil uji
Penelitian dilakukan di Wilcoxon diketahui nilai
RSUD. Prof. Dr. p= 0,001< 0,05. Artinya
Soekandar Mojosari bahwa Ho ditolak
sedangkan Hi diterima
How? artinya ada perbedaan
Metode penelitian pre- pretest dan postest
experimental dengan perawatan luka metode
rancangan one group modern dressing
pretest-posttest design. menggunakan madu
menggunakan teknik terhadap proses
Purposive Sampling. penyembuhan luka
diabetik

Jurnal : Efektivitas Gel


Aloe Vera Sebagai
Primary Dressing Pada
Luka Diabetes Melitus
Di Praktik Perawatan
Luka Indaryati Sleman
Yogyakarta

Uji beda yang dilakukan


untuk mengetahui
perbedaan efektivitas
antara gel Aloe vera
dengan NaCl 0,9%,
didapatkan hasil bahwa
ada perbedaan pengaruh
yang signifikan antara
pemberian gel Aloe vera
dengan NaCl 0,9%.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada
perbedaan efektivitas
pemberian gel Aloe vera
dengan NaCl 0,9% pada
perawatan luka diabetes
melitus

Pasien yang menderita Perawatan luka modern Jurnal : Perbandingan Hasil observasi terhadap
luka diabetik (grade II menggunakan metode Efektivitas Perawatan pasien DM dengan luka
sesuai klasifikasi moist wound healing Luka Modern “Moist kaki diabetik yang
Wagner) di RSUD dan terapi Wound Healing” Dan mendapatkan perawatan
Bangkinang tahun 2017 komplementer Terapi Komplementer luka, diperoleh penurunan
menggunakan Nacl “Nacl 0,9% + Madu skor derajat luka yang
0,9% + madu asli Asli” Terhadap cukup besar pada
Penyembuhan Luka kelompok dengan metode
What? Kaki Diabetik Derajat II Moist Wound Healing
Perbandingan Di RSUD Bangkinang dibandingkan
Efektivitas Perawatan menggunakan NaCl 0,9 %
Luka Modern “Moist Penelitian yang dilakukan + Madu
Wound Healing” Dan terhadap 10 responden,
Terapi Komplementer diperoleh rata- rata skor
“Nacl 0,9% + perkembangan luka pada Sedangkan perubahan
Madu Asli” Terhadap kelompok perawatan luka kondisi luka yang terjadi
Penyembuhan Luka yang menggunakan NaCl pada kelompok yang
Kaki Diabetik Derajat 0,9 % + Madu sebesar 0,1 menggunakan cairan NaCl
II Di RSUD sedangkan rata-rata skor 0,9 % + Madu adalah pada
Bangkinang perkembangan luka pada penurunan jumlah eksudat,
kelompok balutan Moist untuk epitelisasi tidak ada
Who? Wound Healing adalah perubahan yang signifikan
Semua pasien DM Tipe sebesar 1,6
II dengan luka gangren
derajat II yang dirawat Penyembuhan luka secara
inap di RSUD total, sehingga perawatan
Bangkinang luka kaki diabetik
menggunakan metode
Why? Moist Wound Healing dapat
Untuk melihat dikatakan lebih efektif
perbandingan dalam menurunkan skor
efektifitas perawatan derajat luka dibandingkan
luka modern Moist dengan perawatan luka
menggunakan NaCl 0,9%
Wwound Healing dan
+Madu, walaupun rata-rata
terapi komplementer
total biaya perawatannya
Nacl 0,9% + madu asli
lebih mahal. Oleh karena
terhadap penyembuhan itu, penggunaan metode
luka kaki diabetik Moist Wound Healing dapat
derajat II di RSUD direkomendasikan sebagai
Bangkinang masukan dalam melakukan
perawatan luka, khususnya
When? di RSUD Bangkinang
Penelitian dilakukan
pada 24 – 30 Juli 2017. Jurnal :
Uji Efektivitas Serbuk
Where? Biji Duwet
Lokasi penelitian di (Syzigiumcumini)
RSUD Bangkinang Sebagai Obat Alternatif
Luka Diabetes Mellitus
How?
Desain penelitian
Hasil dari penelitian ini
dalam penelitian ini
ialah serbuk biji duwet
quasy eksperimental
efektif mempercepat
menggunakan
penyembuhan luka
rancangan penelitian
diabetes. Berdasarkan
prepost test with
analisis varian satu jalur
control
terdapat perbedaan
signifikan antara
penggunaan serbuk biji
duwet dengan tanpa
perlakuan. Sedangkan
dengan povidone iodine
tidak menunjukan
perbedaan signifikan.
Perlu penelitian lebih
lanjut dari serbuk biji
duwet untuk mengetahui
takaran yang paling
optimum dalam
menyembuhkan luka
diabetes. Selain itu juga
perlu penelitian yang
melihat penyembuhan luka
secara hispatologi dan juga
untuk melihat efek toksik
dari serbuk biji duwet
tersebut
EVIDENCE BASE PRACTICE PADA GANGGUAN SISTEM
INTEGUMEN: LUKA BAKAR DAN LUKA GANGREN

OLEH :

1. Yolanda Wulandari 170204076


2. Mary Lowrenza 170204039
3. Verdalius Amazihono 170204075
4. M.Rival Syah 170204142
5. Novia 170204081

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III tepat waktu.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan makalah
ini.

Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih kepada:


1. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.
2. Dr.Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
3. Taruli Sinaga SP, M.KM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
4. Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS, selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Ns. Laura Maryati Siregar, S.Kep, M.Kep. dosen pengajar yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada kelompok dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III dengan
topik Evidence Base Practice pada Gangguan Sistem Integumen: Luka Bakar
dan Luka Gangren

Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pengajaran dan pembuatan
makalah Evidence Base Practice pada Gangguan Sistem Integumen: Luka Bakar
dan Luka Gangren yang namanya tidak kami cantumkan satu persatu, demikian
makalah ini dibuat semoga bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 7 November 2019


Penyusun

Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai