DISUSUN OLEH :
AMELIA KUSYANTI : 88205001
DINI MUTIARA SARI : 88205007
SITINUR HALIMAH SYADIAH : 88205017
WIDA ROSTIKA : 88205022
1.1Latar Belakang
Infeksi dalam dunia kesehatan masih menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia.
Selain itu dengan berbagai penyakit yang dapat menular disebabkan oleh cara kerja tenaga
kesehatan yang kurang bersih atau bahkan petugas kesehatan tertular dari pasien yang di
rawatnya, itu artinya para pemberi pelayanan kesehatan harus melihat kembali upaya-
upaya pencegahan infeksi yang selama ini telah dilakukannya. Upaya-upaya tersebut antara
lain adalah :
1. cuci tangan
2. dekontaminasi
3. mencuci dan bilas bahan dan alat pakai ulang
4. desinfeksi
5. sterilisasi
6. penempatan alat dan bahan yang sudah diproses
7. bersih – bersih ruangan pelayanan
8. pembuangan limbah dan teknik aseptic lainnya
kesempatan kali ini kita membahas tentang cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan. Cuci tangan secara benar masih merupakan cara yang paling
penting untuk mencegah infeksi silang. Memakai sabun biasa (kalua PH netral), tanpa
zat tambahan apapun seperti pewangi yang keras atau menggunakan alcohol yang
cenderung mengeringkan kulit terutama bagi mereka yang frekuensi mencuci tangan
sering. Mencuci tangan yang benar, tidaklah cukup hanya sekedar mencuci tangan saja
tetapi harus disertai dengan kapan cuci tangan itu sendiri diperlukan dan bagaimana
cara megerikan tangan setelah dicuci.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat dianggap sebagai
sebab utama infeksi nosocomial yang menular di pelayanan kesehatan, penyebaran
mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai contributor yang penting terhadap
timbulnya wabah (boyce dan pitter,2002). Cuci tangan dianggap sebagai salah satu langkah
paling efektif untuk mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.
Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa atau kontak langsung dengan pasien,
sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT, setelah kedua tangan terkontaminasi
(memegang instrument yang kotor dan alat lainnya, menyentuh selaput lendir, darah/duh
tubuh lainnya, kontak yang lama dan intensif dengan pasien) setelah melepas sarung tangan.
1. Sebelum dan setelah kontak dengan kulit bayi atau cairan tubuh
2. Sebelum melakukan teknik aseptic
3. Sebelum memegang makanan
4. Bila terlihat kotor
5. Setelah dari toilet
6. Setelah kontak dengan perlatan yang kotor atau berpotensi terkontaminasi
7. Setelah melepaskan sarung tangan
1. Anggap bahwa semua alat terkontaminasi : jangan terlalu sering memegang keran,
tempat sabun, wastafel, alat pengering, terutama setelah mencuci tangan dianjurkan
untuk menggunakan tempat sampah yang dapat dibuka tutup menggunakan injakan
kaki, keran yang diputar dengan siku.
2. Jangan memakai perhiasan seperti cincin , meningkatkan jumlah mikroorganisme yang
ada ditangan, perhiasaan juga menimbulkan kesulitan dalam mencuci tangan secara
seksama.
3. Gunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur sedemikian rupa demi kenyamannya
air yang panas akan membuka pori-pori dan menyebabkan iritasi kulit, cegah terjadinya
percikan air,terutama kebaju karena mikroorganisme akan berpindah dan berkembang
biak di tempat yang lembab
4. Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa, sabun akan
mengemulsikan lemak dan minyak serta mengurangi tegangan permukaan, sehingga
memudahkan pembersihan
5. Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser , gerakan ini menggangkat dan
menhilangkan kotoran dan mikroorganisme
6. Gunankan handuk atau tissue sekali pakai untuk mengeringkan tangan, handuk ini lebih
sedikit menyebarkan mikroorganisme dibandingkan pengering udara panas atau
handuk.
Lagkah – Langkah mencuci tangan yang benar menurut WHO yaitu ada 6 langkah,
diantaranya sebagai berikut :
1. tuang cairan hundrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut dengan arah memutar
b. Pendidikan
semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin berbeda pula cara pandang
seseorang terhadap kesehatan, khususnya dalam hal mencuci tangan
c. Sumber Informasi
semakin banyak sumber informasi yang diperoleh tentang kesehatan maka semakin
bertambah pengetahuan akan kebersihan terutama dalam mencuci tangan
d. Pengetahuan
semakin luas pengetahuan seseorang semakin banyak ilmu yang didapat tentang
pengetahuan mencuci tangan maka semakin tinggi pula kesadaran untuk mencuci
tangan, sehingga dalam mencuci tangan, tingkat pengetahuan juga sangat berpengaruh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir
dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin.
Mencuci tangan dilakukan dengan du acara yaitu mencuci tangan biasa dan mencuci
tangan bedah.
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini senantiasa bermanfaat dan dapat dijadikan penambah wawasan
dalam mengetahuicar mencuci tangan. Dan bagi mahasiswa/I juga dapat dijadikan
sebagai bahan untuk memberikan pejelasan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.blitarkab.go.id/2017/05/26/6-langkah-cuci-tangan-menurut-standart-who/
#:~:text=Prinsip%20dari%206%20langkah%20cuci%20tangan%20antara%20lain,kali
%20melakukan%20handrub%20sebaiknya%20diselingi%201%20kali%20handwash
https://arruhhtajdid101.blogspot.com/2014/01/makalah-cara-mencuci-tangan-yang-benar.html
https://www.bing.com/images/search?
view=detailV2&ccid=kCr93YdX&id=F6F8DA2C17A77939D448FC48B66E1353B714F205&thid=OIP
.kCr93YdX0A4hPyvdBeH8FwHaHw&mediaurl=https%3a%2f%2fwww.alianah.sch.id
%2ffoto_berita%2f89poster-cuci-
tangan.png&exph=996&expw=950&q=cara+mencuci+tangan&simid=608028968234350629&FO
RM=IRPRST&ck=0C729A49F18DF89FB121950C16A9A3A4&selectedIndex=75&ajaxhist=0&ajaxse
rp=0