Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN

(HAND HYGIENE)
RUMAH SAKIT AIRAN RAYA
LAMPUNG SELATAN

RUMAH SAKIT AIRAN RAYA

LAMPUNG SELATAN
2018
KATA PENGANTAR

Kebersihan adalah faktor utama dalam kesehatan. Kesehatan adalah kunci utama dalam

kehidupan manusia. Masalah kesehatan selalu terjadi karena tidak adanya kepedulian

akan kebersihan, baik kebersihan badan maupun lingkungan, dan berujung pada

penyakit bahkan menimbulkan kematian.Banyak penyebab mengapa manusia bisa

terkena penyakit yang ringan maupun berbahaya. Diantaranya adalah tidak adanya

kesadaran untuk menjaga kebersihan badan, terutama tangan.

Kebersihan tangan adalah salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran

infeksi. Dalam menerapkan kebersihan tangan di rumah sakit perlu adanya suatu

pedoman atau panduan agar masyarakat yang ada dalam lngkungan rumah sakit

mengetahui bagaimana melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar.

Untuk itu dengan adanya panduan kebersihan tangan ( Hand Hygiene) di Rumah Sakit

Airan Raya diharapkan bisa membantu meningkatkan kesadaran karyawan,pasien,

keluarga pasien dan masyarakat sekitar rumah sakit.

Bandar Lampung, September 2018

Direktur Rumah Sakit Airan Raya

Dr. M Iqbal Sp.A


DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1


1.2 Kebijakan................................................................................................. 2
1.3 Tujuan...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................................... 3

BAB II KEBERSIHAN TANGAN

2.1 Pengertian................................................................................................ 4

2.2 Prinsip-prinsip Kebersihan Tangan......................................................... 4

2.3 Langkah-langkah Mencuci Tangan........................................................ 5

2.4 Saat harus melakukan Mencuci Tangan................................................. 6

2.5 Prosedur Pelaksanaan............................................................................. 6

BAB III PENUTUP


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya guna tercapainya suatu negara yang kuat. Negara yang kuat adalah

Negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan tujuan utamanya

mewujudkan rakyat yang sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki

produktifitas yang tinggi.

Rumah Sakit merupakan suatu institusi pelayan kesehatan. Inti kegiatan dari

rumah sakit adalah pelayan medis meliputi: preventif, promotif, kuratif, dan

rehabilitatif, Usaha preventif yang dilakukan di rumah sakit dan pelayan

kesehatan antara lain pencegahan infeksi nosokomial. Pencegahan infeksi

nosokomial perlu mendapatkan perhatian karena infeksi nosokomial merupakan

masalah serius dan tinggi diseluruh dunia. Infeksi yang muncul selama

seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala

selama seseorang dirawat atau setelah selesai. Secara umum, pasien yang masuk

rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam

menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk

rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien

berada di rumah sakit baru disebut infeksi nosokomial (HAIs).

Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar

tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang


sudah ada di dalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang disebut dengan

self infection, sementara infeksi eksogen disebabkan oleh mikroorganisme yang

berasal dari rumah sakit dari satu pasien ke pasien lainnya.

Guna menurunkan angka infeksi nasokomial, rumah sakit memberlakukan

kewaspadaan standar, yang salah satunya adalah Hand Hygiene. Hand Hygiene

merupakan tehnik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan

pengontrolan infeksi. Hand Hygiene merupakan salah satu prosedur yang paling

penting dan efektif mencegah Healthcare Associated Infections (HAIs) bila

dilakukan dengan baik dan benar.

Kebijakan
1. Undang-undang RI no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Undang-undang RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar
Pelayanan di Rumah Sakit.
4. Standar terbaru mencuci tangan menurut WHO, yaitu ada 6 langkah.

Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Menerapkan kewaspadaan standar
b. Memutus mata rantai penyebaran infeksi
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka infeksi nasokomial (HAIs)
b. Membebaskan tangan dari kuman dan mencegah kontaminasi.
c. Memindahkan angka maksimum kulit dari kemungkinan adanya organisme
patogen.
d. Menghilangkan kotoran dan debu dari permukaan kulit.
e. Mampu melakukan mencuci tangan dengan benar.
f. Mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Manfaat
1. Teoritis
Sebagai pedoman untuk menambah wawasan tentang pentingnya mencuci tangan
2. Praktis

Dapat dijadikan sumber informasi bagi pemberi layanan kesehatan untuk dapat
menerapkan hand hygiene dengan benar sesuai standar WHO dengan 6 langkah
dan 5 waktu pelaksanaannya.
BAB II

HAND HYGIENE

Pengertian
Hand Hygiene adalah membersihkan tangan dari segala kotoran dimulai dari ujung

sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan. Mikroorganisme

pada kulit manusia diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu flora residen dan

flora transien. Flora residen adalah mikroorganisme yang secara konsisten dapat

diisolasi dari tangan manusia, tidak mudah dihilangkan dengan gesekan mekanisme

yang telah beradaptasi pada kehidupan tangan manusia. Flora transien yang juga

disebut transit atau flora kontaminasi, jenisnya tergantung dari lingkungan tempat

bekerja. Mikoorganisme ini dengan mudah dapat dihilangkan dari permukaan

dengan gesekan mekanis dan pencucian dengan sabun atau deterjen. Oleh karena

itu cuci tangan adalah cara pencegahan infeksi yang paling penting. (DepKes. RI,

2003)
Prinsip-prinsip Mencuci Tangan

Dalam mencuci tangan terdapat beberapa prinsip, antara lain:

1. Anggapan bahwa semua alat terkontaminasi: jangan terlalu sering memegang

kran, tempat sabun, wastafel, alat pengering, terutama setelah mencuci tangan:

dianjurkan untuk menggunakan tempat sampah yang dapat dibuka tutup

menggunakan injakan kaki, keran yang diputar dengan siku.

2. Jangan memakai perhiasan: cincin meningkatkan jumlah mikoorganisme yang

ada ditangan; perhiasan juga menimbulkan kesulitan dalam mencuci tangan

secara seksama.

3. Bila menggunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur sedemikian rupa

demi kenyamanan; air yang terlalu panas akan membuka pori-pori dan

menyebabkan iritasi kulit; cegah terjadinya percikan air terutama kebaju, karena

mikroorganisme akan berpindah dan berkembang biak di tempat yang lembab.

4. Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa: sabun akan

mengemulsikan lemak dan minyak serta mengurangi tegangan permukaan,

sehingga memudahkan pembersihan.

5. Bila tangan kotor dan keadaan air yang sedikit, maka dapat menggunakan cairan

Alkohol Hand Rub/ cairan pencuci tanpa air.

6. Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser; gerakan ini mengangkat

dan menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.

7. Gunakan handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan; handuk ini

lebih sedikit menyebarkan mikroorganisme dibandingkan pengering udara panas

atau handuk.
Langkah-langkah Mencuci Tangan

1. Telapak tangan dengan telapak tangan

2. Telapak tangan dengan punggung tangan

3. Telapak tangan dengan telapak tangan dan jari saling berkaitan.

4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci.

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya.

6. Jari kiri menguncup, gosok ujung kuku memutar kekanan dan kekiri pada

telapak kanan, sebaliknya.

Saat Harus Melakukan Praktik Cuci Tangan

Saat yang harus tepat saat mencuci tangan adalah:

1. Sebelum kontak pasien

2. Sebelum prosedur Aseptik

3. Setelah terpapar cairan tubuh pasien

4. Setelah kontak dengan pasien

5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien


Prosedur Pelaksanaan

A. Hand Wash (dengan sabun dan air mengalir)

 Peralatan dan perlengkapan


1. Sabun biasa/ antiseptic

2. Handuk bersih atau tisu

3. Wastafel atau air mengalir

 Pelaksanaan

1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.

2. Lepaskan cincin, jam tangan, dan gelang.

3. Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir,

4. Tuangkan sabun secukupnya.

5. Ratakan sabun pada kedua telapak tangan

6. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya.

7. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.

8. Bersihkan punggung jari dengan gerakan mengunci.

9. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan

sebaliknya.

10. Bersihkan ujung jari tangan kanan dengan gerakan memutar pada telapak

tangan kiri dan lakukan sebaliknya.


11. Bilas kedua tangan dengan air mengalir

12. Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai sampai benar-benar kering.

13. Gunakan tisu tersebut untuk menutup keran


B. Hand rub ( dengan cairan berbasis alkohol)

 Peralatan dan Perlengkapan

Cairan berbasis alkohol

 Pelaksanaan

1. Tuangkan cairan berbasis alkohol sebanyak ± 5 cc ditelapak tangan kiri

2. Ratakan cairan berbasis alkohol dengan tangan kanan memutar

berlawanan arah jarum jam

3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya.

4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.

5. Bersihkan punggung jari dengan gerakan mengunci.

6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan

sebaliknya.

7. Bersihkan ujung jari tangan kanan dengan gerakan memutar pada telapak

tangan kiri dan lakukan sebaliknya.


C. Cuci Tangan Bedah

 Peralatan
1. Bak cuci dan air mengalir

2. Sabun atau antisepcic

3. Handuk atau pengering


4. Sikat kuku

5. Spons pembersih

 Pelaksanaan

1. Pastikan kuku dalam kondisi pendek.

2. Lepaskan semua aksesoris pada tangan dan gulung lengan baju sampai
siku.

3. Lakukan inspeksi tangan dan jari, adanya luka / sayatan.

4. Jaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastafel (jika tangan
menyentuh wastafel cuci tangan ulang).

5. Buka kran air otomatis / membuka kran manual menggunakan siku


tangan kemudian alirkan air, hindari percikan pada pakaian.

6. Basahi tangan dan lengan dibawah air mengalir.

7. Ambil larutan antiseptik ( Clorhexidin 4%) , kemudian tuangkan


sebanyak 5 ml atau secukupnya.

8. Lumuri dan gosok seluruh permukaan tangan sampai 5 cm di atas siku


dengan clorhexidin 4%.

9. Sikat kuku jari tangan kanan dan kiri masing – masing selama 1 menit.

10. Lumuri kembali tangan sampai ¾ lengan dengan clorhexidin 4%,


gunakan spons untuk membersihkan tangan kanan dan kiri.
11. Lumuri kembali tangan dengan clorhexidin 4%, hanya sampai
pergelangan tangan. Lalu gosok selama 30 detik pada masing-masing
tangan.

12. Alirkan air dari kran air, biarkan air mengalir dari arah jari tangan sampai
siku untuk mencegah kontaminasi.

13. Matikan kran air dengan siku tangan.

14. Setelah selesai melakukan cuci tangan bedah, posisi tangan ditekuk ke
atas.

15. Pertahankan posisi tangan saat menuju ke ruang operasi.


TEKNIK HAND WASH ( DENGAN AIR MENGALIR DAN SABUN)
TEKNIK HAND RUB( DENGAN CAIRAN BERBASIS ALKOHOL)
BAB III
PENUTUP

Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di rumah sakit

maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien rumah sakit sangatlah penting. Melalui

pemberlakuan kewaspadaan standar yg dalam hal ini adalah pelaksanaan hand hygiene,

diharapkan terjadi penekanan / penurunan insiden sehingga dapat lebih meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit di Indonesia. Program Keselamatan Pasien

merupakan never ending proses, karena itu diperlukan budaya termasuk motivasi yang

cukup tinggi untuk bersedia melaksanakan program keselamatan pasien secara

berkesinambungan dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai