Anda di halaman 1dari 17

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA AKPOL

PANDUAN HAND HYGIENE

RS. BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI RS BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG

2022
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................... 3
C. Dasar Hukum ..................................................................... 4
D. Sasaran ............................................................................ 4
E. Cakupan Kegiatan ............................................................ 4

BAB II ISI............................................................................................ 5
A. Pengertian ........................................................................ 5
B. Bahan – bahan Untuk Hand Hygiene ............................... 5
C. Indikasi Kebersihan Tangan ............................................. 6
D. Five Moment Hand Hygiene (5 saat cuci tangan) ............. 7
E. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Hand Hygiene ....... 8
F. Handwash (Mencuci tangan dengan sabun) ..................... 8
G. Handrub (Mencuci tangan dengan bahan berbabasis alkohol)..............11
H. Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan......................13
I. Dokumentasi......................................................................................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Infeksi di rumah sakit atau infeksi nosokomial merupakan persoalan
serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien.
Walaupun beberapa kejadian infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian
pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama akibatnya pasien harus
membayar lebih mahal. Infeksi nosokomial yang dikenal dengan Healthcare
Associated Infections (HAIs) dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada
petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga
maupun dari petugas kepada pasien.
Berdasarkan data badan kesehatan dunia, WHO, infeksi yang terjadi
akibat interaksi yang berlangsung di rumah sakit (nosokomial) merupakan salah
satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Data
tahun 2005 menunjukan, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta orang di
seluruh dunia meninggal. Sementara itu, sekitar 10 persen pasien rawat inap di
rumah sakit di seluruh dunia mengalami infeksi nosokomial/infeksi rumah sakit.
Di Indonesia, berdasarkan penelitian pada tahun 2004 yang dilakukan di 11
rumah sakit di Jakarta, menunjukan 9,8 persen pasien rawat inap terinfeksi
nosokomial. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
untuk menekan angka infeksi rumah sakit tersebut, yaitu dengan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas pelayanan kesehatan dalam melakukan
pencegahan dan pengendalian infeksi. Strategi yang digunakan adalah
peningkatan kemampuan petugas kesehatan dengan metode Standar Precautions /
Kewaspadaan Standar yang diterapkan pada semua orang (pasien, petugas atau
pengunjung)
yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan tanpa menghiraukan mereka
terinfeksi atau tidak serta kewaspadaan berdasarkan penularan yang
diperuntukkan bagi pasien rawat inap dengan menunjukkan gejala, terinfeksi
dengan kuman yang bersifat pathogen.
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan semua unsur,
mulai dari unsur pimpinan sampai kepada staf. Peran pimpinan yang diharapkan
adalah menyiapkan sistem, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sedangkan
peran staf adalah sebagai pelaksana langsung dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Salah satu tahap
kewaspadaan standar yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
adalah hand hygiene (kebersihan tangan), karena kegagalan dalam menjaga
kebersihan tangan adalah penyebab utama infeksi nosokomial dan mengakibatkan
penyebaran mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan.
Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan adalah metode paling
mudah dan efektif dalam pencegahan infeksi nosokomial.
Sebagai wujud nyata pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan
RS. BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG mengembangkan kegiatan
“Kebersihan Tangan” bagi seluruh staf baik yang bersentuhan langsung dengan
pasien ataupun tidak, mahasiswa, pasien, keluarga pasien dan pengunjung.
kegiatan ini terus didengungkan dan diedukasikan secara berkesinambungan,
baik melalui poster, leaflet, penyuluhan/edukasi pada komunitas maupun
individu. Dengan harapan bahwa kebersihan tangan/cuci tangan ini menjadi
budaya sehari-hari yang melekat dalam pelayanan yang berlangsung di rumah
sakit, yang tujuan akhirnya menekan angka infeksi di rumah sakit dan menjadikan
mutu pelayanan di rumah sakit meningkat dan keselamatan pasien terjamin.
Panduan kebersihan tangan ini dibuat agar pelaksanaannya di lapangan
dapat terstandar dan berjalan dengan baik secara berkesinambungan baik
implementasi dan monitoring evaluasinya. Kerja sama antar setiap unsur di
lingkungan RS. BHAYANGKRA AKPOL SEMARANG sangat diperlukan
untuk mendukung berjalannya kegiatan ini, sebagai langkah peningkatan mutu
pelayanan yang berbasis keselamatan pasien.

B. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di RS. BHAYANGKARA AKPOL
SEMARANG .

Tujuan Khusus
1. Sebagai panduan pelaksanaan pelayanan kesehatan agar mendapatkan metode
yang sama dan seragam pada penerapan cuci tangan setiap pegawai, staf,
keluarga pasien, dan pengunjung di RS. BHAYANGKARA AKPOL
SEMARANG.
2. Sebagai panduan bagi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS.
BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG dalam memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan program cuci tangan ini.
3. Mengajak dan menggerakkan seluruh sumber daya manusia di RS.
BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG untuk melaksanakan program cuci
tangan ini.
4. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial/HAIs di RS.
BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG dengan semua efek yang
ditimbulkannya.
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
upaya peningkatan kesehatan, pelayanan kesehtan promotif, kesehatan
preventif, dan pelayanan kesehatan curative.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
159b/Menkes/SK/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit.
3. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya Departemen Kesehatan 2007.
4. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care Provide health-care
workers (HCWs).

D. Sasaran
 Semua staf di lingkungan RS. BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG
 Semua pasien RS. BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG
 Semua pengunjung RS. BHAYANGKARA AKPOL SEMARANG
E. Cakupan Kegiatan
Kegiatan yang masuk dalam panduan ini adalah semua kegiatan cuci tangan
yang memiliki 2 jenis kegiatan yaitu:
1. Handwash (cuci tangan dengan sabun dan air mengalir )
2. Handrub (cuci tangan dengan bahan berbasis alcohol)
BAB II
PENGERTIAN

A. Pengertian
1. Hand Hygiene / kebersihan tangan
Kebersihan tangan adalah tindakan/praktek membersihkan tangan dengan cara
mencuci tangan guna menghilangkan semua kotoran dan debris serta
menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit.
2. Cuci tangan dengan sabun (Handwash)
Handwash adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan sabun
antiseptic dan air mengalir untuk mengurangi perkembangan flora patologis di
kulit tangan tanpa mengganggu aktifitas flora normal di kulit tangan. Cuci
tangan dengan sabun membersihkan area/spectrum yang cukup luas dan
bekerja sedikit lambat (WHO).
3. Cuci tangan dengan alcohol (Handrub)
Handrub adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan bahan berbahan
alcohol tanpa menggunakan air mengalir untuk mengurangi perkembangan
flora patologis dikulit tangan tanpa mengganggu aktifitas flora normal kulit
tangan, kegitan handrub juga memilik area/spectrum yang luas dan bekerja
lebih cepat (WHO).

B. Bahan-bahan untuk cuci tangan


Beberapa bahan yang biasa digunakan untuk cuci tangan adalah:
1. Air mengalir
Sarana utama untuk mencuci tangan adalah air mengalir dengan saluran
pembuangan/wastafel, dengan guyuran air mengalir tersebut maka
mikroorganisme akan terhalau dan terlepas dari permukaan kulit. Air
mengalir harus yang sudah teruji secara laboratorium.
2. Sabun
Sabun ini tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan
mengurangi jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi tegangan
permukaan sehingga mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan
mudah terbawa oleh air.

3. Larutan antiseptik
Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba topical di pakai pada kulit
atau jaringan hidup lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh
mikroorganisme pada kulit.

4. Tissue/lap pengering tangan


Pengering tangan yang digunakan pasca mencuci tangan dengan
handsoap/sabun antiseptic dibawah air mengalir dapat berupa tissue sekali
pakai atau lap kain yang bersih dan kering namun satu kali pakai

C. Indikasi Kebersihan Tangan


1. Segera : setelah tiba di tempat kerja
2. Sebelum : kontak dengan pasien
a. Kontak langsung dengan pasien
b. Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasif
(pemberian suntikan intra vena)
c. Menyediakan/mempersiapkan obat-obatan
d. Mempersiapkan makanan
e. Memberi makan pasien
f. Meninggalkan rumah sakit
3. Di antara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terkontaminasi, untuk menghindari kontaminasi silang
4. Setelah :
a. Kontak dengan pasien
b. Melepas sarung tangan
c. Melepas alat pelindung diri
d. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksuda luka dan
peralatanyang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh,ekskresi
e. menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan.
D. Five Moment Hand Hygiene ( 5 saat cuci tangan)
Waktu untuk kebersihan tangan di pelayanan yang bersentuhan langsung
dengan pasien mengacu pada Five Moment Hand Hygiene sesuai ketentuan
WHO adalah sebagai berikut:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
E. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat membersihkan tangan
Sebelum melakukan tindakan handwash dan handrub diharuskan
melakukan hal-hal yang direkomendasikan oleh WHO dibawah ini:
1. Jari tangan
Penelitian membuktikan bahwa daerah dibawah kuku (ruang subungual)
mengandung jumlah mikroba tertinggi (McGinley,Larson dan Leydon
1988) beberapa penelitian menunjukan kuku yang panjang dapat berperan
sebagai reservoir untuk gram negative (P.Aeruginosa) jamur, dan
pathogen lain (Hedderwick et al. 2000). Kuku petugas harus pendek.

2. Kuku buatan
Kuku buatan (pembungkus kuku, pemanjang kuku, kuku palsu) yang di
pakai oleh petugas kesehatan dapat berperan dalam infeksi nosokomial
(Hedderwick et al.2000), oleh karena itu petugas kesehatan tidak boleh
menggunakan kuku buatan saat bertugas.

3. Cat kuku
Petugas yang melayani pasien tidak di perbolehkan memakai cat kuku,
karena cat kuku mempunyai cela di antara kuku sehingga kuman dapat
berkembang biak.

4. Perhiasan / Aksesoris
Penggunaan perhiasan atau aksesoris saat betugas tidak diperbolehkan
karena perhiasan ditangan salah satu media tempat berkembang biaknya
kuman gram negatif.

F. Handwash (cuci tangan dengan sabun)


Mencuci tangan dengan air mengalir, dan menggunakan sabun antiseptic ini
membutuhkan waktu 40-60 detik.
Indikasi Handwash
Indikasi dilakukan handwash (cuci tangan dengan sabun) adalah
1. Bila tangan tampak kotor
2. Bila tangan berminyak
3. Setelah menggunakan hand scone
4. Setelah 5 – 10 kali handrub
Teknik membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir harus dilakukan
seperti dibawah ini :
1. Basahi tangan dengan air
2. Tuangkan sabun 3-5 cc untuk menyabuni seluruh permukaan
tangan
3. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air
10. Keringkan tangan menggunakan handuk sekali pakai atau tissu
sampai benar-benar kering
11. Gunakan handuk sekali pakai atau tissu untuk menutup keran air
12. Dan tangan Anda sudah bersih
CARA MENCUCI TANGAN
DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR
Lamanya seluruh prosedur : 40 – 60 detik

Diadaptasi dari WHO guideline on hand hygiene in health care First Global
Patient Safety Challenge, World Health Organisation 2009
G. Hand Rub (mencuci tangan dengan bahan berbasis alcohol)
Mencuci tangan dengan bahan yang berbasis alcohol ini gerakannya sama
dengan handwash hanya berbeda pada waktu pelaksaannya, handrub ini
memerlukan waktu 20-30 detik.
Indikasi Hand rub
Indikasi dilakukan handrub adalah semua kegiatan yang telah di atur oleh WHO
yang masuk dalam five moment dimana kegiatan into diluar indikasi handwash
misalnya:
1. Setelah berinteraksi dengan pasien tanpa melibatkan cairan tubuh pasien
(anamnesa, periksaan fisik tanpa melibatkan cairan tubuh pasien,dll)
2. Sebelum masuk dalam lingkungan pasien
3. Setelah keluar dari lingkungan pasien tanpa bersentuhan dengan cairan
tubuh pasien
Teknik membersihkan tangan dengan hand rub berbasis alkohol harus dilakukan
seperti dibawah ini :
1. Tuangkan antiseptik berbasis alkohol 3-5 cc pada permukaan tangan yang
berada pada posisi seperti mangkok.
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri dan sebaliknya
8. Dan tangan Anda sudah bersih
CARA MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL
Lamanya seluruh prosedur : 20 - 30 detik
H. Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan
1. Bila tangan terlihat kotor atau terkontaminasi dengan bahan-bahan protein,
tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir
2. Setelah bersentuhan dengan kulit yang tidak utuh, darah atau cairan tubuh,
tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir
3. Bila tangan TIDAK jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, dapat digunakan
antiseptik berbasis alkohol (handrub) untuk dekontaminasi tangan rutin
4. Lakukan mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali setelah 5 - 10 kali
aplikasi handrub.
5. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan
I. Dokumentasi
Pendokumentasian berupa :
1. Poster langkah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir maupun
dengan hand rub berbasis alkohol
2. Banner dan spanduk himbauan dan langkah cuci tangan.
3. Form audit hand hygiene
4. Form audit fasilitas hand hygiene
5. Foto – foto dokumentasi saat dilakukan ketersediaan fasilitas cuci
tangan di unit-unit pelayanan
6. Dokumentasi saat dilakukan edukasi hand hygiene
7. Tampilkan langkah hand hygiene di screen saver komputer
8. Himbauan untuk melakukan cuci tangan pada pasien setiap pasien masuk,
pada staf pada saat apel pagi.
BAB III
PENUTUP

Kebersihan tangan merupakan satu langkah kecil yang akan memberikan


pengaruh yang sangat besar dalam proses pelayanan dan peningkatan mutu suatu
Rumah Sakit, termasuk sebagai kunci dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit. Didalam pelaksanaannya diharapkan semua staf di RS Bhayangkara
Akpol telah terpapar dan mampu mengimplementasikan dilapangan, dan mampu
memberikan contoh/mengedukasi kepada pasien, keluarga pasien, dan para
pengunjung di RS. Bhayangkara Akpol.
Dengan adanya panduan cuci tangan ini semoga langkah dan usaha RS.
Bhayangkara Akpol dalam pencapaian mutu dan kualitas Rumah sakit yang lebih
baik akan tercapai. Dalam payung yang lebih besar dan lebih luas panduan ini ada di
dalam pedoman pelaksaan tim pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS.
Bhayangkara Akpol. Semoga panduan ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. 2007
Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit. 2011 WHO:
2009. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. First Global
Patient Safety Challenge Clean Care is Safe Care

Anda mungkin juga menyukai