Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mencuci tangan
aseptic dan antiseptic.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Cover ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Rumah sakit sebagai bagian lembaga penyelenggaraan pelayanan public dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan
terukur kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait. Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 5 menyebutkan bahwa setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan . Setiap orang mempunyai hak dalam meperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau. Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung
jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
Pelayanan gawat darurat merupakan salah satu komponen pelayanan di rumah sakit
yang dilaksanakan di instalisasi gawat darurat (IGD). IGD menyediakan penenganan
awal bagi pasien yang menderita sakit dan cidera yang dapat mengancam jiwa dan
kelangsungan hidupnya. Adapun tugas IGD adalah menyelenggarakan pelayanan
asuhan medis dan asuhan keperawatan serta pelayanan pembedahan darurat bagi
pasien yang datang dengan kondisi gawat darurat. Menurut Depkes R.I (2006), petugas
kesehatan IGD di rumah sakit terdiri dari dokter ahli , dokter umum, atau perawat
yang telah mendapatkan pelatihan penanganan kegawat daruratan yang dibantu oleh
oleh perwakilan unit-unit lain yang bekaerja di IGD.
Mencuci tangan adalah suatu pedoman yang diterapkan oleh Centers For Disease
Control (CDC) (1985) untuk mencegah penyebaran dari berbagai penyakit yang
dikeluarkan melalui darah di lingkungan rumah sakit maupun pelayanan kesehatan
lainnya. Salah satu cara mencegah tertularnya mikroorganisme sehingga dapat
menurunkan dan mencegah insiden kejadian infeksi nosocomial yaitu hand hygiene,
baik itu melakukan proses cuci tangan maupun disinfektan tangan ( akyol,e2009)
Cuci tangan merupakan tindakan utama dalam pengendalian nosocomial, adapun lima
waktu (five moment) yang penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan kebersihan
tangan yaitu sebelum kontak denngan pasien setelah kontak dengan pasien, dan setelah
kontak dengan lingkungan sekitar pasien. Hal ini ditunjukan untuk mencegah resiko
penularan mikroba untuk pasien dan mencegah risikotransmisi mikroba kepetugas
kesehatan dan lingkungan pasien (WHO,2009)
1.3Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
Mencuci tangan aseptik yaitu cuci tangan yang dilakukan sebelum tindakan aseptik pada
pasien dengan menggunakan antiseptik. Mencuci tangan dengan larutan disinfektan,
khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien yang mempunyai penyakit
menular atau sebelum melakukan tindakan bedah aseptik dengan antiseptik dan sikat
steril. Prosedur mencuci tangan aseptik sama dengan persiapan dan prosedur pada cuci
tangan higienis atau cuci tangan biasa, hanya saja bahan deterjen atau sabun diganti
dengan antiseptik dan setelah mencuci tangan tidak boleh menyentuh bahan yang tidak
steril.
b) Jumlah kuman yang terbasmi lebih banyak sehingga tangan lebih bersih dibandingkan
dengan tidak mencuci tangan
c) Dari segi praktis, ternyata lebih murah dari pada tidak mencuci tangan sehingga tidak
dapat menyebabkan infeksi nosocomial
2.3Macam-macam cuci tangan
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
Dengan melakukan cuci tangan yang baik dan benar, tangan menjadi bersih dan bebas
kuman sehingga terhindar dari penularan berbagai macam penyakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tangan tenaga medis yang terkontaminasi merupakan sumber utama dari penyebaran
mikroorganisme patogen, sehingga dapat memicu infeksi nosokomial. Salah satu langkah
pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial yang sangat dianjurkan adalah dengan
mencuci tangan. Tenaga medis perlu mengetahui kapan saja waktu yang tepat untuk
mencuci tangan, serta metode mencuci tangan yang tepat. Mencuci tangan secara tepat
dan rutin mampu mencegah proliferasi bakteri sehingga menurunkan resiko infeksi
nosokomial. Dengan menurunnya infeksi nosokomial, tentu akan turut menekan biaya
serta lama perawatan dan meningkatkan harapan hidup pasien. Perlu diingat bahwa cuci
tangan saja tidak akan cukup untuk mengendalikan infeksi nosokomial, karena itu perlu
diikuti dengan langkah pengendalian lainnya.
DAFTAR PUSAKA
https://rsud.tangerangkota.go.id/a/ayo-cuci-tangan-6-langkah-agar-tangan
http://rsud.tanahbumbukab.go.id/2017/06/19/gerakan-6-enam-langkah-cuci-tangan/-bersih-dan-bebas-
kuman
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-dewirifaha-5534-4-babii.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1202116022-3-bab%202.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/205/4/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf