DISUSUN OLEH :
APRIYATUN (152011913008)
MASRUR AFANDI (152011913003)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, nikmat, dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Dasar
dengan judul “Mencuci Tangan Aseptik Dan Antiseptik” sebagai salah satu pemenuhan nilai
tugas semester 1 prodi D-3 Keperawatan Universitas Airlangga. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan laporan ini.
Harapan dari kami, semoga tugas laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi yang membaca. Kami pun menyadari bahwa penulisan makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang mambangun dari berbagai pihak diperlukan
demi menjadikan laporan ini lebih sempurna.
Tim Penulis
Page | 1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 3
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Aseptik dan Antiseptik .................................................................. 5
I. Aseptik ................................................................................................ 5
II. Antiseptik ............................................................................................ 5
2.2 Tujuan Mencuci Tangan ................................................................................. 6
2.3 Prinsip-Prinsip dalam Mencuci Tangan .......................................................... 7
2.4 Teknik Mencuci Tangan Aseptik ................................................................... 7
2.5 Contoh Senyawa Antiseptik ............................................................................. 9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................... 11
Page | 2
BAB 1 PENDAHULUAN
Page | 4
BAB 2 TINJAUAN TEORI
Asepsis atau aseptik artinya tidak adanya kuman, seperti bakteri, virus,
dan mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan penyakit. Tenaga
kesehatan profesional menggunakan teknik aseptik untuk melindungi pasien
dari infeksi. Teknik aseptik adalah praktik perawatan kesehatan standar yang
membantu mencegah transfer kuman ke atau dari luka terbuka dan area rentan
lainnya di tubuh pasien.
Menurut Crow dalam Wina Jivika P (2007) menyatakan bahwa Teknik
aseptic adalah usaha mempertahankan klien sedapat mungkin bebas dari
mikroorganisme. Menurut Hinchliff dalam Dwi Handayani (2003)
menyatakan bahwa, Teknik aseptic adalah metode penjagaan yang digunakan
dalam setiap tindakan yang membawa resiko masuknya mikroorganisme
kedalam tubuh pasien
II. Antiseptik
Menurut Dr. Rudi Hendro Putranto dalam buku Diagnosis
Laboratorium Bakteriologi (2014) menyatakan bahwa, antiseptik adalah zat
atau bahan yang bisa melawan ataupun membunuh kegiatan dan pertumbuhan
jasad renik.
Menurut Christ Oxlade dalam buku The Little Science Encyclopedia
(1997) menyatakan bahwa, antiseptik adalah bahan kimia yang bertujuan
untuk membunuh kuman. Antisptik digunakan pertama kali dalam operasi
pada tahun 1867. Hal ini dikarenakan dahulu banyak orang yang meninggal
setelah operasi gara-gara infeksi kuman.
Setiap kali seseorang mengalami luka lecet seperti luka akibat terjatuh,
luka tersayat pisau, ketika akan disuntik bagian tubuh tertentu, atau sebelum
pembedahan, prosedur wajib harus dilakukan adalah membersihkan anggota
tubuh tersebut dengan antiseptik. Tidak hanya pada luka, anggota tubuh dari
orang yang melakukan pembersihan luka pun harus dibersihkan dengan
antiseptik. Hal ini bertujuan untuk mencegah hidup dan berkembangnya
Page | 5
berbagai mikroorganisme jahat pada bagian tubuh yang luka atau terbuka yang
dapat menimbulkan infeksi atau memperparah luka.
Page | 7
Aseptik medis adalah teknik atau prosedur yang dilakukan untuk mengurangi
jumlah mikroorganisme disuatu objek, serta menurunkan kemungkinan
penyebaran dari mikro organisme tersebut. Aseptik medis sangat penting
untuk diterapkan saat merawat individu yang rentan terhadap infeksi baik
karena penyakitnya, pembedahan atau karena immonosupresi.
Selama proses keperawatan, perawat melakukan kontak dengan banyak pasien
dirumah sakit, oleh karena itu perawat harus menyadari dan mengetahui akan
prinsip-prinsip aseptik medis sebagai upaya untuk menghindari transfer kuman
dari pasien ke perawat, dari perawat ke pasien, dari perawat ke perawat lain
atau petugas kesehatan lain, serta dari satu pasien ke pasien lainnya. Suatu
objek dikatakan terkontaminasi bila objek tersebut menjadi tidak steril atau
bersih.
Teknik Cuci Tangan yang Efektif menurut WHO (2007) yaitu sebagai berikut:
1. Dimulai cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan bersih.
2. Menggunakan sabun cair atau sabun batangan, menggosokan sabun
tersebut sampai berbusa banyak.
3. Menggosokan ke bagian punggung tangan dengan jari tangan menjalin
secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali.
4. Mengepalkan salah satu tangan dan menggosokan ke permukaan tangan
lainnya dimulai dengan menggosokan buku-buku jari tangan, kuku tangan,
dan ujung-ujung jari tangan secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali.
5. Memutar-mutar ibu jari tangan dengan salah satu tangan yang dilakukan
secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali.
6. Membilas tangan dengan air mengalir mulai dari permukaan tangan
sampai dengan sikut tangan.
7. Mengeringkan tangan.
2) Asepsis bedah
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme dari suatu daerah.
Prinsip-Prinsip Tindakan Asepsis Yang Umum
Semua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam kulit
untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam
rongga badan yang dianggap steril haruslah steril.
Page | 8
a) Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.
b) Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan
demikian objek-objek itu selalu akan terlihat jelas dan ini mencegah
terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.
c) Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril.
d) Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang
sudah steril.
e) Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung
pembungkusnya tidak mengarah pada si petugas.
f) Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang
tidak steril.
g) Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang
sehingga cairan desinfektan menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu
sudah tercemar.
Page | 9
dapat menimbulkan bekas luka dan memperlambat penyembuhan sehingga sebaiknya
digunakan dalam jumlah terbatas saja serta menggunakan air mengalir dan sabun.
Meskipun demikian antiseptik hidrogen peroksida sangat efektif
membersihkan luka borok karena berbagaikuman yang biasanya terdapat pada borok
dapat dibunuholeh antiseptik jenis hidrogen peroksida. Beberapa contoh obat
antiseptik yang banyak beredar di Indonesia yaitu betadine, albothyl, kemodin,
alphadine, icthiyol, minoscub, iosal, oxoferin, minosep, duvodine. Sedangkan contoh
antiseptik alami yaitu propolis, minyak cengkeh, madu, kayu manis, minyak oregano,
bunga rosella, daun kemangi, kunyit, jahe dan sebagainya.
Page | 10
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asepsis atau aseptik artinya tidak adanya kuman, seperti bakteri, virus, dan
mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan penyakit. Sedangkan antiseptik bahan
kimia yang bertujuan untuk membunuh kuman atau zat atau bahan yang bisa melawan
ataupun membunuh kegiatan dan pertumbuhan jasad renik. Teknik Cuci Tangan yang
Efektif menurut WHO (2007) yaitu menggunakan air mengalir dan bersih, menggunakan
sabun cair atau sabun batangan, menggosokan sabun tersebut sampai berbusa banyak,
menggosokan ke bagian punggung tangan dengan jari tangan menjalin secara bergantian,
sebanyak 3 (tiga) kali, mengepalkan salah satu tangan dan menggosokan ke permukaan
tangan lainnya dimulai dengan menggosokan buku-buku jari tangan, kuku tangan, dan
ujung-ujung jari tangan secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali, memutar-mutar ibu jari
tangan dengan salah satu tangan yang dilakukan secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali,
membilas tangan dengan air mengalir mulai dari permukaan tangan sampai dengan sikut
tangan, dan mengeringkan tangan.
3.2 Saran
Saran dari makalah ini adalah kepada pembaca yang sudah mengetahui teknik cuci
tangan dengan standar prosedur operasional menurut WHO yang benar agar
menerapkannya, melakukan kebiasaan hidup sehat, serta bisa menjaga diri agar tetap
sehat dan mengajak lingkungan disekitarnya.
Page | 11
DAFTAR PUSTAKA
Centre for Disease Control and Prevention. (2015). Personal protective equipment.
Diperoleh dari https://www.cdc.gov/niosh/topics/emres/ppe.html
Darmadi, 2008, Infeksi Nosokomial : Problematika dan Pengendaliannya, Jakarta, Penerbit
Salemba Medika
Hinchliff, 1999, Kamus Keperawatan, Edisi 17, Jakarta, EGC
http://youtu.be/4Oa7scS6Wbw
repository.unimus.ac.id
www.unicef.org
www.who.int
Page | 12
LAMPIRAN
Page | 13
Telapak tangan kanan membasuh bagian punggung tangan kiri, dan sebaliknya
(palm to back)
Telapak tangan ke telapak tangan, jari-jari saling menyilang untuk menggosok sela jari
(finger webs)
Menggosok dengan gerakan memutar ibu jari kanan dengan telapak tangan kiri
Page | 14
Menggosok telapak tangan kiri dengan gerakan memutar ke depan ke belakang menggunakan
jari-jari kanan, dan sebaliknya
Membilas tangan dengan air yang mengalir untuk membersihkan sisa sabun
Mengeringkan tangan
Page | 15
WHO guidelines
Page | 16