Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MENCUCI TANGAN ASEPTIK DAN ANTISEPTIK

makalah ini diajukan untuk


memenuhi nilai tugas mata kuliah Keperawatan Dasar semester 1

DISUSUN OLEH :
APRIYATUN (152011913008)
MASRUR AFANDI (152011913003)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, nikmat, dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Dasar
dengan judul “Mencuci Tangan Aseptik Dan Antiseptik” sebagai salah satu pemenuhan nilai
tugas semester 1 prodi D-3 Keperawatan Universitas Airlangga. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan laporan ini.
Harapan dari kami, semoga tugas laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi yang membaca. Kami pun menyadari bahwa penulisan makalah ini belum
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang mambangun dari berbagai pihak diperlukan
demi menjadikan laporan ini lebih sempurna.

Virtual Meeting, 22 September 2020


Penulis

Tim Penulis

Page | 1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 3
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Aseptik dan Antiseptik .................................................................. 5
I. Aseptik ................................................................................................ 5
II. Antiseptik ............................................................................................ 5
2.2 Tujuan Mencuci Tangan ................................................................................. 6
2.3 Prinsip-Prinsip dalam Mencuci Tangan .......................................................... 7
2.4 Teknik Mencuci Tangan Aseptik ................................................................... 7
2.5 Contoh Senyawa Antiseptik ............................................................................. 9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12


LAMPIRAN ............................................................................................................... 13

Page | 2
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masih tingginya kejadian infeksi nosokomial di Rumah Sakit menjadi salah
satu penyebab pentingnya dilakukan penerapan teknik aseptik oleh tenaga
kesehatan terlebih tenaga keparawatan sebagai upaya pencegahan dalam melakukan
tindakan yang membawa risiko masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh pasien.
Ada dua jenis teknik aseptik dalam praktik keperawatan yaitu aseptik medis dan
aseptik bedah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan teknik
aseptik dalam perawatan pasien di Ruang Perawatan Bedah Rumah Sakit Umum
Daerah Ende. Jenis penelitian deskriptif dengan design penelitian survey.
Populasinya seluruh perawat Ruangan Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Ende
yang berjumlah 12 orang. Teknik pengambilan sampelnya sampling jenuh,
sehingga jumlah sampelnya 12 orang.
Hasil penelitian menunjukkan 9 orang (75,0%) menerapkan teknik aseptik
medis yang cukup dan 3 orang (25%) menerapkan teknik aseptik medis yang baik.
Untuk teknik aseptik bedah, 7 orang (58,3%) menerapkan teknik aseptik bedah yang
baik. Dapat disimpulkan bahwa untuk teknik aseptik medis yang baik, masih sedikit
perawat yang melakukan, sedangkan untuk teknik aseptik bedah yang baik telah
dilakukan oleh sebagian besar perawat. Disarankan agar perawat senantiasa
meningkatkan keterampilan dan lebih memahami peranan dan fungsi dari seorang
perawat, sehingga perawat mampu untuk memberikan pelayanan yang baik dan
profesional dimulai dari penerapan teknik aseptik dalam setiap tindakan
keperawatan. Hal ini bertujuan agar pasien mendapatkan kenyamanan dan rasa aman
yang secara tidak langsung berdampak pada cepatnya proses penyembuhan.

1.2 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini untuk
mengungkapkan tentang:
1. Apa pengertian dari aseptic dan antiseptik?
2. Apa tujuan dari mencuci tangan?
3. Apa prinsip-prinsip mencuci tangan yang benar?
4. Bagaimana Teknik mencuci tangan aseptik?
5. Apa saja contoh penerapan antiseptik dalam kehidupan sehari-hari?
Page | 3
1.3 Manfaat Penulisan
Dengan diselesaikannya makalah ini diharapkan bahwa pembaca:
1. Mengetahui pengertian dari aseptic dan antiseptik
2. Mengetahui tujuan dari mencuci tangan
3. Mengetahui prinsip-prinsip mencuci tangan yang benar
4. Mengetahui Teknik mencuci tangan aseptik
5. Mengetahui contoh penerapan antiseptik dalam kehidupan sehari-hari

Page | 4
BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Aseptik dan Antiseptik


I. Aseptik

Asepsis atau aseptik artinya tidak adanya kuman, seperti bakteri, virus,
dan mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan penyakit. Tenaga
kesehatan profesional menggunakan teknik aseptik untuk melindungi pasien
dari infeksi. Teknik aseptik adalah praktik perawatan kesehatan standar yang
membantu mencegah transfer kuman ke atau dari luka terbuka dan area rentan
lainnya di tubuh pasien.
Menurut Crow dalam Wina Jivika P (2007) menyatakan bahwa Teknik
aseptic adalah usaha mempertahankan klien sedapat mungkin bebas dari
mikroorganisme. Menurut Hinchliff dalam Dwi Handayani (2003)
menyatakan bahwa, Teknik aseptic adalah metode penjagaan yang digunakan
dalam setiap tindakan yang membawa resiko masuknya mikroorganisme
kedalam tubuh pasien

II. Antiseptik
Menurut Dr. Rudi Hendro Putranto dalam buku Diagnosis
Laboratorium Bakteriologi (2014) menyatakan bahwa, antiseptik adalah zat
atau bahan yang bisa melawan ataupun membunuh kegiatan dan pertumbuhan
jasad renik.
Menurut Christ Oxlade dalam buku The Little Science Encyclopedia
(1997) menyatakan bahwa, antiseptik adalah bahan kimia yang bertujuan
untuk membunuh kuman. Antisptik digunakan pertama kali dalam operasi
pada tahun 1867. Hal ini dikarenakan dahulu banyak orang yang meninggal
setelah operasi gara-gara infeksi kuman.
Setiap kali seseorang mengalami luka lecet seperti luka akibat terjatuh,
luka tersayat pisau, ketika akan disuntik bagian tubuh tertentu, atau sebelum
pembedahan, prosedur wajib harus dilakukan adalah membersihkan anggota
tubuh tersebut dengan antiseptik. Tidak hanya pada luka, anggota tubuh dari
orang yang melakukan pembersihan luka pun harus dibersihkan dengan
antiseptik. Hal ini bertujuan untuk mencegah hidup dan berkembangnya

Page | 5
berbagai mikroorganisme jahat pada bagian tubuh yang luka atau terbuka yang
dapat menimbulkan infeksi atau memperparah luka.

2.2 Tujuan Mencuci Tangan


Tujuan mencuci tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara
mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa dengan mencuci tangan dapat menurunkan
jumlah kuman di tangan hingga 58. Menurut Susianti 2008, tujuan dilakukan cuci
tangan yaitu untuk mengangkat mikroorganisme yang ada Universitas Sumatera Utara
di tangan, mencegah infeksi silang cross infection, menjaga kondisi steril, melindungi
diri dan pasien dari infeksi, memberikan perasaan segar dan bersih.
Tujuan mencuci tangan merupakan salah satu unsur pencegahan penularan
infeksi. Karena penularan penyakit dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi tidak
mencuci tangan dengan benar kemudian langsung menyentuh atau mengolah
makanan dan makanan tersebut dikonsumsi orang lain. Mencuci tangan juga dapat
menurunkan bioburden jumlah mikroorganisme pada tangan dan untuk mencegah
penyebarannya ke area yang tidak terkontaminasi, seperti pasien, tenaga perawatan
kesehatan, dan peralatan.
Tujuan mencuci tangan dalam Palmer 1984 adalah :
1. Mencuci tangan dapat mengurangi kontaminasi tangan dan mencegah penyebaran
bakteri pathogen yang dapat menular , temasuk para medis.
2. Mencuci tangan sangat penting bagi pelayan rumah sakit perawat dan dokter
dalam mencegah infeksi nosokomial, ini diketahui sejak 100 tahun yang lalu oleh
Semmelweis.
3. Mencuci tangan adalah cara yang telah lama dilakukan, paling sederhana, dan
sesuai dengan yang kita butuhkan untuk mencegah penyebaran agen infeksi dari
satu orang ke orang lain. Saat ini infeksi nosokomial tetap menjadi masalah
utama.
4. Untuk mencegah dan mengontrol infeksi nosokomial.
Perilaku cuci tangan oleh tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat
menunjukkan bahwa sebagian besar petugas tersebut tidak melaksanakan cuci tangan.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun bertujuan untuk meminimalisir
keberadaan bakteri yang terdapat pada telapak tangan. Mencuci tangan menggunakan
sabun harus dilakukan dengan langkah-langkah mencuci tangan yang benar agar
Page | 6
bakteri yang terdapat pada tangan dapat hilang ataupun berkurang sehingga dapat
mengurangi kemungkinan untuk terjadinya infeksi pada pasien.

2.3 Prinsip-Prinsip dalam Mencuci Tangan


Dalam mencuci tangan terdapat beberapa prinsip, antara lain :
1) Anggap bahwa semua alat terkontaminasi
Jangan terlalu sering memegang keran, tempat sabun, wastafel, alat pengering,
terutama setelah mencuci tangan dianjurkan untuk menggunakan tempat sampah
yang dapat dibuka tutup menggunakan injakan kaki, keran yang diputar dengan
siku.
2) Jangan memakai perhiasan :
Cincin meningkatkan jumlah mikroorganisme yang ada ditangan; perhiasan juga
menimbulkan kesulitan dalam mencuci tangan secara seksama.
3) Gunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur demi kenyamanan
Air yang terlalu panas akan membuka pori-pori dan menyebabkan iritasi kulit;
cegah terjadinya percikan air, terutama kebaju, karena mikroorganisme akan
berpindah dan berkembang biak di tempat yang lembab.
4) Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa
Sabun akan mengemulsikan lemak dan minyak serta mengurangi tegangan
permukaan, sehingga memudahkan pembersihan.
5) Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser
Gerakan ini mengangkat dan menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.
6) Gunakan handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan
Handuk ini lebih sedikit menyebarkan mikroorganisme dibandingkan pengering
udara panas atau handuk.

2.4 Teknik Aseptik dalam Keperawatan


Teknik Aseptik atau Asepsis ada 2 macam, yaitu:
1) Asepsis medis
Teknik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah
penyebaran mikroorganisme. Misalnya: mencuci tangan, mengganti linen
tempat tidur, dan menggunakan cangkir untuk obat.

Page | 7
Aseptik medis adalah teknik atau prosedur yang dilakukan untuk mengurangi
jumlah mikroorganisme disuatu objek, serta menurunkan kemungkinan
penyebaran dari mikro organisme tersebut. Aseptik medis sangat penting
untuk diterapkan saat merawat individu yang rentan terhadap infeksi baik
karena penyakitnya, pembedahan atau karena immonosupresi.
Selama proses keperawatan, perawat melakukan kontak dengan banyak pasien
dirumah sakit, oleh karena itu perawat harus menyadari dan mengetahui akan
prinsip-prinsip aseptik medis sebagai upaya untuk menghindari transfer kuman
dari pasien ke perawat, dari perawat ke pasien, dari perawat ke perawat lain
atau petugas kesehatan lain, serta dari satu pasien ke pasien lainnya. Suatu
objek dikatakan terkontaminasi bila objek tersebut menjadi tidak steril atau
bersih. 
Teknik Cuci Tangan yang Efektif menurut WHO (2007) yaitu sebagai berikut:
1. Dimulai cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan bersih.
2. Menggunakan sabun cair atau sabun batangan, menggosokan sabun
tersebut sampai berbusa banyak.
3. Menggosokan ke bagian punggung tangan dengan jari tangan menjalin
secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali.
4. Mengepalkan salah satu tangan dan menggosokan ke permukaan tangan
lainnya dimulai dengan menggosokan buku-buku jari tangan, kuku tangan,
dan ujung-ujung jari tangan secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali.
5. Memutar-mutar ibu jari tangan dengan salah satu tangan yang dilakukan
secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali.
6. Membilas tangan dengan air mengalir mulai dari permukaan tangan
sampai dengan sikut tangan.
7. Mengeringkan tangan.

2) Asepsis bedah
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme dari suatu daerah.
Prinsip-Prinsip Tindakan Asepsis Yang Umum
Semua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam kulit
untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam
rongga badan yang dianggap steril haruslah steril.
Page | 8
a) Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.
b) Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan
demikian objek-objek itu selalu akan terlihat jelas dan ini mencegah
terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.
c) Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril.
d) Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang
sudah steril.
e) Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung
pembungkusnya tidak mengarah pada si petugas.
f) Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang
tidak steril.
g) Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang
sehingga cairan desinfektan menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu
sudah tercemar.

2.5 Contoh-Contoh Antiseptik


Beberapa contoh antiseptik seperti etakridin laktat atau rivanol, alkohol,
yodium, hidrogen peroksida, dan lain sebagainya. Meskipun rivanol tidak sekuat
antiseptik lainnya akan tetapi rivanol tidak menyebabkan iritasi pada jaringan
sehingga lebih banyak dipilih dalam pembersih luka. Akan tetapi untuk luka yang
berpotensi besar mengalami infeksi sebaiknya menambahkan antiseptik lain setelah
melakukan pembersihan dengan rivanol. Salah satu contoh antiseptik yang sangat
kuat adalah alkohol. Alkohol bekerja dengan cara menggumpalkan protein dalam sel
mikroorganisme jahat tersebut. Alkoholdapat membunuh berbagai mikroorganisme
seperti jamur, bakteri, virus, dan protozoa. Alkohol yang dicampur dengan yodium
biasanya digunakan dokter untuk mensterilkan kulit tubuh pasien sebelum dan
sesudah memberikan suntikan atau untuk prosedur medis lainnya. Sebaiknya jangan
menggunakan alkohol pada luka terbuka karena dapat menimbulkan rasa terbakar.
Yodium atau iodine adalah antiseptik dengan cakupan yang laus sehingga
dapat membunuh berbagai jenis mikroorganisme jahat yang sulit diatasi. Akan tetapi
tidak disarankan untuk penggunaan pada lukaringan karena dapat mendorong
terbentuknya jaringan perut sehingga menyebabkan bekas luka di kulit dan
memperlambat penyembuhan. Sama seperti yodium, penggunaan hidrogen peroksida

Page | 9
dapat menimbulkan bekas luka dan memperlambat penyembuhan sehingga sebaiknya
digunakan dalam jumlah terbatas saja serta menggunakan air mengalir dan sabun.
Meskipun demikian antiseptik hidrogen peroksida sangat efektif
membersihkan luka borok karena berbagaikuman yang biasanya terdapat pada borok
dapat dibunuholeh antiseptik jenis hidrogen peroksida. Beberapa contoh obat
antiseptik yang banyak beredar di Indonesia yaitu betadine, albothyl, kemodin,
alphadine, icthiyol, minoscub, iosal, oxoferin, minosep, duvodine. Sedangkan contoh
antiseptik alami yaitu propolis, minyak cengkeh, madu, kayu manis, minyak oregano,
bunga rosella, daun kemangi, kunyit, jahe dan sebagainya.

Page | 10
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asepsis atau aseptik artinya tidak adanya kuman, seperti bakteri, virus, dan
mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan penyakit. Sedangkan antiseptik bahan
kimia yang bertujuan untuk membunuh kuman atau zat atau bahan yang bisa melawan
ataupun membunuh kegiatan dan pertumbuhan jasad renik. Teknik Cuci Tangan yang
Efektif menurut WHO (2007) yaitu menggunakan air mengalir dan bersih, menggunakan
sabun cair atau sabun batangan, menggosokan sabun tersebut sampai berbusa banyak,
menggosokan ke bagian punggung tangan dengan jari tangan menjalin secara bergantian,
sebanyak 3 (tiga) kali, mengepalkan salah satu tangan dan menggosokan ke permukaan
tangan lainnya dimulai dengan menggosokan buku-buku jari tangan, kuku tangan, dan
ujung-ujung jari tangan secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali, memutar-mutar ibu jari
tangan dengan salah satu tangan yang dilakukan secara bergantian, sebanyak 3 (tiga) kali,
membilas tangan dengan air mengalir mulai dari permukaan tangan sampai dengan sikut
tangan, dan mengeringkan tangan.

3.2 Saran
Saran dari makalah ini adalah kepada pembaca yang sudah mengetahui teknik cuci
tangan dengan standar prosedur operasional menurut WHO yang benar agar
menerapkannya, melakukan kebiasaan hidup sehat, serta bisa menjaga diri agar tetap
sehat dan mengajak lingkungan disekitarnya.

Page | 11
DAFTAR PUSTAKA

Centre for Disease Control and Prevention. (2015). Personal protective equipment.
Diperoleh dari https://www.cdc.gov/niosh/topics/emres/ppe.html
Darmadi, 2008, Infeksi Nosokomial : Problematika dan Pengendaliannya, Jakarta, Penerbit
Salemba Medika
Hinchliff, 1999, Kamus Keperawatan, Edisi 17, Jakarta, EGC
http://youtu.be/4Oa7scS6Wbw
repository.unimus.ac.id
www.unicef.org
www.who.int

Page | 12
LAMPIRAN

Membasuh tangan dengan air yang mengalir

Telapak tangan ke telapak tangan (palm to palm)

Page | 13
Telapak tangan kanan membasuh bagian punggung tangan kiri, dan sebaliknya
(palm to back)

Telapak tangan ke telapak tangan, jari-jari saling menyilang untuk menggosok sela jari
(finger webs)

Mempertemukan kuku-kuku kedua tangan dan saling menggosok

Menggosok dengan gerakan memutar ibu jari kanan dengan telapak tangan kiri

Page | 14
Menggosok telapak tangan kiri dengan gerakan memutar ke depan ke belakang menggunakan
jari-jari kanan, dan sebaliknya

Membilas tangan dengan air yang mengalir untuk membersihkan sisa sabun

Mengeringkan tangan

Page | 15
WHO guidelines

Page | 16

Anda mungkin juga menyukai