STATUS DOKUMEN
PERINGATAN !
Perlindungan Hak Cipta. Tidak sebagian pun dari terbitan ini dapat digandakan, disimpan dalam
sistem yang diperbaiki, dipindahkan dalam bentuk, atau dengan cara apapun; baik elektronik,
mekanik, photocopy, dicatat atau lainnya; terutama tanpa izin tertulis dari Management
Representative
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UPTD PUSKESMAS CIGEUREUNG – KOTA TASIKMALAYA
PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL PKMCGR/S.63/BPU
Jalan,Cigeureung no 112 Kec.Cipedes Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
P : (0265) 328527
E-mail : puskesmascigeureungpart2@gmail.com
A. KETENTUAN DASAR
1. INTERNAL
Standar Operasional Prosedur sebagai Pedoman atas Tahapan yang dibakukan untuk
Kota Tasikmalaya;
2. EKSTERNAL
C. RUANG LINGKUP :
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
3. Resep adalah suatu pesanan (terutama dalam bentuk tertulis) dari professional, perawat
kesehatan kepada apoteker (farmasis) atau terapis lain untuk memberikan terapi pada
pasiennya.
E. PROSES KERJA
1. Uraian Umum :
1.1 Suatu tindakan pengukuran tanda tanda vital,Tekanan darah,Nadi ,Suhu dan
Pernapasan
Persiapan
a.Alat
Meteran,TimbanganBB,Penlight,Stetoscope,Tensimeter,Termometer,Arlijo/Stopwatch/
Timer rate,Handschoon,tisue,buku catatan.alat di letakkan di dekat tempat tidur pasien
yang akan di periksa.
b.Lingkungan
Pastikan lingkungan dalam keadaan nyaman,hangat dan cukup penerangan,misal
menutup pintu/jendela atau skerem/tirai untuk menjaga privacy pasien.
c.Pasien
Bantu Pasien mengenakan baju periksa jika ada anjurkan pasien untuk rileks.
Prosedur Kerja
a. Tahap prainteraksai
b. Tahap orientasi
1. Memberi salam,panggil pasien dengan panggilan yang di senangi.
c. Tahap Kerja
1. Memberikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya sebelum tindakan du
mulai.
2. Menggunakan sarung tangan.
3. Menanyakan keluhan utama,melakukan penilaian sesuai dengan prosedur.
4. Melakukan kegiatan sesuai perencanaan.
c.1. Pemeriksaan Pernapasan.
1. Menjelaskan prosedur kepada pasien bila hanya khusus menilai pernapasan.
2. Membuka baju pasien(bila perlu) untuk mengobservasi gerakan dada.
3. Letakkan tangan pada dada,mengobservasi keadaan dan kesimetrisan gerak
pernapasan.
4. Menentukan irama pernapasan.
5. Menghitung pernapasan selama 1 menit atau 60 detik.
6. Mendengarkan bunyi pernapasan,kemungkinan ada bunyi abnormal
7. Mencuci tangan.
c.2. Pengukuran denyut nadi Radialis.
1. Mengatur posisi pasien dengan nyaman dan rileks
2. Menekan kulit pada area arteri radialis dengan menggunakan 3 jari yang kemudian
meraba denyut nadi.
3. Menekan arteri radialis kuat menggunakan jari selama 1 menit atau 60 detik,jika tidak
teraba denyutan,jari-jari dideser ke kanan atau ke kiri hingga denyut nadi bisa dirasakan.
4. Denyut pertama akan terasa atau teraba kuat,jika denyut hilang rabalah,tekanlah hinga
denyut terasa kuat kembali.
5. Mencuci tangan.
c.3. Pengukuran Tekanan darah
1. Menyiapkan posisi pasien.
2. Menyingsingkan lengan baju pasien.
3. Memasang manset 1 inchi(2,5 cm) diatas nadi Brachialis(melakukan palpasi nadi
Brachialis).
4. Mengatur Tensimeter agar siap pakai(untuk tensimeter air raksa) menghubungkan pipa
pips tensi meter dengan pipa manset,menutup skrup balon manset,membuka kunci reservoir.
5. Meletakkan diapragma stetoscope diatas tempat denyut nadi tanpa menekan nadi
Brachialis.
6. Memompa balon manset sampai denyut nadi brachialis tidak terada atau terdengar lagi
kurang lebih 180 mmHg.
7. Mengendurkan pompa dengan cara membuka sekrup balon manset hingga melewati
bunyi denyut nadi yang terakhir.
8. Pada saat mengendurkan pompa perhatikan bunyi denyut nadi pertama(systol) sampai
denyut nadi terakhir(Dyastol), jatuh diangka berapa sesuai dengan skala yang ada di
tensimeter.
9. Jika pengukuran blm yakin tunggu 30 detik dan lalu lengan di tinggikan diatas jantung
untuk mengalirkan darah dari lengan setelah itu ulangi lagi,hingga merasa yakin dan
mendapat hasil yang akurat.
10. Melepaskan manset.
11. Mengembalikan posisi pasien dengan senyaman mungkin.
12. Mencuci tangan.
c.4. Pengukuran suhu tubuh pada axila.
1. Mengamati angka yang ditunjuk air raksa dengan benar
2. Menurunkan air raksa bila perlu.
3. Mengatur posisi pasien.
4. Meletakan termometer di ketiak tangan kanan atau tangan kiri dengan posisi ujung
termometer di bawah kemudian pasien disuruh menjepit termometer dengan cara tangan
kanan atau tanagn kiri memegang bahu secara bersilangan.
5. Menunggu sekitar 5 menit.
6. Mengambil termometer setelah 5 menit kemudian mengelap termometer dengan cara
berputar dari urutan yang paling bersih ke urutan yang paling kotor.
7. Membaca hasil pengukuran suhu yang ditunjukan air raksa dengan segera.
8. Merapikan baju dan posisi pasien senyaman mungkin.
9. Mencelupkan termometer dengan urutan air savlon,air sabun dan bilas dengan air bersih.
10. Mengeringkan termometer dengan mengggunakan tisue.
11. Mengembalikan atau menurunkan posisi air raksa.
12. Mencuci tangan.
d. Tahap Terminasi
1. Menanyakan kepada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan tindakan.
2. Menyimpulkan prosedur yang telah di lakukan.
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
4. Berikan penghargaan/pujian sesuai dengan kemammpuan pasien.
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberi salam.
e. Dokumentasi
Catat seluruh hasil pemeriksaan tindakan dalam buku,beri tanggal/waktu pelaksanaan
kegiatan dan tanda tangan pelaksana/petugas.
Unit terkait
1. BP Umum
2. KIA/KB/MTBS
3. BP lansia.
4. UGD
F. FORM TERKAIT