Anda di halaman 1dari 19

INJEKSI

INTRACUTAN
1. Dian Ayu Lestari
2. Irmawati
3. Vini Salsabila
Injeksi Intracutan
Memberikan obat melalui suntikan intracutan/
intradermal adalah suatu tindakan membantu proses
penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit
atau intra dermis.
Metode pemberian ini sering kali digunakan
untuk uji alergi dan penapisan tuberkulosis.Lokasi
injeksi intracutan biasanya pada lengan bawah bagian
dalam,dadaatas dan punggung dibawah skapula.
Lengan kiri umumnya digunakan untuk penapisan TBC
dan lengan kanan digunakan untuk semua pemeriksaan
lain
Apa tujuan injeksi IC ?
1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program
pengobatan dokter.
2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari
pemberian obat.
3. Membantumenentukandiagnosaterhadappenyakitterte
ntumisalnya, (tuberculin test)
4. Menghindarkanpasiendariefekalergiobat ( dengan skin
test )
5. Digunakanuntuk test tuberculinatau test alergi
terhadap obat-obatan
6. Pemberian vaksinasi.
indikasi injeksi IC

Indikasi injeksi intracutan adalah pada


klien yang akan dilakukan skin test,
misalnya pada tes tuberkulin atau tes
terhadap reaksi alergi obat tertentu.
Tidak ada kontra indikasi pada
injeksi intracutan
Kontraindikasi injeksi
IC(intracutan)

1. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit


2. Pasien dengan kulit terluka
3. Pasien yang sudah dilakukan skin test
Keuntungan dan
kerugian injeksi
Keuntungan Kerugian
IC
1. Apabila obat sudah
1. Suplai darah sedikit,
sehingga absorbsi disuntikkan maka obat
lambat tidak dapat ditarik lagi.
pemusnahan obat yang
2. Bisa mengetahui mempunyai efek tidak
adanya alergi terhadap baik/toksit maupun
obat tertentu kelebihan dosis karena
3. Memperlancar proses ketidak hati-hatian dan
pengobatan dan sukar dilakukan.
menghindari kesalahan 2. Tuntutan sterilitas
dalam pemberian obat sangat ketat.
3. Terasa sakit dan panas
4. Membutuhkan petugas
yang ahli
Pemberian injeksi IC
1. Sebelum memberikan obat, perawat harus
mengetahui :
• diagnosa medis pasien
• indikasi pemberian obat
• efek samping obat, dengan prinsip 10 benar.
10 prinsip benar
 benar pasien
 benar obat
 benar dosis
 benar waktu pemberian
 benar cara pemberian
 benar pemberian keterangan tentang obat pasien
 benar tentang riwayat pemakaian obat oleh pasien
 benar tentang riwayat alergi obat pada pasien
 benar tentang reaksi pemberian beberapa obat yang
berlainan bila diberikan bersama-sama
 benar dokumentasi pemakaian obat.
0,1 cc dibaca setelah 2-3 kali 24 jam dari saat
penyuntikan obat.
3. Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan
desinfektan.
4. Perawat harus memastikan bahwa pasien
mendapatkan obatnya, bila ada penolakan pada
suatu jenis obat, maka perawat dapat mengkaji
penyebab penolakan, dan dapat
mengkolaborasikannya dengan dokter yang
menangani pasien, bila pasien atau keluarga tetap
menolak pengobatan setelah pemberian inform
consent, maka pasien maupun keluarga yang
bertanggungjawab menandatangani surat
penolakan untuk pembuktian penolakan therapi.
5. Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan
tes pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara
melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu
mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan
aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan
pada pasien hanya 0,1cc.
6. Injeksi yang dilakukan untuk melakukan test
mantoux, PPD diambil 0,1 cc dalam spuit, untuk
langsung disuntikan pada pasien
.
Prosedur

Persiapan
• Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat
• Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
• Alat dan bahan
Alat dan bahan
• Obat-obatan yang sesuai program pengobatan dokter
• Daftar obat pasien
• Spuit 1 cc atau 0,5 cc disposible.
• Jarum sesuai kebutuhan, kikir ampul bila perlu.
• Perlak dan alas dan nierbeken
• Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9%
dalam tempatnya
• Handscoon

pelaksanaan
• Mencuci tangan
• Berdiri di sebelah kanan/kiri pasien sesuai kebutuhan.
• Cek daftar obat pasien untuk memberikan obat
• Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien
sambil mencocokkan nama pada tempat tidur dengan
nama pada daftar obat.
• Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada
daftar obat
• Jaga privasi pasien
• Injeksi intrakutan dilakukan dengan cara spuit diisi
oleh obat sesuai dosisnya.
• Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan
bawah bagian dalam.
• Membersihkan lokasi tusukan dengan kapas normal
saline atau kapas alcohol bila diperlukan, kulit
diregangkan tunggu sampai kering.
• Lubang jarum menghadap keatas dan membuat
sudut antara 5-150 dari permukaan kulit
• Memasukan obat perlahan-lahan sampai berbentuk
gelembung kecil, dosis yang diberikan 0,1 cc
atau sesuai jenis obat.
• Setelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh
didesinfeksi.
• Bila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik,
lakukan penandaan pada area penyutikan dengan
melingkari area penyuntikan dengan diameter kira kira
1inchi atau diameter 2,5 cm. Penilaian reaksi dilakukan
15 menit setelah penyuntikan. Nilai positif jika terdapat
tanda tanda rubor, dolor, kalor melebihi daerah yang
sudah ditandai, artinya pasien alergi dengan antibiotik
tersebut.
• Bila injeksi ditujukan untuk mantoux test tuberkulin
test, dapat dinilai hasilnya dalam 2 sampai 3 kali 24
jam, positif bila terdapat rubor dolor kalor melebihi
diameter 1 cm pada area penyuntikan.
• Beri penjelasan pada pasien atau keluarga untuk
tentang penilaian pada daerah penyuntikan dan
anjurkan untuk tidak menggaruk, memasage atau
memberi apapun pada daerah penyutikan. Menyimpan
obat obat sisa dan daftar obat pasien ketempatnya
• Mengobservasi keadaan umum pasien
• melepaskan handschoen, mencuci tangan.
• Membuat pendokumentasian mencakup:
- Tindakan dan respon pasien
- Nama jelas perawat yang melakukan tindakan,
waktu penyuntikan dan waktu penilaian, dan
lokasi penyuntikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai