Disusun oleh:
Amalia Khusnul Khotimah (P27220016004)
Anita Dewi Anggreini (P27220016007)
Hendra Adhi Nugraha (P27220016026)
Inas Pratiwi (P27220016027)
Mareta Kumala Sari (P27220016028)
Mona Umaminingrum (P27220016031)
Nifa Dwi Septamawati (P27220016034)
Rachma Noer Azizah (P27220016040)
A. Latar Belakang
Pemahaman tentang stress dan akibatnya penting bagi upaya pengobatan
maupun pencegahan banyak gangguan kesehatan jiwa. Para ahli sudah banyak
meneliti masalah stres, khususnya yang bertalian dengan situasi dan kondisi hidup.
Masalah stres sering dihubungkan dengan kehidupan modern dan nampaknya
kehidupan modern merupakan sumber bermacam gangguan stres. Perlu diperhatikan
bahwa kepekaan orang untuk menghayati stres tidaklah sama, ada yang lebih kuat dan
ada yang lebih rapuh, hal itu bergantung pada keseluruhan kondisi individu yang turut
menentukan juga penampilan gangguan kesehatan jiwa.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari stres dan adaptasi?
2. Bagaiman konsep stres?
3. Bagaimana mekanisme stres adaptasi secara fisiologis?
4. Peristiwa apa yang dapat mencetuskan stres?
5. Bagaimana presepsi seseorang terhadap peristiwa?
6. Apa faktor predisposisi stres?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari stres dan adaptasi.
2. Mengetahui konsep stres.
3. Mengetahui mekanisme stres adaptasi secara fisiologis.
4. Mengetahui peristiwa yang dapat mencetuskan stres.
5. mengetahui faktor predisposisi stres.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Stres adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres
adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan
tuntutan kehidupan.
Stres adalah suatu kondisi dinamik dimana seseorang individu
dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala atau tuntutan yang dikaitkan dengan
apa yang diinginkan dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting.
Adaptasi sebagai suatu bentuk respon yang sehat terhadap stres, telah
ditegaskan sebagai suatu perbaikan homeostasis pada sistem lingkungan internal.
Dalam hal ini termasuk juga respon pada proses penstabilan biologis, internal,
pemeliharaan psikologis dalam hal jati diri dan rasa harga diri. Menurut Roy, 1976
respon yang adaptif sebagai suatu tingkah laku yang memelihara integritas individu,
adaptasi dipandang sebagai suatu yang positif yang ada kolerasi dengan respon yang
sehat. Ketika tingkah laku mengganggu integritas individu, dianggap maladaptif (
respon yang dianggap sebagai hal negatif).
B. Konsep stres
1. Stres sebagai respon biologis
Menurut Hans Sele, stres adalah keadaan yang dimana pastikan oleh sindrom
khusus yang terdiri dari semua perubahan yang penyebabnya tidak spesifik dalam
sistim biologi, Sele membagi reaksi tubuh terhadap stres dalam tiga tahap, yaitu
a. Reaksi waspada, pada tahap ini individu mengadakan reaksi pertahanan
terekspos pada stresor. Tanda fisik yang akan muncul berupa curah jantung
meningkat peredaran darah cepat, darah diperifer dan gastrointestinal mengalir
dikelapa dan ekstremitas.
b. Reaksi melawan, pada tahap ini individu mencoba berbagai macam
mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta
mengatur strategi untuk mengatasi stresor ini.
c. Reaksi kelelahan, pada tahap ini terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap
awal stres yang tubuh individu telah terbiasa. Energi penyesuaian terkuras dan
individu tersebut tidak dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk
penyesuaian terhadap stres.
2. Stres sebagai suatu peristiwa lingkungan
Peristiwa ini adalah salah satu yang menimbulkan perubahan dalam pola hidup
inidvidu, yang memerlukan penyesuaian gaya hidup dan menguras kemampuan
seseorang. Perubahan itu bisa berakibat positif seperti sesorang yang berprestasi
atau negatif misalnya dipecat dari pekerjaan. Penekanan disini adalah perubahan
pola hidup individu yang telah mantap.
Holmes dan Rahe (1967) mengembangkan suatu metode dalam
mengorelasikan pengaruh perubahan hidup dan penyakit. Dari penelitian mereka
menemukan skala penilaian penyesuaian sosial. Holmes dan Rahe menyimpulkan
dari hasil penelitian mereka dari nilai yang lebih tinggi dari skala penilaian skala
sosial menunjukkan semakin rentannya individu tersebut terhadap penyakit fisik
atau psikologis. Nilai dapat diinterpretasikan dengan cara berikut.
0 - <150 Tidak ada kemungkinan untuk stres akibat
penyakit
150 – 199 Tingkat krisis hidup ringan → kemungkinan
terkena penyakit 35%
200-299 Tingkat krisis hidup sedang → kemungkinan
terkena penyakit 50%
300 atau lebih Tingkat krisi hidup berat → kemungkinan
terkena penyakit 80%
Skala penilaian penyesuaian sosial Holmes dan Rahe telah dikritik karena
tidak mempertimbangkan persepsi individu terhadap peristiwa. Reaksi setiap
individu berbeda-beda terhadap peristiwa kehidupan, dan variasi ini dihubungkan
pada derajat atau tingkat ketika perubahan tersebut dirasa menimbulkan stres.
Mekanisme penanggulangan yang positif dan dukungan sosial dapat mengurangi
intensitas perubahan hidup yang menimbulkan stres dan meningkatkan respon
yang lebih adaptif.
3. Stres sebagai transaksi antara individu dan lingkungan
Stres sebagai proses yang meliputi stresor dan strain dengan menambah
dimensi hubungan antara individu dan lingkungan. Interaksi antara manusia
dengan lingkungan yang saling mempengaruhi disebut hubungan transaksional.
Stres bukan hanya suatu stimulus atau respon tetapi juga suatu proses ketika
seseorang adalah perantara yang aktif yang dapat mempengaruhi stresor melalui
strategi perilaku, kognitif dan emosional.
Individu akan memberikan reaksi stres yang berbeda pada stresor yang sama.
Sebagai contoh, bila mengamati perilaku orang dijalur lalu lintas. Orang-orang
yang terjebak dijalur lalu lintas dan terlambat datang di pertemuan penting, terus
menerus akan melihat jam tangannya, sementara orang lain terlihat santai saja
sambil menikmati musik. Dalam hal ini terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan
dalam mengartikan bahwa timbulnya kesadaran terhadap stres merupakan proses
yang kompleks dan dinamis.
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
perubahan dan tuntutan kehidupan. Sedangkan Adaptasi sebagai suatu bentuk respon
yang sehat terhadap stres, telah ditegaskan sebagai suatu perbaikan homeostasis pada
sistem lingkungan internal. Dalam hal ini termasuk juga respon pada proses
penstabilan biologis, internal, pemeliharaan psikologis dalam hal jati diri dan rasa
harga diri. Konsep dari stress antara lain : stress sebagai respon biologis (reaksi
waspada, reaksi melawan da reaksi kelelahan ) , stress sebagai suatu peristiwa
lingkungan , dan stress sebagai transaksi antara individu dan lingkungan.
Mekanisme stress adaptasi adalah apabila individu dapat mengatasi stress
maka fungsi tubuh akan normal kembali tetapi jika gagal maka stress akan berlanjut
dan menimbulkan kelelahan pada tubuh individu. Peristiwa yang mencetuskan stres
yaitu timbulnya suatu rangsangan dari lingkungan eksternal dan internal yang
dirasakan oleh individu melalui sikap tertentu. Hal yang menentukan suatu hubungan
seseorang atau lingkungan tertentu menimbulkan stres bergantung pada penilaian
kognitif individu tentang situasi. Sedangkan faktor predisposisi yang mempengaruhi
stress adalah pengaruh genetik, pengalaman masalalu dan kondisi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dalami, Ermawari. 2010. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: CV. Trans
Info Media.
Ernawati, Dalmi. 2009. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: TIM