Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASEPTIK DAN ANTI ASEPTIKDISUSUN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN


Dosen Pembimbing :M. Afif Hilmi, S.Kep,Ns.M.Kep

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8 2-A

1. Adistya Sa’idah (P27820419002)


2. Amanda Nella Aulia (P27820419005)
3. Firdaus Iqbal Hidayat (P27820419029)
4. Ida Okta Sulistiyowati (P27820419039)
5. Maharani Eka Pavia WD (P27820419045)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Manajemen
Keperawatan semester ketiga. Makalah ini membahas mengenai Aseptik dan Anti
Aseptik
Makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari beberapa pihak oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak M. Afif Hilmi, S.Kep,Ns.M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Keperawatan
2. Bapak/Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo.
3. Teman-teman sekelompok atas motivasinya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada
makalah ini.Hal ini karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Penulis berharap
semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan
utamanya kepada  penulis sendiri. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna  penyempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 06Oktober 2020

Penyusun Kelompok 8
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................

Daftar Isi............................................................................................................

BAB I ( PENDAHULUAN ).............................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................

BAB II ( PEMBAHASAN )..............................................................................

A. Pengertian asepsis.........................................................................................
B. Tujuan asepsis..............................................................................................
C. Tindakan asepsis..........................................................................................
D. Teknik asepsis..............................................................................................
E. Prinsip-prinsip asepsis bedah.......................................................................
F. Peraturaan-peraturan dasar asepsis bedah....................................................
G. Pengertian antiseptik....................................................................................
H. Tujuan antiseptik..........................................................................................
I. Kegunaan dari antiseptik..............................................................................
J. Jenis-jenis antiseptik...................................................................................
K. Teknik pembersihan luka dengan antiseptik...............................................
L. Komposisi antiseptik....................................................................................
M. Cara menggunakan antiseptik......................................................................

BAB III ( PENUTUP )......................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat
kecil dan dapat diminati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme terdapat
dimana-mana. Interaksinya dengan seksama mikroorganisme ataupun dengan
organisme lain dapat berlangsung dengan cara yang menguntungkan ataupun
merugikan. Teknik aseptik diperlukan selama membuat dan mensterilkan medium
kultur dalam membiakan mikroba, hal yang perlu dipertimbangkan bagaimana cara
menghindari dari kontaminan.
Asepsis merupakan hal yang perlu diketahui dan disiapkan sebelum melakukan
suatu perawatan. Sterilisasi pada instrumen perawatan dan desinfeksi pada kulit
operator. Tangan merupakan perantara penularan penyakit yang mungkin terjadi antara
dokter dan pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari asepsis?
2. Apa tujuan dari asepsis?
3. Apa saja tindakan dari asepsis?
4. Bagaimana teknik dari asepsis?
5. Sebutkan prinsip-prinsip asepsis bedah?
6. Apa saja peraturaan-peraturan dasar pada asepsis bedah?
7. Apa pengertian dari antisepsik?
8. Apa tujuan dari antiseptik?
9. Apa saja kegunaan dari antiseptik?
10. Sebutkan jenis-jenis antiseptik?
11. Bagaimana teknik pembersihan luka dengan antiseptik?
12. Apa komposisi dari antiseptik?
13. Bagaimana cara menggunakan antiseptik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian asepsis
2. Untuk mengetahui tujuan asepsis
3. Untuk mengetahui tindakan dari asepsis
4. Untuk mengetahui teknik asepsis
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip asepsis bedah
6. Untuk mengetahui peraturan-peraturan dasara asepsis bedah
7. Untuk mengetahui pengertian antiseptik
8. Untuk mengetahui tujuan dari antiseptik
9. Untuk mengetahui kegunaan antiseptik
10. Untuk mengetahui jenis-jenis antiseptik
11. Untuk mengetahui teknik pembersihan luka dengan antiseptik
12. Untuk mengetahui komposisi antiseptik
13. Untuk mengetahui cara menggunakan antiseptik
BAB II

PEMBAHASAN

A. DefinisiAsepsis
Asepsis tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Istilah ini
dipakai untuk menggambarkan semua usaah yang dilakukan untuk mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi

B. Tujuan Asepsis
Untuk mengurangi resiko kontak dengan mikroorganisme patogen dan
menciptakan lingkungan kerja yang aman, baik untuk pasien maupun untuk orang-
orang yang bekerja dalam bidang kedokteran.

C. TindakanAsepsis
Teknik Asepsis terdiri dari 3 dasar yaitu:

1. Mencegah masuknya mikroorganisme patogen dari luar masuk ke dalam tubuh


2. Mencegah penyebaran mikroorganisme
3. Upaya interupsi proses kontaminasi

D. Teknik Asepsis
Asepsis terdiri dari asepsis medis dan asepsis bedah. Asepsis medis, disebut
juga teknik bersih. Dimaksudkan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme.
Contoh tindakan: mencuci tangan, mengganti linen, menggunakan cangkir untuk
obat. Obyek dinyatakan terkontaminasi jika mengandung atau diduga mengandung
patogen.

Asepsis bedah, disebut juga tehnik steril, merupakan prosedur untuk


membunuh mikroorganisme.Sterilisasi membunuh semua mikroorganisme dan
spora, tehnik ini digunakan untuk tindakan invasif.Obyek terkontaminasi jika
tersentuh oleh benda tidak steril.

E. Prinsip-prinsip asepsis bedah


Menurut Potter & Perry (2005) prinsip - prinsip asepsis bedah adalah :
1. Objek yang steril tetap steril kecuali bila disentuh oleh benda yang tidak steril.
Prinsip ini memandu perawat dalam menempatkan objek steril dan bagaimana
menggunakan objek tersebut.
2. Steril menyentuh steril adalah tetap steril; contoh sarung tangan steril memegang
objek diarea steril
3. Steril menyentuh yang bersih menjadi terkontaminasi  Contoh; jika ujung spuit atau
objek steril lainnya menyentuh permukaan sarung tangan yang bersih.
4. Steril menyentuh yang terkontaminasi menjadi terkontaminasi, contoh; perawat
menyentuh objek steril tanpa menggunakan sarung tangan steril.
5. Steril yang diragukan dianggap terkontaminasi.
6. Hanya objek steril yang dapat diletakkan diarea steril. Semua peralatan disterilkan
dengan benar sebelum digunakan. Objek steril dijaga supaya tetap berada dalam
area yang bersih dan kering. Bungkusan atau wadah tempat objek steril harus utuh
dan kering. Bungkus yang telah sobek, bocor, basah atau terbuka adalah tidak
steril.
7. Objek atau area steril diluar lapang penglihatan atau objek dipegang dibawah
pinggang individu adalah terkontaminasi. Perawat jangan membelakangi nampan
steril atau membiarkannya tidak diawasi. Kontaminasi dapat terjadi secara tidak
sengaja dengan melalui penjuntaian bagian dari baju, rambut yang jatuh atau
sentuhan klien yang tidak diketahui terhadap objek steril. Setiap objek yang
dipegang dibawah pinggang dinyatakan terkontaminasi karena objek tersebut tidak
dapat diawasi setiap waktu. Objek steril harus dijaga tetap didepan dengan kedua
tangan sedekat mungkin..
8. Objek atau area steril menjadi terkontaminasi karena paparan yang lama terhadap
udara. Perawat menghindari aktivitas yang dapat mengakibatkan arus udara, seperti
gerakan yang berlebihan atau mengatur kembali linen setelah objek atau area steril
dibuka. Pada saat kemasan steril telah dibuka, maka penting untuk meminimalkan
orang yang lalu lalang diarea tersebut. Mikro organisme juga dapat berpindah
dengan droplet melalui udara .
9. Pada saat permukaan steril bersentuhan dengan permukaan yang basah,
terkontaminasi, objek atau area steril menjadi terkontaminasi karena tindak
kapilerisasi. Jika kelembaban menjalar melalui pembungkus pelindung kemasan
steril, mikro organisme berpindah ke objek steril. Bila kemasan yang steril menjadi
basah, perawat segera membuang objek tersebut atau disteril ulang.
10. Cairan mengalir sesuai dengan arah gravitasi. Objek steril menjadi terkontaminasi
jika gravitasi menyebabkan cairan yang terkontaminasi mengalir diatas permukaan
objek steril.
11. Bagian tepi dari area atau wadah steril dinyatakan terkontaminasi.

F. Peraturan-Peraturan DasarPadaAsepsis Bedah

1. Umum
Permukaan atau benda steril dapat bersentuhan dengan permukaan atau
benda lain yang steril dan tetap steril; kontak dengan benda tidak steril  pada
beberapa titik membuat area steril terkontaminasi. Jika terdapat keraguan tentang
sterilitas pada perlengkapan atau area, maka dianggap tidak steril atau
terkontaminasi.Apapun yang steril untuk satu pasien dapat digunakan hanya pada
pasien tersebut. Perlengkapan steril yang tidak dipakai harus dibuang atau sterilkan
kembali jika akan digunakan kembali.

2. Personil
Personil yang scrub tetap dalam area prosedur bedah, jika
personil scrub meninggalkan ruang operasi, status sterilnya akan hilang. Hanya
sebagian kecil dari tubuh individu scrub yang dianggap steril, pada beberapa ruang
operasi suatu pelindung khusus yang menutup gaun dipakai, yang memperluas area
steril. Perawat instrumentator dan sarana personil yang tidak scrub tetap berada pada
jarak aman untuk menghindari kontaminasi di area steril.

3. Penutup atau draping
Selama menutup meja atau pasien, penutup steril dipegang dengan baik di
atas permukaan yang akan ditutup dan diposisikan dari depan ke belakang. Hanya
bagian atas dari pasien  atau meja yang dianggap steril. Penutup steril tetap dijaga
dalam posisinya dengan menggunakan penjepit atau perekat agar tidak berubah
selama prosedur bedah. Robekan atau bolongan akan memberikan akses ke
permukaan yang tidak steril di bawahnya dan penutup tersebut harus diganti.

4. Pelayanan peralatan steril


Pak perlengkapan dibungkus atau dikemas sedemikian rupa sehingga
mudah untuk dibuka tanpa mengkontaminasi isinya. Peralatan steril, termasuk
larutan disorongkan  ke bidang steril atau diberikan ke orang yang
bersrcub sedemikian rupa sehingga  kesterilan benda atau cairan tetap terjaga.

5. Larutan
Larutan steril dituangkan dari tempat yang tinggi untuk mencegah sentuhan
tidak disengaja pada basin atau mangkuk wadah steril, tetapi tidak terlalu tinggi
sehingga menyebabkan cipratan (bila permukaan steril menjadi basah, maka akan
dianggap terkontaminasi).

G. Definisi Antiaseptik
adalah zat-zat yang dapat membunuh atau menhambta pertumbuhan kuman.

H. Tujuan Antiaseptik
Untuk mencegah infeksi dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya

I. Kegunaan Antiaseptik
1. Membebaskan kulit dari bakteri sebelum operasi untuk mencegah infeksi
2. Mencuci tangan sebelum operasi untuk mencegah infeksi silang.
3. Mencuci luka, terutama pada luka kotor.
4. Sterilisasi alat bedah.
5. Mencegah infeksi pada perawatan luka.
6. Untuk irigasi daerah-daerah terinfeksi.
7. Mengobati infeksi lokal

I. Jenis-jenis Antiseptik
1) Alkohol, sifatnya bakterisida kuat dan cepat (efektif dalam 2 menit)
2) Halogen dan senyawanya
a. Yodium
antiseptik yang sangat kuat, berspektrum luas dan dalam konsentrasi 2% membunuh
spora dalam 2-3 jam

b. Povidon Yodium (Betadine, septadine dan isodine)


kompleks yodium dengan polyvinylpirrolidone yang tidak merangsang, mudah dicuci
karena larut dalam air dan stabil karena tidak menguap.

c. Yodoform
sudah jarang digunakan. Penggunaan biasanya untuk antiseptik borok.

d. Klorhesidin (Hibiscrub, savlon, hibitane)


senyawa biguanid dengan sifat bakterisid dan fungisid, tidak berwarna, mudah larut
dalam air, tidak merangsang kulit dam mukosa, dan baunya tidak menusuk hidung.

3) Oksidansia
a. Kalium permanganat
bersifat bakterisid dan funngisida agak lemah berdasarkan sifat oksidator.

b. Perhidrol (Peroksida air, H2O2)


mengeluarkan kotoran dari dalam luka dan membunuh kuman anaerob.

4) Logam berat dan garamnya


a. Merkuri klorida (sublimat)
berkhasiat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.

b. Merkurokrom (obat merah)dalam larutan 5-10%.


Sifatnya bakteriostatik lemah, mempercepat keringnya luka dengan cara merangsang
timbulnya kerak (korts)

5) Asam borat (konsentrasi 3%)


bakteriostatik lemah

6) Derivat fenol
a. Trinitrofenol (asam pikrat)
antiseptik wajah dan genitalia eksterna sebelum operasi dan luka bakar.

b. Heksaklorofan (pHisohex)
berkhasiat untuk mencuci tangan.

7) Basa ammonium kuartener/etakridin (rivanol)


turunan aridin dan berupa serbuk berwarna kuning dam konsentrasi 0,1%. Kegunaannya
sebagai antiseptik borok bernanah, kompres dan irigasi luka terinfeksi

J. Teknik Pembersihan LukaDenganAntiseptik


1. Irigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan mati
dan benda asing.
2. Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati (debridement).
3. Berikan antiseptik
4. Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi lokal
5. Bila perlu lakukan penutupan luka

K. Macam MacamBahan yang SeringDigunakaUntuk Antiseptik(Komposisi)


1. Ethyl alkohol Larutan alkohol yang dipakai sebaiknya 65-85% karena daya kerjanya
akan menurun bila dipakai konsentrasi yang lebih rendah atau lebih tinggi.
2. Jodium Tinctura. Larutan 2% jodium dalam alkohol 70% adalah suatu desinfeksi yang
sangat kuat. Larutan ini dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi
kuman-kuman yang ada pada permukaan kulit.

L. Penggunaan antiseptik
1. Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi) dengan larutan savlon 1:30 dalam alkohol
70%. Hibiscrup 0,5% dalam alkohol 70%.
2. Desinfeksi tangan dan kulit dengan Chlorrhexidine 4% (hibiscrup) minimal 2 menit
3. Untuk kasus Obgin (persiapan partus, vulva hygiene, neonatal hygiene). Hibiscrup
0,5% dalam Aquadest Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Asepsis merupakan hal yang perlu diketahui dan
disiapkan sebelum melakukan suatu perawatan. Sterilisasi pada instrumen perawatan
dan desinfeksi pada kulit operator. Tangan merupakan perantara penularan penyakit
yang mungkin terjadi antara dokter dan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Blog, Ners. 2011. Konsep asepsis. http://ners-blog.blogspot.com/2011/10/konsep-


asepsis.html?m=1 (diakses tanggal 6 oktober 2020)

Firdausi, hasna et all. 2015. Antisepsis. https://www.academia.edu/17045060/Antisepsis


(diakses tanggal 6 oktober 2020)

Marsela. Honoris, hanna. Asepsis dan antisepsis.


https://id.scribd.com/doc/102146798/Asepsis-Dan-Antisepsis (diakses tanggal 6
oktober 2020)

Chamidah, Nur. 2010. Sterilisasi, Desinfeksi, Aseptik Dan Antiseptik.

http://blognyachami.blogspot.com/2010/10/sterilisasi-desinfeksi-aseptik-dan.html
(diakses tanggal 6 oktober 2020)

Pdf Dr. Al-Muqsith, M.Si .asepsis dan antisepsis

Anda mungkin juga menyukai