Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

aborsi secara hukum diizinkan di banyak negara,termasuk


diindonesia(jika kehamilan tersebut mngancam nyawa ibu dan bayi) perempuan
terus menghadapi hambatan besar yang membatasi akses mereka untuk aborsi
yang aman dan membahayakan kesehatan mereka.

Aspirasi vakum manual (AVM) dapat menawarkan sistem perawatan


kesehatan, yang dapat diakses aman dan terjangkau cara untuk memberikan
aborsi dan mengatasi hambatan yang menghambat kemampuan perempuan
untuk mengakses layanan. Mirip dengan aspirasi vakum listrik (AVL), AVM
memiliki beberapa keuntungan . yang membuat komponen berharga dari
layanan aborsi.

Dibandingkan dengan pelebaran dan AVM menawarkan expen-aman,


lebih mudah diakses dan berpotensi kurang cara untuk menawarkan layanan
berkualitas tinggi bagi perempuan di seluruh dunia.ini menguraikan alasan baik
klinis dan praktis mendukung penggunaan AVM untuk aborsi induksi. Data
tentang efektivitas, keamanan dan disajikan, serta pertimbangan bagi penyedia
yang tertarik dalam memberikan layanan AVM.

Aspirasi vakum manual menggunakan aspirasi untuk menghapus isi


rahim melalui serviks . Ini dapat digunakan sebagai metode induksi aborsi ,
prosedur terapi digunakan setelah keguguran , atau prosedur untuk memperoleh
sampel untuk biopsi endometrium. Tingkat infeksi yang lebih rendah daripada
prosedur aborsi lainnya bedah di 0,5%. Beberapa sumber dapat menggunakan
istilah pelebaran dan evakuasi atau "hisap" dilatasi dan kuretase untuk merujuk
kepada aspirasi vakum, meskipun istilah-istilah biasanya digunakan untuk
merujuk pada prosedur yang berbeda.

B.TUJUAN

Untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah askeb patologi
dan mengetauhi tentang aspirasi vakum manual.
C.RUMUSAN MASALAH.

Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa masalah
yang dapat kami rumuskan dan akan dibahas dimakalah ini:

a. Apa itu aspirasi vakum manual?

b.bagaimana sejarah aspirasi vakum manual?

c. bagaimana prosedur pelaksanaan aspirasi vakum manual?


BAB II

PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN

Aspirasi vakum manual atau ‘suction aspiration’ adalah tehnik aspirasi


untuk mengeluarkan isi uterus melalui servik.

Aspirasi vakum manual menggunakan aspirasi untuk menghapus isi


rahim melalui serviks . Ini dapat digunakan sebagai metode induksi aborsi ,
prosedur terapi digunakan setelah keguguran , atau prosedur untuk memperoleh
sampel untuk biopsi endometrium. Tingkat infeksi yang lebih rendah daripada
prosedur aborsi lainnya bedah di 0,5%. Beberapa sumber dapat menggunakan
istilah pelebaran dan evakuasi atau "hisap" dilatasi dan kuretase untuk merujuk
kepada aspirasi vakum, meskipun istilah-istilah biasanya digunakan untuk
merujuk pada prosedur yang berbeda.

Ada dua metode aspirasi vakum (juga disebut aspirasi hisap):

 Vakum manual Prosedur ini dapat digunakan sekitar 5 sampai 12 minggu


setelah periode menstruasi terakhir pimester pertama. Ini melibatkan
penggunaan jarum suntik khusus dirancang untuk menerapkan hisap.
Metode ini tidak tersedia di mana-mana, tapi mungkin lebih tersedia
dibandingkan aspirasi mesin di beberapa daerah geografis.
 Mesin vakum. Prosedur ini adalah metode yang umum digunakan dalam
5 sampai 12 minggu pertama ( trimester pertama ) pada kehamilan. Mesin
aspirasi vakum melibatkan penggunaan tabung hampa (kanula) yang
terpasang dengan tabung ke dalam botol dan pompa, yang menyediakan
vakum lembut. Cannula dilewatkan ke dalam rahim, pompa dihidupkan,
dan jaringan yang lembut dihapus dari rahim.

Biasa aspirasi vakum manual dilakukan pada:

1. kasus abortus provokatus

 Abortus Provokatus

Abortus provocatus adalah istilah Latin yang secara resmi


dipakai dalam kalangan kedokteran dan hukum. Menghentikan
kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar tubuh ibu. Pada
umumnya dianggap bayi belum dapat hidup diluar kandungan
apabila kehamilan belum mencapai umur 28 minggu, atau berat
badan bayi belum 1000 gram, walaupun terdapat kasus bahwa bayi
dibawah 1000 gram dapat terus hidup.

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi


pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gram.

Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

Berdasarkan variasi berbagai batasan yang ada tentang usia /


berat lahir janin viable (yang mampu hidup di luar kandungan),
akhirnya ditentukan suatu batasan abortus sebagai pengakhiran
kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 g atau usia kehamilan
20 minggu. (terakhir, WHO/FIGO 1998 : 22 minggu)

2. Kasus pada abortus inkompletus

 Abortu inkompletus

Abortus Inkompletus adalah pengeluaran sebagian hasil


konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa
tertinggal dalam uterus. Apabila plasenta (seluruhnya atau sebagian)
tertahan di uterus, cepat atau lambat akan terjadi perdarahan yang
merupakan tanda utama abortus inkompletus.

Pada abortus yang lebih lanjut, perdarahan kadang-kadang


sedemikian masif sehingga menyebabkan hipovolemia berat.

Penanganan abortus inkomplit :

a) Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang


16 minggu, evaluasi dapat dilakukan secara digital atau
dengan cunam ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang
keluar melalui serviks. Jika perdarahan berhenti, beri
ergometrin 0,2 mg intramuskulera taum iso prostol4 00 mcg
per oral.
b) Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia
kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi hasil konsepsi dengan:
 Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang
terpilih. Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya
dilakukan jika aspirasi vakum manual tidak tersedia.
 Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera beri ergometrin
0,2 mg intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu)
atau misoprostol 400 mcg peroral (dapat diulang setelah 4
jam bila perlu).

c) Jika kehamilan lebih dari 16 minggu:

 Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan


intravena (garam fisiologik atau ringer laktat) dengan k
ecepatan 40 tetes permenit sampai terjadi ekspulsi hasil
konsepsi
 Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4
jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800
mcg)
 Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.

d) Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah


penanganan.

3. Pengambilan sediaan endometrium ( endometrial biopsy )

B. SEJARAH

Penghisapan untuk mengeluarkan isi uterus sebagai alternatif tindakan


dengan peralatan logam diawali oleh Drs. Yuantai Wu dan Xianzhen Wu di
China tahun 1958. Pada tahun 1967, tehnik ini digunakan di Inggris dan di
Amerika Serikat tehnik ini digunakan pada awal 1970 sejak dikenalnya Karman
cannula, sebuah cannula fleksible sebagai alternatif penggunaan dilatator logam
untuk menghindari perforasi uterus.

C. Prosedur tindakan aspirasi vakum manual

Tindakan ini memerlukan waktu 5 - 15 menit,Dapat dilakukan dengan


anestesi lokal dan menggunakan NSAID (ibuprofen)/
 kewaspadaan sebelum tindakan aspirasi vakum manual

Yg menjadi perhatian, bila :


• Besar uterus tdk sesuai dgn usia
kehamilan (HPHT)

• Usia kehamilan > trimester pertama

Prosedur tindakan :

 persiapan alat.

 Tabung vol.60 ml, dengan :


o 1 atau 2 katup pengatur
o Toraks & tangkai
o penarik/pendorong
o Penahan toraks
o Silikon pelumas cincin karet
 Kanula steril

 Posisi pasien dimeja operasi berbaring telentang seperti pada pemeriksaan


ginekolgi
 Membersihkan vulva dan vagina
 Pemasangan spekulum vagina
 (injeksi lokal anestesi pada servik)
 Pemasangan sonde
 Bila perlu, dilakukan dilatasi servik
 Pemasangan kanula melalui servik masuk kedalam uterus
 Kanula dihubungkan dengan alat penghisap
 Dilakukan prosedur penghisapan.

 Pasca Pembedahan

1. Bercak perdarahan sekitar 2 minggu


2. Nyeri mengejang beberapa jam pasca tindakan
3. Reaksi emosional
 Tindakan pasca operasi :

1. Antibiotika
2. Isitrahat satu hari
3. Asetaminofen atau ibuprofen
4. Hindari sexual intercourse satu minggu
5. Segera awali dengan kontrasepsi

 Keuntungan dibandingkan dilatasi dan kuretase konvensional

Resiko lebih rendah dari pada kuret tajam

Dilation and curettage(D&C) , dikenal pula sebagai tindakan kuretase


tajam sebagai standard tindakan evakuasi uterus. Namun terdapat sejumlah
keuntungan atas penggunaan vakum aspirasi sebagai alternatif dari kuretase
taja.

Aspirasi vakum sebelumnya dikenal dalam lingkup persalinan sebelum


digunakan untuk maksud kuratse. Tindakan aspirasi vakum manual dilakukan
pada kehamilan kurang dari 6 minggu dengan komplikasi yang lebih rendagh
dibandingkan tindakan dilatasi dan kuretase umumnya.

Aspirasi vakum – khususnya aspirasi vakum manual peralatan yang


digunakan jauh lebih murah dibandingkan peralatan untuk tindakan D&C

Tindakan dapat dilakukan tanpa anestesi dan secara poliklinis tanpa rawat
inap.

Tindakan aspirasi vakum manual dapat dikerjakan oleh dokter, bidan dan
tidak perlu seorang ahli obstetri ginekologi.

Aspirasi manual vakum tidak memerlukan tenaga listrik sehingga dapat


digunakan di tempat terpencil sekalipun.

 Penggunaan aspirasi vakum manual

Aspirasi vakum manual dapat digunakan sebagai metode aborsi, sebagai


prosedur terapi setelah keguguran, untuk membantu dalam regulasi menstruasi,
dan untuk mendapatkan sampel untuk biopsi endometrium. Hal ini juga
digunakan untuk mengakhiri kehamilan mola
D.Komplikasi

Untuk maksud evakuasi uterus, keberhasilan aspirasi vakum kira-kira 98%


dan sisa produk konsepsi seringkali memerlukan tindakan aspirasi berikutnya.
Ini adalah lebih umum ketika prosedur ini dilakukan sangat awal kehamilan,
sebelum usia 6 minggu kehamilan.

Komplikasi lain antara lain :perdarahan, cedera servik dan adhesi uterus.

 Diagram prosedur aspirasi vakum aborsi pada usia kehamilan 8


minggu.
1: kantung ketuban
2: Embrio
3: lapisan uteru
4: Speculum
5: Vacurette
6: Terlampir ke pompa hisa
BAB III

PENUTUP

A.kesimpulan

Aspirasi vakum atau ‘suction aspiration’ adalah tehnik aspirasi untuk


mengeluarkan isi uterus melalui servik. Tehnik ini biasanya digunakan pada:

1. kasus abortus provokatus


2. Prosedur terapi pada abortus inkompletus
3. Pengambilan sediaan endometrium ( endometrial biopsy )

Angka kejadian infeksi lebih rendah dibandingkan prosedur pembedahan


intra uterine lain.Tehnik ini seringkali disebut sebagai ‘dilatation and
evacuatiuon’ , dilatation and curettage.

B.Saran

Anda mungkin juga menyukai