Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hesti Apriani

Npm : 2026030007
Kelas : DIII Kebidanan tingkat 1
MK : Mikrobiologi
Dosen : Ade Stepni,M,Si

Partus Set Marwa terdiri dari :

1. Pinset Anatomis

Pinset anatomis adalah pinset dengan gigi anatomi untuk penjepit jaringan
dalam proses operasi digunakan untuk memegang jaringan alat dan bahan
medis. Dapat juga digunakan untuk memegang kassa dan kapas pada saat
memebersihkan luka.Pinset Anatomi berbentuk pinset dengan ujung yang
lancip digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-alat tubuh dari
mahluk hidup yang dibedah. Memisahkan organ satu dengan yang lainnya.
Tahap sterilisasi.Setelah menggunakan nya sebaiknya segera direndam dalam
larutan klorin 0.5% selama 10 menit. merendam 10 menit, Setelah alat
direndam, bersihkan dan sikat alat tersebut dengan sabun dan air bersih. Tahap
terakhir, dapat mensterilkan alat dengan merebusnya selama 20-30 menit
dalam air mendidih.

2. Pinset Chirurgys

Pinset Chirurgis atau biasa disebut juga pinset jaringan tissue forceps atau
pinset operasi (surgical forceps) ini biasanya memiliki susunan gigi 1x2 (dua
gigi pada satu bidang) 2x3 dan 3x4 pinset bergigi ini digunakan pada jaringan.
Apabila digunakan harus dengan perhitungan tepat oleh karena dapat merusak
jaringan jika dibandingkan dengan pinset anatomis (dapat digunakan dengan
genggaman halus) . Alat ini memiliki fungsi yang sama dengan pinset
anatomi yakni untuk membentuk pola jahitan, meremove jahitan, dan fungsi-
fungsi lainnya. Pinset Chirurgis berbentuk bilah tajam pada kedua sisinya,
digunakan untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka dan
memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.

3. Klem Arteri

Klem Arteri Pean Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaanya adalah
untuk hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak. Arteri Klem merupakan alat
untuk menjepit (memegang/menekan) sesuatu benda. Biasanya Klem ini
digunakan untuk memasang karet behel oleh dokter gigi atau ahli gigi.
Bentuknya yang seperti gunting hanya saja tidak tajam, karena memang
fungsinya
Guntinguntuk memegang
Tali Pusar benda. Klem
atau umbilical merupakan arteri bermanfaat
instrument untuk
operasi menghentikan
yang berfungsi untuk
pendarahan pembuluh darah kecil dan menggenggam jaringan lainnya
menggunting tali pusar bayi baru lahir. Tali pusar adalah jaringan pengikat denganyang
tepat
menghubungkan antara plasenta dan janin. Tujuan dari tali pusar adalahumum,
tanpa menimbulkan kerusakan yang tidak dibutuhkan. Secara menjaga
klem arteri dan needle-holder
kelangsungan memiliki bentuk
hidup dan memfasilitasi yang sama.
pertumbuhan Perbedaannya
embrio dan janin. pada
Panjang
struktur jepitan,
Gunting dimana
Tali Pusar klemlebih
kurang arteri, struktur
16 cm jepitannya
dan berbahan berupastell.
stainless jalurTajam
paralel pada
pada kedua
permukaannya
bilah Guntingdan ukuran
Tali Pusar panjang
dengan bentukpolamelengkung
jepitannyakesampai handleTali
atas. Gunting agak lebih
Pusar dapat
panjang dibandingkan needle-holder. Alat ini juga tersedia dalam dua bentuk
digunakan kembali dengan melalui tahap sterilisasi.Setelah menggunakan Gunting Tali
yakni bentuk lurus dan bengkok (mosquito). Namun, bentuk bengkok (mosquito)
Pusar sebaiknya segera direndam dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit. Jangan
lebih cocok digunakan pada bedah minor.
merendam Gunting Tali Pusar lebih dari 10 menit, karena dapat merusak gunting dan
mengurangi ketajaman gunting. Setelah alat direndam, bersihkan dan sikat alat
tersebut dengan sabun dan air bersih. Tahap terakhir, dapat mensterilkan alat dengan
merebusnya selama 20-30 menit dalam air mendidih.
4. Gunting Umbilycal (tali pusat)

5. Gunting Epistomis / episiotomis


Gunting episiotomi merupakan salah satu alat medis yang digunakan dalam situasi
tertentu pada saat persalinan. Gunting episiotomi digunakan untuk menggunting
bagian perineum. Perineum merupakan daerah antara kedua belah paha yang dibatasi
oleh vulva dan anus. Gunting episiotomi akan digunakan oleh dokter atau bidan dalam
menolong persalinan jika perineum ibu melahirkan kaku. Tujuan digunakannya gunting
episiotomi yaitu untuk melebarkan jalan lahir. Cara sterilisasi gunting episiotomi yaitu
dengan menggunakan otoklaf atau dengan cara merebusnya selama 20-30 menit
terhitung dari air mendidih. Jika telah disterilkan, simpan kembali gunting tersebut di
dalam bak instrumen yang tertutup dan berikan tanda bahwa alat tersebut telah
disterilkan dan siap untuk digunakan. Sangatlah perlu diperhatikan apabila telah selesai
digunakan sebaiknya gunting episiotomi segera direndam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit dan tidak lebih dari 10 menit, hal tersebut dikarenakan klorin memiliki
sifat korosif sehingga dapat mengurangi ketajaman gunting dan merusak gunting.

6. Setengah kocher
Setelah kocher adalah alat yang digunakan untuk memecahkan atau melubangi
selaput ketuban ibu hamil saat masih dalam keadaan utuh atau belum pecah.
Setengah kocher ini adalah salah satu Dari sekian banyaknya alat kebidanan, alat
pemecah ketuban ini sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam proses persalinan.

8. Gunting Tajam 11 cm Gunting tajam 11 cm adalah salah satu instrument yang


digunakan dalam instrument bedah / obgyn yang digunakan
untuk untuk menggunting benang, menggunting jaringan dan
menggunting balutan .
9. Needle Holder
Needle Holder merupakan alat atau instrumen bedah berfungsi untuk heacting
(menjahit). Yakni untuk menjahit luka bekas sayatan, atau luka robek trauma pada
kulit, otot, organ, serta jaringan tubuh lainnya. Baik berlokasi di dalam rongga perut,
maupun di luar. Needle Holder memiliki fungsi sangat penting, dan wajib ada saat
pembedahan. Tanpa Needle Holder, operator (dokter bedah) tidak akan bisa menjahit
luka. Biasanya, dalam set bedah diisi 2 Needle Holder. Selain berguna untuk cadangan,
juga digunakan saling gantian.

Catheter Logam atau kateter metal merupakan instrument operasi yang bekerja
sebagai pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan dan biasa digunakan untuk
tindakan kebidanan. Dalam kebidanan, kateter metal dapat digunakan untuk
mengatasi distensi kandung kemih dan pengumpulan specimen unrine. Catheter
Logam ini juga dapat digunakan untuk mengukur residu urine setelah miksi di dalam
kandung kemih, dan digunakan untuk mengosongkan kandung kemih sebelum dan
selama pembedahan.

10. Metal catheter

11. Benang cat gut

12. Jarum Otot

Fungsi dari jarum otot adalah untuk menutupi goresan sayatan atau luka supaya tidak
infeksi dan semakin parah jarum otot yang berbentuk berpenampang bulat atau round
nald.bentuk jarum secara umum diklarifikasikan menurut tingkat kelengkungan tubuh
5 Benang operasi
per 8, 1 per atau8 atau
2, 3 per benang
1 percut gut merupakan
4. Lingkaran talidengan
dan lurus yang dipintal atau digulung
Lancip, pemotongan,
berbahan sintesis (buatan).fungsinya
poin tumpul, atau taper Cut. yang digunakan untuk menyambung atau
menutupi bagian yang sobek juga digunakan untuk menutupi luka atau menyambung
bagian tertentu pada tubuh manusia saat pembedahan atau operasi.benang operasi
ini disebut dengan Cut yang berlatih tali atau senar yang dibuat dari usus kambing atau
hewan lainnya yang berfungsi untuk menyatukan jaringan pada tubuh.
13. Hand scoon ( sarung tangan )

14. Sling Seher ( mucus ekstraktor )

Mucus extractor adalah alat penghisap lendir pada hidung bayi yang
baru lahir supaya lendir pada hidung tidak menggangu pernafasan
bayi, alat ini juga di kenal dengan nama slim suiker.

Sarung tangan / Handscoon adalah sarung tangan yang biasa di pakai oleh tenaga
medis agar terhindar dari droplet pasien. Tujuan Penggunaan Handscoon adalah untuk
mencegah terjadinya infeksi silang serta mencegah terjadinya penularan kuman.
Tindakan ini sangat diperlukan karena penggunaan sarung tangan adalah salah satu
cara untuk mengurangi risiko transmisi patogen yang dapat ditularkan melalui darah.
Dengan menggunakan sarung tangan akan melindungi pemakai sarung tangan dari
risiko tersebut. Penggunaan tersebut juga diperlukan untuk prosedur diagnostik atau
terpautik.

15. Bak Instrumen 509 Bak instrument merupakan alat kesehatan yang berupa
bak atau berbentuk seperti balok dengan ukuran yang
bermacam-macam. Berfungsi sebagai tempat untuk
menaruh instrument-instrument atau alat-alat
kesehatan seperti gunting anatomis, pinset,dll agar alat-
alat kesehatan tersebut tetap dalam kondisi yang steril.
16. VAGINAL SPECULUM GRAVE STAINLESS STEEL ONEMED

17. BOZEMAN UTERINE FORCEPS

Berfungsi untuk membuka kelamin wanita untuk


mengecek /pemeriksaan rahim,kandungan,
pemasangan IUD, dan pap smear/dsb.

Deskripsi Tampontang 25 Cm / Bozeman


Forcep / Uterine Dressing Forceps. Tampontang adalah alat
multifungsi yang bisa digunakan untuk bagian Bedah maupun
Obstetri - Gynecology. Di bidang bedah, tampotang digunakan
untuk memegang sponge dan pembalut, memegang atau
mengambil jaringan, dan berbagai kegiatan bedah lain .

Selain dengan cara yang di atas yaitu dengan cara merebusnya dan merendamnya,cara mensterilisasi kan alat-alat
medis atau alat-alat persalinan yang telah digunakan bisa juga dengan cara steriliser .Steriliser merupakan alat sterilisasi
dengan metode pemanasan kering dengan memerhatikan suhu dan waktu sterilisasi. Meski beberapa peralatan medis
tidak dapat digunakan kembali, namun kebanyakan alat medis juga tergolong reuseable (dapat digunakan kembali) dengan
syarat peralatan tersebut harus melalui proses dekontaminasi yang sesuai dengan Permenkes No. 27 Tahun 2017  tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Untuk alat medis sekali pakai, dibuang
dan dimusnahkan sesuai prinsip pembuangan sampah dan limbah yang benar. Hal ini guna untuk meningkatkan kualitas
pelayanan di fasilitas kesehatan, juga memastikan perlindungan kepada paramedis, pasien dan masyarakat sekitar dari
infeksi akibat kontaminasi alat medis.

Saat ini, tempat layanan kesehatan, baik itu Puskesmas, Rumah Sakit, dan Klinik  dituntut untuk lebih menjaga
kesterilan alat medis yang digunakan. Bahkan kata steril menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dijaga bagi paramedis
maupun masyarakat pada umumnya. Untuk itu, bagaimana alat medis yang digunakan oleh Puskesmas, Rumah Sakit dan
Klinik dapat dikatakan steril? Alat medis dikatakan steril apabila alat tersebut bebas dari semua mikroorganisme (bakteri,
virus, fungi dan parasit) termasuk endospora. Salah satu alat yang digunakan untuk sterilisasi alat medis adalah steriliser.
Steriliser merupakan alat sterilisasi dengan metode pemanasan kering dengan memerhatikan suhu dan waktu
sterilisasi. Meski beberapa peralatan medis tidak dapat digunakan kembali, namun kebanyakan alat medis juga
tergolong reuseable (dapat digunakan kembali) dengan syarat peralatan tersebut harus melalui proses dekontaminasi yang
sesuai dengan Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Untuk alat medis sekali pakai, dibuang dan dimusnahkan sesuai prinsip pembuangan sampah dan
limbah yang benar. Hal ini guna untuk meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan, juga memastikan
perlindungan kepada paramedis, pasien dan masyarakat sekitar dari infeksi akibat kontaminasi alat medis.
Steriliser efektif digunakan untuk mensterilisasi benda yang tidak mudah rusak, tidak meleleh, tidak menyala, dan tidak
hangus pada suhu tinggi. Alat medis yang dapat disterilisasi untuk digunakan kembali dengan
menggunakan steriliser adalah glassware (alat laboratorium berbahan kaca); seperti cawan petri, pipet ukur, gelas ukur,
tabung reaksi dan labu Erlenmeyer; alat-alat bedah yang berbahan logam, dan alat pelindung diri berupa masker N95.
Selain alat medis, steriliser juga dapat digunakan digunakan untuk mensterilisasi bahan-bahan yang digunakan untuk
kebutuhan medis. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan steriliser agar efektif adalah sebagai berikut:
Waktu paparan dimulai setelah suhu dalam steriliser telah mencapai suhu sasaran.
 Akurasi suhu dan waktu yang tepat.
 Sirkulasi panas merata.
 Tidak mudah korosi.
 Kelebihan beban tidak disarankan pada steriliser karena akan mengubah konveksi panas.
Sisakan ruang kurang lebih 7,5 cm antara alat/bahan yang akan disterilisasi dengan dinding
dalam steriliser.Steriliser yang digunakan sesuai dengan klasifikasi yang telah distandarkan untuk kebutuhan medis.
Sterilisasi dengan menggunakan steriliser akan efektif untuk alat medis berupa glassware dan alat-alat bedah dengan
pemanasan pada suhu hingga 170°C, selama 1 (satu) jam dan kemudian didinginkan selama 2 hingga 2,5 jam atau 160°C
selama 2 (dua) jam.Sebelum dilakukan sterilisasi dengan menggunakan steriliser, glassware dan alat-alat bedah harus
dilakukan pembersihan secara fisik dengan membuang semua kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari permukaan
alat ataupun membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi risiko menyentuh kulit bagi paramedis yang
melakukannya. Proses ini adalah terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air atau menggunakan
enzim, membilas dengan air bersih, dan mengeringkan. Hindari menggunakan pembersih yang bersifat mengikis, misalnya
Vim®atau Comet® atau serat baja atau baja berlubang, karena produk ini bisa menyebabkan goresan. Goresan ini
kemudian dapat menjadi sarang mikroorganisme yang membuat proses pembersihan menjadi lebih sulit serta
meningkatkan korosi. Lalu dilakukan Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT); yang akan menghilangkan semua mikroorganisme,
kecuali beberapa endospora bakteri dari objek, dengan cara merebus, menguapkan atau memakai disinfektan kimiawi.
Kemudian dapat dilakukan sterilisasi dengan menggunakan steriliser. Sedangkan sterilisasi alat pelindung diri berupa
masker respirator N95 efektif dengan pemanasan pada suhu 65 – 70 ⁰C selama 30 menit dengan menggunakan steriliser.

Anda mungkin juga menyukai