Anda di halaman 1dari 42

DAFTAR TILIK

PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU


Tanggal Penilaian : ..........................................................................................

Nama Mahasiswa : ...........................................................................................

NPM : ...........................................................................................

Tingkat/Semester : ............................................................................................

Nama Penilai : ............................................................................................

Beri tanda ceklist (√) pada kolom penilaian

No BUTIR YANG DINILAI Nilai


A SIKAP DAN PERILAKU 2 1 0
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada klien
3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat
5 Percaya diri , tidak gugup
B PROSEDUR TINDAKAN
6 Mendekatkan alat
7 Memasang sampiran, menutup pintu
8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
9 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
10 Melakukan penilaian secara sistematis keadaan umum pasien,
dengan inspeksi terhadap: keadaan umum, status nutrisi, warna
kulit, tekstur kulit dan pigmentasi.
11 Melakukan pemeriksaan pada kepala dan wajah
12 Melakukan pemeriksaan pada mata, bola mata, sklera dan
konjungtiva
13 Melakukan inspeksi pada hidung
14 Melakukan pemeriksaan pada mulut dan kerongkongan, dengan
melakukan inspeksi
15 Melakukan inspeksi pada telinga.
16 Melakukan pemeriksaan pada leher, pemeriksaan kelenjar thyroid,
vena juguralis dan kelenjar limfe
17 Melakukan pemeriksaan pada dada, dengan inspeksi, palpasi
18 Melakukan pemeriksaan pada paru dengan inspeksi pola napas dan
auskultasi dinding
19 Melakukan pemeriksaan pada ketiak
20 Melakukan pemeriksaan pada abdomen dengan inspeksi, auskultasi
dengan menggunakan stetoskop dan palpasi
21 Melakukan pemeriksaan ekstermitas (tangan dan kaki)
22 Melakukan pemeriksaan genitalia (apabila ada indikasi)
23 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
C TEKNIS
24 Teruji melaksanakan secara sistimatis
25 Teruji menjaga privasi pasien
26 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien
27 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
28 Teruji mendokumentasikan hasil

Keterangan :
0 : Bila tidak dilaksanaka
1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat
2 : Bila dilakukan dengan tepat
Bengkulu,.........................
Dosen Penguji
Penilaian :
Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100
Jumlah Langkah X 2
Nilai Batas Lulus : 71

DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN VITAL SIGN
 
Tanggal Penilaian : ..........................................................................................

Nama Mahasiswa : ...........................................................................................

NPM                     : ...........................................................................................

Tingkat/Semester : ............................................................................................

Nama Penilai       : ............................................................................................


Beri tanda ceklist (√) pada kolom penilaian

No BUTIR YANG DINILAI Nilai


A SIKAP DAN PERILAKU 2 1 0
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah      
2 Memperkenalkan diri pada klien      
3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan      
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat      
5 Percaya diri , tidak gugup      
B PROSEDUR TINDAKAN      
6 Mendekatkan alat      
7 Memasang sampiran, menutup pintu      
8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin      
9 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan      
dengan handuk bersih
10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan      
menggunakan tissue ( tangan kiri )
11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35C      
12 Meletakkan termometer pada daerah aksila ( reservoir tepat di      
tengah aksila ) dan lengan pasien fleksi di atas dada selama 10
menit
13 Dengan menunggu pengukuran suhu 10 menit, melakukan      
pemeriksaan tensi
14 Menyingsingkan baju pasien      
15 Memasang manset 2,5 di atas fossa cubiti      
16 Memasang manset tidak terlalu longgar dan tidak terlalu kuat      
17 Menutup sekrup balon karet      
18 Meraba arteri brachialis dengan 3 jari      
19 Meletakkan diafragma stetoskop tepat di atasnya      
20 Memompa balon sampai detak arteri tidak terdengar      
21 Membuka sekrup balon perlahan lahan sambil melihat skala dan      
mendengarkan detak pertama (systole) dan detak terakhir (diastole)
22 Pada waktu melihat skala, mata setinggi skala tersebut      
23 Kemudian mengambil termometer yang sudah terpasang selama 10      
menit, lalu membaca hasilnya
24 Melanjutkan dengan menghitung nadi      
25 Meletakkan 3 jari tengah di atas arteri tertentu      
26 Menghitung jumlah denyut nadi selama 1 menit      
27 Mengamati volume ( keras / lemah denyutan )      
28 Menghitung pernafasan, waktu inspirasi pada dada atau perut      
selama 1 menit
29 Mengamati irama dan bunyi pernafasan      
30 Merapikan pasien      
31 Membereskan alat      
32 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5 %      
selama 10 menit
33 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir      
C TEKNIS      
34 Teruji melaksanakan secara sistimatis      
35 Teruji menjaga privasi pasien      
36 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien      
37 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu      
38 Teruji mendokumentasikan hasil      
 

Keterangan :
0 : Bila tidak dilaksanaka
1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat
2 : Bila dilakukan dengan tepat
Bengkulu,.........................
Dosen Penguji
Penilaian :
Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100
Jumlah Langkah X 2
Nilai Batas Lulus : 71
JOB SHEET
Pemeriksaan fisik
 
Nama Pekerjaan : Pemeriksaan fisik umum
Tanggal Penilaian : ..........................................................................................

Nama Mahasiswa : ...........................................................................................

NPM : ...........................................................................................

Tingkat/Semester : ............................................................................................

Nama Penilai : ............................................................................................

Unit :
Waktu :
 
1.     Kusmiyati,yuni.2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Kebidanan.fitramaya:Yogyakarta
2.     Aryani, ratna, 2009. Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar
Kebutuhan Dasar Manusia. CV. Trans Info Media:Jakarta
 
1.     Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk
melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan pedoman yang telah diberikan
2.     Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik benar sesuai dengan
prosedur yang ada pada job sheet dan daftar tilik
 
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang lengkap dari penderita untuk
mengetahui keadaan atau kelainan dari penderita. Tujuannya adalah untuk
mengetahui bagaimana kesehatan umum klien, bila keadaan umumnya baik agar
dipertahankan jangan sampai daya tahan tubuh menurun, untuk mengetahui
adanya kelainan, bila ada kelainan, kelainan itu lekas diobati dan disembuhkan
agar tidak mengganggu.
Memberikan penilaian terhadap tanda-tanda vital, tinggi dan berat badan,
kebiasaan serta penampakan klien secara umum. Pendekatan pada saat
melakukan pengkajian fisik  berupa head to toe ( kepala ke kaki ). Pendekatan
ini dilakukan mulai dari kepala dan secara berurutan sampai ke kaki, dengan
menilai keadaan umum, tanda-tanda vital, kepala, wajah, mata, telinga, hidung,
mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, punggung,
genetalia, rectum dan ekstremitas.
Macam-macam cara pemeriksaan yaitu dengan inspeksi ( periksa
pandang/observasi), palpasi ( periksa raba ), auskultasi ( periksa dengar ), dan
perkusi ( periksa ketuk ).
Petunjuk
1.     Baca dan pelajari jobsheet yang tersedia
2.     Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan sesuai daftar tilik dan job sheet
3.     Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4.     Bekerja secara hati-hati dan teliti
Prosedur Kerja
1.     Patuhi prosedur pekerjaan
2.     Perhatikan keadaan umum pasien
3.     Pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati, perhatikan keamanan dan
keselamatan selama melakukan tindakan
  
  
 Alat:

1.     Tempat tidur 8. Kapas


2.     Senter 9. Bengkok  
3.     Thermometer 10.  Timbangan berat badan
4.     Stetoskop 11. Pita meter
5.     Tensimeter 12. Pengukur tinggi badan
6.     Jam 13. Handuk
7.     Sarung tangan 14. Tempat cuci tangan/wastafel
15. lautan Chlorin 0,5%
16. Hammer
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah-langkah Ilustrasi Gambar
1 Jelaskan kepada pasien maksud dan tujuan  
dilakukan pemeriksaan
2 Susun alat secara ergonomis untuk  
memudahkan dalam bekerja
3 Cuci tangan menggunakan sabun dibawah  
air mengalir, keringkan dengan handuk
bersih

4 Atur posisi pasien senyaman mungkin  


( berbaring di tempat tidur yang rata )
5 Lakukan penilaian secara sistematis keadaan  
umum pasien, dengan inspeksi terhadap :
keadaan umum, status nutrisi, warna kulit,
tekstur kulit dan pigmentasi
6 Lakukan pemeriksaan pada kepala dan  
wajah, dengan melakukan inspeksi dan
palpasi pada kepala dan kulit kepala untuk
melihat kesimetrisan, warna rambut, adakah
pembengkakan, kelembaban, lesi, dan
edema
7 Lakukan inspeksi pada wajah adakah  
cloasma, pembengkakan palpebrae
8 Lakukan pemeriksaan pada mata : melihat  
pergerakan bola mata, posisi dan kesejajaran
mata, kelainan pada bola mata ( strabismus,
dll), sklera tidak ikterik/ikterik, konjungtiva
merah muda / tidak, reflek pupil ada / tidak.
9 Lakukan inspeksi pada hidung memeriksa  
ada pengeluaran / tidak, ada polip / tidak.
10 Melakukan pemeriksaan pada mulut dan  
kerongkongan : ( lidah bersih / tidak, berbau
/ tidak, terdapat stomatitis / tidak, bibir
pecah-pecah / tidak, terdapat caries gigi /
tidak.
11 Melakukan pemeriksaan pada telinga :  
( simetris / tidak, ada pengeluaran / tidak )
12 Melakukan pemeriksaan bagian leher :  

(terdapat pembengkakan tonsil/tidak, ada


pembengkakan vena juguralis/tidak, ada
pembengkakan pada kelenjar limfe / tidak )

13 Melakukan pemeriksaan bagian dada:  


( inspeksi pernapasan ada masalah /  tidak
dalam bernafas, bentuk payudara simetris /
tidak, bentuk puting susu menonjol / tidak,
ada benjolan / tidak, ada nyeri tekan / tidak )

14 Melakukan inspeksi dan palpasi di daerah  


ketiak :  ( ada benjolan /  tidak, ada
pembesaran getah bening/ tidak )
15 Melakukan pemeriksaan pada bagian  
abdomen :     ( memeriksa ada strie / tidak,
ada benjolan / tidak,  umbilikus menonjol /
tidak )
16 Melakukan pemeriksaan ekstermitas:  

 ( bentuk simetris/tidak, adanya


oedema/tidak, kuku pucat/tidak, ada
varises/tidak )
17 Memakai sarung tangun  
18 a.     Melakukan pemeriksaan vulva  
hygine untuk wanita :
( lakukan vulva hygine dari labia mayora
kiri dan kanan, labia minora kiri dan kanan,
dari klitoris sampai ke arah anus, lihat
adakah cairan/ sekret yang keluar dari
vagina )
b.     Pada pria : melihat kebersihan, testis,
lesi, cairan yang keluar dan peradangan
19 Melakukan pemeriksaan anus : periksa ada  
hemoroid/tidak
20 Merapikan alat  
21 Merapikan pasien  
22 Melepaskan sarung tangan di larutan chlorin  
0,5% secara terbalik
23 Cuci tangan dengan sabun dan air yang  
mengalir
24 Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada  
pasien
25 Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil  
pemeriksaan
DAFTAR TILIK
MEMBERIKAN OBAT TETES
 
Tanggal Penilaian   :
Nama mahasiswa :
NPM :
Tingkat / Semester :
 Beri tanda ceklist (√) pada kolom penilaian
 
N NILAI
LANGKAH
O 0 1 2

1 Memeriksa dan meyakinkan tentang adanya order pengobatan      

2 Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan      

3 Menyiapkan peralatan dan mendekatkan ke pasien      

A MEMBERI OBAT PADA MATA      

4 Mengatur posisi pasien kepala tengadah, miringkan kepala      


kearah mata yang sakit

5 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan      


handuk bersih

6 Memakai sarung tangan steril      

7 Mengkaji mata (mengamati gangguan pada mata)      

8 Membersihkan kelopak mata dan bulu mata dengan kapas      


yang dibasahi cairan steril dengan arah dari kantus dalam
menuju kantus luar

9 Mengulangi hingga bersih      

10 Menganjurkan pasien untuk melihat keatas      

11 Membuka mata dengan cara menarik kelopak mata bawah      


dengan jempol atau jari-jari tangan yang tidak memegang
obat

12 Memegang obat tetes atau salep dengan mata satunya      

13 Mendekatkan ke mata sampai jarak 1-2 cm lalu meneteskan      


obat sesuai kebutuhan pada konjungtiva bawah 1/3 dari luar

14 Bila obat berupa salep, memegang pipa salep diatas kantung      


konjungtiva atas dan mengoleskan sekitar 3 cm salep dari
kantus ke luar

15 Menganjurkan pasien menutup mata tanpa mengusap obat      


keluar. Untuk obat cair anjurkan menutup mata 30 detik dan
menekan hati-hati duktus nasolakrimalis agar obat tidak
masuk ke duktus tersebut

16 Membesihkan mata dengan kapas kering dari arah dalam ke      


luar

17 Menutup mata dengan kassa steril dan plester, bila diperlukan      

18 Mengkaji respon pasien dan membereskan alat      

B MEMBERI  OBAT PADA HIDUNG      

19 Mengatur posisi pasien berbaring dengan posisi telinga yang      


sakit diatas

20 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan      


dengan handuk bersih

21 Memakai sarung tangan steril      

22 Mengkaji keadaan daun telinga dan saluran telinga bagian      


luar (kemerahan, lecet, kotoran, benda asing)

23 Membersihkan daun telinga dengan kapas basah      

24 Menyiapkan obat tetes yang diperlukan      

25 Menghangatkan obat dengan tangan atau masukkan botol      


dalam cairan hangat beberapa detik

26 Membuka dan meluruskan daun telinga      

27 Meneteskan obat pada sisi telinga      

28 Menekan tragus beberapa kali untuk membantu obat masuk      

29 Menganjurkan pasien teatp berbaring miring lebih kurang 5      


menit

30 Memasang kapas kering pada lubag telinga (tidak ditekan)      


selama 15-20 menit

31 Mengkaji respon pasien dan membereskan alat      

32 Tindakan Pasca Pemberian Obat      

33 Melepas sarung tangan, sebelumnya cuci dalam larutan      


chlorin 0,5% dan merendam selama 10 menit
34 Mencuci tangan dengan air sabun dan air mengalir, keringkan      
dengan handuk bersih

35 Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan      

36 Melakukan dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan      


dan reaksi pasien terhadap obat.

37 Membuka dan meluruskan daun telinga      

38 Meneteskan obat pada sisi telinga      

39 Menekan tragus beberapa kali untuk membantu obat masuk      

40 Menganjurkan pasien teatp berbaring miring lebih kurang 5      


menit

41 Memasang kapas kering pada lubag telinga (tidak ditekan)      


selama 15-20 menit

42 Mengkaji respon pasien dan membereskan alat      

 Keterangan :

0 : Bila tidak dilaksanaka


1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat
2 : Bila dilakukan dengan tepat
Bengkulu,.........................
Dosen Penguji
Penilaian :
Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100
Jumlah Langkah X 2
Nilai Batas Lulus : 71
DAFTAR TILIK PEMASANGAN INFUS
 
MATA PELAJARAN : KDPK
NAMA MAHASISWA :
NAMA PENGUJI :
NILAI :

TINDAKAN YA TIDAK
I. INFORMED CONCENT    
1. Menyapa pasien dan keluarganya
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan prosedur tindakan
4. Menjelaskan keuntungan tindakan
5. Menjelaskan resiko yang mungkin terjadi selama
tindakan
6. Pastikan klien dan keluarga mengerti dengan
penjelasan yang telah diberikan
7. persetujuan tindakan
 
 
II. PERSIAPAN ALAT    
1. Cairan infus yang diperlukan tergantung ditiang  
infus  
2. Infus makro steril yang terdiri dari :  
a. jarum pipa infus  
b. selang infus  
c. tabung pengatur tetesan  
d. keran
e. intravena kateter
Telah terpasang pada botol cairan infus, dilakukan
dengan cara :
a. Tutup botol dihapus hamakan
b. Tusukan jarum udara dari infus
c. Masuakan cairan kedalam tabung pengatur
tetesan sampai ½ tabung dengan cara menekan
tabung pengatur tetesan dengan dua jari
d. Buka keran dan keluarkan cairan melalui jarum
infus di atas bengkok dengan posisi jarum
keatas untuk mengeluarkan udara, kemudian
keran ditutup kembali
e. Pastikan tidak ada udara disepanjang selang
infus
f. Gantungkan selang infus ditiang dengan
menggunakan plaster.
3. Baki beralas berisi
a. bak steril yang berisi sarung tangan dan kasa
steril yang telah disiapkan
b. Perlak dan pengalas
c. Alkohol 70% dan kapas bulat pada tempatnya
d. Bengkok
e. Bidai dan balutan
f. Potongan plaster
g. Jam tangan yang memiliki second
h. Kantong plastik
i. Jarum Aboceth atau wing
j. Cairan betadine
k. Alat tulis
 
III. PERSIAPAN LINGKUNGAN    
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan
menyenangkan/pasang sampiran bila perlu.
 
IV. PERSIAPAN PASIEN    
Mengatur letak baring pasien
Pastikan area yang menjadi lokasi infus dengan cara
pilih vena periver yang lurus.
 
V. PERSIAPAN PENOLONG    
Cuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan
keringkan dengan handuk/ tissue/ alat pengering
Pasang sarung tangan
 
VI. PELAKSANAAN TINDAKAN    
a. letakan alat – alat disamping pasien, lalu pasang
pengalas dibawah lokasi yang akan dipasang
b. Pasang torniquet sehingga vena nampak jelas
c. Hapus hamakan kulit dengan kapas alkohol dengan
cara memutar menurut arah jarum jam dari dalam
keluar dan dilanjutkan dengan menghapus satu kali
dari bagian atas kebawah
d. Ibu jari dan telunjuk kanan memegang jarum infus,
tangan kiri menyangga bagian yang akan ditusuk
dengan posisi ibu jari dan telunjuk memfiksasi
vena yang akan ditusuk, tiga jari lainnya dibagian
bawah.
e. Tusukan ujung jarum dengan lubang mengarah keatas
dengan sudut 300 - 450, bila ujung jarum memasuki
lumen vena maka darah akan memasuki lumen
kateter.
f. Turniquet dilonggarkan, kateter disejajarkan dengan
jalanya vena, dorong hingga kateter melewati
tusukan vena sambil mandrin ditarik sedikit
kemudian dikeluarkan dengan cara tangan kiri
menekan pangkal kateter untuk menahan darah
tidak keluar dan posisi tangan pasien sedikit
pleksi.
g. Sambungkan pangkal kateter dengan selang infus,
lalu buka pengatur tetesan secara perlahan – lahan.
h. Tutup pangkal tusukan dengan kassa steril yang telah
diberi betadine kemudian beri fiksasi dengan
plaster
i. Atur dan hitung dengan tetesan sesuai dengan
kebutuhan pasien
j. Memasang bidai bila diperlukan
k. Pasang kertas grafik pada botol infus
l. Merapikan pasien
m. Alat – alat dibereskan
n. Cuci tangan setelah tindakan
 
VII. DEKONTAMINASI    
a. masukan sarung tangan dan pengalas kedalam larutan
klorin 0,5%.
b. Cuci tangan pasca tindakan. Keringkan dengan
handuk
 
VIII. EVALUASI    
a. awasi kelancaran tetesan sesuai dengn jumlah tetesan
permenit
b. Cairan infus dalam botol tidak boleh sampai habis
agar usara tidak masuk kedalam pipa infus
 

 
Pembimbing

Nilai Rata-rata   :    Total nilai              X  100


      JUMLAH ITEM
DAFTAR TILIK
MELEPAS INFUS

 
Nilai
No Aspek Penilaian Tindakan Ya Tidak
A. Persiapan Alat    
1 Bak instrument kecil berisi : kapas, kasa, pincet    
2. Alkohol    
3. Bengkok    
4. Perlak dan alasnya    
5. Betadin dalam tempat nya    
6. Plester dan gunting plester    
7. Korentang & tempat korentang    
8. Sarung tangan dalam tempatnya    
9. Waskom berisi larutan klorin 0,5%    
B. Persiapan Pasien    
1. Mengidentifikasi pasien    
2. Memberitahu pasien prosedur tindakan yang akan dilakukan    
3 Menjelaskan tujuan tindakan    
4. Menyiapkan lingkungan : pintu dan jendela ditutup    
C. Prosedur Tindakan    
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir    
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin    
3. Memasang pengalas dibawah daerah pemasangan infus    
4. Mengunci roll klem yang ada pada saluran infuse, sehingga tidak ada cairan    
yang menetes
5. Memakai sarung tangan    
6. Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan kapas alkohol    
7. Melepas plester, dan kassa dari kulit    
8. Menekan tempat tusukan dengan kapas alkohol & mencabut infus perlahan    
9. Memasang kassa steril yang diberi betadin pada bekas pemasangan infus dan    
lakukan fiksasi yang cukup kuat dengan plester
10 Membereskan peralatan    
11. Melepas sarung tangan & merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10'    
12. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir    
13. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan    
D. Sikap    
1. Ramah, Sopan dan Sabar    
2. Hati-hati    
3. Menjaga Kenyamanan pasien    
4. Menjaga kebersihan    
       
Total Nilai    
Paraf Pembimbing    
 
Pembimbing

Nilai Rata-rata   :    Total nilai              X  100


      JUMLAH ITEM
DAFTAR TILIK
MENGHITUNG TETESAN INFUS

 
No Aspek Penilaian Tindakan Nilai
A. Persiapan Alat Ya Tidak
 1. Jam tangan    
2. Buku catatan dan alat tulis    
B. Prosedur Tindakan    
1. Menjelaskan tujuan menghitung tetesan infus    
2. Mengatur dan melihat posisi jarum infus, apakah tetesan infus    
Lancar/tidak
3. Menghitung banyaknya/jumlah tetesan dalam satu menit, sesuai dengan    
program dokter dengan rumus.
              Jumlah total cairan infus x Faktor tetesan
                    Lama  waktu penginfusan (menit)
4. Mengatur tetesan infus sesuai dengan jumlah tetesan/menit    
5. Mencatat dalam catatan medic    
C. Sikap    
1. Sabar    
2. Teliti    
3 Tidak tergesa-gesa    
4 Tenang    
Total Nilai    
Paraf Pembimbing    
 
Pembimbing
Nilai Rata-rata   :    Total nilai         X  100
      JUMLAH ITEM
 
DAFTARTILIK
PEMERIKSAANFISIKBAYIBARULAHIR
TanggalPenilaian:
Namamahasiswa:
NPM:
Tingkat/Semester:

No KEGIATAN Nilai
1 Jelaskan pada ibu atau keluarga masuk dan tujuan dilakukan
pemeriksaan
2 Lakukan anamnese riwayat dari ibu meliputi faktor genetik,faktor
lingkungan,sosial,faktor ibu dan perinatal,faktor neonatal.
3 Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja
4 Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir,keringkan
dengan handuk bersih.
5 Letakan bayi pada tempat yang rata atau aman
6 Lakukan penimbangan,letakan kain atau kertas pelindung dan atur
skala timbangan ketitik nol sebelum penimbangan.hasil timbangan
dikurangi dengan berat alas dan pembungkus bayi.
7 Lakukan pengukuran panjang badan,letakan bayi ditempat
datar.ukur panjang badan bayi menggunakan alat pengukur panjang
badan dari kepala sampai tumit dengan kaki dan badan diluruskan.
8 Ukur lingkaran kepala pengukuran dilakukan dari dahi kemudian
melingkari kepala kembali lagi ke dahi.
9 Ukur lingkar dada dari daerah dada kepunggung kembali kedada
(pengukuran dilakukan melalui kedua puting susu.)
10 Lakukan pemeriksaan kepala,lakukan pengecekan kontur tulang
tengkorak.penonjolan daerah yang cekung,perhatikan juga
hubungan kedua telinga simetris atau tidak,dan keadaan
mata,apakah ada tanda tanda infeksi,perhatikan juga bibir dan
mulut.
11 Periksa leher,amati apakah ada pembengkakan atau pembesaran
kelenjar tiroid atau Vena jugularis.
12 Pemeriksaan dada,perhatikan bentuk puting bunyi nafas dan bunyi
jantung .
13 Periksa bahu,lengan,tangan,perhatikan gerakan dan jumlah jari.
14 Periksa sistem syaraf ,adanya retak moro
15 Pemeriksaan perut perhatikan bentuk,tonjolan sekitar
pusat,perdarahan tali pusat,benjolan.
16 Periksa genetalia laki laki,perhatikan scrotum apa sudah turun,penis
berlubang.
17 Periksa genetalia perempuan perhatikan vagina berlubang,uretra
berlubang labia mayora dan minora.
18 Periksa tungkai dan kaki,perhatikan gerakan jumblah jari dan
bentuk.
19 Periksa punggung dan anus perhatikan adanya pembengkakan atau
cekungan,periksa anus berlubang atau tidak.
20 Periksa kulit perhatikan vernik,warna kulit,pembengkakan dan
bercak hitam,tanda lahir.
21 Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.
22 Rapikan bayi.
23 Bereskan alat alat
NILAI AKHIR

Keterangan :
0 : Bila tidak dilaksanaka
1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat
2 : Bila dilakukan dengan tepat
Bengkulu,.........................
Dosen Penguji
Penilaian :
Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100
Jumlah Langkah X 2
Nilai Batas Lulus : 71

PERAWATAN PERINEUM
 
 
Tanggal penilaian   :
Nama mahasiswa :
NPM :
Tingkat / Semester :
Nama Penilai          :
 
 
 
Skala Penilaian
No Aspek yang dinilai
2 1 0
A Sikap dan Prilaku      
1. Menyapa klien dengan ramah dan hangat      
2 Memperkenalkan diri kepada pasien      
3 Melakukan informed concent      
4 Menututp pintu dan jendela ditutup / memasang sampiran / tirai      
5 Teruji bersikap sopan      
B Content      
1 Memberitahu pada klien bahwa perineumnya akan dirawat / diobati      
2 Menanyakan ke klien tentang perineum yang dirakananya ( keluhan )      
3 Siapkan alat, dekatkan pada pasien dan susun secara ergonomis
- Sampiran
- Alas bokong
- Pispot
- Air DTT dalam tempatnya
- Bak Istrumen steril yang berisi :
     
- Pincet 2 buah ( anantomi dan chirurgie )
- Handshoon sepasang
- Kasa steril secukupnya
- Kapas cebok / DTT  secukupnya dalam tempatnya
- Anti septik ( iodine povidone ) dalam tempatnya
- Nierbeken
5. Mencuci tangan secara efektif      
6. Memberitahu ibu bahwa tindakan perawatan perineum akan segera
     
dilaksanakan.
7. Membuka gurita yang dipakai ibu (apabila ibu memakai gurita)      
8. Atur posisi pasien dengan sikap  dorsal recumbent      
9. Pasang alas bokong      
10. Memasang pispot ( jika perlu ), pembalut diangkat, perhatikan keadaan
lochea ( warna, bau dan jumlah ), letakkan dibengkok dengan dilipat ke
arah dalam. Penderita diminta untuk  BAK  terlebih dahulu lalu siram      
dengan air DTT dimulai dari daerah vestibulum, labia minora dan mayora
kanan-kiri.
11. Perhatikan keadaan urine dalam pot ( warna dan banyaknya ) kemudian
tangan kanan menyiram dengan larutan DTT/ sublimat dimulai dari      
vestibulum  dan angkat pot.
12. Petugas mencuci tangan kembali dengan efektif      
13. Jika petugas memakai hand schoon,  dengan tangan kiri membuka  vulva
kemudian dengan jari tangan kanan mengambil kapas cebok / DTT untuk      
mulai membersihkan vulva
14. Cara membersihkan vulva : ketika vulva dibuka dengan tangan kiri      
pengusapan dengan kapas DTT dimulai dari arah vestibulum, lalu ke labia
minora kiri kemudian  kanan, selanjutnya labia minora kiri kemudian ke
kanan, terakhir daerah  perineum dengan satu kapas satu usapan.
Cara mengusap dengan kapas  DTT:
Dari atas ( vestibulum ) ke bawah ( perineum ), bila masih kotor  ulangi
dengan kapas DTT yang baru.
15. Perhatikan keadaan  perineum , bagaimana kondisi hecting perineum
     
lepas/longgar, bengkak, iritasi, dll.
16. Hecting perineum dibersihkan dengan kapas alkohol ->  bethadin dan jika
harus diangkat siapkan gunting dan pincet, jahitan perineum diberi obat      
sesuai dengan peraturan dan kebijakan RS/unit pelayanan.
17. Melepaskan handschoon ( jika memakai hand schoon ) taruh didalam
     
larutan klorin 0,5% dengan arah yang terbalik
18. Duk/cawat/pembalut steril dipasang      
19. Kaki ibu diluruskan dan diberi selimut      
20. Memberitahu ibu bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan      
21. Membereskan alat-alat -> sesuaikan dengan prosedur PI      
22. Mencuci tangan dengan sabun dan mengeringkan dengan handuk
     
yang bersih.
C Teknik      
1 Teruji melaksanakan tindakan secara sistematis      
2 Teruji menjaga privasi pasien      
3 Peruji percaya diri dan tidak ragu-ragu      
4 Teruji memperhatikan prinsip septik dan aseptik      
5 mendokumentasikan      
 
J U M L A H      

Keterangan :
0 : Bila tidak dilaksanaka
1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat
2 : Bila dilakukan dengan tepat
Bengkulu,.........................
Dosen Penguji
Penilaian :
Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100
Jumlah Langkah X 2
Nilai Batas Lulus : 71
DAFTAR TILIK
PELEPASAN NGT/PIPA LAMBUNG
 
Tanggal Penilaian :
Nama Mahsiswa :
NPM :
Nama Penilaian :
 
No Aspek Penilaian Nilai

0 1 2

A. Persiapan Alat      

1. Tissu      

2. Plastik Sampah      

3. Spuit Besar 10 cc      

4. Sarung tangan      

5. Bengkok      

6. Handuk      

7. Bak Instrumen      

8. Alkohol      

9. Kapas Alkohol      

10. Kom bertutup      

11. Air Hangat      

12. Baskom berisi larutan klorin 0,5%      

13. Sabun cuci tangan      

14. Handuk bersih      

B. Persiapan Pasien      

1. Memberi salam dan menyapa nama pasien      

2. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan      

3. Menjelaskan tujuan      
4. Menyiapkan lingkungan : pintu dan jendela ditutup      

C. Prosedur Tndakan      

1. Menyiapkan Alat      

2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir      

3 Mengatur posisi tidur pasien (terlentang dengan bantal atau      


posisi flower)

4. Memasang handuk pada dada pasien      

5. Memakai sarung tangan      

6. Lepaskan plaster yang menempel pada pipi / hidung      

7. Dengan menggunakan gerakan yang mantap dan konstan,      


tarik perlahan selang smpai benar-benar tercabut. Sambil
meminta pasien menghirup nafas dalam-dalam

8. Bila sudah terlepas, letakkan Selang NGT pada kantong      


sampah 

9. Ambil air hangat dan tisu, bersihkan wajah pasien untuk      


menghilangkan jejak plaster dan cairan yang mungkin
teciprat

10 Membantu pasien mencari posisi yang nyaman      

11 Merapikan pasien dan membereskan alat-alat      

12. Membuka sarung tangan dan merendam dalam larutan      


klorin 0,5%

13. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir      

14. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan      

D. Sikap      

1. Ramah, Sopan dan Sabar      

2. Hati-hati dan teliti      

3. Menjaga kenyamanan pasien      

4. Menjaga kebersihan dan kesterilan      


Total Nilai (B+C+D)      

Paraf Pembimbing      

Keterangan :
0 : Bila tidak dilaksanaka
1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat
2 : Bila dilakukan dengan tepat
Bengkulu,.........................
Dosen Penguji
Penilaian :
Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100
Jumlah Langkah X 2
Nilai Batas Lulus : 71
DAFTAR TILIK
PEMASANGAN NGT/PIPA LAMBUNG
 
Tanggal Penilaian :
Nama Mahsiswa :
NPM :
Nama Penilaian :
 
No Aspek Penilaian Nilai

0 1 2

A. Persiapan Alat      

1. Pipa lambung (Selang NGT)      

2. Jelly (Pelumas)      

3. Stetoskop      

4. Gelas Berisi Air Matang      

5. Bengkok      

6. Handuk      

7. Penutup pipa lambung/klem      

8. Kassa Steril      

9. Plester dan gunting      

10. Spuit 10 cc      

11. Tissue      

12. Bak Instumen      

13. Kom berisi larutan klorin 0,5%      

14. Handscoon / Sarung tangan      

15. Perlak Pengalas      

16. Sabun cuci tangan      

17. Handuk bersih      

B. Persiapan Pasien      

1. Memberi salam dan menyapa nama pasien      


2. Memberitahu pasien tindakan yang akan dilakukan      

3. Menjelaskan tujuan      

4. Menyiapkan lingkungan : pintu dan jendela ditutup      

C. Prosedur Tndakan      

1. Menyiapkan Alat      

2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir      

3 Mengatur posisi tidur pasien (terlentang dengan bantal atau      


posisi flower)

4. Memasang handuk pada dada pasien      

5. Memakai sarung tangan      

6. Membersihkan lubang hidung pasien      

7. Memasang pengalas diatas dada      

8. Mengukur panjang tube yang akan dimasukkan dan      


memberi tanda (dari processus xipoideus ke hidung dan
belok ke daun telinga).

9. Mengolesi ujung NGT dengan Jelly sesuai ukuran panjang      


NGT yang akan dipasang

10 Mengatur posisi pasien pada posisi fleksi kepala, dan      


masukkan perlahan ujung NGT melalui hidung (bila pasien
sadar menganjurkan pasien untuk menelan ludah berulang-
ulang)

11 Memastikan NGT masuk kedalam lambung dengan cara :      


menginspirasi NGT dengan spuit atau memasukkan udara
10 cc sambil di auskultasi di region lambung atau
memasukkan kedalam gelas berisi air

12. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau disesuaikan      


dengan tujuan pemasangan

13. Melakukan fiksasi NGT didepan hidung dan pipi       

14. Merapikan pasien dan membereskan alat-alat      


15. Membuka sarung tangan dan merendam dalam larutan      
klorin 0,5%

16. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir      

17. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan      

D. Sikap      

1. Ramah, Sopan dan Sabar      

2. Hati-hati dan teliti      

3. Menjaga kenyamanan pasien      

4. Menjaga kebersihan dan kesterilan      

Total Nilai (B+C+D)      

Paraf Pembimbing      

Keterangan :

0 : Bila tidak dilaksanaka

1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat

2 : Bila dilakukan dengan tepat

Bengkulu,.........................

Dosen Penguji

Penilaian :

Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100

Jumlah Langkah X 2

Nilai Batas Lulus : 71


DAFTAR TILIK MEMANDIKAN PASIEN
 
Nama mahasiswa :…………………………………
NIM :…………………………………
Tingkat/semester :………………………………..
Nama Penilai :…………………………………
 
Perlengkapan dan peralatan:
1. Waskom berisi air bersih
2. Waslap
3. Sabun mandi
4. Sikat gigi
5. Pasta gigi
6. Handuk
7. Pakaian bersih
8. Ember tempat pakaian kotor
 
NO KEGIATAN KOLOM
PENILAIAN
1 2
A Sikap Dan Prilaku    
1 Memperkenalkan diri    
2 Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan    
3 Teruji memposisikan pasien dengan baik dan menjaga privasi    
4 Tanggap terhadap reaksi pasien    
5 Teruji sabar dan teliti    
B Contet / isi    
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan    
dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan, membawa kedekat pasien    
3 Memasang sampiran, selimut dan bantal-bantal dipindahkan dari    
tempat tidur (bila masih dibutuhkan dipakai seperlunya)
4 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin    
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan    
dengan handuk bersih
6 Memakai sarung tangan    
7 Membuka pakaian bagian atas dan menutup dengan selimut    
mandi/kain penutup (bidan berdiri disisi kanan pasien)
8 Handuk dibentangkan di bawah kepala    
9 Membantu pasien untuk gosok gigi (bila mungkin)    
10 Membersihkan muka, telinga dan leher dengan waslap tang telah    
dibasahi air. Tanyakan  apakah pasien mau pakai sabun atau tidak
11 Mengerngkan muka dengan handuk    
12 Menurunkan selimut mandi, mengangkat atau mempersilahkan    
pasien mengangkat kedua tangan ke atas
13 Meletakkan handun selimut di atas dada dan melebarkan kesamping    
kanan dan kiri sehingga kedua tangan dapat diletakkan di atas
handuk
14 Membersihkan tangan dengan waslap dan memberi sabun (dimulai    
dari tangan yang terjauh) dan membilas sampai bersih kemudian
mengeringkan dengan handuk (bila pasien terlalu gemuk dilakukan
satu persatu dan air kotor segera diganti). Melakukan hal yang sama
pada tangan yang terdekat petugas
15 Menurunkan kain penutup sampai perut bagian bawah, kedua    
tangan diketaskan, mengangkat handuk dan membentangkan pada
sisi pasien
16 Membasahi dan memberi sabun pada ketiak, dada dan perut    
kemudian membilas sampai bersih dan mengeringkan dengan
handuk. Bagian ketiak, lipatan leher, lipatan mammae, pada wanita
boleh diberikan talk secara tipis-tipis
17 Mengatur posisi pasien mirng ke kiri    
18 Membentangkan handuk dibawah punggung sampai bokong    
19 Membasahi bagian punggung sampai bokong dan menyabun    
kemudian membilas dengan air bersih
20 Mengeringakn dengan handuk. Menggosok bagian yang menonjol    
dengan kamper spritus lalu diberi talk tipis-tipis
21 Mengatur posisi pasien miring ke kanan    
22 Membentangkan handuk dibawah punggung    
23 Membasahi dan menyabun punggung kiri seperti punggung kanan    
dan mengeringkan dengan handuk
24 Mengatur posisi pasien telentang dan memakaikan pakaian atas    
dengan rapi
25 Mengeluarkan kaki yang jauh dari selimut mandi dan    
membentangkan handuk dibawahnya dan menekuk lutut
26 Membasahi kaki, memberi sabun dan membilas, kemudian    
mengeringkan dengan handuk. Melakukan hal yang sama pada kaki
yang satunya
27 Membentangkan handuk di bawah bokong dan bagian bawah perut    
28 Membasahi lipatan paha dan genitalia kemudian menyabun,    
membilas dengan air bersih dan mengeringkan dengan handuk
memberi talk tipis-tipis pada lipatan paha
29 Mengenakan kembali pakaian pasien bagian bawah dan mengangkat    
selimut mandi
30 Memasangkan selimut pasien kembali, dan bantal-bantal diatur,    
tempat tidur dan pasien dirapikan kembali
31 Membereskan alat    
32 Melepas sarung tangan    
C Teknik    
1 Teruji melakukan tindakan secara sistematis    
2 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti    
3 Teruji memberikan perhatian terhadap setiap jawaban    
4 Teruji percaya diri dan tidak gugup    
5 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan    
  Total    

Keterangan :

0 : Bila tidak dilaksanaka

1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat

2 : Bila dilakukan dengan tepat

Bengkulu,.........................
Dosen Penguji

Penilaian :

Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100

Jumlah Langkah X 2

Nilai Batas Lulus : 71


DAFTAR TILIK MERAWAT MULUT DAN GIGI
 
Nama mahasiswa :…………………………………
NIM :…………………………………
Tingkat/semester :………………………………..
Nama Penilai :…………………………………
 
NO KEGIATAN KOLOM
PENILAIAN
1 2
A Sikap Dan Prilaku    
1 Memperkenalkan diri    
2 Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan    
3 Teruji memposisikan pasien dengan baik dan menjaga privasi    
4 Tanggap terhadap reaksi pasien    
5 Teruji sabar dan teliti    
B Contet / isi    
1 Memberitahu dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan    
dilakukan
2 Mempersiapkan alat    

1. Handuk dan kain pengalas

2. Gelas kumur berisi

a) Air masak/NaCl

b) Obat kumur

c) Boraks gliserin

3. Spatel lidah yang dibungkus dengan kain kasa

4. Kapas lidi

5. Bengkok

6. Kain kasa
7. Pinset atau arteri klem

8. Sikat gigi dan pasta gigi


3 Menjelaskan prosedur kepada pasien    
4 Mencuci tangan    
5 Mengatur posisi pasien    
6 Memasang handuk di bawah dagu dan pipi pasien    
7 Mengambil pinset dan membungkus dengan kain kasa yang berisi air    

dan NaCl
8 Menganjurkn pasien untuk membuka mulut dengan sudip lidah    
apabila

pasien tidak sadar


9 Melakukan pembersihan, di mulai dari rongga mulut, gigi, lidah dan    
bibir. Bila sudah kotor, letakkan di bengkok
10 Melakukan hingga bersih. Setelah itu, oleskan dengan boraks gliserin    
11 Untuk perawatan gigi, lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun    

dan bilas. Lalu keringkan.


31 Membereskan alat    
32 Melepas sarung tangan    
C Teknik    
1 Teruji melakukan tindakan secara sistematis    
2 Teruji menggunakan bahasa yang mudah dimengerti    
3 Teruji memberikan perhatian terhadap setiap jawaban    
4 Teruji percaya diri dan tidak gugup    
5 Teruji mendokumentasikan hasil tindakan    
  Total    

Keterangan :

0 : Bila tidak dilaksanaka

1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat

2 : Bila dilakukan dengan tepat


Bengkulu,.........................

Dosen Penguji

Penilaian :

Nilai = Jumlah/Total Nilai X 100

Jumlah Langkah X 2

Nilai Batas Lulus : 71


DAFTAR TILIK
 UKURAN- UKURAN PANGGUL DAN BIDANG HODGE
 
TANGGAL PENILAIAN :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
TINGKAT/ SEMESTER :
NAMA PENILAI :
 
NILAI
NO KEGIATAN
0 1 2
1. Panggul terdiri dari :      
- Bagian keras yang dibentuk oleh tulang
- Bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan
ligamenta.
2. Tulang panggul itu sebetulnya terdiri atas 4 buah tulang :      
@ 2 tulang pangkal paha (os coxae)
@ 1 tulang kelangkang (os sacrum)
@ 1 tulang tungging ( os cooccygis)
3. Tulang pangkal paha terdiri atas 3 buah tulang yang      
berhubungan satu sama lain pada acetabulum
Ketiga tulang itu ialah :
-Tulang usus (os ilium)
-Tulang duduk (os ischium)
-Tulang kemaluan (os pubis)
4. Tulang usus  merupakan tulang terbesar dari panggul dan      
membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.
-Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal disebut :
crista iliaca
-Ujung depan maupun belakang dari crista iliaca menonjol
disebut : spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior
superior.
-sedikit di bawah spina  iliaca anterior superior terdapat tonjolan
tulang lagi ialah :spina iliaca anterior inferior,sedangkan sebelah
bawah spina iliaca posterior superior terdapat spina iliaca
posterior inferior.
-di bawah spina iliaca posterior inferior,terdapat tekik yang
disebut :  Incisura ischiadica major.
-Pada os ilium terdapat lajur ialah linea innominata( linea
terminalis) yang menjadi batas antara panggul besar dan panggul
kecil.
5. Tulang duduk  terdapat sebelah bawah dari tulang usus.pinggir      
belakang berduri ialah : spina ischiadica
-Di bawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor.
Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal,bagian inilah yang
mendukung berat badan kalau kita duduk dan disebut : tuber
ischiadicum.
6. Tulang kemaluan      
Terdapat sebelah bawah dan depan ,tulang usus.dengan tulang
duduk,tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul
yang dinamakan : Foramen obturatorium
Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus
disebut :ramus superior ossis pubis.
Sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut :
ramus inferior ossis pubis
Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis.
Perhubungan tulang pangkal paha:
Tulang pangkal paha berhubungan dengan tulang kelangkang
dengan perantaraan persendian articulation sacroiliaca dan
berhubungan pula dengan jaringan pengikat yang dari tulang
kelangkang pergi ke tulang usus maupun tulang duduk.
Tulang pangkal paha kiri dan kanan dihubungkan oleh :
Symphysis pubis.
7. Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar di atas dan      
meruncing ke bawah.
Kiri dan kanan dari garis tengah Nampak lima buah lobang yang
disebut :foramina sacralia anteriora.
Dari garis tengahnya terdapat deretan cuat-cuat duri ialah :
Crista sacralis
Ke atas tulang kelangkang berhubungan dengan ruas ke 5 tulang
pinggang. Bagian atas dari sacrum yang mengadakan
perhubungan ini menonjol ke depan dan disebut :promontorium.
8. Tulang tungging berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas      
yang bersatu
9. Panggul  kecil untuk lebih mengerti bentuk dari panggul kecil      
dan untuk menentukan tempat bagian depan anak dalam
panggul,maka telah ditentukan 4 bidang :
-Pintu atas panggul
-Bidang luas panggul
-Bidang sempit panggul
-Pintu bawah panggul
10. PAP batas-batasnya :      
Promontorium,sayap sacrum,linea innominata,ramus superior
ossis pubis dan pinggir atas symphysis.
Biasanya 3 ukuran ditentukan dari PAP
-ukuran muka belakang
-ukuran melintang
-kedua ukuran serong
11. Ukuran muka belakang :      
Dari promotorium dari ke pinggir atas sympisis, terkenal dengan
nama conjugate vera 11 cm.
Ukuran terpendek ; conjugate obstetrica, dari promotorium ke
sympisis beberapa mm dibawah pinggir atas sympisis.
Conjugate diagonalis ini dapat diukur dengan jari yang
melakukan pemeriksaan dalam.
12. Ukuran melintang :      
Adalah ukuran terbesar antara linea innominata diambil tegak
lurus pada conj. Vera 12,5 cm
13. Ukuran serong ;      
Dari articulation sacro iliaca ke tuberculum pubicum dari
belahan panggul yang bertentangan 13 cm.
14. Bidang luas panggul :      
  Bidang dengan ukuran-ukuran yang terbesar.
Bidang ini terbentang antara pertengahan symphysis,
pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan
III.
Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm.
15. Bidang sempit panggul :      
Bidang dengan ukuran-ukuran yang terkecil.
Bidang ini terdapat setinggi pinggir bawah symphysis kedua
spinae isciadicae dan memotong sacrum ±
1-2 cm diatas ujung sacrum
Ukuran muka belakang 11,5 cm
 
Ukuran melintang 10 cm dan diameter sagitalis posterior dari
sacrum kepertengahan antara spina isciadicae 5 cm
16. Pintu bawah panggul :      
Bukan satu bidang, tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar
yang sama ialah garis yang menghubungkan kedua tuber
isciadicum kiri dan kanan.
Segitiga depan dibatasi dengan arcus pubis
Pada pintu bawah panggul biasanya ditentukan tiga ukuran;
-ukuran muka belakang dari pinggir bawah symphysis ke ujung
sacrum 11,5 cm
-ukuran melintang, ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan
kanan sebelah dalam 10,5 cm
-diameter sagitalis posterior dari ujung sacrum kepertengahan
ukuran melintang 7,5 cm.
17. Bidang hodge :      
Hodge I ;    sama dengan PAP
Hodge II : sejajar dengan hodge I melalui pinggir bawah
symphysis
Hodge III ; sejajar dengan hodge I melalui spinae ischiadicae
Hodge IV ; sejajar dengan hodge I melalui os coccygis.

 
Keterangan :
0 : Bila tidak dilaksanakan
1 : Bila dilakukan tetapi belum tepat
2 : Bila dilakukan dengan tepat
 
Penilaian :
Nilai  =        Jumlah / Total Nilai  x 100
                    Jumlah Langkah x 2
 
Nilai Batas Lulus : 68 (2,75)
 
 
Bengkulu, ..................................
Dosen Penguji,
 
 

 ---------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai