PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONOROGO TA. 2016/2017
TANDA-TANDA VITAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang
tidak disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang
tidak disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
D. Penghitungan Pernafasan
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Persiapan Alat
Arloji
Buku catatan/lembar observasi
Pena
2. Persiapan Pasien
Lakukan tindaka dengan 5 S (senyum, sapa, salam,
sopan, santun).
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buat imformed consent
3. Persiapan Lingkungan
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
4. Pelaksanaan Tindakan
Alat-alat didekatkan
Petugas cuci tangan
Aturlah posisi pasien
Menjaga privacy pasien
Memastikan dada klien terlihat, jika perlu melepas pakaian
atau selimut
Menempatkan lengan klien di perut atau dada bagian bawah
atau tempatkan tangannya di atas perut
Mengamati dan menghitung siklus pernafasan (inspirasi dan
ekspirasi)
Jika respirasi teratur, pernafasan dihitung selama 30 detik
kemudian dikalikan 2
Jika ritme teratur < 12 atau > 20 nafas per menit, pernafasan
dihitung selama 60 detik
Jika respirasi tidak teratur, menghitung selama 60 detik serta
mengkaji frekwensi dan pola penyimpangan
Mengkaji kedalaman, keteraturan dan kualitas pernafasan
serta ekspansi dinding dada
Rapikan pasien
Beritahu hasil pengukuran pernafasan pasien
Petugas cuci tangan
5. Evaluasi
Dokumentasi tindakan
Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
SKOR TOTAL
Penguji
Keterangan :
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang
tidak disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
4
UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONOROGO TA. 2017/2018
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Peralatan
Handscoen non steril
Penlight
Metelin
Stetoskope
Hammer reflek
Spekulum hidung
Otoscope
Slit lamp
Tongue spatel
Kasa
Bengkok
Buku catatan
Pena
Pengukur TB dan BB
2. Tahap Persiapan
Justifikasi Identitas klien
Menyiapkan peralatan
Memeriksa apakah alat - alat berfungsi dengan baik
Mencuci tangan
Komunikasi terapeutik:
Memperkenalkan diri
Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
Mendapatkan persetujuan klien
Mengatur lingkungan sekitar klien
Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman (duduk atau berbaring)
3. Tahap Kerja
Pemeriksaan kepala
Memposisikan klien duduk, kepala tegak lurus (lepas jika ada rambut palsu)
Menanyakan kepada klien apakah rambut mudah rontok,ada perubahan
warna, penggunaan shampo, sedang kemoterapi
Mengamati penyebaran, ketebalan, tekstur dan lubrikasi
Memperhatikan ukuran, bentuk dan posisi kepala terhadap tubuh
Memperhatikan adanya lesi, luka, erupsi dan pustula pada kulit kepala dan
folikel rambut, kutu rambut
Melakukan palpasi dengan menggunakan sarung tangan, sisihkan rambut
untuk melihat karakteristik kulit kepala
Melakukan palpasi apakah ada nodul, tumor
Melakukan penarikan ringan pada rambut untuk melihat kerontokan
Pada neonatus palpasi ringan fontanel anterior dan posterior, ukuran, bentuk
dan tekstur *
Melakukan pemeriksaan wajah dengan inspeksi : sembab, kesimetrisan, lesi,
oedema, tumor, perubahan warna wajah, dan ekspresinya
Pemeriksaan Mata
INSPEKSI
Anjurkan klien melihat ke depan dan bandingkan mata kanan dan kiri
terhadap ukuran
Amati bola mata terhadap ukuran bola mata, strabismus dan nistagmus,
medan penglihatan dan visus
Anjurkan klien menutup kedua mata
Amati bentuk dan keadaan kulit kelopak mata, posisi bulu mata
Perhatikan adanya ptosis saat mata membuka
Anjurkan klien melihat lurus ke depan
Amati konjunctiva (kemerahan, vaskularisasi dan lokasinya)
Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah dengan menggunakan ibu jari
Amati keadaan konjungtiva dan kantong konjungtiva bagian bawah bila perlu
amati konjungtiva atas dengan membalik kelopak mata atas
Amati warna sklera bersamaan waktu memeriksa konjungtiva
Amati warna iris, reflek dan bentuk pupil terhadap cahaya
PALPASI
Anjurkan pasien memejamkan mata
Lakukan palpasi pada kedua mata dan rasakan konsisensinya dan tanyakan
adanya nyeri tekan
Pemeriksaan Mulut
INSPEKSI
Memposisikan klien berhadapan dengan perawat dengan tinggi yang sejajar
Mengamati bibir untuk mengetahui adanya kelainan kongenital, bibir
sumbing, warna bibir, ulkus, lesi dan massa
Menganjurkan pasien membuka mulut
Mengamati keadaan setiap gigi mengenai posisi, jarak, warna lanjutkan
dengan mengetuk gigi secara sisitematis dan anjurkan pasien untuk
memberitahu bila timbul rasa nyeri
Memperhatikan kebersihan mulut dan adanya bau mulut
Memeriksa lidah, meminta pasien menjulurkan lidah dan perhatikan
kesimetrisan, warna, ulkus dan kelainan lainnya.
Mengamati selaput lendir mulut mengenai warna, massa,
peradangan/perdarahan, ulkus
Memberikan kesempatan klien untuk menutup mulut sejenak
Meminta klien membuka mulut kembali dan tekan lidah ke bawah sewaktu
klien berkata “AH”. Amati pharing terhadap kesimetrisan ovula.
Mengamati ukuran tonsil (untuk mengetahui adanya kelainan)
PALPASI
Mempertahankan posisi klien tetap berhadapan dengan perawat
Meletakkan handuk dibawah dagu dan menganjurkan klien membuka mulut
Memegang pipi di antara ibu jari dan jari telunjuk (jari telunjuk berada di
dalam)
Melakukan palpasi pipi secara sistematis dan perhatikan adanya
tumor/pembengkakan (bila ada pembengkakan determinasikan menurut
ukuran, konsistensi dan adanya nyeri)
Melakukan palpasi palatum dengan jari telunjuk dan rasakan terhadap
pembengkakan
Melakukan palpasi dasar mulut (klien mengatakan “EL”) secara sistematis
dengan jari telunjuk dan rasakan terhadap pembengkakan
Meminta klien menjulurkan lidah, pegang lidah dengan kassa steril (dengan
tangan kiri), jari telunjuk tangan kanan melakukan palpasi lidah
Pemeriksaan Hidung
Perawat duduk menghadap klien
Atur penerangan sebaik mungkin (bila perlu memakai lampu kepala)
Elevasikan ujung hidung klien dengan menekan hidung secara ringan dengan
ibu jari, kemudian amati bagian anterior lubang hidung
Amati septum hidung dan adanya perforasi
Pasang ujung spekulum hidung pada lubang hidung
Posisikan kepala klien sedikit menengadah sehingga bagian atas rongga
hidung dapat diamati
Amati bentuk hidung dan posisi septum, kartilago dan dinding-dinding
rongga hidung serta selaput rongga hidung (warna, sekresi, bengkak,
perdarahan)
Lepas spekulum perlahan-lahan
Palpasi hidung untuk mengetahui adanya nyeri tekan
Pemeriksaan Telinga
Klien posisi duduk (anak/bayi dipangku) dan pemeriksa menghadap pada sisi
telinga yang akan diperiksa
Atur pencahayaan dan bila perlu gunakan lampu kepala
Amati telinga luar, amati pinna terhadap ukuran, bentuk, warna, lesi dan
massa
Pegang telinga dengan ibu jari dan telunjuk
Palpasi kartilago telinga luar secara sistematis (dari jaringan lunak, keras) dan
catat adanya nyeri
Tekan bagian tragus ke dalam dan tulang telinga (di bawah daun telinga).
Tanyakan adanya nyeri
Bandingkan dengan telinga satunya
Pegang bagian pinggir daun telinga dan secara perlahan-lahan tarik daun
telinga ke atas belakang sehingga lubang telinga lurus (pada anak-anak daun
telinga ditarik ke bawah)
Amati pintu masuk lubang telinga dan perhatikan adanya peradangan,
perdarahan/kotoran
Masukkan otoskop yang telah menyala ke dalam lubang telinga
Letakkan mata di atas EYE-PIECE
Amati dinding lubang telinga terhadap kotoran/serumen, peradangan dan
benda asing
Amati membran timpani (perforasi/cairan)
Lepas otoskop perlahan-lahan
Lakukan juga pada telinga satunya
Pegang arloji dan dekatkan ke telinga klien
Pindahkan posisi arloji perlahan-lahan menjauhi telinga dan minta klien
mengatakan bila tidak mendengar lagi
Pemeriksaan Leher
INSPEKSI
Posisi klien duduk menghadap pemeriksa
Inspeksi kesimetrisan otot-otot leher, trakhea, benjolan pada dasar leher serta
vena jugular dan arteri karotid
Minta klien menundukkan kepala sampai dagu menempel dada dan
menengadahkan kepala ke belakang (lihat area leher dimana nodus tersebar).
Bandingkan kedua sisi tersebut
Minta klien menoleh ke kanan dan ke kiri sehingga telinga menyentuh bahu.
Perhatikan fungsi otot-otot sternomastoideus dan trapesius
Minta klien menengadahkan kepala, perhatikan adanya pembesaran kelenjar
thyroid
Minta klien menelan ludah , perhatikan gerakan pada leher depan daerah
kelenjar thyroid pada fossa suprasternal, lihat ada tidaknya massa dan
kesimetrisan
Pemeriksa pindah ke belakanag klien
Minta klien menundukkan kepala sedikit
Palapasi dengan 3 jari masing-masing nodus limfe dengan urutan :
a. Nodus oksipital pada dasar trakhea
b. Nodus aurikel posterior di atas mastoideus
c. Nodus preaurikuler tepat di depan telinga
d. Nodus tonsiliar pada sudut mandibula
e. Nodus submaksilaris dan submental pada garis tengah di belakang ujung
mandibula
Bandingkan kedua sisi leher. Periksa ukuran, bentuk, gerakan dan rasa nyeri
yang timbul
Palpasi kelenjar tiroid dengan 2 jari dari tangan kanan kiri di bawah kartilago
krikoid
Minta klien menundukkan dagu dan suruh menelan. Rasakan gerakan
stimulus tiroid
Pemeriksa pindah ke depan agak ke samping klien
Letakkan jari tengah pada bagian bawah trakhea
Palpasi trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping dan deskripsikan
kedudukan trakhea
Pemeriksaan Dada
Paru - paru
Posisikan klien senyaman mungkin
Secara keseluruhan perhatikan RR, bentuk dan ukuran dada, deviasi, retraksi
intercosta dan bentuk tulang belakang
Amati dari depan dengan memperhatikan klavikula dan fosa
supra/infraklavikula
PALPASI
Posisikan klien berbaring telentang
Palapsi gerakan diafragma/kesimetrisan ekspansi dengan meminta klien
menarik nafas dalam
Perhatikan terhadap adanya nyeri tekan dan tumor
Letakkan sisi ulnar tangan pemeriksa di dada klien
Minta klien untuk mengucapkan kata TUJUH...TUJUH
Pemeriksaan dimulai dari dada atas sampai dada bawah
Perhatikan intensitas getaran suara dan bandingkan kanan dan kiri
PERKUSI
Posisi klien duduk
Lakukan perkusi mulai dari fosa klafikula kanan, kemudian dilanjutkan ke
dada kiri, selanjutnya perkusi pada supra skapula dada belakang dan
dilanjutkan ke bagian dada kiri
Lanjutkan lokasi perkusi bergeser ke bawah 2-3 cm, ke bawah sampai batas
bawah abdomen
Bandingkan suara yang dihasilkan oleh perkusi dada kanan dan kiri
AUSKULTASI
Posisi klien teap duduk
Temepelkan stetoskop pada dinding dada mulai dari depan diatas klavikula
kiri dan teruskan ke sisi dinding dada mulai dari depan diatas klavikula kiri
dan teruskan ke sisi dinding dada kanan. Lanjutkan pada skapula dada
belakang kiri kemudian ke kanan
Minta klien untuk menarik nafas pelan-pelan dengan mulut terbuka
Dengarkan satu periode inspirasi dan ekspirasi
Geser ke bawah 2-3 cm dan seterusnya sampai ke dada bagian bawah
Jantung
INSPEKSI
Posisikan klien senyaman mungkin (berbaring terlentang)
Amati bentuk prekordial (kesimetrisan)
Amati denyut apeks jantung dan bayangan vena di dada
PALPASI
Bantu klien posisi supinasi
Tentukan sudut louis (di antara manubrium dan badan sternum)
Pindah jari ke bawah sampai ICS 2
Tentukan area aorta dan pulmonal (amati adanya pulsasi)
Dari area aorta pindah jari secara lateral 5-7 cm ke garis midklavikula kiri
dan tentukan PMI
Palpasi pulsasi pada area apikal dan kemungkinan pembesaran jantung
Amati pulsasi aorta pada area epigastrik (dasar sternum)
PERKUSI
Tentukan batas kiri jantung pada ICS III/IV garis prasternal kiri
Kembangkan daerah redup jantung (tidak lebih dari 4,7 dan 10 cm ke arah
kiri dari garis midsternum pada ICS ke 4,5 dan 8)
AUSKULTASI
Anjurkan klien bernafas normal dan tahan saat ekspirasi
Dengarkan S1 (BJ 1) sambil melakukan palpasi nadi karotis (bunyi S 1
seirama dengan nadi karotis)
Dengarkan bunyi tambahan/murmur
Anjurkan pasien menghembuskan nafas dan menghirup kembali dengan tetap
ditahan
Dengarkan bunyi S2 (BJ II) apakah tunggal atau tidak
Pemeriksaan Abdomen
INSPEKSI
Posisikan klien berbaring terlentang
Perhatikan kulit dan warna abdomen, bentuk perut, jaringan parut, luka striae
dan bayangan vena, kesimetrisan
Perhatikan posisi, bentuk, warna dan inflamasi dari umbilikus
Amati gerakan permukaan, massa, pembesaran atau penegangan abdomen
Inspeksi abdomen untuk gerakan pernafasan normal
AUSKULTASI
Letakkan sisi diafragma stetoskop yang telah dihangatkan pada sisi kuadran
kiri bawah
Minta pasien untuk tidak bicara dan beri tekanan ringan
Dengarkan bising usus selama 5 menit (bila mungkin)
Bila bising usus tidak terdengar, lanjutkan pemeriksaan dengan sistematis
dan dengarkan tiap kuadran abdomen
Gunakan sisi bel stetoskop dan dengarkan bunyi desiran di bagian epigastrik
dan pada tiap kuadran abdomen
PERKUSI
PERKUSI BATAS HATI
Lakukan perkusi pada garis midklavikula kanan setinggi umbilikus, geser
perlahan ke atas samapi terjadi perubahan suara dari timpani menjadi pekak
dan tandai batas hati tersebut
Untuk mengetahui batas atas, mulai perkuasi ke arah bawah di garis mid
klavikula kanan pada area resonansi paru. Kemudian perhatikan perubahan
bunyi dari resonan ke pekak
Ukur jarak antara batas atas dan bawah
PERKUSI LAMBUNG
Lakukan perkusi pada tulang iga bagian bawah dan bagian epigastrum kiri
Deskripsikan bunyi yang didapatkan
PERKUSI GINJAL
Posisikan klien duduk dan pemeriksa dibelakang pasien
Perkusi sudut kostovertebral digaris skapular sisi ulnar tangan kanan
Tanyakan pada klien n rasa nyeri yang timbul (normal tidak nyeri)
PALPASI
Posisi klien berbaring kembali
Tempatkan tangan di atas abdomen secara datar, jari-jari ekstensi dan
berhimpitan
Palpasi dengan hati-hati sedalam 1 cm untuk mendeteksi area nyeri,
penegangan abdomen dan massa, lanjutkan palpasi dalam (2,5-7,5cm)
Palpasi dilakukan di tiap kuadran abdomen
Perhatikan perubahan wajah pasien selama palpasi
PALPASI HATI DAN KANDUNG EMPEDU
Letakkan tangan kiri dibawah torak/dada kanan posterior klien pada iga ke-
11 dan ke-12 kemudian tekan ke arah atas
Letakkan telapak tangan kanan diatas abdomen, jari-jari mengarah ke kepala
dan ekstensikan sehingga ujung-ujung jari terletak digaris klavikuler dibawah
hati
Tekan dengan lembut ke dalam dan ke atas
Minta pasien menarik nafas dalam dan raba tepi abdomen saat abdomen
mengempis
Palpasi tepi bawah hati pada sisi lateral dari otot rektus
Bila diduga ada penyakit kandung kemih, minta klien untuk menarik dafas
dalam selama palpasi
PALPASI LIMPA
Letakkan secara menyilang telapak tangan kiri pemeriksa di bawah pinggang
kiri klien dan tekan ke atas
Letakkan telapak tangan kanan dengan jari-jari ekstensi di atas abdomen di
bawah tepi kiri kosta
Palpasi tepi limpa saat limpa bergerak ke bawah ke arah tangan pemeriksa
Pemeriksaan Genetalia
Laki-laki
Klien dalam posisi tidur terlentang
Amati rambut pubis (pertumbuhan dan penyebaran)
Perhatikan ukuran, kulit dan adanya kelainan pada penis
Bila pria tidak dikhitan, pegang penis dan buka katup penis, amati lubang
uretra dan gland penis mengenai adanya ulkus, nodula, peradangan
Palpasi penis terhadap nyeri tekan dan keluaran
Dengan menggunakan ibu jari dan tiga jari pertama lakuakn palpasi testis dan
skrotum terhadap ukuran, konsistensi, bentuk dan kelicinan
Inspeksi area inguinal dan femoral (pembengkakan)
Lakukan palpasi untuk mengetahui adanya hernia dengan cara :
a. Minta klien berdiri dengan sebelah kaki (sisi yang diperiksa agak ditekuk)
b. Masukkan jari telunjuk ke dalam kulit skrotum dan dorong ke atas cincin
inguinal eksterna
c. Bila cincin membesar, masukkan jari melalui cincin dan suruh klien
mengejan/batuk (jika teraba berarti hernia inguinal)
Lakukan palpasi paha anterior dan minta klien batuk untuk mengetahui
hernia femoral
Ubah posisi klien ke posisi sim dengan tungkai fleksi maksimal
Inspeksi area anus terhadap perdarahan, hemorroid, benjolan/pembengkakan
pada perinium
Palpasi terhadap adanya nyeri tekan
Palpasi reflek anal eksterna dengan menggores kulit sekitar anus dengan
benda agak runcing (kulit mengkerut saat digores, maka reflek positif)
Perempuan
Posisi klien litotomi dan selimuti bagian yang tidak diperiksa
Amati rambut pubis (distribusi dan pertumbuhannya)
Perhatikan kulit dan area pubis terhadap adanya lesi, eritema dll
Buka labia mayor dengan menggunakan sarung tangan
Amati bagian dalam labia mayora, labia minora, klitoris dan meatus uretra
terhadap pembangkakan, ulkus, keluaran, pembengkakan, dll.
Ubah posisi klien dengan posisi sim dengan tungkai fleksi maksimal
Inspeksi area anus terhadap perdarahan, haemorroid, benjolan/pembengkakan
pada perineum
Palpasi terhadap adanya nyeri tekan
Palpasi reflek anal eksterna dengan menggores kulit sekitar anus dengan
benda agak runcing (kulit mengkerut saat digores, maka reflek positif)
Pemeriksaan Ekstremitas
Mengkaji postur klien
Mengkaji cara berjalan pergerakan klien
Menginspeksi ukuran otot, bentuk dan kontur sendi
Mempalpasi otot, sendi, rentang gerak dan kekuatan otot
4. Tahap Terminasi
Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya
Mencuci tangan
Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah dilakukan
5. Dokumentasi
Mencatat hasil pengkajian yang diperoleh beserta tanggal dan waktu
pemeriksaan
Menyampaikan hasil pengkajian pada klien
Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
Melaporkan jika ada kelainan
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
PEMASANGAN KATETER
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Persiapan Alat
Sarung tangan steril
Kateter steril sesuai ukuran/kebutuhan
Urine bag/kantung penampung urine
Doek lubang sterile
Lubricant/jelly
Kapas steril pada tempatnya
Bengkok steril
Bengkok tidak steril
Disposible spuit
Antiseptic solution
Aquadest
Perlak
Pinset anatomis
Plester
Sampiran
2. Persiapan Pasien:
Lakukan tindakan dengan 5 S (seyum,
sapa,salam,sopan,santun)
Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien.
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur tindakan.
Buat inform consent
3. Persiapan Lingkungan:
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkunagan aman dan nyaman
4. Tahap Kerja
Pemasangan Kateter Pada Laki-laki:
Alat-alat dekatkan ke pasien
Pasang perlak dan pengalas
Atur posisi pasien dorsalrecumbent dan melepaskan pakaian
bawah dan dekatkan bengkok tidak steril
Lakukan cuci tangan
Pakailah sarung tangan steril
Lakukan desinfeksi pada genetalia dan sekitarnya dengan
kapas steril yang sudah diberi antiseptic sampai bersih (min
3x). buanglah kapas dibengkok tidak steril.
Tutup sekitar genetalia dengan duk steril dan latakkan
bengkok steril diantara 2 paha
Olesi kateter yang telah tersedia dengan jelly secukupnya
Masukan kateter kedalam ofisium uretra eksterna pelan-pelan
sedangkan ujung 2way/3way (pangkal) dibengkok steril dan
anjurkan pasien nafas panjang
Masukan kateter sampai percabangan kateter
Tampung urin dalam bengkok steril
Kembangkan balon kateter dengan aquadest sesuai ukuran
kateter dan tarik pelan-pelan sampai ada hambatan
Angkat bengkok dan lepas doek
Jika kateter menetap hubungkan dengan urin bag
Lakukan fiksasi kearah paha proksimal atau daerah inguinal
dengan plaster
Atur letak urin bag lebih rendah dari uretra
Sampaikan bahwa tindakan sudah selesai dan rapaikan pasien
Bereskan alat-alat
Lepaskan sarung tangan
Cuci tangan
Pemasangan Kateter Pada Wanita:
Tempatkan alat-alat didekat pasien
Pasang perlak dan pengalas
Atur posisi dorsal recumbent dan melepas pakaian bawah
serta dekatkan bengkok tidak steril.
Lakukan cuci tangan
Pakai sarung tangan steril
Buka labia mayor kemudian bersihkan vulva dengan
antiseptic dari arah atas kebawah. (± 3x hingga bersih). Dan
lanjutkanlah pada labia minor serta bagian tengah.
Pasang doek steril (lubang) dan letakkan bengkok steril
diantara 2 paha.
Olesi kateter yang tersedia dengan jelly secukupnya.
Bukalah labia minora dengan tangan kiri kemudian masukan
kateter ke lubang orifisium uretra eksterna pelan pelan-pelan
dan anjurkan pasien menarik nafas panjang.
Masukkan kateter sampai urin keluar (± 7s/d 9 cm).
Tampung urin dalam bengkok steril
Kembangkan kateter dengan aquadest sesuai ukuran kateter
dan tarik kateter sampai ada tahanan.
Angkat bengkok dan lepas doek
Jika kateter menetap hubungkan dengan urin bag
Lakukan fiksasi kearah paha proksimal atau daerah inguinal
dengan plaster
Atur letak urin bag lebih rendah dari uretra
Sampaikan bahwa tindakan sudah selesai dan rapaikan pasien
Bereskan alat-alat
Lepaskan sarung tangan
Cuci tangan
5. EVALUASI
Dokumentasi tindakan
Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
RAWAT LUKA
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Peralatan
Peralatan Steril
a. Pinset anatomis 2 buah
b. Pinset sirurgi 1 buah
c. Gunting lurus 1 buah
d. Kapas lidi
e. Cucing 2 buah
f. Kasa steril
g. Sarung tangan
Peralatan tidak steril
a. Gunting verban
b. Plaster atau hipavix
c. Obat desinfektan dalam tempatnya (antiseptik solusion)
d. Bensin dalam tempatnya
e. Bengkok
f. Waskom berisi larutan clorin 0,5%
g. Sketsel atau sampiran
2. Persiapan Pasien:
Lakukan tindakan dengan 5 S
(senyum,sapa,salam,sopan,santun).
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buat imform consent
3. Persiapan Lingkungan:
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
4. Pelaksanaan Tindakan
Petugas mencuci tangan
Alat-alat didekatkan
Menjelaskan prosedur tindakan.
Pakai sarung tangan.
Basahi plester dengan bensin.
Buka pembalut dengan pinset antomis dari arah dalam dan
buang bekas balutan ke bengkok.
Luka dibersihkan dengan memakai pinset dan kapas
desinfektan dari dalam keluar.
Kapas kotor dibuang ke bengkok.
Pinset yang sudah tidak steril diletakkan di Waskom larutan
chlorin.
Observasi keadaan luka.
Luka diberi anti septik solution,selanjutnya ditutup dengan
kassa steril dengan menggunakan pinset dan lipatan kassa
menghadap keatas kemudian diplester.
Pasien dirapikan.
Alat-alat dibersihkan.
Cuci tangan
Catat hasil observasi dan respon pasien.
5. Evaluasi
Dokumentasi
Evaluasi hasil tindakan dan resppon pasien.
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
PEMASANGAN INFUS
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Persiapan Alat
Standart infuse
Cairan yang akan diberikan
Infuse set / tranfusi set
IV kateter sesuai ukuran
Kapas alcohol 70%
Antiseptic
Kasa steril
Gunting verban
Tourniquet
Alatb pencukur (bila perlu)
Plester
Pengalas
Bengkok
Sarung tangan steril
2. Persiapan Pasien
Lakukan tindakan dengan 5
S(senyum,sapa,salam,sopan,santun,)
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buat imform consent
3. Persiapan Lingkungan
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
4. Tahap Kerja
Cuci tangan
Pakai sarung tangan dan dekatkan alat-alat pada pasien
Pasang pengalas
Tentukan area yang akan dipasang infuse, cukur rambut (bila perlu)
Periksa ulang obat/cairan yang akan diberikan dan hubungkan dengan
infuse set, dan keluarkan udara
Pasang tourniquet di atas area penusukan
Desinfeksilah area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 10 cm
Tusukkan IV kateter pada vena yang telah ditentukan
Pastikan IV kateter masuk dalam pembuluh darah
Lepaskan tourniquet
Tarik mandarin IV kateter dengan mengalirkan cairan dan sambungkan
IV kateter dengan infuse set, cek tetesan, periksa keran cairannya
Fiksasilah IV kateter yang telah terpasang
Berikan antiseptic pada daerah insersi
Tutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril dan rekatkan dengan plester
Hitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan
Sampaikan bahwa tindakan telah selesai dan rapikan pasien
Bereskan alat-alat dan lepaskanlah sarung tangan
Cuci tangan
5. Evaluasi
Dokumentasi tindakan
Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
INJEKSI INTRAVENA
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Peralatan
Bak instrument
Aquabidest.
Disposable spuit sesuai kebutuhan
Kapas alcohol pada tempatnya.
Obat yang dbutuhkan sesuai order.
Tourniquet
Bengkok.
Sarung tangan.
Pengalas.
2. Tahap Persiapan
Lakukan tindakan dengan 5
S(senyum,sapa,salam,sopan,santun,)
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buat imform consent
3. Persiapan Lingkungan
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
4. Tahap Kerja
Menutup tirai atau pintu
Memakai sarung tangan dan mendekatkan alat-alat pada
klien
Memasang pengalas injeksi
Mengambil obat sesuai order, aspirasi masukkan dalam
disposable spuit (yakinkan tidak ada udara yang ada dalam
spuit) dan ganti jarum baru.
Menentukan daerah yang akan diinjeksi
Pasang tourniquet pada bagian atas daerah yang akan
diinjeksi
Melakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dari dalam
keluar.
Memberitahu klien ketika akan diinjeksi.
Tarik permukaan kulit kearah bawah, tusukkan jarum ke arah
vena dengan sudut 150 sambil diaspirasi jika keluar darah
dalam spuit maka lepaskan tourniquet dan obat dimasukkan
pelan-pelan sambil observasi denyut nadi pasien.
Mencabut jarum jika obat sudah masuk semua dan bekas
tusukan jarum ditekan dengan kapas alcohol.
Mengobservasi area injeksi untuk melihat efek samping local
Membantu klien pada posisi yang nyaman
5. Dokumentasi
Mendokumentasikan dosis, rute, area, tanggal dan waktu penyuntikan
serta menandatangani pemberian medikasi
Melaporkan efek samping
Mencatat alas an menunda pengobatan
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
INJEKSI SUBCUTAN
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Peralatan
Bak instrument
Aquabidest.
Disposable spuit sesuai kebutuhan
Kapas alcohol pada tempatnya.
Obat yang dbutuhkan sesuai order.
Bengkok.
Sarung tangan.
Pengalas.
2. Tahap Persiapan
Lakukan tindakan dengan 5
S(senyum,sapa,salam,sopan,santun,)
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buat imform consent
3. Persiapan Lingkungan
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
4. Tahap Kerja
Menutup tirai atau pintu
Meminta klien untuk merelaksasikan lengan, kaki, atau abdomen,
tergantung area yang akan dipilih untuk injeksi
Memakai sarung tangan dan mendekatkan alat-alat pada
klien
Memasang pengalas injeksi
Mengambil obat sesuai order, aspirasi masukkan dalam
disposable spuit (yakinkan tidak ada udara yang ada dalam
spuit) dan ganti jarum baru.
Menentukan daerah yang akan diinjeksi dan lakukan
desinfeksi dengan kapas alcohol dari dalam keluar.
Memberitahu klien ketika akan diinjeksi
Untuk klien dengan ukuran tubuh rata-rata, tarik kulit
disepanjang area area injeksi atau cubit kulit dengan tangan
non dominan
Menginjeksi jarum dengan cepat dan stabil pada sudut 45-90
derajat. Kemudian lepaskan kulit jika dicubit
Untuk klien obesitas, cubit kulit pada area dan injeksikan
jarum dengan sudut 90 derajat di bawah lipatan jaringan.
Hindari menggerakkan spuit ketika menarik plunger ke
belakang untuk mengaspirasi obat. Jika terlihat darah pada
spuit, tarik jarum sedikit, kemudian aspirasi kembali.
Masukkan medikasi secara pelahan, jika tidak terdapat darah
saat diaspirasi
Mencabut jarum dengan cepat dan stabil jika obat sudah
masuk semua dan bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas
alcohol.
Mengobservasi area injeksi untuk melihat efek samping local
Membantu klien pada posisi yang nyaman
5. Dokumentasi
Mendokumentasikan dosis, rute, area, tanggal dan waktu penyuntikan
serta menandatangani pemberian medikasi
Melaporkan efek samping
Mencatat alas an menunda pengobatan
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
PEMASANGAN NGT
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Peralatan
Selang NGT
Jelly pelumas
Plester
Disposable spuit 10 cc tanpa jarum
Stetoskop
Sarung tangan
Bengkok
Perlak dan handuk pengalas
Waslaf atau Tissue
Gunting plester
Kom berisi air
2. Persiapan Pasien:
Lakukan tindakan dengan 5
S(Senyum,sapa,salam,sopan,santun)
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buat inform consent
3. Persiapan Lingkungan:
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
4. Tahap Kerja
Alat-alat dekatkan ke pasien.
Cuci tangan.
Pakai sarung tangan.
Pasang perlak dialasi handuk dibawah kepala pasien
sampai bahu.
Atur posisi supine dengan kepala difleksikan dengan
satu bantal.
Bersihkan hidung dengan wasslaf/tissue.
Ukur panjang NGT dari pangkal hidung ke telinga
sampai ke prosesus xypoideus.
Olesi jelli atau pelumas pada pipa lambung atau NGT
sepanjang 7-10 cm yang akan dimasukkan serta ujung
yang lainnya dijepit.
Masukkan pipa lambung kesalah satu lubang hidung
secara perlahan sampai batas yang telah ditentukan
sambil memperhatikan reaksi dari pasien dan
menganjurkan pasien untuk menelan ludah.
Pastikan selang NGT masuk kelambung tidak keparu-
paru dengan cara:
a. Hisap cairan lambung dengan disposable spuit 10cc
bila keluar sisa makanan berarti pemasangan sudah
betul.
b. Masukkan udara 5-10 cc melalui disposable spuit
kedalam slang NGT/ NSV kemudiah didengarkan
didaerah lambung dengan stetoskop, bila terdengar
bunyi semburan (brus) berarti pemangan sudah
betul.
c. Masukkan ujung selang NGT/NSV kedalam
Waskom yang berisi air matang.
Fiksasi selang NGT/NSV di daerah hidung dengan
plaster.
Jelaskan tindakan sudah selesai dan rapikan pasien.
Alat-alat dibereskan.
Lepas sarung tangan.
Cuci tangan
5. Evaluasi
Dokumentasi tindakan
Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap
MELAKUKAN LAVEMENT
Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Peralatan
1. Irigator lengkap dengan kanul dan slang
2. Air hangat
1. Bayi : 150 – 250 cc
2. Anak : 250 – 350 cc
3. Usia sekolah : 300 – 500 cc
4. Remaja : 500 – 700 cc
5. Dewasa : 750 – 1000 cc
3. Standart
4. Perlak dan pengalas
5. Bengkok
6. Pispot dan botol cebok
7. Selimut mandi
8. Tissue toilet
9. Jelly
10. Hand Schoen
2. Persiapan Pasien:
Lakukan tindakan dengan 5
S(Senyum,sapa,salam,sopan,santun)
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buat inform consent
3. Persiapan Lingkungan:
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
4. Tahap Kerja
Alat-alat dekatkan ke pasien.
Cuci tangan.
Pakai sarung tangan.
Meletakkan perlak dan pengalas dibawah bokong klien
Mengganti selimut pasien dengan selimut mandi
Meletakkan pispot dekat tempat tidur
Menggantungkan irrigator yang telah diisi air hangat pada
standart dengan ketinggian 50 cm (huknah rendah) atau 30
cm (huknah tinggi)
Mengeluarkan udara dalam selang, kemudian menutup klem
kembali
Menggunakan hand schoen
Membuka bokong hingga anus terlihat
Mengoleskan jelly pada kanule rectal kemudian
memasukkannya secara perlahan , mengarah ke Umbilicus,
panjang insersi (D: 7,5 – 10 cm, A: 5 – 7,5 cm, B: 2,5 – 3,5
cm)
Menginstruksikan pasien untuk tidak menahan masuknya
kanul ke anus dengan cara menghembuskan nafas perlahan
melalui mulut
Membuka kran dan biarkan larutan masuk dengan perlahan
Menutup kran bila air dalam irrigator habis atau bila pasien
tidak dapat menahan untuk BAB
Memegang pangkal kanule dengan tissue, tarik kanule dari
anus
Memasang pispot dibawah bokong pasien untuk BAB
Membersihkan anus
Merapikan pasien
Cuci tangan
5. Evaluasi
Dokumentasi tindakan
Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap