Anda di halaman 1dari 22

UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN

FAKU PRODI D3 KEPERAWATAN


LTAS
ILMU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KESE PONOROGO TA. 2017/2018
HATA
N
Nama : ……………………………………… Tanggal Ujian: ………………………
Tingkat/Kelas: …………… /A//B/C NILAI:
Penguji: ……………………………… ..........

PERAWATAN STOMA

No Tindakan Skor
2 1 0
A Persiapan Alat
Colostomy bag
Kapas sublimate/kapas basah, NaCl
Kapas kering atau tissue
Sarung tangan bersih
Kantong ( kresek ) untuk balutan kotor
Celemek skoret
Zink salep atau stoma haesive powder
Perlak dan alasnya
Plester dan gunting
Desinfektan ( bila perlu )
Bengkok
Pinset anatomi 2 steril
Pinset Chirurghie steril
Kasa steril
Kapas steril
Sampiran
B Persiapan pasien
Lakukan tindakan dengan 5 S Senyum, salam, sapa, sopan, santun)
Lakukan perkenalan diri dan mengidentifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Menjelaskan prosedur pelaksanaan
Membuat Inform Consent dengan keluarga
C Persiapan lingkungan
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
D Pelaksanaan
Bawalah alat kedekat pasien
Lakukan cuci tangan dan gunakan sarung tangan
Letakkan perlak dan alasnya pada pasien sesuai letak stoma
Letakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien
Observasi produk stoma (warna, kosistensi, dll)
Buka bag kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan
tangan kiri menekan kulit pasien
Letakkan colostomy bag kotor dalam bengkok /tempat sampah
Lakukan observasi terhadap kulit sekitar stoma dan stoma
Bersihkan stoma dan kulit disekitar stoma dengan kapas steril yang
dibasahi NaCl atau kapas hangat (air hangat)
Keringkan kulit sekitar stoma dengan sanggat hati-hati menggunakan
kassa steril
Berikan zink salep (tipis-tipis), atau stoma haesive powder jika terdapat
iritasi pada kulit sekitar stoma
Ukur stoma, dan buatlah pola sesuai dengan besarnya stoma
Sesuaikan lubang colostomy dengan stoma bag baru
Tempatkan bag kolostomi dengan posisi vertical horizontal/miring sesuai
kebutuhan pasien
Masukkan stoma melalui lubang bag kolostomi
Rekatkan/pasang kolostomy bag dengan tempat tanpa udara didalamnya
Rapikan klien dan lingkungannya
Lepas sarung tangan
Cuci tangan
E Dokumentasi dan evaluasi
Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
Dokumentasikan hasil tindakan
SKOR TOTAL

Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang
tidak disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap

NILAI : Jumlah Skor yang di dapat


X 100%
Skor tertinggi

Nilai batas lulus = 75%


UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN
FAKU PRODI D3 KEPERAWATAN
LTAS
ILMU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KESE PONOROGO TA. 2017/2018
HATA
N
Nama : ……………………………………… Tanggal Ujian: ………………………
Tingkat/Kelas: …………… /A//B/C NILAI:
Penguji: ……………………………… ..........

BILAS LAMBUNG

No Tindakan Skor
2 1 0
A Persiapan Alat
Selang NGT sesuai ukuran yang diperlukan dan corongnya.
Bengkok besar
Perlak dan alasnya
Ember penampung
Air hangat-dingin 1-2 liter / NaCl 0,9 %, sesuai kebutuhan
Gelas ukuran
Celemek
Gelas berisi air matang
Pelicin / jelly
Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
Pinset anatomi
Obat-obatan (sulfas atropine, norit/susu yang diperlukan dalam
tempatnya)
B Persiapan pasien
Lakukan tindakan dengan 5 S Senyum, salam, sapa, sopan, santun)
Lakukan perkenalan diri dan mengidentifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Menjelaskan prosedur pelaksanaan
Membuat Inform Consent dengan keluarga
C Persiapan lingkungan
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
D Pelaksanaan
Bawalah alat kedekat pasien
Lakukan cuci tangan dan gunakan sarung tangan
Letakkan perlak dan alasnya pada pasien sesuai letak stoma
Letakkan bengkok di bawah dagu pasien
Menentukan panjang slang NGT yang masuk ke dalam lambung
Memberi pelicin pada ujung NGT lambung
Menutup pangkal slang NGT lambung dengan cara menekuk/diklem
Memasukkan slang NGT pelan-pelan ke dalam lambung melalui hidung.
Bagi pasien sadar dianjurkan menelan slang NGT perlahan-lahan sambil
menarik nafas dalam
Meyakinkan slang NGT masuk ke dalam lambung dengan cara
memasukkan ujung slang NGT sampai terendam dalam mangkok berisi
air dan tidak tampak gelembung udara dan air.
Setelah slang NGT masuk ke lambung pasien, posisi diatur miring tanpa
bantal dan letak kepala lebih rendah.
Memasang corong pada pangkal slang kemudian masukkan air/cairan.
Selanjutnya ditunggu sampai air/cairan tersebut keluar dari lambung dan
ditampung dalam ember.
Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai air/cairan yang
keluar dari lambung berwarna jernih/tidak berbau racun.
Mengobservasi tekanan darah, nadi, pernafasan, dan respons pasien
Merapikan pasien ke posisi semula
Lepas sarung tangan
Cuci tangan
E Dokumentasi dan evaluasi
Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
Dokumentasikan hasil tindakan
SKOR TOTAL

Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang
tidak disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap

NILAI : Jumlah Skor yang di dapat


X 100%
Skor tertinggi

Nilai batas lulus = 75%


UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN
FAKU PRODI D3 KEPERAWATAN
LTAS
ILMU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KESE PONOROGO TA. 2016/2017
HATA
N

Nama : ……………………………………… TanggalUjian: ………………………


Tingkat/Kelas: …………… /A//B/C NILAI:
Penguji: ……………………………… ..........

PENGAMBILAN DARAH VENA


Skor
No Tindakan
2 1 0
A. PersiapanAlat:
Mangkok berisi kapas steril
Alcohol
Disposable spuit.
Sarung tangan.
Perlak.
Tourniquet
Botol steril.
EDTA/reagen bila perlu
Label nama pasien, No register, tgl, ruangan, jenis pemeriksaan.
Bengkok.
Blanko permintaan darah atau pemeriksaan laboratorium.
B. PersiapanPasien:
Lakukan tindakan dengan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, santun).
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buati mform consent
C. Persiapan lingkungan
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
D. Pelaksanaan Tindakan:
Beri label pada botol steril disposable spuit yang akan di isi darah vena.
Atur posisi pasien.
Dekatkan alat-alat.
Cuci tangan.
Pakai sarung tangan.
Pasang alas dibawah tempat yang akan ditusuk.
Tentukan pembuluh darah yang akan ditusuk.
Pasang tourniquet.
Oleskan kapas alcohol pada permukaan kulit vena yang akan ditusuk
dengan gerakan melingkar keluar.
Ulang 2-3 kali/ sampai bersih dan tunggu sampai kering.
Lakukan tusukan pada pembuluh darah vena dengan disposable spuit dan
jarum menghadap keatas.
Lakukan inspirasi, bila keluar darah berarti penusukan benar.
Lakukan penghisapan darah sesuai yang diinginkan.
Lepas tourniquet masukkan darah kebotol steril.
Tariklah disposable spuit dan tekan daerah tusukan dengan kapas alcohol.
Tutuplah disposibles puit, kemudian pindahkanlah darah kedalam botol
yang sudah disediakan.
Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
Rapikan pasien dan bereskan alat-alat.
Lepaskan sarung tangan.
Cuci tangan
E. Evaluasi
Dokumentasi
Evaluasi hasil dan respon pasien
SKOR TOTAL

Keterangan : Penguji
0 = tidakdilakukansamasekali/Alattidakada
1 = dilakukantapitidaksempurna/Alatada yang
tidakdisiapkan
2 = dilakukandengansempurna/Alatlengkap

NILAI : JumlahSkor yang di dapat


X 100%
Skor tertinggi
UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN
FAKU PRODI D3 KEPERAWATAN
LTAS
ILMU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KESE PONOROGO TA. 2016/2017
HATA
N

Nama : ……………………………………… TanggalUjian: ………………………


Tingkat/Kelas: …………… /A//B/C NILAI:
Penguji: ……………………………… ..........

PEREKAMAN EKG
NILAI
NO KETRAMPILAN
0 1 2
1 Persiapan alat
 Set EKG
 Jelly
 Tissue
 Bengkok
2 Tahap Pra Interaksi
a. Lakukan verivikasi order yang ada untuk pemeriksaan
b. Mencuci tangan
c. Siapkan alat
d. Memasang sampiran
3 Tahap Orientasi
a. Memberikan salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga
d. Menjelaskan tentang kerahasiaan
4 Tahap Kerja
a. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum tindakan
b. Memulai kegiatan sesuai prosedur
c. Pelaksanaan
 Pasang elektrode ekstremitas atas pada pergelangan tangan kanan
(merah) dan kiri (kuning) searah dengan telapak tangan
 Pasang elektrode ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan
(hitam) dan kiri (hijau) sebelah dalam
 Pasang elektrode pada daerah dada sebagai berikut
V1: sela iga ke 4 pada garis sternal kanan
V2: sela iga ke 4 pada garis sternal kiri
V3: diantara V2 dan V4
V4: sela iga ke 5 pada midclavicula kiri
V5: garis axila anterior (diantara V4 dan V6)
V6:mid axila sejajar dengan V4
 Hidupkan mesin EKG
 Periksa kembali standarisasi dari EKG meliputi kaliberasi dan
kecepatan
 Lakukan pencatatan identitas klien melalui mesin EKG
 Lakukan perekaman sesuai dengan permintaan
 Matikan mesin EKG
5 Tahap Terminasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan kegiatan
b. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
c. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
d. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Mengakhiri kegiatan dengan salam
e. Mencuci tangan
6 Dokumentasi
Catat prosedur dan respon klien

Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukansamasekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alatlengkap

NILAI : JumlahSkor yang di dapat


X 100%
Skor tertinggi
UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN
FAKU PRODI D3 KEPERAWATAN
LTAS
ILMU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KESE PONOROGO TA. 2016/2017
HATA
N

Nama : ……………………………………… TanggalUjian: ………………………


Tingkat/Kelas: …………… /A//B/C NILAI:
Penguji: ……………………………… ..........

TRACHEOSTOMI
NILAI
NO KETRAMPILAN
0 1 2
1 Persiapan alat
 Kasa steril
 Pembersih kanul steril (3 or 4)
 Hydrogen Peroxide H202
 NaCl 0,9%
 Sarung tangan bersih
 Sarung tangan steril
 Bengkok
 Pita kanul
 Satu set perawatan stoma: pinset dan gunting
2 Tahap Pra Interaksi
a. Lakukan verivikasi order yang ada untuk pemeriksaan
b. Mencuci tangan
c. Siapkan alat
d. Memasang sampiran
3 Tahap Orientasi
a. Memberikan salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga
d. Menjelaskan tentang kerahasiaan
4 Tahap Kerja
a. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum tindakan
b. Memulai kegiatan sesuai prosedur
c. Lakukan suction dengan teknik steril
d. Angkat kassa yang sudah terpakai (ada di klien)
e. Keluarkan kanul dalam dan bersihkan dengan larutan H2O2
f. Setelah bersih masukkan ke tempat semula dengan hati-hati
g. Bersihkan stoma dengan manggunakan cottonswabs yang dibasahi air
steril/ NaCl 0,9%/ dan larutan H2O2 kemudian keringkan
h. Beri salf antibiotika pada sekeliling kanul
i. Tutup dengan kassa steril diantara stoma dengan sayap kanul
j. Ganti pita kanul, pegang kanul pada waktu mengganti pita kanul
k. Letakkan sampul pita kanul dibelakang leher
l. Keluarkan udara da cuff trakeostomi, biarka beberapa menit
m. Isi kembali dengan secukupnya dan ukur tekanannya
n. Pasang kassa yang dibasahi air steril pada lubang kanul
5 Tahap Terminasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan kegiatan
b. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
c. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
d. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Mengakhiri kegiatan dengan salam
e. Mencuci tangan
6 Dokumentasi
Catat prosedur dan respon klien

Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukansamasekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alatlengkap

NILAI : JumlahSkor yang di dapat


X 100%
Skor tertinggi
UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN
FAKU PRODI D3 KEPERAWATAN
LTAS
ILMU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KESE PONOROGO TA. 2017/2018
HATA
N

Nama : ……………………………………… Tanggal Ujian: ………………………


Tingkat/Kelas: …………… /A//B/C NILAI:
Penguji: ……………………………… ..........

PEMERIKSAAN GCS DAN REFLEK NEUROLOGIS


No Skor
Tindakan
2 1 0
A. Persiapan Alat:
Skor GCS
Hammer Refleks
Pen light
Ekstrak kopi, ekstrak jeruk, vanili/tembakau
Garputala
Kapas
Kertas
Alat tulis
B. Persipan Pasien:
Lakukan tindaka dengan 5 S (senyum,sapa,salam,sopan,santun).
Lakukan perkenalan diri identifikasi pasien
Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
Jelaskan prosedur pelaksanaan
Buat imform consent
C. Persiapa Lingkungan:
Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
Ciptakan lingkungan nyaman dan aman
D. Tahap Kerja
Pemeriksaan GCS
Pemeriksaan Eye/mata
Pemeriksa mendekati pasien dan pasien spontan membuka mata dan
memandang pemeriksa : skor 4
Pemeriksa memanggil nama pasien/memerintahkan pasien untuk
membuka mata : skor 3
Pemeriksa memberi rangsang nyeri berupa cubitan,pasien akan membuka
mata : skor 2
Pemeriksa memberi rangsang apapun (suara keras/cubitan) pasien tidak
membuka mata : skor 1
Pemeriksaan Verbal
Pemeriksa menanyakan orientasi pasien (tempat,orang,waktu),pasien
menjawab dengan jelas,benar,dan cepat : skor 5
Pemeriksa menanyakan orientasi pada pasien,pasien dapat menjawab tapi
bingung,tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya : skor 4
Pemeriksa memberi pertanyaan tapi pasien tidak dapat menjawab seluruh
pertanyaan dan tidak dapat menyelesaikan seluruh kalimat : skor 3
Pemeriksa memberi pertanyaan dan pasien hanya bisa bergumam : skor 2
Pemeriksa memberikan rangsang tapi pasien tidak mengeluarkan suara
/tidak ada respon : skor 1
Pemeriksaan motorik
Pemeriksa memberi perintah dan pasien dapat melaksanakannya : skor 6
Pemeriksa memberi perintah,tapi pasien mangabaikannya,diberi rangsang
nyeri pasien dapat melokalisir nyeri : skor 5
Pemeriksa memberi rangsang nyeri dan pasien berusaha menolaknya
: skor 4
Pemeriksa memberi rangsang nyeri,kedua tangan pasien menggenggam
dan di kedua sisi tubuh di bagian atas sternum (posisi dekortikasi) : skor
3.
Pemeriksa memberi rangsang nyeri ,pasien meletakkan kedua tangannya
secara lurus dan kaku di kedua sisi tubuh (posisi deserebrasi) : skor 2.
Pemeriksa memberi rangsang apapun pasien tidak bergerak/tidak berespon
: skor 1.
PEMERIKSAAN NERVUS CRANIA
Pemeriksaan Nervus Olfaktorius (1)
Memberitahukan kepada pasien prosedur yang akan dilaksanakan
Melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada sumbatan atau
kelainan pada rongga hidung
Meminta pasien untuk mencium bau-bauan tertentu ( misal: ekstrak kopi,
ekstrak jeruk, vanili/tembakau)
Meminta pasien menyebutkan jenis bau yang diciumnya.
Pemeriksaan yang sama dilakukan juga untuk lubang hidung yang satunya
Pemeriksaan nervus Optikus (2)
Pemeriksaan Visus
Memberitahukan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
Memastikan bahwa pasien tidak mempunyai kelainan pada mata, misalnya
katarak, jaringan parut atau kekeruhan kornea, peradangan mata (iritis,
uveitis) glaucoma, korpus alienum
Pemeriksa berada pada jarak 1 – 6 meter dari pasien
Meminta pasien untuk menutup mata sebelah kiri untuk memeriksa mata
sebelah kanan
Memeinta pasien untuk menyebutkan jumlah jari pemeriksa yang
diperlihatkan padanya
Jika pasien tidak mampu menyebutkan jumlah jari dengan benar, maka
pemeriksa menggunakan lambaian tangn dan meminta pasien menentukan
arah gerakan tangan pemeriksa
Jika pasien tidak mampu menentukan arah lambaian tangan, maka
pemeriksa menggunakan cahaya lampu senter dan meminta pasien untuk
menunjuk asal cahaya yang disorotkan ke arahnya
Menentukan visus pasien
Melakukan prosedur yang sama pada mata kiri
Pemeriksaan Lapang Pandang
Meminta pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa pada jarak 1 meter
Meminta pasien menutup mata kirinya dengan tangan untuk memeriksa
mata kanan
Meminta pasien untuk melihat hidung pemeriksa
Pemeriksa menggerakkan jari tangannya dari samping kanan ke kiri dan
dari atas ke bawah
Meminta pasien untuk mengatakan bila masih bisa melihat jari-jari
pemeriksamenetukan hasil pemeriksaan
Mengulangi prosedur pemeriksaan untuk mata sebelah kiri dengan
menutup mata sebelah kanan
Pemeriksaan Nervus Okularis (3, 4, 6)
Pemeriksaan Gerakan Bola Mata
Memberitahukan pada pasien tentang prosedur yang akan dilaksanakan
Memeriksa ada atau tidaknya gerakan bola mata diluar kemauan pasien
(nistagmus)
Meminta pasien untuk mengikuti gerakan tangan pemeriksa yang
digerakkan ke segala jurusan/arah
Mengamati ada tidaknya hambatan pada pergerakan matanya (hambatan
dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata)
Meminta pasien untuk menggerakkan sendiri bola mata
Pemeriksaan Kelopak Mata
Meminta pasien untuk membuka kedua mata dan menatap kedepan selama
1 menit
Meminta pasien untuk melirik ke atas selama 1 menit
Meminta pasien untuk melirik ke bawah selama 1 menit
Pemeriksa melakukan pengamatan terhadap celah mata dan
membandingkan lebar celah mata kanan dan kiri
Mengidentifikasi ada tidaknya ptosis, yaitu kelopak mata yang menutup
Pemeriksaan pupil
Melihat diameter pupil pasien (normal 3 mm)
Membandingkan diameter pupil mata kanan dan kiri (isokhor dan
anisokhor)
Melihat bentuk bulatan pupil, teratur atau tidak
Memeriksa reflex pupil terhadap cahaya langsung, dengan cara
menyorotkan cahaya kearah pupil lalu mengamati ada tidaknya miosis dan
mengamati apakah ada pelebaran pupil segera ketika cahaya dialihkan dari
pupil
Memeriksa reflek pupil terhadap cahaya tidak langsung, dengan cara
mengamati perubahan diameter pupil pada mata yang tidak disorot cahaya
ketika mata yang satu mendapatkan sorotan cahaya langsung
Memeriksa reflek akomodasi pupil:
 Meminta pasien melihat jari telunjuk pemeriksa pada jarak yang agak jauh
 Meminta pasien untuk terus melihat jari telunjuk pemeriksa yang
digerakkan mendekati hidung penderita
 Mengamati gerakan bola mata dan perubahan diameter pupil pasien (pada
kondisi normal kedua mata akan bergerak ke medial dan pupil
menyempit)
Pemeriksaan Nervus Trigeminus (5)
Pemeriksaan Motorik
Meminta pasien untuk merapatkan giginya sekuat mungkin
Pemeriksa mengamati m. Maseter dan m. Temporalis (normal: kekuatan
kontraksi kanan dan kiri sama)
Meminta pasien untuk membuka mulut
Pemeriksa mengamati apakah dagu tampak simetris dengan acuan gigi
seri atas dan bawah (apabila ada kelumpuhan, dagu akan terdorong ke
arah lesi)
Pemeriksaan Fungsi Sensorik
Melakukan pemeriksaan sensasi nyeri dengan jarum pada daerah dahi,
pipi, dan rahan bawah
Melakukan pemeriksaaan sensasi suhu dengan kapas yang dibasahi air
hangat pada daerah dahi, pipi dan rahang bawah
Melakukan pemeriksaan reflek kornea
Menyentuh kornea dengan ujung kapas (normal: pasien akan menutup
mata/berkedip)
Menanyakan apakah pasien dapat merasakan sentuhan tersebut
Melakukan Pemeriksaan Reflek Masseter
Meminta pasien untuk sedikit membuka mulutnya
Meletakkan jari telunjuk kiri pemeriksa di garis tengah dagu pasien
Mengetok jari telunjuk kiri pemeriksa dengan jari tengah tangan kanan
pemeriksa atau dengan reflek hammer
Mengamati respon yang muncul; kontraksi m. masseter dan mulut akan
menutup
Pemeriksaan Nervus Facialis (7)
Pemeriksan Motorik
Meminta pasien untuk duduk dengan posisi istirahat (rileks)
Pemeriksa mengamati muka pasien bagian kiri dan kanan apakah simetris
atau tidak
Pemeriksa mengamati lipatan dahi, tinggi alis, lebar celah mata, lipatan
kulit nasolabial dan sudut mulut
Meminta pasien menggerakkan mukanya dengan cara sbb:
 Mengerutkan dahi, bagian yang lumpuh lipatannya tidak dalam
 Mengangkat alis
 Menutup mata dengan rapat, lalu pemeriksa mencoba membukadengan
tangan
 Memoncongkan bibir atau nyengir
 Meminta pasien menggembungkan pipinya lalu pemeriksa menekan pipi
kiri dan kanan untuk mengamati apakah kekuatannya sama. Bila ada
kelumpuhan maka angin akan keluar dari bagian yang lumpuh
Pemeriksaan viseromotorik (parasimpatis)
Memeriksa kondidi kelenjar lakrimalis, basah atau kering
Memeriksa kelenjar sublingualis
Memeriksa mukosa hidung dan mulut
Pemeriksaan Sensorik
Meminta pasien menjulurkan lidah
Meletakkan gula, asam, atau sesuatu yang pahit pada sebelah kiri dan
kanan dari 2/3 bagian depan lidah
Meminta pasien untuk menuliskan apa yang dirasakan pada secarik kertas
Pemeriksaan Nervus Akustikus (8)
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
Pemeriksaan Weber
Melakukan pemeriksaan Weber dengan benar
Menjelaskan interpretasi pemeriksaan Weber dengan benar
Pemeriksaan Rinne
Melakukan pemeriksaan Rinne dengan benar
Menjelaskan interpretasi pemeriksaanRrinne dengan benar
Pemeriksaan Schwabach
Melakukan pemeriksaan Schwabach dengan benar
Menjelaskan interpretasi pemeriksaan Schwabach dengan benar
Pemeriksaan Fungsi Keseimbangan
Pemeriksaan dengan tes kalori
Melakukan tes kalori dengan benar
Menjelaskan interpretasi pemeriksaan tes kalori dengan benar
Pemeriksaan dengan pointing past test
Melakukan pemeriksaan past pointing test dengan benar
Menjelaskan interpretasi pemeriksaan past pointing test dengan benar
Pemeriksaan Nervus Glosofaringeus (9)
Meminta pasien membuka mulutnya
Dengan tongue spatel, lidah ditekan ke bawah, pasien diminta
mengucapkan a..a…a… panjang
Mengamati respon yang terjadi dan melaporkan hasil pemeriksaan
komponen motorik dari nervus glosfaringeus
Meraba baian belakang lidah atau dengan menggores dinding faring
kanan dan kiri
Mengamati respon yang terjadi dan melaporkan hasil pemeriksaan
komponen motorik dari nervus glosfaringeus
Pemeriksaan Nervus Vagus (10)
Minta pasien membuka mulut
Melakukan dan melaporkan pemeriksaan inspeksi: bila terdapat
kelumpuhan nervus vagus, uvula tidak berada ditengah, tampak tertarik
kesisi yang sehat
Melakukan pemeriksaan reflek faring/muntah dengan benar
Mempersiapkan laryngoscope untuk pemeriksaan plica vocalis
Menilai dan melaporkan ada tidaknya kelumpuhan nervus vagus: bila
terdapat kelumpuhan satu sisi, pita suara tidak bergerak waktu
fonasi/inspirasi, atonis, atropi, suara pasien parau .
Bila terdapat kelumpuhan dua sisi: pita suara berada di tengah dan tidak
bergerak, timbul afoni dan stridor inspiratorik
Pemeriksaan Nervus Asesorius (11)
Pemeriksaan paralisis m. sternokleidomastoideus
Meraba m. sternokleidomastoideus
Menilai dan melaporkan ada tidaknya paralisis N. IX: bila terdapat
paralisis N. IX disisi tersebut, maka akan teraba m.
sternokleidomastoideus tidak menegang
Pemeriksaan paralisis m. trapezius
Inspeksi m. trapizius
Menilai ada tidaknya paralisis N. IX: bila terdapat paralisis N.IX disisi
tersebut: bahu pasien disisi yang sakit lebih rendah daripada sisi yang
sehat, margo vertebralis scapula di sisi yang sakit tampak lebih ke
samping daripada sisi yang sehat
Pemeriksaan Nervus Hipoglosus (12)
Memeriksa adanya disartria
Meminta pasien membuka mulut dan melakukan inspeksi lidah dalam
keadaan diam, bila ada kelumpuhan lidah tidak simetris, tertarik pada
posisi yang sehat
Meminta pasien menjulurkan lidah dan melakukan inspeksi lidah dalam
keadaan dijulurkan, bila ada kelumpuhan N.XII lidah akan berdeviasi ke
sisi yang sakit
E. Evaluasi
Dokumentasi tindakan
Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien
SKOR TOTAL
Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap

NILAI : Jumlah Skor yang di dapat


X 100%
Skor maksimal
UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN
FAKU PRODI D3 KEPERAWATAN
LTAS
ILMU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KESE PONOROGO TA. 2017/2018
HATA
N

Nama : ……………………………………… Tanggal Ujian: ………………………


Tingkat/Kelas: …………… /A//B/C NILAI:
Penguji: ……………………………… ..........

FISIOTERAPI DADA, NEBULEZER DAN SUCTION


FISIOTERAPI DADA

NILAI
NO KETRAMPILAN
0 1 2
1 Persiapan alat
- Air minum dalam gelas
- Tissu
- Bengkok
- Bantal
- Handscoon bersih bila diperlukan
2 Tahap Pra Interaksi
a. Lakukan verivikasi order yang ada untuk pemeriksaan
b. Mencuci tangan
c. Siapkan alat
d. Memasang sampiran
3 Tahap Orientasi
a. Memberikan salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga
d. Menjelaskan tentang kerahasiaan
4 Tahap Kerja
a. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum tindakan
b. Memulai kegiatan sesuai prosedur
PERKUSI
- Atur posisi klien
- Gunakan kedua tangan dengan dikuncupkan
- Tepuk dengan cepat tapi lembut, pada daerah yang teridentifikasi
adanya secret

VIBRASI

-Atur posisi pasien


-Gunakan kedua tangan yang datar pada dinding dada
-Gtarkan kedua tangan dengan cepat sambil klien
menghembuskan nafas dengan cepat
c. Minta klien untuk duduk jika mampu dan anjurkan untuk batuk
d. Anjurkan klien istirahat sebentar dan minta klien menghabiskan air
e. Kembalikan pada posisi nyaman
f. Evaluasi: bunyi paru-paru (diauskultasi) dan kenyamanan klien
g. Membereskan alat
5 Tahap Terminasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan kegiatan
b. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
c. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
d. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Mengakhiri kegiatan dengan salam
e. Mencuci tangan
6 Dokumentasi
Catat prosedur dan respon klien

NEBULEZER
NILAI
NO KETRAMPILAN
0 1 2
1 Persiapan alat
- 1 set nebulizer
- Bak instrumen
- Obat bronchodilator
- Aquades
- Spuit 3 cc
- Stetoskop
- Tissue
- Bengkok
- Handscoon bersih
2 Tahap Pra Interaksi
a. Lakukan verivikasi order yang ada untuk pemeriksaan
b. Mencuci tangan
c. Siapkan alat
d. Memasang sampiran
3 Tahap Orientasi
a. Memberikan salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
b. Memperkenalkan nama perawat
c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga
d. Menjelaskan tentang kerahasiaan
4 Tahap Kerja
a. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum tindakan
b. Memulai kegiatan sesuai prosedur
c. Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer yang berisi
1 ampul obat ditambah 2,5 cc air Aquades)
d. Menghubungkan nebulizer dengan listrik
e. Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out
flow apakah timbul uap atau embun
f. Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut
(posisi) yang tepat
g. Menganjurka agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan
sebentar, lalu ekspirasi
h. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan
melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur
i. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif
untuk mengeluarkan sekret
j. Perhatian:
a. Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak meninggalkan
klien)
b. Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek samping obat
c. Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang benar
k. Rapikan pasien da bereskan alat
5 Tahap Terminasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan kegiatan
b. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
c. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
d. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Mengakhiri kegiatan dengan salam
e. Mencuci tangan
6 Dokumentasi
Catat prosedur dan respon klien

SUCTION
NILAI
NO KETRAMPILAN
0 1 2
1 Persiapan alat
- Set suction
- Kateter suction
- Bak instrumen
- Pinset anatomis
- Stetoskop
- Handscoon steril
- Larutan NaCl 0,9% dan larutan desinfektan
- Kassa
- 2 kom berisi larutan aquades/ NaCl 0,9% dan larutan desinfektan
- Tissue
- Bengkok
- Tong spatel
- Mayo/gudel
- Korentang
2 Tahap Pra Interaksi
1 Lakukan verivikasi order yang ada untuk pemeriksaan
2 Mencuci tangan
3 Siapkan alat
4 Memasang sampiran
3 Tahap Orientasi
1. Memberikan salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
4 Tahap Kerja
a. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum tindakan
b. Memulai kegiatan sesuai prosedur
c. Tempatkan pasien pada posisi terlentang dengan kepala miring ke
arah perawat
d. Gunakan sarung tangan
e. Hubungkan kateter penghisap dengan selang alat penghisap
f. Mesin suction dihidupkan
g. Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkan kateter penghisap
ke dalam kom berisi aquades atau NaCl 0,9% untuk mempertahankan
tingkat kestreilan (asepsis)
h. Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap
i. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110 mmhg untuk dewasa,
95-110 mmHg untuk anak-anak dan 50-95 mmHg untuk bayi
j. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik
k. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9%
l. Lakukan penghisapan pertama dengan berikutnya minta pasien untuk
bernafas dalam dan batuk. Apabila pasien mengalami distress
pernapasan, biarkan istirahat 20-30 detik sebelum melakukan
penghisapan berikutnya
m. Bereskan da rapikan alat dan klien
5 Tahap Terminasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan kegiatan
b. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
c. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
d. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Mengakhiri kegiatan dengan salam
e. Mencuci tangan
6 Dokumentasi
Catat prosedur dan respon klien

Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang tidak
disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap

NILAI : Jumlah Skor yang di dapat


X 100%
Skor maksimal
UJIAN SKILL LABORATORIUM KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONOROGO TA. 2017/2018

Nama : ……………………………………… Tanggal Ujian: ………………………


Tingkat/Kelas: …………… /A//B/C NILAI:
Penguji: ……………………………… ..........

PEMASANGAN NGT

Skor
No. Tindakan
2 1 0
1. Peralatan
Selang NGT
Jelly pelumas
Plester
Disposable spuit 10 cc tanpa jarum
Stetoskop
Sarung tangan
Bengkok
Perlak dan handuk pengalas
Tissue
Gunting plester
Kom berisi air
Baki
Pinset
Kassa steril
Bak instrumen
2. Tahap Persiapan
Justifikasi Identitas klien
Menyiapkan peralatan
Memastikan ukuran NGT sesuai dengan usia klien
Mencuci tangan
Komunikasi terapeutik:
Memperkenalkan diri
Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
Mendapatkan persetujuan klien
Mengatur lingkungan sekitar klien
Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman (Berbaring)
3. Tahap Kerja
Mendekatkan peralatan
Memakai sarung tangan
Memasang perlak dialasi handuk dibawah kepala pasien sampai
bahu
Mengatur posisi supine dengan kepala difleksikan dengan satu
bantal (terlentang)
Membersihkan hidung dengan tissue
Mengukur panjang NGT dari pangkal hidung ke telinga sampai
ke prosesus xypoideus
Mengolesi jelli atau pelumas pada pipa lambung atau NGT
sepanjang 7-10 cm yang akan dimasukkan serta ujung yang
lainnya dijepit
Memasukkan pipa lambung kesalah satu lubang hidung secara
perlahan sampai batas yang telah ditentukan sambil
memperhatikan reaksi dari pasien dan menganjurkan pasien
untuk menelan ludah.
Memastikan selang NGT masuk kelambung tidak keparu-paru
dengan cara:
a. Menghisap cairan lambung dengan disposable spuit bila
keluar sisa makanan berarti pemasangan benar
b. Memasukkan udara 5-10 cc melalui disposable spuit kedalam
selang NGT kemudiah auskultasi daerah lambung dengan
stetoskop, bila terdengar bunyi semburan (brus) berarti
pemangan benar
c. Memasukkan ujung selang NGT kedalam Kom yang berisi
air, bila air tenang dan tidak ada gelembung berarti
pemasangan benar
Memfiksasi selang NGT di daerah hidung dengan plaster
Melepas sarung tangan
4. Tahap Terminasi
Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada
tempatnya
Mencuci tangan
Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah
dilakukan
5. Dokumentasi
Mencatat tindakan pemasangan NGT, tanggal, waktu
pemasangan dan tanda tangan perawat
Melaporkan efek samping yang terjadi setelah pemasangan
Mencatat alas an penundaan pemasangan NGT
SKOR TOTAL

Keterangan : Penguji
0 = tidak dilakukan sama sekali/Alat tidak ada
1 = dilakukan tapi tidak sempurna/Alat ada yang
tidak disiapkan
2 = dilakukan dengan sempurna/Alat lengkap

NILAI : Jumlah Skor yang di dapat


X 100%
Skore Maksimal

Nilai batas lulus = 75%

Anda mungkin juga menyukai