Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN RUMPLE LEE

Pengertian
Rumple leed test adalah pemeriksaan bidang hematologi dengan melakukan pembendungan
pada bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji diagnostik kerapuhan vaskuler dan fungsi
trombosit.

Tujuan
 Untuk mendeteksi adanya perdarahan di bawah kulit (petekie) sebagai tanda demam
berdarah.
 Untuk mengetahui ketahan/kerapuhan dinding pembuluh darah derta jumlah dan
fungsi trombosit.

Persiapan Tempat dan Alat


Bali Berisi
 Tensimeter lengkap dengan manset
 Buku catatan
 Alat tulis

Persiapan Pasien
 Ucapkan salam
 Bina hubungan saling percaya perawat dengan klien. 
 Klien diberitahu maksud, tujuan dan langkah-langkah pemeriksaan
 Atur posisi kaki klien dengan cara meluruskan kaki klien di tempat tidur

Persiapan Lingkungan
 Jaga privacy klien dengan cara memasang sampiran atau menutup horden
pembatas kamar.
 Atur pencahayaan ruangan.
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Prosedur
1. Mendekatkan alat-alat ke sekitar klie
2. Lakukan cuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
4. Atur posisi dalam keadaan berbaring
5. Lakukan pengukuran tekanan darah
6. Hitung batas tekanan sistolik dan tekanan diastolik kemudian jumlahkan batas kedua
tekanan tersebut dan bagi dua dengan rumus. MAP = TEKANAN SISTOLIK +
DIASTOLIK 2 
7. Lakukan pengukuran MAP dengan mempertahankan tekanan hasil pengukuran MAP
sampai kurang lebih 5 menit.
8. Setelah itu turunkan tekanan secara perlahan-lahan.
9. Baca hasil positiif. - : Tidak ditemukan petekie
10. Catat hasil pengukuran
11. Bereskan alat-alat yang telah dipergunakan
12. Rapihkan kembali klien.
13. Ucapkan salam.
14. Buka sarung tangan, lalu buang ke dalam bengkok
15. Lakukan cuci tangan
16. Dokumentasikan seluruh hasil pengumpulan data pada format yang telah disiapkan.

B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MEMBERIKAN MINUM PERORAL

Pengertian
Pemberian cairan per oral Merupakan cara pemberian cairan melalui mulut dengan tujuan
mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat

Tujuan
 Mencegah terjadinya dehidras
 Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuhnya
Indikasi
 Pasien yang dapat minum sendiri
 Pasien yang tidak dapat minum sendiri
Persiapan Tempat dan alat
Baki Berisi
 Gelas berisi minuman yang di anjurkan
 Tutup gelas
 Alas gelas
 Serbe/tisu
 Sedotan
Persiapan Pasien
 Pastikan identitas klien
 Kaji kondisi klien
 Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya tindakan yang dilakukan
 Jaga privasi pasien
 Atur posisi pasien
Persiapan lingkungan
 Menutup pintu atau jendela
 Mengatur suasana yang tenang dan nyaman
Prosedur
 Tahap orientasi
1. Berikan salam ,panggil klien dengan namanya (kesukaannya)
2. Kaji kondisi pasien
3. Jelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai tujuan dan tindakan yang
dilakukan
4. Jaga privacy pasien
 Tahap kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Bantu untuk meminumkannya
4. Catat perubahan, reaksi terhadap pemberian, dan evaluasi respon pasien
5. Cuci tangan
 Tahap evaluasi
1. Evaluasi respon klien
2. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Membersihkan peralatan
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
5. Mencatat reaksi / respon klien terhadap pemberian cairan per oral.

C. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Perawatan Infus

Pengertian
Suatu tindakan perawatan untuk mencegah terjadinya infeksi pada daerah penusukan

Tujuan
Mencegah infeksi pada daerah penusukan.
Indikasi
Pasien yang sudah terpasang Infus

Persiapan Alat
Baki berisi
 Transparan dressing
 Perlak atau alas.
 Bengkok
 Gunting Perban
 Handscoon steril
 Alkohol Swab
 Kassa setril

Persiapan pasien
 Menjelaskan pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan (lihat SPO informed
consent)
 Mengatur posisi pasien
Persiapan Lingkungan
 Jendela atau pintu di tutup menjaga kebersihan lingkungan
 Atur percahayaan lingkungan
 Ciptakan lingkungan dalam keadaan tenang dan nyaman

Prosedur
1. Cuci tangan
2. Persiapan alat dan jaga privasi klien.
3. Pengaturan posisi tangan pasien yang terpasang infus diatas perlak atau alas.
4. Pakai Handscoon
5. Lepas plester dengan cara melepas ujung nya dan menarik secara perlahan sejajar
dengan kulit kearah balutan.
6. Bersihkan sisa plester yang masih menempel dengan alkohol swab.
7. 0bservasi daerah pemasangan infus, perhatikan kondisi,letak jarum dan integritas
kulit.
8. Bersihkan daerah penusukan dengan alkohol swab. Letakkan kassa steril berukuran
kecil diatas daerah penusukan dan plester kembali.
9. Tulis tanggal, waktu dan nama petugas penggantian balutan infus.
10. Atur kembali posisi klien senyaman mungkin.
11. Rapikan Alat
12. Cuci tangan
13. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

Unit Terkait
 IGD
 IGD-VK
 OK
 Rawat Inap
 Rawat Jalan

Refrensi
Aziz Alimul Hidayat, A. 2008. Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak hlm. 46.
Jakarta: EGC
Rochimah,dkk.2011.Keterampilan dasar praktik
klinik.Jakarta:Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai