Pasien kritis adalah pasien yang beresiko tinggi untuk masalah kesehatan actual atau potensial mengancam jiwa Keperawatan kritis adalah suatu bidang yang memerlukan perawatan pasien yang berkualitas tinggi dan komprehensif yang memiliki keahlian khusus dalam ilmu keperawatan yang menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggung jawab atas masalah yyang mengancam jiwa. Perawat kritis seseorang yang secara langsung memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien yang mengalami cidera atau sakit kritis namun disini perawata harus bersifat professional dan resmi yang betanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit kkritis dan keluarga menerima kepedulian optimal. Ruang lingkup keperawatan kritis adalah interaksi perawat kritis, pasien dengan penyakit kritis, dan lingkungan yang memberikan sumber – sumber adekuat untuk pemberian perawatan Menurut AACN ruang lingkup keperawatan kritis dibagi menjadi 3 yaitu : - Pasien sakit kritis : masalah yang actual dan potensial mengancam kehidupan pasien dan membutuhkan observasi, intervensi mencegah terjadinya komplikasi - Perawat kritis : membutuhkan perawat yang professional untuk perawatan pasien kritis - Lingkungan mendukung perawatan kritis Kompetensi keperawatan kritis 1. Pengkajian klinis : kemampuan menanyakan dan mengevaluasi praktik secara terus menerus dengan menggunakan praktik berbasis bukti, bukan tradisi 2. Pembuatan keputusan klinis : implementasi keterampilan keperawatan dengan berfokus pada pengambilan keputusan dan berpikir kritis 3. Perawatan ; implementasi dari lingkungan yang terapeutik dan suportif dalam menyediakan perawatan dan interaksinya dengan keluarga dan penyedia keperawatan lain. 4. Advokasi : kemampuan melindungi dan mendukung hak asasi dan keyakinan pasien dan keluarga 5. Memikirkan sistem : bernegosiasi agar sistem menyediakan sumber daya yang bermanfaat bagi pasien dan keluarga 6. Fasilitator pembelajaran : meningkatkan dan mengarahkan kesempatan pembelajaran formal maupun nonformal bagi pasien, keluarga, dan tim kesehatan lain. 7. Berespon terhadap keragaman 8. Kolaborasi Peran perawat kritis 1. Mendukung dan menghoormati otonomi pasien 2. Menjadi pencegah apabila ada keraguan 3. Membantu pasien untuk memperoleh perawatan 4. Menghormati nilai, keyakinan, dan hak pasien 5. Memberikan edukasi kepada pasien 6. Menerangkan hak pasien 7. Mendukung keputusan pasien 8. Menjadi perantara bagi pasien yang tidak mengambil keputusan sendiri 9. Memonitor dan menjamin kualitas pelayanan 10. Berlaku sebagai penghubung antara pasien dan keluarga Proses keperawatan kritis Tujuan : Untuk mempertahankan hidup ( maintaining of life). Mengacu pada hierarki maslow. 1. Pengakajian 2. Diagnosis keperawatan 3. Perencanaan keperawatan 4. Implementasi keperawatan 5. Evaluasi