Anda di halaman 1dari 8

Peran dan

Fungsi
Keperawatan
Kritis

Ahmad Kholid Fauzi, M.Kep


Pasien kritis menurut AACN (American Association of Critical Nursing) didefinisikan
sebagai pasien yang berisiko tinggi untuk masalah kesehatan aktual ataupun
potensial yang mengancam jiwa. Semakin kritis sakit pasien, semakin besar
kemungkinan untuk menjadi sangat rentan, tidak stabil dan kompleks,
membutuhkan terapi yang intensif dan asuhan keperawatan yang teliti (Nurhadi,
2014)
Fungsi Perawat

1. Bedsite Nurse (Pemberian Asuhan keperawatan).


2. Pendidik Critical Care (Pemberian Penkes).
3. Case Manager (Mengelola Kasus)
4. Manager Unit atau dapertemen (Kepela Bagian).
5. Perawat Klinis Spesialis (Membantu Memberikan Asuhan
Keperawatan).
6. Perawat Praktisi (Untuk memenuhi Kebutuhan Pasien)
Peran dan Tanggungjawab

1. Mendukung dan menghormati otonomi pasien,serta pengambilan


keputusan yang diinformasikan.
2. Menjadi penegah apabila ada keraguan kepentingan siapa yang
dilayani.
3. Membantu pasien untuk memperoleh perawatan yang diperlukan.
4. Menghormati nilai,keyakinan, dan hak pasien.
5. Memberikan edukasi kepada pasien/yang mewakilkan dala
pengambilan keputusan.
Peran dan Tanggungjawab

6. Menerangkan hak pasien untuk memilih.


7. Mendukung keputusan pasien/yang mewakilkan atau
memindahtangnkan perawatan kepada perawat keperawatab kritis
dengan kualifikasi yang setara.
8. Menjadi perantara bagi pasien yang tidak bisa mengambil keputusan
sendiri dan juga pasien yang memerlukan intervensi darurat.
9. Memonitor dan menjamin kualitas pelayanan.
10. Berlaku sebagau penghubung antara pasien/keluarga pasien dan
anggota tim kesehatan lain.
Tujuan (Depkes, 2006)

1. Menyelamatkan nyawa
2. Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui observasi dan
monitoring yang ketat, disertai kemampuan menginterpretasikan setiap data
yang didapat dan melakukan tindak lanjut
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempertahankan kehidupan
4. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien
5. Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien kritis dan mempercepat
proses penyembuhan pasien
PERAN KELUARGA

1. active presence, yaitu keluarga tetap di sisi pasien


2. protector, yaitu memastikan perawatan terbaik telah diberikan,
3. facilitator, yaitu keluarga memfasilitasi kebutuhan pasien ke perawat, 4)
historian, yaitu sumber informasi rawat pasien,
4. coaching, yaitu keluarga sebagai pendorong dan pendukung pasien. Pasien
yang berada dalam perawatan kritis menilai bahwa keberadaan anggota
keluarga di samping pasien memiliki nilai yang sangat tinggi untuk
menurunkan level kecemasan dan meningkatkan level kenyamanan (Holly,
2012)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai