OLEH :
KELAS : D (ANVULLEN)
Step 2
Mendefinisikan masalah
Biologis :
Mual, sembelit, sakit perut karena hati yang membesar, distensi abdomen,
kelemahan yang meningkat,
Psikologis :
Pasien panik,
pasien bertanya apakah petugas home visite datang untuk membunuhnya (cemas),
Sosial :
Pasien adalah orang tua tunggal dari dua anak, anak pertama masih kuliah dan
anak kedua SMA
Pasien telah bercerai selama 7 tahun
Spiritual :
pasien bertanya apakah petugas home visite datang untuk membunuhnya (karena
penolakan atau belum menerima, kesulitan memaknai mengenai kehidupan dan
kematian)
Step 3
Menganalisis masalah
Biologis :
1. Mual merupakan efek samping dari kemoterapi,
2. Sembelit : karena adanya metastase ke hati, sehingga menyebabkan
pembengkakan di hati (distensi abdomen), sehingga terganggu masalah
pencernaan. Selain itu, karena kelemahan sehingga aktivitasnya menurun
dan mempengaruhi peristaltic usus -> sembelit.
3. sakit perut karena hati yang membesar, distensi abdomen
4. kelemahan yang meningkat : karena radiasi dan kemoterapi
Step 4
Menyusun urutan penjelasan masalah
No Data Masalah Etiologi
1 DS : pasien mengatakan Nyeri Akut Agen cedera biologis
sakit perut
DO : hati yang
membesar
2 DS : pasien mengatakan Konstipasi Penurunan motilitas
sembelit, mual, traktus gastrointestinal
DO : distensi abdomen
3 DS : pasien mengatakan Mual Program Pengobatan
mual
DO : -
4 DS : pasien bertanya Ansietas Ancaman kematian
apakah petugas home
visite datang untuk
membunuhnya (cemas)
DO :
Pasien panic
5 DS : Gangguan proses Perubahan peran
- Pasien adalah orang
keluarga keluarga
tua tunggal dari dua
anak, anak pertama
masih kuliah dan
anak kedua SMA
- Pasien telah
bercerai selama 7
tahun
Prioritas diagnosa keperawatan :
1. Nyeri Akut b.d agen cedera biologis d.d
DS : pasien mengatakan sakit perut
DO : hati yang membesar
2. Konstipasi b.d penurunan motilitas traktus gastrointestinal d.d
DS : pasien mengatakan sembelit, mual,
DO : distensi abdomen
3. Mual b.d program pengobatan d.d
DS : pasien mengatakan mual
DO : -
4. Ansietas b.d ancaman kematian d.d
DS : pasien bertanya apakah petugas home visite datang untuk
membunuhnya (cemas)
DO : Pasien panik
5. Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran keluarga d.d
DS :
Pasien adalah orang tua tunggal dari dua anak, anak pertama masih kuliah
dan anak kedua SMA
Pasien telah bercerai selama 7 tahun
Step 5
Menetapkan tujuan belajar
1. Menyusun NOC dan NIC masing masing diagnosa keperawatan
2. Bagaimana meningkatkan kualitas hidup dengan memenuhi kebutuhan
biopsikososiospiritual
3. Apa yang dipersiapkan agar pasien meninggal dalam keadaan bermartabat.
4. Patofisiologi dari tanda dan gejala : mual, sembelit, nyeri, kelemahan,
distensi abdomen pada pasien kanker
Pertemuan 2
Step 7
Menyususn Asuhan keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan
NOC NIC
1 Nyeri Akut b.d agen cedera Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
biologis d.d keperawatan selama 6x24 jam 1. Kaji nyeri secara
DS : pasien mengatakan sakit diharapkan pasien komprehensif (lokasi,
perut menunjukkan kontrol nyeri karakteristik, durasi,
DO : hati yang membesar dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
1. Mengenali kapan nyeri intensitas, dan faktor
terjadi ditingkatkan ke pencetus)
skala 5 2. Tentukan akibat dari
2. Menggambarkan faktor pengalaman nyeri
penyebab ditingkatkan ke terhadap kualitas hidup
skala 5 pasien (tidur, nafsu
3. Menggunakan tindakan makan)
pencegahan ditingkatkan 3. Ajarkan prinsip prinsip
ke skala 5 manajemen nyeri
4. Menggunakan analgesik 4. Ajarkan penggunaan
yang direkomendasikan teknik non farmakologi,
ditingkatkan ke skala 5 seperti relaksasi, terapi
5. Melaporkan nyeri yang musik, pijatan sebelum,
terkontrol ditingkatkan ke sesudah dan jika
skala 3 memungkinkan, ketika
melakukan aktivitas
yang menimbulkan nyeri
Bantuan Pasien Untuk
Mengontrol Pemberian
Analgesik
1. Kolaborasi dengan
dokter, pasien dan
anggota keluarga dalam
memilih jenis analgesic :
Tylenol 3-2 tab setiap 4
prn
2. Pastikan pasien tidak
alergi terhadap analgesik
yang akan diberikan
Patofisiologi dari tanda dan gejala : mual, sembelit, nyeri, kelemahan, distensi
abdomen pada pasien kanker
Mual :
Pusat mual ada 2, yaitu vomiting center terdapat di medulla oblongata dan
chemoreceptor trigger zone (CTZ) terdapat di batas belakang ventrikel ke empat.
Jadi pusat mual dan muntah mendapat rangsangan dari CTZ, sistem limbic,
kortek, sistem vestibular, dan sistem gastrointestital melalui serabut saraf aferen.
Rangasangan tersebut kemudian direspon melalui serabut aferen di nervus vagus.
Pada saat bersamaan, pusat mual muntah menstimuli reflex otonom dan simpatis
yang menyertai mual dan muntah, berupa vasokontriksi, takikardi, diaphoresis,
kontraksi otot perut dan diagframa, dan gerakan balik peristaltic usus. CTZ dapat
dirangsang langsung oleh zat yang merangsang dan berbahaya, misalnya
kemoterapi.
Sembelit
Sembelit biasanya muncul pada hari pertama-keenam setelah kemoterapi,
penyebab dari sembelit yaitu kurang aktifitas, kurang minum, kurangnya
konsumsi serat, dan obat obatan yang dikonsumsi.
Obat obat yang dikonsumsi pasien untuk mengurangi nyeri, salah satu efeknya
yaitu melambatkan pergerakan dari kolon melalui kerja mereka pada sistem saraf
pusat, kemudian menyebabkan terjadinya konstipasi.
Nyeri
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat kimia
seperti braditinin, serotonin, dan enzin proteotik, kemudian zat tersebut
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri, dan rangsangan tersebut akan
dihantarkan ke hipotalamus melalui saraf asenden.
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat kimia
seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan tersebut akan
dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di korteks nyeri
akan di persiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain d ihantarkan ke
hypotalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanin
sensitive pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami
nyeri
Kelemahan
Dalam beberapa kasus kemoterapi dapat mempengaruhi saraf dan otot, yang
menyebabkan neuropati perifer, serta menyebabkan gejala seperti lemah.
Distensi abdomen
Penyebab terjadinya distensi abdomen karena adanya peradangan, bakterial-
kimiawi, obstruksi mekanis (volvulus, hernia, atau perlengketan), neoplasm atau
tumor (karsinoma, polypus, atau kehamilan ektopik), kelainan vaskuler (emboli,
tromboemboli, perforasi dan fibrosis), kelainan konginetal.