Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIVE

Dosen Pengampu : Widaryati

OLEH :

Umi Salam Ade (1710201222) Fatmawati P (1710201230)


Tria Maresa (1710201223) Aprillia Boku (1710201231)
Rinaldy Andriansyah (1710201225) Khusnuzzakiyah (1710201232)
Sandra Puspita N (1710201226) Herlina Sari (1710201233)
Al Anzuhraful (1710201227) Sri Wahyuni W (1710201240)
Mustamiatul Khairiah (1710201228) Evi Nurdiana (1710201241)
Winanti Karina H (1710201229)

KELAS : D (ANVULLEN)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
SKENARIO 2
Pasien adalah seorang guru sekolah dasar berusia 44 tahun. Enam tahun
yang lalu dia pernah Lumpektomi untuk kanker payudara dan radioterapi adjuvant
serta kemoterapi. Pasien sudah sembuh selama hampir 4 tahun. Sekitar dua bulan
lalu, saat bekerja, pasien mengalami kejang. CT dari otaknya terungkap
setidaknya 6 metastasis ke otak. Terapi yang diberikan iradiasi seluruh otak dan
ditempatkan di atas deksametason, obat kortison yang kuat dan obat anti-kejang.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan metastasis di hati, paru-paru dan
peritoneum. Dia mulai kemoterapi namun tidak mendapat respon terhadap 3
rejimen yang berbeda. Gejala yang muncul: sakit perut dari hati yang membesar,
mual, sembelit, distensi abdomen dan kelemahan yang meningkat. jumlah
serangan panik yang mengakibatkan perjalanan mingguan ke gawat darurat.
Pasien adalah orang tua tunggal dari dua anak. Anak pertama berusia 14 tahun dan
kedua berusia 19 tahun. Elizabeth telah bercerai selama 7 tahun. Anak pertama
kuliah di universitas di sebuah kota sekitar 150 km. Anak kedua masih SMA.
Pasien menunjuk Anda untuk mendapatkan asuhan perawatan paliatif dan
tindak lanjut. Anda melakuakn homevisite dan pasien bertanya apakah Anda
datang untuk membunuhnya?.
Obat Saat Ini: Tylenol 3-2 tab setia 4 prn, Stemetil 10 mg setiap 6 jam prn, colace
2
tab dan senokot 2 tabs prn
Tugas:
Pertemuan 1
Step 1
Mengklarifikasi istilah atau konsep
1. Umi : maksud dari radioterapi adjuvant ?
Jawab :
Bu yuni : terapi radiasi menggunakan energi radioaktif, untuk
menghilangkan sisa sisa sel kanker.
2. Mustami : maksud dari metastasis ?
Jawab :

Umi : metastasis merupakan penyebaran kanker dari organ satu ke yang


lain

3. Zakiya : maksud dari peritonium ?


Jawab :
Fatma : peritonium adalah lembaran tipis jaringan atau membrane yang
melapisi rongga perut dan panggul dan mencakup permukaan organ yang
ditemukan didalam. Menghasilkan cairan pelumas yang disebut serosa,
yang memungkinkan keberanian untuk bergerak bebas melewati satu sama
lain.
4. Karin : maksud dari 3 rejimen?
Jawab :
Umi : 3 rejimen merupakan pengobatan yang spesifik untuk kanker,
dengan 3 pengobatan yang berbeda.
5. Sandra : fungsi terapi obat Tylenol, Stemetil, Colace, senokot
Jawab :
Umi : Tylenol obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit, demam,
serta meringankan gejala alergi.
Colace dan senokot merupakan obat pencahar untuk mengurangi sembelit
pada pasien
Tria : Stemetil obat yang digunakan untuk mengobati keluhan mual dan
muntah
6. Fatma : maksud terapi iradiasi?
Jawab :

Mustami : sama dengan radioterapi, terapi yang bersumber dengan


radioaktif, untuk menghancurkan jaringan kanker

Step 2
Mendefinisikan masalah
Biologis :
Mual, sembelit, sakit perut karena hati yang membesar, distensi abdomen,
kelemahan yang meningkat,

Psikologis :
Pasien panik,
pasien bertanya apakah petugas home visite datang untuk membunuhnya (cemas),

Sosial :
Pasien adalah orang tua tunggal dari dua anak, anak pertama masih kuliah dan
anak kedua SMA
Pasien telah bercerai selama 7 tahun

Spiritual :
pasien bertanya apakah petugas home visite datang untuk membunuhnya (karena
penolakan atau belum menerima, kesulitan memaknai mengenai kehidupan dan
kematian)

Step 3
Menganalisis masalah
Biologis :
1. Mual merupakan efek samping dari kemoterapi,
2. Sembelit : karena adanya metastase ke hati, sehingga menyebabkan
pembengkakan di hati (distensi abdomen), sehingga terganggu masalah
pencernaan. Selain itu, karena kelemahan sehingga aktivitasnya menurun
dan mempengaruhi peristaltic usus -> sembelit.
3. sakit perut karena hati yang membesar, distensi abdomen
4. kelemahan yang meningkat : karena radiasi dan kemoterapi

Step 4
Menyusun urutan penjelasan masalah
No Data Masalah Etiologi
1 DS : pasien mengatakan Nyeri Akut Agen cedera biologis
sakit perut
DO : hati yang
membesar
2 DS : pasien mengatakan Konstipasi Penurunan motilitas
sembelit, mual, traktus gastrointestinal
DO : distensi abdomen
3 DS : pasien mengatakan Mual Program Pengobatan
mual
DO : -
4 DS : pasien bertanya Ansietas Ancaman kematian
apakah petugas home
visite datang untuk
membunuhnya (cemas)
DO :
Pasien panic
5 DS : Gangguan proses Perubahan peran
- Pasien adalah orang
keluarga keluarga
tua tunggal dari dua
anak, anak pertama
masih kuliah dan
anak kedua SMA
- Pasien telah
bercerai selama 7
tahun
Prioritas diagnosa keperawatan :
1. Nyeri Akut b.d agen cedera biologis d.d
DS : pasien mengatakan sakit perut
DO : hati yang membesar
2. Konstipasi b.d penurunan motilitas traktus gastrointestinal d.d
DS : pasien mengatakan sembelit, mual,
DO : distensi abdomen
3. Mual b.d program pengobatan d.d
DS : pasien mengatakan mual
DO : -
4. Ansietas b.d ancaman kematian d.d
DS : pasien bertanya apakah petugas home visite datang untuk
membunuhnya (cemas)
DO : Pasien panik
5. Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran keluarga d.d
DS :
Pasien adalah orang tua tunggal dari dua anak, anak pertama masih kuliah
dan anak kedua SMA
Pasien telah bercerai selama 7 tahun

Step 5
Menetapkan tujuan belajar
1. Menyusun NOC dan NIC masing masing diagnosa keperawatan
2. Bagaimana meningkatkan kualitas hidup dengan memenuhi kebutuhan
biopsikososiospiritual
3. Apa yang dipersiapkan agar pasien meninggal dalam keadaan bermartabat.
4. Patofisiologi dari tanda dan gejala : mual, sembelit, nyeri, kelemahan,
distensi abdomen pada pasien kanker

Pertemuan 2
Step 7
Menyususn Asuhan keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Rencana Keperawatan
NOC NIC
1 Nyeri Akut b.d agen cedera Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
biologis d.d keperawatan selama 6x24 jam 1. Kaji nyeri secara
DS : pasien mengatakan sakit diharapkan pasien komprehensif (lokasi,
perut menunjukkan kontrol nyeri karakteristik, durasi,
DO : hati yang membesar dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
1. Mengenali kapan nyeri intensitas, dan faktor
terjadi ditingkatkan ke pencetus)
skala 5 2. Tentukan akibat dari
2. Menggambarkan faktor pengalaman nyeri
penyebab ditingkatkan ke terhadap kualitas hidup
skala 5 pasien (tidur, nafsu
3. Menggunakan tindakan makan)
pencegahan ditingkatkan 3. Ajarkan prinsip prinsip
ke skala 5 manajemen nyeri
4. Menggunakan analgesik 4. Ajarkan penggunaan
yang direkomendasikan teknik non farmakologi,
ditingkatkan ke skala 5 seperti relaksasi, terapi
5. Melaporkan nyeri yang musik, pijatan sebelum,
terkontrol ditingkatkan ke sesudah dan jika
skala 3 memungkinkan, ketika
melakukan aktivitas
yang menimbulkan nyeri
Bantuan Pasien Untuk
Mengontrol Pemberian
Analgesik
1. Kolaborasi dengan
dokter, pasien dan
anggota keluarga dalam
memilih jenis analgesic :
Tylenol 3-2 tab setiap 4
prn
2. Pastikan pasien tidak
alergi terhadap analgesik
yang akan diberikan

2 Konstipasi b.d penurunan Setelah dilakukan tindakan Manajemen konstipasi


motilitas traktus keperawatan selama 6x24 jam 1. Monitor tanda dan gejala
gastrointestinal d.d diharapkan pasien konstipasi
DS : pasien mengatakan menunjukkan respon 2. Monitor bising usus
sembelit, mual, pengobatan dengan kriteria 3. Konsultasikan dengan
DO : distensi abdomen hasil : dokter mengenai
1. Efek terpeutik yang penurunan atau
diharapkan ditingkatkan peningkatan frekuensi
ke skala 4 bising usus
2. Perubahan gejala yang 4. Jelaskan penyebab dari
diharapkan ditingkatkan masalah dan
ke skala 4 rasionalisasi tindakan
pada pasien
5. Intruksikan kepada
pasien atau keluarga
pada diit tinggi serat
dengan cara yang tepat
6. Kolaborasi pemberian
obat laksatif : Colace 2
tab dan senokot 2 tab prn

3 Mual b.d program pengobatan Setelah dilakukan tindakan Manajemen mual


d.d keperawatan selama 6x24 jam 1. Kaji secara lengkap
DS : pasien mengatakan mual diharapkan pasien mengenai mual :
DO : - menunjukkan kontrol mual frekuensi, durasi, tingkat
dan muntah dengan kriteria keparahan dan faktor
hasil : pencetus
1. Mendeskripsikan faktor- 2. Identifikasi faktor yang
faktor penyebab dapat menyebabkan atau
ditingkatkan ke skala 4 berkontribusi terhadap
2. Menggunakan langkah- mual
langkah pencegahan 3. Dorong penggunaan
ditingkatkan ke skala 4 teknik non farmakologi
3. Menggunakan obat sebelum mual
antiemetik seperti yang meningkat, selama, dan
direkomendasikan setelah kemoterapi
ditingkatkan ke skala 5 bersama dengan
4. Melaporkan mual, tindakan pengendalian
muntah yang terkontrol mual lainnya.
ditingkatkan ke skala 4 4. Berikan informasi
mengenai mual,
penyebab mual, dan
berapa lama mual akan
berlangsung
5. Anjurkan pasien untuk
makan sedikit tetapi
sering
6. Kolaborasi pemberian
antiemetik dengan
dokter : stemetil 10 mg
setiap 6 jam prn

4 Ansietas b.d ancaman Setelah dilakukan tindakan Teknik menenangkan


kematian d.d keperawatan selama 6x24 jam 1. Kurangi stimuli yang
DS : pasien bertanya apakah diharapkan pasien menciptakan perasaan
petugas home visite datang menunjukkan kontrol takut maupun cemas
untuk membunuhnya (cemas) kecemasan dengan kriteria 2. Yakinkan
DO : Pasien panik hasil : keselamatan dan
1. Mengurangi penyebab keamanan klien
kecemasan ditingkatkan 3. Identifikasi orang –
ke skala 4 orang terdekat yang
2. Mencari informasi untuk bisa membantu klien
mengurangi kecemasan 4. Instruksikan klien
ditingkatkan ke skala 4 untuk menggunakan
3. Menggunakan teknik metode mengurangi
relaksaasi untuk kecemasan (teknik
mengurangi kecemasan nafas dalam,
ditingkatkan ke skala 4 distraksi, visualisasi)
5. Kolaborasi pemberian
obat antisikotik :
stemetil 10 mg / 6
jam
5 Gangguan proses keluarga b.d Setelah dilakukan tindakan Peningkatan integritas
perubahan peran keluarga d.d keperawatan selama 6x24 jam keluarga :
DS : diharapkan pasien 1. Pertimbangan
Pasien adalah orang tua menunjukkan fungsi keluarga pemahan keluarga
tunggal dari dua anak, anak dengan kriteria hasil : terhadap kondisi yang
pertama masih kuliah dan 1. Melibatkan anggota ada
anak kedua SMA keluarga dalam 2. Pertimbangkan
Pasien telah bercerai selama 7 pemecahan masalah perasaan keluarga
tahun ditingkatkan ke skala terhadap situasi yang
DO : - 4 mereka hadapi
2. Anggota keluarga bisa 3. Sediakan informasi
melakukan peran yang bagi anggota keluarga
diharapkan mengenai kondisi
ditingkatkan ke skala pasien secara teratur
4 sesuai keinginan
3. Anggota keluarga bisa pasien
saling mendukung 4. Kolaborasi dengan
ditingkatkan ke skala keluarga dalam
4 pemecahan masalah
4. Anggota keluarga bisa dan pengambilan
membantu satu sama keputusan
lain ditingkatkan ke
skala 4

Patofisiologi dari tanda dan gejala : mual, sembelit, nyeri, kelemahan, distensi
abdomen pada pasien kanker
Mual :
Pusat mual ada 2, yaitu vomiting center terdapat di medulla oblongata dan
chemoreceptor trigger zone (CTZ) terdapat di batas belakang ventrikel ke empat.
Jadi pusat mual dan muntah mendapat rangsangan dari CTZ, sistem limbic,
kortek, sistem vestibular, dan sistem gastrointestital melalui serabut saraf aferen.
Rangasangan tersebut kemudian direspon melalui serabut aferen di nervus vagus.
Pada saat bersamaan, pusat mual muntah menstimuli reflex otonom dan simpatis
yang menyertai mual dan muntah, berupa vasokontriksi, takikardi, diaphoresis,
kontraksi otot perut dan diagframa, dan gerakan balik peristaltic usus. CTZ dapat
dirangsang langsung oleh zat yang merangsang dan berbahaya, misalnya
kemoterapi.
Sembelit
Sembelit biasanya muncul pada hari pertama-keenam setelah kemoterapi,
penyebab dari sembelit yaitu kurang aktifitas, kurang minum, kurangnya
konsumsi serat, dan obat obatan yang dikonsumsi.
Obat obat yang dikonsumsi pasien untuk mengurangi nyeri, salah satu efeknya
yaitu melambatkan pergerakan dari kolon melalui kerja mereka pada sistem saraf
pusat, kemudian menyebabkan terjadinya konstipasi.
Nyeri
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat kimia
seperti braditinin, serotonin, dan enzin proteotik, kemudian zat tersebut
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri, dan rangsangan tersebut akan
dihantarkan ke hipotalamus melalui saraf asenden.
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat kimia
seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan tersebut akan
dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di korteks nyeri
akan di persiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain d ihantarkan ke
hypotalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanin
sensitive pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami
nyeri
Kelemahan
Dalam beberapa kasus kemoterapi dapat mempengaruhi saraf dan otot, yang
menyebabkan neuropati perifer, serta menyebabkan gejala seperti lemah.
Distensi abdomen
Penyebab terjadinya distensi abdomen karena adanya peradangan, bakterial-
kimiawi, obstruksi mekanis (volvulus, hernia, atau perlengketan), neoplasm atau
tumor (karsinoma, polypus, atau kehamilan ektopik), kelainan vaskuler (emboli,
tromboemboli, perforasi dan fibrosis), kelainan konginetal.

Bagaimana meningkatkan kualitas hidup dengan memenuhi kebutuhan


biopsikososiospiritual
Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup
diantaranya :
1. Biologi
• Penuhi kebutuhan biologi klien dengan melakukan intervensi yang telah
direncanakan
2. Psikologis
• Gunakan komunikasi terapeutik untuk membangun kepercayaan dan
kepedulian empatik
• Jadilah terbuka untuk perasaan individu tentang penyakit dan kematian
• Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan citra dipandu perawat dengan
ditemani keluarga
• Yakinkan individu bahwa perawat akan ada untuk mendukung individu di
saat-saat penderitaan
3. Sosial
• Dorong partisipasi dalam interaksi dengan anggota keluarga, teman, dll
4. Spiritual
• Berikan dukungan spiritual
• Menyediakan privasi dan cukup waktu untuk kegiatan spiritual
• Mengatur kunjungan oleh penasihat spiritual individu
• Menyediakan musik spiritual, sastra, atau program radio atau TV ke
individu
• Menyediakan artikel spiritual yang diinginkan, sesuai dengan preferensi
individu
• Mengacu pada penasehat spiritual pilihan individu

Yang dipersiapkan agar pasien meninggal dalam keadaan bermartabat.


1. Menentukan tujaun dan harapan pasien
2. Membantu pasien dalam membuat wasiat
3. Memberikan pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul
4. Memberikan informasi dan edukasi perawatan pasien
5. Memberikan dukungan psikologis

Anda mungkin juga menyukai