Anda di halaman 1dari 7

RESUME

KONSEP KEPERAWATAN KRITIS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis

Dosen Pembimbing : Sri Wulan Megawati S.kep., Ners., M.Kep

Kelas A Besar

Disusun Oleh :

Ai Rosita

AK.1.17.004

Tingkat III Semester VI


FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI STUDI SARJANA KEPERAWATAN (NERS)
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2020

A. Pengertian
Kritis adalah penilaian dan evaluasi secara cermat dan hati-hati terhadap suatu
kondisi krusial dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar. Keperawatan kritis
merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani
respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup. Seorang perawat kritis adalah
perawat profesional yang bertanggung jawab untuk menjamin pasien yang kritis dan akut
beserta keluarganya mendapatkan pelayanan keperawatan yang optimal.

B. Konsep pelayanan kritis


1) Tujuan
Untuk mempertahankan hidup (maintaining life).
2) Pengkajian
Di lakukan pada semua sistem tubuh untuk menopang dan mempertahankan
sistem-sistem tersebut tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan.
3) Diagnosa keperawatan
Ditegakan untuk mencari perbedaan serta mencarai tanda dan gejala yang sulit
diketahui untuk mencegah kerusakan/gangguan yang lebiih luas.
4) Perencanaan keperawatan
Ditunjukkan pada penerimaan dan adaptasi pasien secara konstan terhadap status
yang selalu berubah.
5) Intervensi
Ditunjukkan terapi gejala-gejala yang muncul pertama kali untuk mencegah kritis
dan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sampai dapat
beradaptasi dengan tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi
kematian.
6) Evaluasi
Dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk
mencapai keefektifan masing-masing tindakan/terapi secara terus-menerus
menilai kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status pasien.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas pemenuhan


kebutuhan tetap mengacu pada hirarki kebutuhan dasar maslow dengan tidak
meninggalkan prinsip holistik.

C. Respon individu dan keluarga terhadap pengalaman keperawatan kritis

Penyakit kritis adalah kejadian dramatis emosional yang di alami pasien dan
keluarganya untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis perlu dilakukan
perawat kritis berada di posisi yang paling tepat untuk memahami kondisi yang dialami
pasien dan keluarganya dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang
ada. Gejala fisik dari penyakit kritis yang mengancam jiwa seperti nyeri tingkat akhir
atau pendarahan biasanya disertai dengan respon psikologis dari pasien dan keluarga
seperti :

1) Cemas
2) Takut
3) Panik
4) Marah
5) Perasaan bersalah
6) Distress spiritual

Respon tersebuat dapat memperburuk gejala-gejala fisik yang diderita pasien.

D. Isu etik dan legal pada keperawatan kritis

Perawat ruang intensif/kritis harus memberikan pelayanan keperawatan yang


mencerminkan pemahaman akan aspek etik dan legal keperawatan yang mencerminkan
pemahaman akan aspek etik dan legal kesehatan. Perawat ruang kritis harus bekerja
sesuai dengan aturan yang ada (standar rumah sakit/standar pelayanan maupun asuhan
keperawatan). Etik ditunjukkan untuk mengukur prilaku yang diharapkan dari manusia
sehingga jika manusia tersebut merupakan suatu kelompok tertentu atau profesi tertentu
seperti profesi keperawatan, maka aturannya merupakan suatu kesepakatan dari
kelompok tersebut yang yang disebut kode etik.

Status pekerjaan sebagai seorang perawat rumah sakit ataupun bagian dari staf paramedik
tidak membuat perawat bisa menghindari tanggung jawab dan kewajiban mematuhi
hukum dalam setiap tindakan/pelayanan keperawatan yang dilakukan. Kumpulan
hukum/peraturan keperawatan yang telah di kembangkan dikenal sebagai standar
pelayanan keperawatan . standar keperawatan ditentukan dengan pengambilan keputusan
atas tindakan profesional yang paling tepat dilakukan untuk mengakasi masalah yang ada.

E. Kecenderungan trend dan isu keperawatan kritis


Perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan pelayanan kesehatan cukup
berkontribusi dalam membuat orang tidak lagi di rawat dalam jangka waktu lama di
rumah sakit. Pasien yang berada di unit perawatan kritis di katakana lebih sakit di
banding sebelumnya. Sekarang ini banyak pasien yang di rawat di unit kritis untuk waktu
5 tahun sudah dapat menjalani rawat jalan di rumah masing-masing pasien unit kritis
yang ada sekarang ini tidak mungkin bertahan hidup di masa lalu dikarenakan buruknya
sistem perawatan kritis yang ada. Sudah direncanakan di beberapa rumah sakit akan
adanya unit kritis yang lebih besar dan kemungkinan mendapatkan pelayanan perawatan
kritis di rumah atau tempat-tempat alternatif lainnya. Perawat kritis harus tetapmembantu
informasi terbaru dan mengembangkan kemampuan yang di miliki untuk mengelola
metode dan teknologi perawatan terbaru. Seiring dengan pengembangan perawatan yang
dilakukan pada pasien semakain kompleks dan banyaknya metode ataupun teknologi
perawatan baru yang diperkenalkan, perawat kritis dipandang perlu untuk selalu
meningkatkan pengetahuannya.

F. lingkup keperawatan kritis

1.the critically III patient

Masalah actual dan potensial mengancam kehidupan pasien dan membutuhkan


observasi dan intervensi mencegah komplikasi. Pasien sakit kritis didefinisikan sebagai
pasien yang berisiko tinggi untuk masalah kesehatan actual dan potensial mengancam
jiwa. Semakin sakit kritis pasien semakin besar kemungkinan dia menjadi rentan,tidak
stabil,sehingga butuh asuhan keperawatan yang intens. Pasien membutuhkan observasi
dan intervensi secara intensif untuk mencegah terjadinya perburukan dan komplikasi.

2. the critically care nurse

Membutuhkan perawatan yang professional untuk keperawatan pasien kritis.


Perawatan dalam prakti, keperawatan kritis dalam pengaturan dimana pasien butuh
pengkajian yang kompleks terapi intensitas tinggi dan intervensi keseimbangan
kewaspadaan keperawatan. Perawat kritis mengandalkan pengetahuan khusus,
keterampilan dan pengalaman untuk memberikan perawatan kepada pasien dan keluarga
untuk mencapai lingkungan yang menyembuhkan, manusiawi dan peduli.

3. the critically care environment

Ruang perawat intensif adalah lingkungan yang berpotensi memusuhi pasein yang
rentan terhadap penyakit sakit kritis, selain stress fisik akibat penyakit,nyeri,obat
penenang,intervensi,dan ventilasi mekanik, ada stress psikologi dan psikososisla yang di
rasakan oleh pasien.

G. Penyalanan intensive khusus

1. Bedah jantung : CABG,MVR/DVR ( mitral/double valve replacement ), VSD ICU


dapat berasal dari kamar bedah,UGD, dan berbagai unit lain.berikut ini beberapa
alasan yang menyebabkan pasien dirawat di ruang intensive;

2. Kesulitan /kerusakan system pernapasan yang mengakibatkan ketidakmampuan klien


mempertahankan ventilasi dan oksigen. Maslah ventilasi dan oksigen biasanya terjadi
pada pasien pneumonia,eboli paru, overdosis obat, dan distres pernapasan. ICU
mempunyai fasilitas dan alat untuk menjamin kepatenan oksigenasi dan ventilasi.

3. Masalah sirkulasi seperti hipotensi,gangguan irama jantung pasien infark miokard akut
( heart attack ),irama jantung tidak teratur yang membutuhkan monitoring secara rutin,
pendarahan internal atau eksternal, pasien hemodonamik tidak stabil.
4. Gangguan neurologis pasien tidak sadar atau gangguan status mental yang
membutuhkan monitoring status neurologi secara intnsif untuk mendapatkan data
tentang perfusi sentral.

5. Ancaman infeksi ( resiko ), seperti luka bakar atau sepsis, membutuhkan perawatan
intensif untuk mengontrol tekanan dan mempertahankan perfusi
jantung,otak,paru,ginjal.contoh lain adalah pasien sepsis dan luka bakar terbuka yang
sangat membutuhkan perawatan intensif terhadap pemberian obat dan manajemen
cairan.

6. Pasien dengan masalah metabolic seperti diabetes,gagal ginjal,ketidak seimbangan


asam basa yang membuthkan monitoring intensif dan titrasi pengobatan untuk
mengontrol dan mencengah komplikasi.

7. Pasien pasca bedah jantung terluka,bedah thorak,bedah otak otak,bedah


abdomen,bedah ortopedi dimasukan ke ICU karena membutuh monitoring intensif.
Pasien yang tidak ada prosedur intensif tapi memiliki riwayat penyakit jantung atau
pernapasan.

H. ciri ciri seorang perawat kritis

Berikut ciri-ciri dari level spesisalis keperawatan kritis menurut Robertson et al,( 1996 )
adalah :

1. Mengelola pasien dengan standar industry yang konsiten

2. Hormat terhadap sejawat dan lainnya

3. Role model

4. Utilisasi pengetahuan dalam aplikasi dan mengintergrasikan pengetahuan dan praktek

5. Respon terhadap perubahan lingkungan secara kontiyu

6. Utilisasi riset dalam praktek

7. Mendukung staf yang kurang pengalaman dan menunjukan kesadaran kebutuhan dari
keutughan unit
8. Professional yang aktif

9. Memperlihatkan keterampilan komunikasi yang aktif

10.Memperlihatkan keterampilan pengkajian tingkat tinggi

11.Intrepretasikan situasi yang komplek

12.Bertindak sebagai coordinator perawatan

I. Peran perawat perawatan kritis

1. Bedsite nurse

2. Pendidikan critical care mengedukasi pasien

3. Case manager mempromosikan perawat sesuai dan tepat waktu

4. Menghormati dan mendukung hak pasien atau pengganti

5. Mendukung keputusan pasien

6. Memantau dan menjaga kualitas perawatan pasien

7. Mewakili pasien sesuai dengan pilihan pasien

Referensi

Dossey, B.M., Cathie EG., (ornelia v.k. (1992). Critical care nursing bodymind Spirit. (3
rd ed). Philadelphia : J.B. Lippincottt Company.

Emergency Nurses Association.(2000), Emergency Nursing core curriculum.(5 th ed).

Sale, Mary L. Marilyn L.L., Jeanette C.H.CJ. introduction to critical care nursing.

Anda mungkin juga menyukai