Anda di halaman 1dari 6

Resume Konsep Keperawatan Kritis

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Keperawatan Kritis

dibimbing oleh Ibu Sri Wulan S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :

Yuristriani Nurul Islah

AK.1.17.143

Kelas C

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020
A. Pengertian Keperawatan Kritis
Ilmu keperawatan kritis adalah bidang keperawatan dengan suatu focus pada
penyakit yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Perawat kritis dapat ditemukan bekerja
pada lingkungan yang luas dan khusus, seperi departemen keadaan darurat dan unit gawat
darurat. (Wikipedia, 2013)
Keperawatan kritis adalah suatu bidang yang memerlukan perawatan pasien yang
berkualitas tinggi dan konprehensif. Untuk pasien yang kritis, waktu adalah vital. Proses
keperawatan memberikan suatu pendekatan yang sistematis, dimana perawat
keperawatan kritis dapat mengevaluasi masalah pasien dengan cepat.

B. Ruang Lingkup Keperawatan Kritis


American Association of Critical Care Nurses (AACN) menyatakan bahwa
asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia
terhadap penyakit yang actual dan potensial yang mengancam kehidupan (AACN,1989).
Lingkup praktik asuhan keperawatn kritis didefinisikan dengan interaksi perawat kritis,
pasien dengan penyakit kritis, dan lingkungan yang memberikan sumber-sumber adekuat
untuk pemberian perawatan.
Pasien yang masuk ke lingkungan keperawatn kriis menerima asuhan keperawatn
intensif untuk berbagai masalah kesehatab. Serangkaian gejala memiliki rentang dari
pasien yang memerlukan pemantauan yang sering dan membutuhkan sedikit intervensi
sampai pasien dengan kegagalan fungsi mulisistem yag memerlukan intervensi untuk
mendukung fungsi hidup yang mendasar. Pada umumnya lingkungan yang mendukung
rasio perbandingan perawat-pasien yaitu 1:2 (tergantung dari kebutuhan pasien), satu
perawat dapat merawat tiga pasien dan terkadang seorang pasien memerlukan bantuan
lebih dari satu orang perawat untuk dapat bertahan hidup. Dukungan dan pengobatan
terhadap pasien-pasien tersebut membutuhkan suau ingkungan yang informasinya siap
tersedia dari berbagai sumber dan diatur sedemikian rupa sehingga keputusan dapat
diambil dengan cepat dan akurat.
C. Konsep Keperawatan Kritis
1. Tujuan
Untuk mempertahankan hidup (maintaining life).
2. Pengkajian
Dilakukan pada semua system tubuh untuk menopang dan mempertahankan system-
sistem tersebut tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan.
3. Diagnosa keperawatan
Ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda dan gejala yang sulit
diketahui untuk mencegah keusakan/gangguan yang lebih luas.
4. Perencanaan Keperawatan
Ditujukan pada penerimaan dana daptasi pasien secara konstan terhadap status yang
selalu berubah.
5. Intervensi
Ditujukan terapi gejala-gejala yang muncul pertama kali untuk pencegahan krisis dan
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sampai dapat beradapttasi
dengan tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi kematian.
6. Evaluasi
Dilakukan secara cepat, terus-menerus dan dlam waktu yang lama untuk mencapai
keefektifan masing-masing tindakan/terapi, secara terus-menerus menilai kriteria
hasil untuk mengetahui perubahan status pasien.

D. Prinsip Keperawatan Kritis


Pengatasan pasien kritis dilakukan di ruangan unit gawat darurat yang disebut
juga dengan emergency department sedangkan yang dimaksud dengan pasien kritis
adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang dapt menyebabkan
kematian. Ruangan untuk mengatasi pasien kritis di rumah sakit dibagi atas Unit Gawat
Darurat (UGD) dimana pasien diatasi untuk pertama kali, Unit Perawatan Insentif (ICU)
adalah bagian untuk mengatasi keadaan kritis sedangkan bagian yang lebih memusatkan
perhatian pada penyumnbatan dan penyempitan pembuluh darah coroner yang disebut
unit perawatan insentif coroner (Intesive Care Coroory=ICCU).
E. Isu Etik dan Legal dalam Keperawatan Kritis
Suatu pekerjaan sebagai seorang perawat rumah sakit ataupun bagian dari staf paramedic
tidak membuat perawat bisa menghindari tanggung jawab dan kewajiban mematuhi
hokum dalam setiap tindakan atau pelayanan keperawatan yang elah dikembangkan
dikenal sebagai standar pelayanan keperawatan. Standar pelayanan keperawatan
ditentukan dengan pengmabilan keputusan akan tindakan professional yang paling tepat
dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.

F. Kecenderungan Trend dan Isu Keperawatn Kritis


Perawat kritis harus tepat memantau informasi terbaru dan mengembangkan kemampuan
yang dimiliki untuk mengelola metode dn teknologi perawatan terbaru. Seiring dengan
perkembangan perawatan yang dilakukan pada klien semakin kompleks dan banykanya
metode ataupun teknologi perawatan baru yang diperkenalkan, perawat kritis dipandang
perlu untuk selalu meningkatkan pengetahuannya.

G. Kompetensi Perawatan Kritis


1. Penanganan gangguan jalan nafas ;
2. Menggunakan ventilator;
3. Penanganan gangguan system cardiovaskuler;
4. Penanganan gangguan system pencernaan;
5. Penanganan gangguan system perkemihan;
6. Penanganan gangguan system neorologi;
7. Penanganan gangguan endokrin.

H. Ciri-Ciri Seorang Perawat Kritis


Berikut ciri-ciri dari leve spesialis keperawatan kritis menurut Robertson et al, (1996)
adalah :
1. Mengelola pasien dengan standar industry yang konsisten
2. Hormat terhadap sejawat dan lainnya
3. Role model
4. Utilisasi pengetahuan dalam aplikasi dan mengintegrasikan pengetahuan dan praktek
5. Respon terhadap perubahan lingkungan secara kontinyu
6. Utilisasi riset dalam praktek
7. Mendukung staf yang kurang pengalaman dan memnunjukan kesadaran kebutuhan
dari keutuhan unit
8. Professional yang aktif
9. Memperlihatkan keterampilan pengkajian tingkat tinggi
10. Interprestasikan situasi yang kompleks
11. Bertindak sebagai coordinator perawatan
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai