Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ESSAY

TENTANG KEPERAWATAN KRITIS

DISUSUN OLEH:

YEHEZKIEL RIZAL SAPUTRO (1811031)

S1 KEPERAWATAN PARAREL
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN 2019-2020
Essay konsep keperawatn kritis
Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Tanpa jiwa raga yang
sehat, tubuh tidak akan mampu melakukan segala aktivitas sehari-hari. Seseorang yang
sedang sakit atau memiliki keluarga yang sedang sakit tentunya akan mencari solusi yang
terbaik untuk dapat menjadi sehat kembali. Keperawatan merupakan salah satu profesi
dibidang kesehatan yang berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi
pasien. Lingkup keperawatan sangatlah luas, baik keperawatan jiwa, keperawatan
kegawatdaruratan, keperawatan gerontik atau lansia, keperawatan komunitas, kritis dan
lain-lain. Dalam memberikan perawatan bagi pasien, perawat harus memahami dengan
baik konsep-konsep keperawatan sesuai dengan jenis dan bidang pekerjaannya, sehingga
akan mampu memberikan pelayanan yang baik, meningkatkan derajat kesehatan,
memberikan kesembuhan, dan meningkatkan kualitas hidup bagi pasien yang
membutuhkan. Seorang perawat harus bertindak secara professional dalam menjalankan
tugasnya. Salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang menuntut profesionalisme
seorang perawat adalah keperawatan kritis.
Keperawatan kritis adalah salah satu jenis pelayanan keperawatan yang berfokus
pada penyakit kritis atau pasien dengan kondisi yang tidak stabil. Waktu bagi
keperawatan kritis adalah hal yang sangat penting, karena secara khusus perawat akan
berhadapan langsung dengan pasien-pasien yang memiliki masalah yang mengancam
kehidupan. Kritis itu sendiri dapat berarti sebagai penilaian dan evaluasi secara cermat
dan hati-hati terhadap suatu kondisi krusial sehingga mampu memberikan penyelesaian
yang tepat. American Association of Critical Care Nurses (AACN, 2012) juga
menjelaskan secara spesifik bahwa asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan
penatalaksanaan respon manusia terhadap penyakit aktual atau potensial yang
mengancam kehidupan.
Lingkup praktik asuhan keperawatan kritis meliputi interaksi perawat kritis,
pasien dengan penyakit kritis, dan lingkungan yang memberikan sumber-sumber adekuat
untuk pemberian perawatan. Jadi tidak hanya interaksi antara perawat dengan pasien
kritis, ruang lingkup keperawatan kritis juga mempertimbangkan pentingnya interaksi
antar perawat serta dengan lingkungan sekitar pasien yang dapat mendukung terciptanya
pelayanan kritis yang maksimal.
Tidak hanya sebatas pengertian dan ruang lingkup keperawatan kritis, seorang
perawat juga harus memahami prinsip yang benar dalam keperawatan kritis. Pasien kritis
adalah pasien dengan kondisi perburukan patofisiologi yang cepat yang dapat
menyebabkan kematian. Di rumah sakit, terdapat beberapa ruang yang digunakan dalam
mengatasi pasien kritis, yaitu Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU), dan
Intensive Care Coronary Unit (ICCU). UGD merupakan unit dimana tempat pasien
pertama kali diatasi, yang merupakan pintu awal tempat pasien kritis pertama kali
menerima perawatan kritis. Di UGD pasien akan dipilah berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan yang dialaminya. Setelah dari UGD, pasien kritis yang memerlukan
perawatan kritis lanjutan akan dirawat di Ruang ICU atau unit perawatan intensif. Bagi
pasien kritis yang lebih berfokus pada penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah
koroner akan dirawat di ICCU atau Unit intensif untuk jantung terutama jantung koroner.
Adapun tujuan dari keperawatan kritis yaitu untuk mempertahankan hidup pasien.
Pada konsep keperawatan kritis, keperawatan kritis seperti subspesialis lainnya tidak
terlepas dari proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi dan tidak lupa
dokumentasi keperawatan.
Melalui proses pengkajian, data akan dikumpulkan secara terus menerus meliputi
pengkajian pada semua system tubuh untuk menopang dan dan memastikan bahwa
system-sistem tubuh itu tetap sehat dan tidak mengalami kegagalan dalam menjalankan
fungsinya. Pengkajian meliputi proses pengumpulan data, validasi data,
menginterpretasikan data dan memformulasikan masalah atau diagnosa keperawatan
sesuai hasil analisa data dengan pendekatan system meliputi aspek bio-psiko-sosial-
kultural-spiritual. Apabila pasien menggunakan alat bantu napas seperti ventilator,
hemodialisa, pengkajian juga meliputi hal-hal terkait dengan alat tersebut, baik terapi atau
dampak alat.
Setelah proses pengkajian, indentifikasi masalah/kebutuhan pasien dan prioritas
harus didasarkan pada data yang dikumpulkan. Diagnose keperawatan ditegakkan
setelah proses pengkajian telah dilaksanakan. Diagnose keperawatan dapat diangkat
berdasarkan data yang didapat dari pengkajian yang menyimpang dari keadaan fisiologis.
Hal ini dilakukan untuk mencari perbedaan untuk mengetahui tanda dan gejala yang sulit
untuk diketahui sehingga dapat mencegah kerusakan/ gangguan yang lebih luas.
Intervensi atau rencana keperawatan ditujukan pada penerimaan dan adaptasi
pasien secara konstan terhadap status yang selalu berubah. Dalam hal ini intervensi yang
dilakukan ditujukan pada terapi terhadap gejala-gejala yang muncul pertama kali untuk
pencegahan krisis dan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sampai dapat
beradaptasi dengan tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi
kematian.
Setelah proses intervensi dilakukan, rencana asuhan keperawatan harus
diimplementasikan menurut prioritas dari identifikasi masalah atau kebutuhan pasien.
Perawat melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Evaluasi keperawatan dilakukan secara tepat, terus menerus dan dalam waktu
yang lama untuk mencapai masing-masing tindakan/ terapi. Perawat secara terus-menerus
menilai criteria hasil untuk mengetahui adanya perubahan kondisi pasien. Dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas pemenuhan kebutuhan tetap
mengacu pada hirarki kebutuhan dasar Maslow dengan tidak meninggalkan prinsip
holistik.
Setelah melakukan proses keperawatan kritis dengan baik, seorang perawat harus
dapat melakukan pencatatan atau dokumentasi keperawatan yang berisi catatan data
pelaksanaan tindakan keperawatan atau respon klien terhadap tindakan keperawatan
sebagai pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan terhadap asuhan keperawatan
yang dilakukan perawat. Melalui pendokumentasian yang baik, informasi mengenai
keadaan kesehatan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan.
Keperawatan kritis tidak hanya meliputi tindakan selama di rumah sakit. Tindakan
keperawatan kritis dapat dilakukan sebelum pasien mencapai rumah sakit, yaitu dapat
dimulai di tempat kejadian maupun dalam waktu pengangkutan pasien ke Rumah Sakit
yang disebut dengan fase prehospital. Tindakan yang dilakukan tentu sama, dengan
prinsip yang sama yakni resusitasi bila diperlukan dan stabilisasi sambil memantau setiap
perubahan yang mungkin terjadi dan tindakan yang diperlukan.
Selain mengutamakan kecepatan dan ketepatan tindakan keperawatan, seorang
perawat juga harus dapat bertindak selaras dengan aspek etika dan legal kesehatan, serta
sesuai dengan kode etik keperawatan. Perawat harus bekerja sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan yang ada.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keperawatan kritis adalah salah satu
subspesialis dalam bidang keperawatan yang penting dalam mempertahankan kehidupan
pasien. Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang
dapat menyebabkan kematian, sehingga seorang perawat kritis baik di unit depan UGD,
ICU, dan ICCU harus dapat melakukan proses keperawatan sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan, dengan tidak menyimpang pada kode etik keperawatan, yang
dilakukan secara cepat, tepat, dan terus menerus.

Essay Perbedaan Keperawatan Gadar dengan Keperawatan Kritis


Kegawat daruratan atau dapat pula disebut sebagai emergency adalah suatu situasi yang
mendesak yang beresiko terhadap kesehatan, kehidupan, kesejahteraan atau lingkungan.
Suatu insiden dapat menjadi suatu kegawatdaruratan apabila merupakan suatu insiden
dan mendesak atau mengancam nyawa, kesehatan, kesejahteran ataupun lingkungan;
insiden yang sebelumnya menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, kecacatan, merusak
kesejahteraan, ataupun merusak lingkungan; atau insiden yang memiliki probabilitas
yang tinggi untuk menyebabkan bahaya langsung ke kehidupan, kesehatan, kesejahteraan
ataupun lingkungan (Wikipedia 2015).

Kegawadaruratan medis adalah insiden cedera atau sakit yang akut dan
menimbulkan resiko langsung terhadap kehidupan atau kesehatan jangka panjang
seseorang (Caroline, 2013). Keadaan darurat tersebut memerlukan bantuan orang lain
yang idealnya memiliki kualisifikasi dalam melakukan pertolongan, hal ini membutuhkan
keterlibatan dari berbagai pelayanan multilevel, baik dari pemberi pertolongan pertama,
teknisi sampai kelayanan kesehatan gawat darurat.

Kegawat daruratan medis merupakan keadaan harus mendapat intervensi segera.


Dalam merespon kegawatdaruratan telah dibentuk emergency medikal service (EMS)
atau di sebut pula layanan kegawatdaruratan medis. Tujuan utama dari layanan ini adalah
memberikan pengobatan kepada pasien yang membutuhkan perawatan medis mendesak,
dan tujuan menstabilkan kondisi saat itu, dan menyediakan transpor efisien dan efektif
bagi pasien menuju layanan pengobatan definitif.
Layanan kegawat daruratan medis di tiap-tiap negara dan daerah menyediakan
layanan yang beragam dengan metode yang beragam pula, hal ini ditentukan oleh
kebijakan pemerintah negara masing-masing dengan metode pendekatan yang berbeda
pula tergantung dari kondisi dari negara tersebut. Secara umum, semua layanan
kegawatdaruratn medis menyediakan layanan bantuan hidup dasar.

Bantuan hidup dasar merupakan suatau tindakan medis yang dilakukan pada
pasien dengan sakit yang mengancam nyawa atau cidera sampai pasien tersebut
mendapatkan pelayanan kesehatan penuh dirumah sakit. Pemberian BHD bertujuan untuk
menyediakan sirkulasi darah yang adekuat serta pernapasan melalui pembebasan jalan
napas (AHA 2010).

Keperawatan kritis Adalah Sebuah area khusus / spesial dari keperawatan


profesional yg melibatkan integrasi dari Praktek, Penelitian, Pendidikan profesional. Jadi
Praktek keperawatan emergensi oleg seorang perawat profesional

Fokus Fokus keperawatan emergensi adalah memberikan pelayanan secara


episodik kpd pasien pasien yg mencari terapi baik yg mengancam kehidupan, non kritical
illness atau cedera.Jadi pemberian pelayanan pada keperawatan gawat darurat meliputi
semua kasus yang datang atau meminta pertolongan yang dapat berupa kasus gawat
darurat, gawat tidak darurat dan tidak gawat tidak darurat

Essay profil perawat kritis


Perawatan Emergensi Meliputi Pengkajian, diagnosis & terapi keperawatan yang
dapat diterima baik aktual, potensial, yang terjadi tiba-tiba atau urgen, masalah fisik atau
psikososial dalam episodik primer atau akut yg mungkin memerlukan perawatan minimal
atau tindakan support hidup, pendidikan untuk pasien atau orang terpenting lainnya,
rujukan yg tepat dan pengetahuan ttg implikasi legal.
Essay kompetensi keperawatan kritis
Oleh karena pasien yang dirawat pada area keperawatan kritis umumnya memiliki
masalah lebih dan satu system tubuh bahkan sistemik maka perawat dituntut untuk dapat
memiliki: • Pengetahuan ttg Fisiologi & patofisiologi tubuli manusia
• Proses keperawatan • Dasar pengetahuan u/ dpt menginterpretasikan & berespon
terhadap masalah masalah klinis dng ketrampilan tinggi Sedangkan Perhatian Seorang
Perawat kritis meliputi antara lain : (T.E. Oh, 1997) • Support hidup • Monitoring ps kritis
serta respon ps terhadap tindakan yg diberikan • Mencegah komplikasi • Penatalaksanaan
1NOS • Perhatian pd kenyamanan pasien • Dapat mengerti, beker:jasama dan memberi
informasi & penyuluhan pada keluarga

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Fredy. 2006. Kumpulan Materi Mata Kuliah Gadar. Diakses pada tanggal
18 Januari 2018
Boswick, John A. 1997. Perawatan Gawat Darurat (Emergency Care). Jakarta :
EGC
Institute For Clinical Systems Improvement. 2011. Health Care Protocol: Rapid
Response TeamDiakses tanggal 17 Januari 2018
Margaretha, Caroline. 2013. Konsep Keperawatan Gawat Darurat. Diakses pada
tanggal 18 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai