BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pasien kritis dengan perawatan di ruang ICU (Intensive Care Unit) memiliki morbiditas dan mortalitas yang
tinggi.Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien beresiko kritis atau pasien yang
berada dalam keadaan kritis dapat membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan peluang untuk sembuh
(Gwinnutt, 2006 dalam Jevon dan Ewens, 2009).Comprehensive Critical Care Department of Health-Inggris merekomendasikan
untuk memberikan perawatan kritis sesuai filosofi perawatan kritis tanpa batas (critical care without wall), yaitu kebutuhan pasien
kritis harus dipenuhi di manapun pasien tersebut secara fisik berada di dalam rumah sakit (Jevon dan Ewens, 2009). Hal ini
dipersepsikan sama oleh tim pelayanan kesehatan bahwa pasien kritis memerlukan pencatatan medis yang berkesinambungan
dan monitoring penilaian setiap tindakan yang dilakukan.Dengan demikian pasien kritis erat kaitannya dengan perawatan intensif
oleh karena dengan cepat dapat dipantau perubahan fisiologis yang terjadi atau terjadinya penurunan fungsi organ-organ tubuh
lainnya (Rab, 2007).
B. Rumusan masalah
1. Pengertian keperawatan kritis?
2. Ruang lingkup keperawatan kritis?
3. Konsep keperawatan kritis?
4. Prinsip keperawatan kritis?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memahamidan mendalami persprektif keperawatan kritis.
2. Tujuan Khusus
Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan kritis.
D. Metode penulisan
1. Mengumpulkan data dari perpustakaan
2. Mencari referensi di internet
3. Diskusi kelompok
E. Sistematika penulisan
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
D. Metode penulisan
E. Sistematika penulisan
BAB II Pembahasan
A. Pengertian keperawatan kritis
B. Konsep keperawatan kritis
C. Prinsip keperawatan kritis
D. Ruang lingkup keperawatan kritis
BAB II
PEMBAHASAN
Perawatan KritisPerawatSertifikasi
Meskipunsertifikasitidak wajib untukpraktek dalamkhusus sepertiperawatan kritis,banyak perawatmemilihuntuk
menjadi bersertifikat. Beberapapengusaha lebih memilihuntuk menyewaperawatbersertifikatkarena merekatelah
menunjukkanakuisisitingkat tinggiyang spesifikpengetahuan dalamspesialisasi merekamelaluiberhasil
menyelesaikanketat,psychometricallyvalid, pemeriksaanyang berkaitan dengan pekerjaan.
Sebagai contoh,seorang perawatperawatan kritisharusmerawat pasiensakit kritisselama minimalduatahununtuk
memenuhi persyaratan untukujian sertifikasiCCRNyang ditawarkan olehAACN, salah satu dari
banyakkredensialasosiasimenawarkan.
KarenaketersediaanMedicaredanpenggantianperawatanberhasilspesialisperawat klinis, semakin
banyakpengusahayang membutuhkansertifikasipraktek maju. Selain itu, sebagaipapan
negarakeperawatanmencapaikewenangan hukum untukmengeluarkan izinpraktek
keperawatancanggih, perawatseringdituntutuntuk lulusujian sertifikasiyang diakui secara nasional.
Perawatbersertifikatmemvalidasipengetahuan merekaterusprakteksaat ini
dalamakut/kritiskeperawatanperawatanmelalui prosespembaharuanyang meliputipertemuanmelanjutkan pendidikandan
persyaratanpengalaman klinis.
PerawatanKekuranganLebihDiucapkanuntuk PerawatPerawatan KritisKekurangankeperawatanterutamaakutdidaerah
khususkeperawatan, seperti yang tercantum dalamjumlahmelonjaknyapermintaan untuksementara
danbepergianperawatperawatan kritisuntuk mengisi kesenjanganstafdi setiap bagianASPermintaan inipaling
menonjoluntukdewasaunit perawatankritis,pediatrikdanneonatalICUdandaruratdepartemen.
Iklanperekrutanuntuk perawatperawatan kritisdalam publikasiAACNterus tumbuh,terutama ditahunanPanduan
Karir. Rumah sakitmenawarkanperawatperawatan kritispernahinsentif yang lebihmenarik, termasukbonussign-
on,bonusrelokasidanpenggantian untukmelanjutkan pendidikandansertifikasi.
Selain itu, banyakrumah sakitmeluncurkanorientasiperawatan danmagangprogram-program
penting, sepertiEssentialsberbasis WebdariCritical CareOrientasiProgram(ECCO),untuk menarikdan menyiapkanperawatyang
berpengalaman danbaru berlisensiuntuk bekerjadalam
perawatankritisdanEssentialsofNurseManajerProgramorientasi.Membutuhkanperawat yang
professionaluntukperawatanpasienkritis.
c. The critical-care environment
Keistimewaanobatperawatan intensifdikembangkansebagai konsekuensi dariepidemipoliodaritahun 1950-an, ketikaventilasi
mekanikluasdiperlukan. Sejak ituteknologi yang tersediauntuk mendukungpasiensakit kritistelah menjadi lebihcanggih dan
kompleks, dan pentingnyaunitperawatan intensif(ICU) dalam sistemkesehatan hari iniadalah tanpa pertanyaan. Pada tahun
1994, Critical CareMedicinemelaporkan bahwahampir 80% darisemua orang Amerikaakan mengalamipenyakit kritisatau
cedera,baik sebagaipasien, anggotakeluarga, atau temandariseorang pasien, dan bahwaICUhanya menempati10% daritempat
tidur rawat inap, tapiaccount untukhampir 30% daribiaya rumah sakitperawatan akut. Namun,ICUadalah lingkunganyang
berpotensimemusuhirentanpasiensakit kritis. Selainstres fisikpenyakit, nyeri, obat penenang, intervensi, danventilasi
mekanik, adastrespsikologis danpsikososialyang dirasakan olehpasien. Salah satu faktortambahanadalahlingkunganICU,
yang juga didugaberkontribusi terhadapsindromyang dikenal sebagaiICUpsikosis/delirium.Seringmelaporkanfaktor
lingkunganstresadalahkebisingan,cahaya ambient, pembatasanmobilitas, danisolasi sosial.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang menghadapi secara rinci dengan manusia
yang bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa.Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang
bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga-keluarga mereka menerima kepedulian optimal
(American Association of Critical-Care Nurses).
4. Perencanaan keperawatan
Ditujukan pada penerimaan dan adaptasi pasien secara konstan terhadap status yang
selalu berubah.
5. Intervensi
Ditujukan terapi gejala-gejala yang muncul pertama kali untuk pencegahan krisis dan
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sampai dapat beradaptasi
dengan tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi kematian.
6. Evaluasi
Dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk
mencapai keefektifan masing-masing tindakan/ terapi, secara terus-menerus menilai
kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status pasien.
b. Prinsip Keperawatan Kritis
Pengatasan pasien kritis dilakukan di ruangan unit gawat darurat yang disebut juga
dengan emergency department sedangkan yang dimaksud dengan pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi
yang cepat yang dapat menyebabkan kematian. Ruangan untuk mengatasi pasien kritis di rumah sakit dibagi atas Unit Gawat
Darurat (UGD) dimana pasien diatasi untuk pertama kali, unit perawatan intensif (ICU) adalah bagian untuk mengatasi keadaan
kritis sedangkan bagian yang lebih memusatkan perhatian pada penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang
disebut unit perawatan intensif koroner (Intensive Care Coronary Unit= ICCU).
DAFTAR PUSTAKA