Anda di halaman 1dari 12

USULAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

SOSIALISASI DAN SIMULASI PRA BENCANA


DI SEKOLAH DASAR KOTA BENGKULU

OLEH:

Ketua : Ns. Titin Aprilatutini, S.Kep, M.Pd NIP. 197604141998032002


Anggota : 1. Ns. Nova Yustisia, S.Kep, M.Pd NIP. 197408081997022001
2. Ns. Tuti Anggriani. U, S.Kep, M.Kep NIP. 198001122008042002

PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
HALAMAN PENGESAHAN

: Sosialisasi dan Simulasi Pra Bencana di Sekolah


1. Judul Pengabmas
Dasar Kota Bengkulu
2. Bidang Ilmu : Keperawatan

3. Ketua Pengabdi :
a. Nama Lengkap : Ns. Titin Aprilatutini, S.Kep, M.Pd
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 197604141998032002
d. Disiplin Ilmu : Keperawatan
e. Pangkat/Golongan : Pembina/ IVa
f. Jabatan : Lektor
g. Fakultas/Jurusan : FMIPA/Keperawatan
h. Alamat kantor : Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu
i. Telpon/Faks/E-Mail : (0736) 20919/(0736)
j. Alamat Rumah : 20919/dekanat_fmipa@unib.ac.id
k. Telpon/HP : Jl. Deksangke No 12 RT 15 Penurunan Bengkulu
085273489523
4. Anggota Pengabdi
a. Nama Anggota 1 :
NIP : Ns. Nova Yustisia, S.Kep, M.Pd
b. Nama Anggota 2 : 197408081997022001
NIP : Ns. Tuti Anggriani Utama, S.Kep.M.Kep
198001122008042002
5. Lokasi Pengabdian :
Sekolah Dasar Di Kota Bengkulu
6. Biaya :
Rp. 5.200.000

Mengetahui Bengkulu, Februari 2019


Dekan FMIPA UNIB Ketua Pengabdi

Dr. Zulbahrum Caniago, MS Ns. Titin Aprilatutini, S.Kep, M.Pd


NIP 195711251987021001 NIP 197604141998032002

Menyetujui

Ketua LPPM UNIB

Dr. rer. nat.Totok Eka Suharto,M.S


NIP. 19590503 198602 1 001
3

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki ancaman yang tinggi terhadap
bencana. Kondisi ini disebabkan oleh letak geologis Indonesia yang berada pada pertemuan
tiga lempeng aktif yaitu: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Konfigurasi lempeng tersebut
mengakibatkan Indonesia memiliki ancaman bencana geologis yang cukup besar pula seperti
gempa bumi, tsunami, dan erupsi Gunung api. Selain bencana geologis, Indonesia juga
memiliki kerawanan yang cukup tinggi disebabkan oleh kondisi hidro-klimatologis yang
berpengaruh terhadap kejadian banjir dan tanah longsor. Kejadian gempa bumi besar disertai
tsunami di Pantai Barat Sumatrera seringkali terjadi, hal ini dilihat sejak Desember 2004
sampai Maret 2007. Diperkirakan bencana besar tersebut masih akan berulang.

Propinsi Bengkulu yang juga berada di wilyah Pantai barat Sumatera, dan secara topografi
berada di zona merah rawan bencana terutama gempa dan tsunami sehingga menjadi ancaman
serta memberikan dampak yang buruk dan memberikan kerugian yang sangat besar bahkan
korban jiwa bagi masyarakat dengan bahaya ancaman dapat terjadi dengan waktu yang tidak
diketahui. Hal yang juga akan menjadi permasalahan terutama di Propinsi Bengkulu adalah letak
pemukiman penduduk yang banyak berada di pinggiran pantai, sedangkan kesiapan pemerintah
untuk menyiapkan evakuasi bagi penduduk belum memadai. Setelah terjadinya gempa, tsunami
datangnya akan tiba-tiba kurang lebih 15 sampai 30 menit dari saat gempa terjadi. Waktu yang
singkat tersebut tidak mungkin untuk menggerakkan masyarakat menyelamatkan diri ke tempat
yang aman. Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat belum menjadi bagian dari sikap dan
perilaku masyarakat.

Kesiapan pemerintah Propinsi Bengkulu dalam upaya penurunan resiko bencana untuk
mencegah kerugian yang lebih besar dan korban jiwa merupakan hal yang sangat penting
terus dilakukan di wilayah-wilayah yang rentan terhadap bencana, namun sampai saat ini
belum optimal secara teknis ke lapisan masyarakat baik di kelompok sekolah, perkantoran,
pasar dan pemukiman penduduk. Hal ini diperkuat pula dengan kurangnya pemahaman
masyarakat terhadap karakteristik bahaya, sikap atau perilaku yang mengakibatkan penurunan
kualitas, sumber daya alam, kurangnya informasi peringatan dini yang menyebabkan
ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Prodi D3 Keperawatan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Bengkulu mempunyai peranan dalam membantu pemerintah terkait mitigasi
bencana di Provinsi Bengkulu. Sesuai dengan visi prodi tersebut perlu dilakukan
pemberdayaan masyarakat untuk menurunkan resiko bencana gempa dan tsunami melalui
melalui program pengabdian pada masyarakat, karena hal ini yang sangat diperlukan oleh
masyarakat terutama yang tingal dan bertaktivitas di daerah rawan bencana seperti pinggiran
pantai terutama di sekolah-sekolah yang lokasinya rawan bahaya gempa dan tsunami seperti
pada SD Negeri No.86 Kota Bengkulu. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
positif bagi permasalahan masyarakat menyangkut kebencanaan. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan dari himbauan Presiden Republik Indonesia yang menyatakan bahwa perlunya
edukasi kebencanaan dan rutinnya simulasi kebencanaan ditengah masyarakat. Hal ini
bertujuan agar masyarakat tetap tenang namun waspada (Lansir detik.com 2 Feb 2019).
Hasil pengabdian masyarakat tentang sosialisasi bencana di SD Negeri No. 86 Kota
Bengkulu didapatkan bahwa pemahaman guru dan siswa tentang bencana masih kurang,
sehingga dibutuhkan penguatan dan simulasi pra bencana untuk meninggtkan kesiapsiagaan.
Hal ini tidak hanya perlu dilakukan di SD 86 tetapi di SD lain yang berada di kota terutama di
daerah pesisir pantai. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di sekolah karena dunia pendidikan
memiliki hubungan yang sangat erat untuk membangun tata nilai kesiapsiagaan bencana
dalam upaya pengurangan resiko bencana. Berdasarkan permasalahan tersebut kami tertarik
melakukan pengabdian kmasyarakat dalam kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Bencana di
SD Kota Bengkulu.

B. PERUMUSAN MASALAH

Kurangnya pemahaman masyarakat dalam disaster risk di Kota Bengkulu.

C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Bencana
Bencana (disaster) adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu
komunitas atau masyarakat yang mengakibatkan kerugian manusia, materi, ekonomi, atau
lingkungan yang meluas yang melampaui kemampuan komunitas atau masyarakat yang
terkena dampak untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri (ISDR,
2004 dalam MPBI, 2007).
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
5

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
(Bakornas, 2007).

2. Jenis Bencana
Bencana dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Bencana oleh faktor alam (natural disaster) seperti letusan gunungapi, banjir, gempa,
tsunami, badai, longsor
b. Bencana oleh faktor non alam ataupun faktor manusia (man-made disaster) seperti
konflik sosial dan kegagalan teknologi.

3. Risiko Bencana (disaster risk)  
Risiko  bencana  adalah  interaksi  antara  tingkat  kerentanan  daerah  dengan 
ancaman  bahaya (hazards) .ncaman  bahaya,  khususnya  bahaya  alam  bersifat 
tetap karena  bagian  dari  dinamika  proses  alami  pembangunan  atau  pembentukan
roman muka bumi baik dari tenaga internal maupun ekternal, sedangkan tingkat kerentanan
daerah dapat dikurangi, sehingga kemampuan dalam menghadapi ancaman tersebut semakin
meningkat.
Sebagai   salah  satu  tindak  lanjut  dalam  mengahadapi  perubahan  paradigma
tersebut,  pada  bulan  Januari  tahun  2005  di  Kobe  ‐ Jepang,  diselenggarakan Konferensi 
Pengurangan  Bencana  Dunia  (World  Conference  on  Disaster Reduction)  yang 
menghasilkan  beberapa  substansi  dasar  dalam  mengurangi kerugian akibat bencana, baik 
kerugian jiwa, sosial, ekonomi dan lingkungan.  Substansi  dasar  terse but yang  selanjutnya 
merupakan  lima  prioritas  kegiatan  untuk tahun 2005‐2015 yaitu: 
a. Meletakkan pengurangan risiko bencana sebagai prioritas nasional maupun daerah yang pe
laksanaannya harus didukung oleh kelembagaan yang kuat 
b. Mengidentifikasi,  mengkaji  dan  memantau  risiko  bencana  serta 
menerapkan sistem peringatan dini 
c. Memanfaatkan  pengetahuan,  inovasi  dan  pendidikan  untuk 
membangun kesadaran keselamatan diri dan ketahanan terhadap bencana pada semua
tingkatan 
d. Mengurangi faktor‐faktor penyebab risiko bencana 
e. Memperkuat  kesiapan  menghadapi  bencana  pada  semua  tingkatan
masyarakat agar respons yang dilakukan lebih efektif
D. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman
sekolah tentang disaster risk, dan manfaat yang akan dicapai adalah terbentuknya
kesiapsiagaan masyarakat sekolah terhadap bencana gempa dan tsunami

E. PEMECAHAN MASALAH

Pemecahan masalah dalam masalah tersebut adalah: pemberian materi tentang disaster

risk dalam bentuk siosialisasi pra bencana gempa dan tsunami

F. KHALAYAK SASARAN
Guru, siswa dan tenaga administrasi di SD 86, 38, dan 11 Kota Bengkulu.

G. METODE KEGIATAN

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada April – Oktober 2019 di SD Kota

Bengkulu dalam bentuk sosialisasi dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab

serta simulasi bencana. Alat bantu berupa LCD, leaflet, Poster, Alat peraga. Kegiatan

ditujukan untuk SD Negeri No.86, 38 dam 11 Kota Bengkulu meliputi Siswa, Guru dan

Tenaga Administrasi sekolah.

H. RANCANGAN EVALUASI

1. Pengetahuan diukur dengan mengadakan pre test dan post test terkait materi

2. Daftar hadir peserta


7

I. JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan PPM pembinaan berlangsung selama 7 (Tujuh) bulan. Mulai

bulan April s/d Oktober 2019.

No Kegiatan Bulan
4 5 6 7 8 9 10
1 Survey Awal
2 Studi pendahuluan
3 Penyusunan proposal
4 Seleksi oleh LPPM
5 Pelaksanaan kegiatan
6 Laporan 1/3 kemajuan
Kegiatan Pengabmas
7 Lanjutan kegiatan
pengbmas
8 Laporan akhir
9 Monitoring evaluasi

J. PERSONALIA

1. Ketua Tim Pelaksana

a. Nama Lengkap : Titin Aprilatutini

b. Jenis kelamin : Perempuan

c. NIP : 19760414 199803 2002

d. Disiplin Ilmu : Keperawatan

e. Pangkat/Golongan : Pembina/IV a

f. Jabatan Fungsional : Lektor

g. Fakultas /Jurusan : keperawatan/FMIPA

h. Waktu yang disediakan untuk kegiatan : 16 jam/minggu

2. Anggota I

a. Nama Lengkap : Nova Yustisia

b. Jenis kelamin : Perempuan

c. NIP : 19740808 199702 2 001


d. Disiplin Ilmu : Keperawatan

e. Pangkat/Golongan : Pembina / IV a

f. Jabatan Fungsional : Lektor

g. Fakultas /Jurusan : keperawatan/FMIPA

h. Waktu yang disediakan untuk kegiatan : 16 jam/minggu

3. Anggota II

a. Nama Lengkap : Tuti Anggriani Utama

b. Jenis kelamin : perempuan

c. NIP : 19800112 200804 2 002

d. Disiplin Ilmu : Keperawatan

e. Pangkat/Golongan : Penata / IIIc

f. Jabatan Fungsional : Lektor

g. Fakultas /Jurusan : keperawatan/FMIPA

h. Waktu yang disediakan untuk kegiatan : 16 jam/minggu

1. PERKIRAAN BIAYA

RincianBiaya PPM Mandiri

I. Rencana Anggaran Biaya


9

1. Peralatan
Penunjang

Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga


Pemakaian Satuan Peralatan
Penunjang

Leaflet/alat peraga Media untuk 10 1.000 10.000


peserta

Poster evakuasi dan Media untuk 10 150.000 1.500.000


sewa alat peserta

SUB TOTAL (Rp) 1.510.000

2. Bahan Habis
Pakai

Material Justifikasi Kuantitas Harga Harga


Pemakaian Satuan Peralatan
Penunjang

Plasdisk Menyimpan 1 bh 100.000 100.000


Data

Kertas Membeli 2 rim 45.000 90.000


kertas HVS
A4

Tinta Membeli 2 bh 42.500 85.000


Tinta Printer

Foto Copy, karton, Perbanyakan 6 bh 50.000 300.000


spidol, tali rapia proposal dan
laporan

Konsumsi Konsumsi 180 kotak 7.500 1.350.000


peserta dan
petugas

Sub Total 1.840.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi Kuantitas Harga Biaya Per


perjalanan Satuan (Rp) Tahun

Perjalanan ke tempat Perjalanan ke 3 org x 6 keg 25.000 450.000


pengabdian lokasi
masyarakat
Transpor Petugas Perjalanan ke 10 org x 3 30.000 900.000
BPPD lokasi keg

Sub Total 1.350.000

4. Lain-lain

Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Biaya Per


Satuan Tahun

Spanduk Pembuatan 1 bh 200.000 200.000


spanduk

Dokumentasi Biaya 1 keg 50.000 50.000


dokumentasi
penelitian

Publikasi Biaya 1 jurnal 250.000 250.000


penerbitan
jurnal

Sub Total 500.000

Total Anggaran 5.200.000


Yang di perlukan
11

DAFTAR PUSTAKA

Achar, S. A., Kundu, S., & Norcross, W. A. (2005). Diagnosis of Acute Cardiac Syndrome.
America Family Phsycian, 72, 119-1926.
Chang, B. H., Stein, N. R., Trevino, K., Stewart, M., Hendricks, A., & Skarf, L. (2012). End
Of Life Spiritual Care at a VA medical center : Chaplains' Perspektif. Cambridge
University Care.
Corwin, E. J. (2009). Handbook of Pathophysiology, 3rd Edition. Jakarta: EGC.
Huffman, J. C., Celano, C. M., & Januzzi, J. L. (2010). The relationship between depresion,
anxiety, and cardiovascular outcomes in patien with acute coronary syndromes.
Neuropsychiatric Desease and Treatment, 6:123-36.
Keliat, A. B., Wiyono, P. A., & Susanti, H. (2012). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa :
CMHN (intermediet course). Jakarta: EGC.
Munawar, M. (2010). Fibrilasi Atrium Pasca-Bedah Pintas Koroner : Seberapa Pentingkah?
Jurnal Kardiologi Indonesia, 31:26-27.
Narayanasamy, & Nixon. (2007). The Spiritual Need Of Oncology Patient From Patient
Perspective. Journal Of Clinical Nursing, Vol 19, 2259-2270.
Nasir, A., & Muhith, A. (2011). Dasar - Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika.
Radi, B., Joesoef, A. H., & Kusmana, D. (2009). Rehabilitasi Kardiovaskular Di Indonesia.
Jurnal kardiologi Indonesia.
Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Sevin, Sibel, & Aisye, D. A. (2010). Cardiac risk factor and quality of life in patient with
coronary artery disease. Journal of Clinical Nursing, 19:1315-1325.
Shibesi, W. A. (2007). Anxiety Worsens Prognosis in Patient With Coronary Artery Disease.
Journal of the American of Cardiology, 2021-2027.
Spertus, J. A., Salisbury, A. C., Jones, P. G., Conaway, D. G., & Thompson, R. C. (2004).
Predictos of quality of life benefit after percutaneous coronary intervention
circualtion. DOI, 10.1161/01.CR.0000150392.70749.C7.
Spertus, J. A., Winder, J. A., Dewhurst, T. A., Deyo, R. A., Prodzinski, J., McDonell, M., et
al. (1995). Development and Evaluation of the Seattle Angina Questionnaire : A New
Functional Status Measure for Coronary Artery Disease. American College of
Cardiology.
WHO. (2013, March). World Health Organization. Cardiovascular Desease (CVDs).
Retrieved Desember 2014, from http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/

Anda mungkin juga menyukai