Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY.

Y UMUR 28 TAHUN
G4P1A2 USIA KEHAMILAN 34-35 MINGGU DI PUSKESMAS SALAWU
KABUPATEN TASIKMALAYA

Diajukan Untuk Memunuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Kebidanan 1


Dosen pembimbing :
Fenty Agustini, S.ST,M.Kes

Oleh :

NISA AMALIA
NIM : 0200180003

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI
TASIKMALAYA
2021

1
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut terucap dari seorang makhluk terhadap Kholiqnya

kecuali ucapan syukur karena atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKK 1 berupa laporan “Asuhan

Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. Y Usia kehamilan 34-35 minggu fisiologis di

Wilayah Kerja Puskesmas salawu . Adapun tujuan makalah ini dibuat adalah

sebagai salah satu tugas laporan PKK 1 di Program Studi Diploma III Kebidanan

Stikes Respati Tasikmalaya.

Penulis mengambil kesempatan untuk mengucapkan terimakasih kepada :

1. Fenty Agustini, S.ST,M.Kes selaku dosen pengampu

2. Hj. Esih Setianingsih, S.Tr.Keb selaku pembimbing lahan

3. Semua pihak yang membantu

Akhir kata semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada kita Amin.

Tasikmalaya, Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ................................................................................. iii

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Tujuan......................................................................................... 4

C. Manfaat Penulisan....................................................................... 5

D. Ruang Lingkup ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil....... 7

BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................. 16

BAB IV PEMBAHASAN

A. Subjektif.................................................................................. 21

B. Objektif................................................................................... 21

C. Analisa Data............................................................................ 22

D. Penatalaksanaan ..................................................................... 22

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................. 24

B. Saran....................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan................ 11

Tabel 2.2 Imunisasi TT .......................................................................... 12

iii
DAFTAR SINGKATAN

K1 : Kunjungan Pertama

K4 : Cakupan Kunjungan Keempat

ANC : Antenatal Care

KIA : Kartu Identitas Anak

MPS : Making Pregnancy Safer

KPD : Ketuban Pecah Dini

PEB : Preeklampsia Berat

IUFD : Intrauterine Fetal Death

AKB : Angka Kematian Bayi

AKI : Angka Kematian Ibu

IMT : Indeks Masa Tubuh

HB : Hemoglobin

KEK : Kekurangan Energi Kronis

SDKI : Survey Demografi Kesehatan Indonesia

WHO : World Health Organization

ASI : Air Susu Ibu

KB : Keluarga Berencana

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah

DJJ : Denyut Jantung Janin

TT : Tetanus Toksoid

HIV : Human Immunodeficiency Virus)

BTA : Bakteri Tahan Asam

HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir

iv
HPL : Hari Perkiraan Lahir

BB : Berat Badan

PB : Panjang Badan

LILA : Lingkaran Lengan Atas

TFU : Tinggi Fundus Uteri

HBSAG : Hepatitis B Surface Antigen

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang

terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan

patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang

meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari

kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak

terbukti manfaatnya (Walyani, 2015).

Penilaian terhadap pelaksana pelayanan kesehatan ibu hamil dapat

dilakukan dengan melihat cakupan Kunjungan Pertama (K1) dan cakupan

Kunjungan Keempat (K4). Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan

dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja pada kurun

waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat

kali sesuai jadwal yang dianjurkan (Kemenkes RI, 2017).

Tujuan dari pemeriksaan ANC salah satunya adalah mempersiapkan

wanita dalam menghadapi persalinan (NICE, 2012). Kesiapan persalinan

adalah perencanaan awal dan persiapan melahirkan yang bertujuan untuk

membantu perempuan, suami dan keluarga agar siap untuk melahirkan dengan

membuat rencana menghadapi komplikasi dan hal tak terduga (FCI, 2016;

WHO, 2006). Selain bertujuan untuk mempersiapkan persalinan, menurut

1
Adriaansz dalam Saifuddin (2013), salah satu alasan penting ibu hamil harus

mendapatkan pelayanan ANC adalah untuk membangun rasa saling percaya

antara klien dan petugas kesehatan. Pemanfaatan pelayanan ANC sangat

diperlukan oleh ibu hamil. Hal ini karena ANC memiliki manfaat untuk

mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan

serta dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.

Program Kesehatan Ibu dan bayi merupakan salah satu prioritas

Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu

indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005 –2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia

membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program

prioritas dalam pembangunan kesehatan (WHO, 2012). Sementara itu, angka

kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan

suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah sangat menekankan untuk

menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan

(Depkes RI, 2013).

Upaya mengatasi tingginya AKI dan AKB di dunia terutama negara-

negara yang berkembang, maka WHO (World Health Organization)

mencanangkan program Safe motherhood tahun 1988 Untuk di Indonesia

sebagai perwujudan dari program safe motherhood, pemerintah

mewujudkannya dengan adanya program Making Pregnancy Safer (MPS).

Dari pelaksanaan MPS ini, diharapkan target yang dapat dicapai pada tahun

2010 adalah AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan

2
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI sebesar

359 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara target AKI di tahun 2015 adalah

102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Jadi, target angka ini masih jauh

dari yang harus dicapai, dan Diharapkan tahun 2017, angka kematian ibu

banyak mengalami penurunan.

Antenatal Care adalah suatu komponen dalam pelayanan kesehatan ibu

hamil terpenting untuk meminimalkan serta menurunkan tingkat AKI (Depkes

RI, 2010). Pelayanan antenatal adalah suatu pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan oleh tenaga kesehatan kepada ibu secara berkala selama masa

kehamilan, sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan.

Pelayanan antenatal di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta dan

praktik perorangan/kelompok perlu dilaksanakan secara komprehensif terpadu

dan berkualitas. Pelayanan tersebut berguna memantau kemajuan kehamilan,

mengetahui kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu maupun janin, serta

mengetahui secara dini adanya kelainan atau ketidaknormalan yang berisiko

muncul pada masa kehamilan (Manuaba, 2010 & Kemenkes RI, 2017).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. Y usia

kehamilan 34-35 minggu di Puskesmas Salawu.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil berupa data subjektif

pada Ny. Y G4P1A2 hamil 34-35 minggu di Puskesmas Salawu.

3
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil berupa data objektif

pada Ny. Y G4P1A2 hamil 34-35 minggu di Puskesmas Salawu.

c. Mampu melaksanakan dalam menyusun analisa berdasarkan data

subjektif dan objektif pada Ny. Y G4P1A2 hamil 34-35 minggu di

Puskesmas Salawu.

d. Mampu menyusun, melaksanakan serta mengevaluasi tindakan yang

diberikan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil pada Ny. Y G4P1A2 hamil

34-35 minggu di Puskesmas Salawu.

C. Manfaat

1. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan agar ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal

sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, untuk mengetahui komplikasi

secara dini dan dapat segera mendapatkan tindakan lebih lanjut.

2. Bagi Bidan

Diharapkan menjadi masukan bagi bidan dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan asuhan

kebidanan pada ibu hamil yang sesuai standar sehingga dapat

mengoptimalkan angka kematian ibu.

3. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis bahwa

ibu hamil harus dilakukan pengawasan untuk menghindari atau

mendeteksi secara dini bahwa kehamilan, persalinan dan masa nifas.

4
D. Ruang Lingkup

Pemeriksaan yang dikaji dalam laporan kasus ini adalah asuhan pada

ibu hamil:

1. Lingkup Metode

Adapun metode dan teknik pengumpulan data melalui :

a. Anamnesis

b. Pemeriksaan fisik

Penulis melaksanakan pemeriksaan fisik kepala klien dengan teknik

inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.

2. Lingkup Sasaran

Sasaran pada laporan kasus ini yaitu Ny. Y G4P1A2 hamil 34-35 minggu

3. Tempat dan Waktu

Pengkaji kasus ini dilaksanakan di Puskesmas Salawu.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut

kalender internasional (Walyani, 2015).

Kehamilan adalah serangkaian proses yang diawali dari konsepsi

atau pertemuan antara ovum dengan sperma sehat dan dilanjutkan dengan

fertilisasi, nidasi dan implantasi (Mandriwati, dkk., 2017).

Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (4 minggu atau

9 bulan 7 hari). Dihitung dari hari pertama haid terakhir (Rukiah, 2013,

hlm: 34)

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu

terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma

dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau

37 minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014).

2. Waktu

Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester satu

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13

6
hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28 hingga

minggu ke-40 (Walyani, 2015).

3. Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil

Menurut Saryono (2010, dalam Walyani, 2015) ada 7 tanda bahaya

kehamilan yaitu:

a. Perdarahan pervaginam

b. Sakit kepala yang hebat

c. Penglihatan kabur

d. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan

e. Keluar cairan vervaginam

f. Gerakan janin tidak terasa

g. Nyeri abdomen yang hebat

4. Fisiologi Kehamilan

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh untuk

pemeliharaan janin dalam kandungan yanag disebabkan pembuahan sel

telur oleh sel sperma.

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan

dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum,terjadi migrasi spermatozoa dan

ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi)

pada uterus,pembentukan plasenta,tumbuh kembang hasil konsepsi sampai

aterm.

Menurut WHO (2010), Antenatal care adalah pengawasan sebelum

persalinan terutama dianjurkan pada pertumbuhandan perkembangan janin

7
dalam rahim. Antenatal care juga merupakan cara penting untuk

memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu

dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi

bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawihardjo, 2012).

5. Tujuan Antenatal Care

Tujuan Antenatal care adalah menyediakan pelayanan antenatal

yang terpadu, komprehenshif, serta berkualitas, memberikan konseling

kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling keluarga berencana (KB) dan

pemberian ASI ekslusif.

Tujuan Antenatal care/ANC menurut Kementrian Kesehatan RI (2010)

adalah :

a. Tujuan Umum

Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan

antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan

dengan sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus ANC adalah menyediakan pelayanan antenatal

yang terpadu, komprehensif, serta berkualitas, memberikan konseling

kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI

6. Standar Antenatal Care

Dalam pelayanan Antenatal care, ada sepuluh standar pelayanan

yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal

8
dengan 10 T. Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai

berikut (Midwifery Update, 2016) :

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Menurut teori Salsabila (2008) bahwa berat badan wanita hamil

akan naik kira kira diantara 6,5-16,5 kg atau rata rata 12,5 kg.

BB sebelum hamil
Perhitungan IMT pada ibu 2 , yang termasuk kategori
TB(dalam m)❑

gemuk/ lebih dari normal. Hal ini masih termasuk normal sesuai dengan

teori Prawirohardjo 2008) yang menyatakan bahwa yang dapat

berpengaruh tidak baik pada kehamilan adalah kategori berat badan di

bawah normal yaitu kurang dari 20 yang sering dihubungkan dengan

abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah dan berat badan

overweight yaitu lebih dari 30 yang dapat meningkatkan resiko atau

komplikasi kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi

kesulitan dalam persalinan.

b. Pemeriksaan tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah e” 140/90

mmHg) pada kehamilan dan preeklamsia.

c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining

ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis

disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah

berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari

9
23,5 cm. ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir

rendah (BBLR).

d. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak

dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur

kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar

pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu.

Tabel 2.1
Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri


12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu 1/2 simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu 1/2 pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap

kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ

cepat lebih dari 160/menit menunjukan adanya gawat janin.

f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT)

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk

mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.

10
Jenis imunisasi yang diberikan adalah tetanus texoid (TT) yang dapat

mencegah penyakit tetanus (Sulistyawati, 2009).

Tabel 2.2
Imunisasi TT

% Masa
TT Interval
Perlindungan Perlindungan
TT 1 - 0% -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 80% 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 95% 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 99% 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4 99% Seumur hidup

g. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat

tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak

kontak pertama.

h. Test laboratorium (rutin dan khusus)

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:

1) Pemeriksaan golongan darah.

Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk

mengetahui jenis golongan darah ibu, melainkan juga untuk

mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu

diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.

2) Pemeriksaan kadar haemoglobin darah (Hb).

Pemeriksaan kadar haemoglobin darah ibu hamil dilakukan

minimal sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester

ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil

11
tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena

kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin

dalam kandungan.

3) Pemeriksaan protein dalam urin.

Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada

timester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan

untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria

merupakan salah satu indikator terjadinya preeklamsia pada ibu

hamil.

4) Pemeriksaan kadar gula darah.

Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitu harus

dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal

sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan

sekali pada trimester ke tiga (terutama pada akhir trimester ke tiga).

5) Pemeriksaan darah malaria.

Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan pemeriksaan

darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak pertama. Ibu

hamil di daerah non endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah

Malaria apabila ada indikasi.

6) Pemeriksaan tes Sifilis.

Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko tinggi dan

12
ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaan Sifilis sebaiknya

dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.

7) Pemeriksaan HIV.

Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus

HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Ibu hamil setelah

menjalani konseling kemudian diberi kesempatan untuk

menetapkan sendiri keputusannya untuk menjalani tes HIV.

8) Pemeriksaan BTA

Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai

menderita Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi

Tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan janin. Selain

pemeriksaan tersebut diatas, apabila diperlukan dapat dilakukan

pemeriksaan penunjang lainnya di fasilitas rujukan.

i. Tatalaksana kasus

Bersadarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan

laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus

ditangani sesuai standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-

kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.

j. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.

7. Jadwal Kunjungan Antenatal care

13
Frekuensi Pelayanan Antenatal oleh Permenkes (2020) ditetapkan 6 kali

kunjungan ibu hamil dalam pelayanan Antenatal, selama kehamilan

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 2 x kunjungan pada trimester pertama (kehamilan hingga 12 minggu)

b. 1 x kunjungan pada trimester kedua (kehamilan diatas 12 minggu

sampai 24 minggu)

c. 3 x kunjungan pada trimester ketiga (kehamilan diatas 24 minggu

sampai 40 minggu).

14
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

G4P1A2 USIA KEHAMILAN 34-35 MINGGU

Hari /tanggal : Jum’at/09 Oktober 2020

Jam : 08.30 WIB

Tempat : Puskesmas Salawu

Pengkaji : Nisa Amalia

I. Data Subjektif

a. Identitas

Nama : Ny. Yeni Nama : Tn. Enoh

Umur : 28 Tahun Umur : 32 Tahun

Pendidikan terakhir: SMP Pendidikan terakhir : SD

Agama : Islam Agama : Islam

Golongan darah : O+ Golongan darah :-

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kp. Margasari

b. Keluhan utama/alasan kunjungan

Ingin memeriksa kehamilan.

c. Riwayat kehamilan sekarang

HPHT : 06-02-2020

HPL : 13-11-2020

15
Gerak janin : ada

Tanda bahaya : tidak ada

Keluhan umum : tidak ada

Obat, vitamin : tablet FE

Kekhawatiran khusus : tidak ada

d. Riwayat kehamilan terdahulu

Anak Tahun Usia Jenis


No BB & PB Penolong Masalah Ket
ke lahir kehamilan persalinan
1 1 2010 2 mgg Abortus - Bidan - -

2 2 2012 Aterm Normal 3.200, 49 cm Bidan - -

3 3 2018 5 mgg Abortus - - - -

4 4 Hamil Anak Sekarang - - - -

e. Riwayat kesehatan (dulu/sekarang)

Tidak mempunyai penyakit apapun

f. Riwayat imunisasi TT

Ibu sudah mendapat imunisasi TT lengkap

g. Riwayat pemakaian KB

Jenis KB yang digunakan : suntik 3 bulan

Lama penggunaan : 2 tahun

Efek samping : head tidak lancar

Alasan dihentikan : ibu ingin mempunyai anak

16
h. Riwayat sosial ekonomi

Status perkawinan : menikah

Respon terhadap kehamilan ini : baik

Dukungan keluarga : mendukung

Pengambilan keputusan : suami, ibu, ibu mertua

Gizi yang dikonsumsi : makan 3 x sehari bervariasi

Rencana persalinan : bidan

II. Data objektif

a. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

b. Antropometri

Tinggi badan : 152 cm

Berat badan : 47,8 kg

LILA : 23 cm

c. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi : 81x/menit

Respirasi : 19x/menit

Suhu : 35,50C

d. Kepala

- Oedema pada wajah : tidak ada

- Konjungtiva : merah muda

17
- Seclera : tidak ikterik

e. Leher

Pembesaran kelenjar tyroid dan limfe : tidak ada.

f. Payudara

Bentuk : simetris

Puting susu : menonjol

Benjolan : tidak ada

Nyeri tekan : tidak ada

Retraksi : tidak ada

ASI : positive

g. Abdomen

Luka bekas operasi : tidak ada.

TFU : 35 cm

TBBJ : 35-12 = 23x135=3.105 gr

35-12=23x155=3.565 gr

Leopold I : Teraba bulat melenting lunak (bokong)

Leopold II : Bagian kiri teraba bagian kecil

(tangan dan

kaki)

Bagian kanan teraba panjang seperti papan

(punggung)

Leopold III : Presentasi kepala

Leopold IV : convergen

18
DJJ : 136x/menit

h. Ekstremitas atas

Oedema : tidak ada

Varises : tidak ada

i. Pemeriksaan penunjang

HB : 12 gr %

Protein urine : negative (-)

Glukosa urine : negative (-)

HBSAG : negative

HIV : negative

Sypilis : negative

III. Analisa

G4P1A2 uk 34-35 mgg fisiologis

IV. Penatalaksanaan

- Memberitahu hasil pemeriksaan

- Memberitahu ibu tentang asupan gizi yang seimbang

- Memberitahu ibu pola istirahat

- Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan

- Memberitahu ibu persiapan persalinan

- Memberitahu ibu untuk periksa ulang kehamilan

19
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Y

umur 28 tahun di Puskemas Salawu, penulis menemukan persamaan dan

kesenjangan antara konsep teori dengan kenyataan di lapangan. Adapun hal ini

penulis dapat menjabarkan dengan bentuk pendokumentasian SOAP yang

digunakan sebagai berikut:

A. Subjektif

Berdasarkan data subjektif, pada Ny. Y ibu mengatakan ini merupakan

kehamilan ke-empat. Selama melakukan asuhan kehamilan pada Ny. Y,

penulis menemukan banyak kesamaan teori dengan kenyataan di lapangan,

yaitu ibu mengatakan gerakan janin pertama di rasakan pada saat usia

kehamilan 4 bulan, ini merupakan hal yang fisiologis dimana gerakan janin

sudah dapat dirasakan pada usia kehamilan 16 - 18 minggu pada multigravida,

sedangkan pada primigravid janin dapat dirasakan pada usia kehamilan 18-20

minggu (Astuti, 2012).

B. Objektif

Dalam pengumpulan data objektif melalui pemeriksaan tanda vital dan

pemeriksaan fisik head to toe pada Ny. Y tidak ditemukan adanya keadaan

yang menyimpang.

Pada Ny. Y diperoleh hasil 35 cm, dari pemeriksaan tinggi fundus

dihasilkan taksiran berat badan janin Ny. Y 3.105 gr, hal ini tidak sesuai

dengan pernyataan Prawirohardjo (2006) bahwa fetus aterm mempunyai

20
kisaran berat badan lahir antara 2500- 4000 gram. Pada pemeriksaan abdomen

yaitu pada palpasi Leopold 1 teraba lunak, bulat tidak melenting, Leopold 2 di

perut sebelah kanan ibu teraba keras, memanjang seperti ada tahanan dan di

perut sebelah kiri ibu teraba bagian bagian kecil, Leopold 3 yaitu bagian

bawah teraba keras, bulat dan melenting sudah masuk PAP yaitu pada

kehamilan normal bagian terendah janin teraba keras, bulat dan melenting

(Astuti, 2012).

C. Analisa data

Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif diperoleh

analisa data Ny. Y 28 Tahun G4P1A2 usia kehamilan 34-35 minggu Fisiologis

D. Penatalaksanaan

Selanjutnya direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan

berdasarkan masalah-masalah pada pemeriksaan subjektif dan objektif,

sebagai kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang

sudah di identifikasikan yang bersifat segera.

Asuhan yang diberikan oleh penulis kepada Ny. Y antara lain

menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil anamnesis, pemeriksaan fisik

dan supaya ibu dan keluarga mengetahui keadaan kehamilannya normal atau

ada masalah.

Selain pemeriksaan fisik penulis juga memberitahukan hasil

pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium guna mengetahui

adanya komplikasi seperti pre eklampsi, diabetes, dan anemia yang kemudian

dikemukakan hasilnya bahwa Ny. Y dalam batas.

21
Penulis memberitahu ibu tentang asupan gizi yang seimbang khususnya

untuk menunjang kesehatan ibu serta bayi yang dikandungnya, dan

memberitahu ibu pola istirahat ibu harus teratur.

Penulis selanjutnya melakukan asuhan dengan memberikan konseling

tentang tanda bahaya pada kehamilan, dan tanda-tanda persalinan, serta

tindakan yang harus dilakukan ibu dan keluarga jika terjadi masalah yaitu

segera datang ke tenaga kesehatan.

22
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data asuhan

kebidanan kehamilan, yaitu :

1. Melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny. Y umur 28 tahun

G4P1A2 hamil 34-35 minggu fisiologi melalui pendekatan manajemen

kebidanan dan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP.

B. Saran

Dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan kebidanan dan penurunan

angka kematian ibu dan bayi maka pada kesempatan ini kami memberikan

saran sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan

dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan kehamilan

persalinan, nifas dan BBL pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan neonatus.

2. Bagi Masyarakat

Hasil laporan asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, nifas dan

BBL ini dapat menjadi masukan saran bagi masyarakat khususnya ibu

hamil untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kehamilan sehingga

mendorong untuk memeriksakan kehamilan, bersalin dan melakukan

pemeriksaan masa nifas serta bayi baru lahir ke tenaga kesehatan.

23
3. Bagi Tempat Pengkajian

Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan sebagai

pengembangan kualitas pelayanan asuhan kebidanan yang sesuai standar

kebidanan guna meningkatkan pelayanan pada ibu hamil, bersalin, nifas,

dan neonatus.

4. Bagi Institusi

Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau

kepustakaan dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk laporan kasus

selanjutnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ajeng, S. (2012). Perubahan Adaptasi Fisiologis Ibu Hamil Trimester III.


Tersedia di http://midwifenana.blogspot.com/2012/02/perubagan-dan-
adaptasi-fisiologi_09.html

Depkes RI., (2013). Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat.


2010. Jakarta.

Kurniasari, Deasy. (2012). Asuhan Kebidanan pada Ny. U di Puskesmas Buaran


Kabupaten Pekalongan Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

Kemenkes RI, (2017). Kesehatan dalam Kerangka Sustainable Development


Goals. http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id

Mandriwati, Ariani, Harini, Darmapatni, Javani., (2017). Asuhan Kebidanan


Kehamilan Berbasis Kompetensi, Edisi 3. Jakarta: EGC.

Manuaba, (2010). Ilmu Kebidanan dan Keluarga Berencana untuk


Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
` 1
Nugroho dan Utama, (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Pitri, M. (2015). Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III.


http://pitrimira.blogspot.co.id/2015/06/ketidaknyamanan-kehamilan-
trimester-iii.html

Prawihardjo, (2012). Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Rukiah, Yulianti, Maemunah, Susilawati. (2013). Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan


Edisi Revisi. Jakarta: Trans Info Media.

Saefuddin, (2013). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo

Ulfa, MM. (2015). Massage Endorfin Untuk Mengurangi Nyeri Persalinan.


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
http://documentslide.com/documents/endorphin-massage-1.html

Varney, Helen. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC. [online]
http://www-kti-skripsi-net.blogspot.co.id/2011/09/ibu-hamil-dengan-
nyeri-punggung.html

25
Walyani, E.S. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.

26

Anda mungkin juga menyukai