Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Evidence Based Dalam Kebidanan
Disusun oleh :
Melawanti Praja NIM. CBX0210122
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN KUNINGAN 2022 Judul Jurnal PROGRAM SIAGA STUNTING TERINTEGRASI APLIKASI PINTAR: INOVASI PENDIDIKAN GIZI SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING DI DESA WINDUAJI KABUPATEN BREBES Kata Kunci Stunting, nutritional, education, training, stunting book, stunting application, winduaji Penulis Jurnal Elok Widyaningtyas*), Salsabil Rahmadina, Rahmah Fadhilah Asrifqa, Wafa Nur Azizah, Zeha Kirana, Alfi Muntafiah Nama Jurnal Dinamika Journal Volume Vol. 3 No. 3, 2021 ISSN ONLINE : 2686-2158 Tahun 2021 Latar Belakang Indonesia saat ini mengalami permasalahan gizi yang Masalah kompleks yaitu tiga masalah gizi sekaligus yang dikenal dengan istilah triple burden of malnutrition. Salah satu dari tiga permasalahan gizi tersebut adalah stunting. Menurut Kementerian Kesehatan, stunting merupakan kondisi ketika anak mengalami gagal tumbuh akibat asupan gizi yang kurang terutama pada masa 1000 hari pertama kehidupan. Stunting dapat menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dan perkembangan motorik dan kognitif yang lambat (Kemenkes RI, 2018). Selain itu, stunting juga mengakibatkan penderita memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata sehingga akan berdampak pada produktivitas dan kemampuan kerja yang rendah di masa dewasa (Kemenkes RI, 2018). Angka stunting di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi. Menurut Riskesdas (2018) prevalensi stunting yang terjadi di Indonesia adalah 30,8% yang artinya 1 dari 3 balita di Indonesia menderita stunting. Prevalensi ini masih jauh dari target WHO untuk menekan angka stunting dibawah 20%. Bahkan, World Health Organization (WHO) di tahun 2018 menyebutkan bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi stunting tertinggi di South-East Asian Region setelah Timor Leste (50,5%) dan India (38,4%) (Kemenkes RI, 2018). Brebes merupakan salah satu dari kabupaten/kota yang menjadi prioritas utama penurunan angka stunting di Jawa Tengah. Hasil Pemantauan Status Gizi di tahun 2017 menyebutkan bahwa prevalensi stunting di Brebes mencapai 32,7% dan masuk ke dalam 10 besar kabupaten yang menjadi prioritas penanganan stunting di Indonesia (Satriawan, 2018). Salah satu desa yang menjadi penyumbang utama kasus stunting di Brebes adalah desa Winduaji dengan 245 kasus stunting di tahun 2018 (Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, 2018). Berdasarkan tingginya kasus stunting tersebut maka perlu dilakukan upaya penanggulangan stunting dalam aspek promotif, preventif, dan kuratif. Upaya penanggulangan stunting dapat dilakukan melalui upaya inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, pemberian MPASI yang baik, dan juga terpenuhinya asupan zat gizi ibu pada masa kehamilan (Nugraheni et al., 2020). Upaya penanggulangan dan pencegahan stunting juga dapat dilakukan melalui perbaikan pola asuh. Pola asuh sangat berkaitan erat dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu terutama mengenai pentingnya pemenuhan asupan gizi yang sesuai kebutuhan sehingga upaya peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan stunting (Lailatul dan Ni’mah., 2015). Akan tetapi, dalam upaya penanggulangan ini masih ditemukan berbagai macam kendala, salah satunya adalah belum efektifnya program-program pencegahan stunting (Satriawan, 2018). Oleh karena itu, diperlukan adanya terobosan pada aspek promotif yang meliputi edukasi, sosialisasi, dan pelatihan melalui media yang tepat guna menunjang keterbatasan literasi serta menekan angka stunting masyarakat Desa Winduaji Kabupaten Brebes. Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi kronis di Indonesia yang perlu ditangani untuk menyelamatkan perkembangan generasi bangsa. Desa Winduaji termasuk penyumbang utama kasus stunting di Indonesia dengan jumlah 245 kasus pada tahun 2018. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk inovasi penanggulangan stunting dapat dilakukan dengan cara promotif, preventif, dan kuratif Metode Metode yang dilaksanakan terdiri dari persiapan (wawancara dengan bidan desa dan pengurus Rumah Desa Sehat dan penggalian sumber referensi secara online), penyusunan media, pelaksanaan (sosialisasi, edukasi, pelatihan melalui media, dan evaluasi kegiatan) Hasil Penelitian Hasil menunjukkan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan ibu terkait stunting sebesar 28,32%, pengetahuan ibu terkait gizi pra-kehamilan dan gizi kehamilan sebesar 43,69%, pengetahuan terkait ASI dan teknik menyusui sebesar 72,29%. Rata-rata peningkatan pengetahuan sebesar 48,1% setelah diberikan penyuluhan mengenai stunting. Melalui edukasi dan pelatihan, diharapkan masyarakat dapat menerapkan ilmu yang telah disampaikan. Buku serta aplikasi siaga stunting yang telah diberikan juga diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sebagai pedoman dalam mencegah dan menangani tingginya kasus stunting di Desa Winduaji. Kelemahan 1. Hasil penelitian ini kurang lengkap pada point penelitian yang di pendahuluan dapat pada jurnal 2. Hasil penelitian ini tidak mencantumkan saran ini, yaitu : kepada berbagai pihak yang terkait 3. Pada hasil penelitian tidak mengulas secara detail tentang kegiatan yang dibahas. Kelebihan 1. Pada penelitian ini sudah mencantumkan hasil penelitian yang di penelitian secara menyeluruh yang ditunjang dapat pada jurnal dengan gambar-gambar saat penelitian. ini, yaitu : 2. Pada penelitian ini dicantumkan media untuk menunjang kegiatan yang dilaksanakan pada penelitian ini. Manfaat penelitian Meningkatkan pengetahuan ibu terkait stunting, gizi yang di dapat pada pra-kehamilan dan gizi kehamilan serta pengetahuan jurnal ini bagi terkait ASI dan teknik menyusui setelah diberikan kesehatan, yaitu : penyuluhan mengenai stunting.
Evaluasi/Kebaruan Penelitian ini diharapkan menjadi suatu inovasi baru
khususnya bagi bidan dalam mencegah dan menangani kasus stunting karena program inovasi ini sangat efektif untuk memberikan pengetahuan lebih bagi masyarakat.