Disusun Oleh :
Berdasarkan hasil RISKESDAS pada tahun 2013 kasus stunting di Indonesia mencapai
(37,2 %), tahun 2010 (35,6%), dan tahun 2007 (36,8 %). Hal tersebut tidak menunjukkan
penurunan yang signifikan. Stunting yang terjadi pada balita dapat berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak. Secara tidak langsung dampak tersebut
dapat berakibat pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko penyakit degenaratif,
peningkatan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah di masa mendatang. Dampak
tersebut dapat meningkatkan kemiskinan dimasa yang akan datang dan secara tidak langsung
akan mempengaruhi ketahanan pangan keluarga.
Stunting pada balita di negara berkembang dapat disebabkan karena faktor genetik dan
faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Salah
satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya stunting pada balita yaitu
pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang memadai akan menunjang tumbuh
kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer
maupun yang sekunder. Sedangkan, apabila pendapatan orang tua rendah maka sebagian
besar pendapatan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga dapat
menyebabkan keluarga rawan pangan. Keluarga yang pemiliki pendapatan rendah dan rawan
pangan dapat menghambat tumbuh kembang balita (stunting).
C. SASARAN
Sasaran pada program ini merujuk pada Masyarakat umum
D. MATERI
Materi promosi kesehatan yang disampaikan yaitu tentang pengertian Stunting,
penyebab gejalanya, tentang resiko tinggi dan pengenalan tanda kelahiran pada kehamilan.
E. METODE
Metode promosi yang digunakan yaitu Ceramah Umum. Metode ceramah digunakan
untuk memberikan edukasi pada Masyarakat mengenai bahaya/resiko tinggi Stunting,
penyebab gejala Stunting, dan menegnali tanda kelahiran pada kehamilan. Selain itu, metode
ceramah juga digunakan untuk memberikan pengajaran terhadap mitos-mitos tentang
Stunting yang beredar pada Masyarakat.
F. MEDIA
Media yang diginakan dalam pelaksanaan program promosi Kesehatan yaitu slide
presentasi microsoft power point dan video edukasi.
G. RENCANA EVALUASI
Evaluasi promosi Kesehatan Stunting merupakan bagian penting dari upaya program
promosi Kesehatan yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang diperlukan bagi
pengelolaan, evaluasi dan peningkatkan kualitas program (Kemenkes RI, 2012). Aspek
proses rencana evaluasi yang akan dilaksanakan untuk promosi kesehatan adalah :
Kelengkapan alat, metode dan materi yang akan digunakan untuk melaksanakan
promkes dapat mudah dimengerti
Tujuan kegiatan dan umpan balik
Terlaksananya kegiatan promosi Kesehatan tentang Stunting, serta terjadi
penurunan pravelensi penurunan Stunting pada Masyarakat.
F. JADWAL PELAKSANA
Program : Promosi Kesehatan
Tempat : Puskesmas Masama
Tanggal : 30 September 2023
NO Kegiatan Tujuan Sasaran
1 Sosialisasi program Mengenali apa itu Stunting Masyarakat umum
promosi Kesehatan Mengetahui penyebab
tentang Stunting gejalanya,
Meningkatkan pengetahuan
peserta tentang resiko tinggi
Pengenalan tanda kelahiran
pada kehamilan
DAFTAR PUSTAKA
Trihono et al. Pendek (Stunting) Di Indonesia, Masalah Dan Solusinya. (Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, 2015).
Dewi, I. A. K. C. & Adhi, K. T. Pengaruh Konsumsi Protein dan Seng serta Riwayat
Penyakit Infeksi terhadap Kejadian Stunting pada Anak Balita Umur 24-59 Bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida III. Arc. Com. Heal. 3, 36–46 (2016).
Widanti, Y. A. Prevalensi, Faktor Risiko dan Dampak Stunting Pada Anak Usia Sekolah.
(2013).
Gibney, M. J., Margetts, B. M., Kearney, J. M. & Arab, L. Gizi Kesehatan Mayarakat.
(Penrbit Buku Kedokteran EGC, 2009).