Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Pasient Safety

“Mikroorganisme”
TINGKAT 2C

1. Encep Yayat 8. Tiya Syifa


2. Indri Hendrayani 9. Wiwit sriwidyastuti
3. Lugi Purnomo 10. Yogi Anggara
4. M. Saeful Rohman 11. Yuni Novita Sari
5. Rusi sri hardianti
6. Saepul ginanjar
7. Selviana anwar
Pengertian Mikroorganisme
1. Menurut Darwis (1992)
Mikroorganisme makhluk hidup sangat kecil, mikroorganisme
diklasifikasikan ke dalam kelas protista terdiri dari bakteri, jamur,
protozoa, dan algae.
2. Menurut Fardiaz (1989)
Semua mikroorganisme yang tumbuh pada bahan-bahan
tertentu memerlukan bahan organik untuk pertumbuhan dan proses
metabolisme. Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang dalam
suatu material dapat menyebabkan perubahan dalam komposisi fisik
dan kimia, seperti perubahan warna, kekeruhan, dan bau asam.
Jenis-Jenis Mikroorganisme
1. Bakteri
2. Virus
3. Parasit
4. Jamur
Siklus Hidup Mikroorganisme
1. Bakteri
Bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat bila dalam keadaan yang
menguntungkan. Pertumbuhan bakteri dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu:
a. Fase Adaptasi (Lag Phase)
Merupakan periode penyesuaian diri bakteri terhadap lingkungan dan lamanya mulai dari
satu jam hingga beberapa hari. Lama waktu ini tergantung pada macam bakteri, umur biakan, dan
nutrien yang terdapat dalam medium yang disediakan. Pada fase ini bakteri beradaptasi dengan
lingkungan, belum mampu mengadakan pembiakan, terapi metabolisme sel bakteri meningkat dan
terjadi perbesaran ukuran sel bakteri.
b. Fase Pertumbuhan (Log Phase)
Fase ini merupakan periode pembiakan yang cepat dan merupakan periode yang
didalamnya dapat teramati ciri khas sel-sel yang aktif. Selama fase ini pembiakan bakteri
berlangsung cepat, sel-sel membelah dan jumlahnya meningkat secara logaritma sesuai dengan
pertambahan waktu, beberapa bakteri pada fase ini biasanya menghasilkan senyawa metabolit
primer, seperti karbohidrat dan protein. Pada kurva, fase ini ditandai dengan adanya garis lurus
pada plot jumlah sel terhadap waktu.
c. Fase Stasioner (Stationer Phase)
Fase ini merupakan suatu keadaan seimbang antara laju
peryumbuhan dengan laju kematian, sehingga jumlah keseluruah
bakteri yang hidup akan tetap. Beberapa bakteri biasanya menghasilkan
senyawa metabolit sekunder seperti antibiotika dan polimer pada fase
ini.
d. Fase Kematian (Death Phase)
Pada fase ini, laju kematian bakteri melampaui laju pembiakan
bakteri. Hal ini disebakan karena habisnya jumlah makanan dalam
medium sehingga pembiakan bakteri terhenti dan keadaan lingkungan
yang jelek karena semakin banyaknya hasil metabolit yang tidak
berguna dan mengganggu pertumbuhan bakteri.
Keterangan:
1 : Fase adaptasi (Lag phase)
2 : Fase pertumbuhan (Log phase)
3 : Fase stasioner (Stationary phase)
4 : Fase kematian (Death phase)
2. parasit
Siklus hidup (daur hidup) parasit adalah serangkaian fase (stadium) dari
paarsit untuk kelangsungan hidupnya. Mengenai siklus hidup parasit sangatlah
penting, karena pengendalian penyakit parasit tanpa dilandasi dengan
pengetahuan siklus hidup parasit adalah sia – sia. Siklus hidup parasit secara
umum dapat dibedakan menjadi :
a. Siklus hidup secara langsung
Untuk melangsungan hidup parasit memerkulan hanya satu hospes
(hospes definitif) dan parasit ini biasanya memiliki fase bebas. Contoh cacing
Ascaris suum yang menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar
bersama tinja dan mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan
dimana di dalam telur terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif
dan akhirnya tertelan lagi oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Disini
hanya memerluka satu hospes babi dan perkembangan telur terjadi diluar
tubuh babi (fase bebas).
b. Siklus hidup secara tidak langsung
untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes
definitive dan satu atau lebih hospes intermedier. Contoh cacing hati
Fasciola gigantica yang menginfeksi sapi, cacing dewasa yang
berpredileksi didalam kantung empedu bertelur dan keluar bersama
tinja dan mencemari lingkungan, dari dalam telur akan keluar
mirasidium yang harus membutuhkan hospes intermedier siput
Lymnaea sp untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria,
serkaria akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada rumput
menjadi Metaserkaria infektif dan akhirnya harus tertelan oleh sapi.
3. Virus

virus T dan bagian-bagiannya


Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel hidup dan untuk
reproduksinya virus hanya memerlukan asam nukleat. Karena dapat
melakukan reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk hidup
(organisme). Di dalam proses reproduksi, virus memerlukan lingkungan
sel hidup (di dalam jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan
organisme lain sebagai inang atau hospesnya.Contoh organisme yang
menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan,
tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus disebut replikasi
(penggandaan diri tubuh virus). Proses replikasi virus semenjak
menempel pada sel inan.
Siklus hidup virus memiliki dua jenis siklus yaitu siklus litik dan
siklus lisogenik, berikut penjelasannya
a. Siklus Litik
Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah
terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para
ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri
Escherichia coli (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia). Siklus litik
Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase eklifase, fase
replikasi, dan fase pemecahan sel inang.
- Fase adsorbsi
Fase adsorbsi merupakan fase awal dimana ujung ekor Bakteriofag menempel atau
melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal.
Daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menempel
kemudian mengeluarkan enzim lisosim/lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi
dinding sel bakteri.
-Fase penetrasi
Fase penetrasi, ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah menyatu
tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri.
Melalui saluran ini DNA virus masuk ke dalam sitoplasma bakteri.
-Fase eklifase dan Replikasi
Fase eklifase DNA virus mengambil alih kendali DNA bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam
proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya DNA virus
mengendalikan sintesis protein kapsid virus., pada proses ini juga terjadi replikasi DNA virus sehingga
jumlah DNA dari virus T bertambah sangat banyak seiiring terjadinya sintesis protein.
-Fase Perakitan
Fase perakitan pada siklus litik merupakan fase dimana bagian-bagian protein dan DNA yang
terbentuk dari proses sintesis protein dan replikasi DNA terjadi sehingga dihasilkan virus-virus baru
yang seutuhnya.
-Fase Lisis
Fase lisis merupakan fase rusaknya sel bakteri karena aktifitas enzimatis dari virus T serta
jumlah virus T yang sudah tidak muat ditampung oleh sel bakteri tersebut sehingga dinding sel
bakteri menjadi pecah. Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk
menyerang sel bakteri lainnya
4. jamur

Siklus Hidup Jamur melewati beberapa tahap atau fase. Kehidupan jamur berawal dari spora (Basidiospora)
yang kemudian akan berkecambah membentuk hifa yang berupa benang-benang halus. Hifa ini akan tumbuh ke seluruh
bagian media tumbuh. Kemudian dari kumpulan hifa atau miselium akan terbentuk gumpalan kecil seperti simpul benang
yang menandakan bahwa tubuh buah jamur mulai terbentuk. Simpul tersebut berbentuk bundar atau lonjong dan dikenal
dengan stadia kepala jarum (pinhead) atau primordia
Pada tipe perkembangan yang lain, yaitu gymnocarpic, lapisan
universal tidak terbentuk. Sisi dari pembesaran tudung dihubungkan
dengan batang oleh selubung dalam. Pada waktu bilah membesar,
selubung dalam tercabik dan melekat melingkari batang membentuk
cincin atau anulus. Sebagai organisme yang tidak berklorofil, jamur
tidak dapat melakukan proses fotosintetis seperti halnya tumbuh-
tubuhan. Dengan demikian jamur tidak adapat memanfaatkan langsung
energi matahari. Jamur mendapat makanan dalam bentuk jadi seperti
selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati.
Simpulan
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat
kecil sehingga untuk mengamati bantuan sarana yang diperlukan.
Mikroorganisme juga disebut organisme mikroskopis. Mikroorganisme
seringkali bersel tunggal (uniseluler) atau multiseluler (multiseluler).
Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat dengan mata
telanjang, dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata
telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun
bersifat seluler.Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut
mikrobiologi. Mikroorganisme terdiri dari: Bakteri, Virus, Parasit dan
Jamur.

Anda mungkin juga menyukai