Anda di halaman 1dari 7

Siklus HIdup dan Reproduksi Protozoa

Siklus Hidup Entamoeba hystolitica


A.Pada fase infertile, kista Entamoeba hystolitica tertelan lalu masuk ke dalam kolon
B. Di kolon, kista tersebut merusak epitel kolon dengan menggunakan antigen Gal/Gal Nac-
lectin → masuk ke lapisan submucosa dan mengalami reproduksi menjadi trofozoid (fase
pathogen).
C. Trofozoid dapat menyebar, masuk ke dalam vascular untuk melisiskan jaringan lain (seperti
pada vagina, otak, paru-paru, kulit). Lisisnya jaringan oleh enzim histolisin dapat menimbulkan
abses dan timbulnya nanah pada jaringan lain.
D. Selain itu, trofozoid juga dapat memasuki submukosa dengan menembus lapisan muskularis
mukosa dengan amebapores → merusak usus → menimbulkan luka yang disebut ulkus ameba.
Ulkus ameba tersebar di mukosa usus berbentuk seperti botol dengan lubang sempit, dasar lebar,
dan tepi tidak teratur.
E. Trofozoid dapat berkembang menjadi kista di kolon dan dapat keluar bersama feses disentri.
Feses disentri adalah tinja yang bercampur lendir dan darah.
F. Feses yang bercampur air dan tanah dapat tertelan lagi dan mengulangi fase infertile.
Siklus Hidup Trichomoniasis vaginalis
• Pada wanita tempat hidup parasit ini di vagina dan pada pria di uretra dan prostat.Parasit
ini hidup di mukosa vagina dengan makan bakteri dan lekosit Trichomonas vaginalis
bergerak dengan cepat berputarputar diantara sel-sel epitel dan lekosit dengan
menggerakkan flagel anterior dan membran bergelombang.
• Trichomonas vaginalis berkembang biak secara belah pasang longitudinal, diluar
habitatnya parasit mati pada suhu 50 C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 0 C.
Dalam perkembangbiakannya parasit ini mati pada PH kurang dari 4,9 inilah sebabnya
parasit ini tidak dapat hidup disekret vagina yang asam (PH : 3,8-4,4), parasit ini tidak
tahan pula terhadap desinfektan zat pulasan dan antibiotic.
Siklus Hidup Balantidium coli
1. Kista tercerna olah host dari makanan / minuman yang terkontaminasi
2. Pada stadium ini trophozoit bentuknya oval dan besar serta dikelilingi cilia pendek yang
memungkinkan begerak di dalam usus besar.
2. Stadium motil ini panjangnya 50 – 100 mikron dan lebarnya 40 – 70 mikron. Memiliki dua
inti, inti yang besar berbentuk seperti kacang disebut makronukleus dan yang lebih kecil disebut
mikronukleus.
3. Stadium kedua berbentuk kista, bentuk ini bertanggung jawab menyebarkan parasit ke inang
baru. Ukuran diameter kista 50-70 mikron.
4. Trophozoit dan kista keluar dari usus bersama feses namun hanya kista yang tahan terhadap
kondisi lingkungan yang dapat bertahan hidup di luar tubuh untuk selanjutnya mencemari air dan
bahan makanan. Kalau kista termakan kemudian menyilih (excysts) di dalam usus, bentukan
motil ini mulai memakan nutrisi yang terdapat di dalam sel, bahan karbohidrat dan bahan
organik lainnya

Siklus Hidup Toxoplasma gondii


1.Ookista dibentuk oleh fusi mikro dan makrogamet di epitel usus kucing, diikuti dengan
pelepasan ke lingkungan. Sporulasi ookista terjadi di bawah kondisi iklim yang nyaman.
Penyerapan ookista bersporulasi oleh hospes perantara melalui transmisi makanan atau air
memulai reproduksi aseksual.
2. Setelah tertelan, sporozoit dilepaskan dari ookista, berpenetrasi ke sel epitel usus halus dan
berdiferensiasi menjadi takizoit yang menyebabkan infeksi akut.
3. takizoit menyebar ke seluruh tubuh dan berubah menjadi kista yang mengandung bradizoit
yang menyebabkan infeksi kronis terutama di jaringan saraf dan otot.
4. Predasi hewan yang mengandung kista oleh kucing diikuti dengan proses merogoni
melengkapi siklus hidup parasit
Siklus Hidup Plasmodium
- Fase aseksual
Parasit yang masuk dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terifeksi
(sporozoid) akan menginfeksi sel di hati dan akan melakukan replikasi aseksual menjadi
schizon, schizon akan pecah dan menghasilkan banyak merozoid biasanya sekitar 2000-
40.000 tergantung dari jenis spesies, menjadi matur “merozoid” terjadi 10-14 hari sampai
beberapa siklus (siklus eksoeritrositic).
Merozoid selanjutnya akan menyebar ke dalam aliran darah dan menginfeksi sel darah merah,
pada P.vivax dan P. ovale tidak semua parasit menyebar ke aliran darah ada yang dorman di hati
dan dapat aktif kembali. Merozoit yang menginfeksi sel darah merah akan berkembang menjadi
parasit dengan bentuk cincin karena adanya vakuola di dalam sel parasit sehingga sel inti berada
di tepi (tropozoit). Tropozoit matur bentunya lebih besar sehingga bentuk cincin terlihat jelas.
Tropozoit kemudian bereplikasi aseksual dengan pembelahan inti menjadi schizon yang terdiri
dari 10-30 inti bergantung species parasitnya.
Schizon yang telah matur akan pecah dan melepaskan banyak merozoid baru yang akan
menginfeksi sel darah merah lainnya (siklus eritrositer). Siklus replikasi menyebabkan banyak
eritrosit yang pecah dan rusak, berulangnya replikasi dan kerusakan menyebabkan timbulnya
gejala klinis. Periode sejak gigitan nyamuk yang infektif sampai timbulnya gejala klinis dikenal
sebagai masa inkubasi intrinsik.
Setelah beberapa kali bereplikasi, beberapa tropozoid berkembang menjadi gamet jantan
(mikrogametosit) dan betina (makrogamet) pada tahap inilah parasit akan terbawa nyamuk saat
menghisap darah manusia yang terinfeksi dan akan berkembang di dalam tubuh nyamuk
- Fase seksual
Mikrogamet dan makrogamet yang terhisap dari darah manusia yang terinfeksi, akan terjadi
perkawinan silang antara jantan (mikrogamet) dan betina (makrogamet) menjadi zigot, zigot
berkembang dan memanjang menjadi ookinete yang akan menembus dinding lambung (midgut)
selanjutnya menjadi ookista. Ookista yang telah matur akan pecah menghasikan ribuan sporozoid
baru yang akan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjar ludah. Proses
perkembangan dari zigot sampai sporozoid membutuhkan waktu 12-14 hari disebut masa
inkubasi ekstrinsik.
Reproduksi Protozoa:
• Aseksual
Protozoa parasit paling sering berkembang biak melalui proses aseksual yang disebut fisi,
sejenis mitosis di mana setiap orang tua menghasilkan dua keturunan. Bidang pembagian
acak di antara amuba, biasanya membujur pada flagelata, dan melintang pada ciliata. NS
urutan divisi dalam protozoa khas adalah sebagai berikut: organel, nukleus, dan,
akhirnya, sitoplasma. Dalam apikompleks, dua jenis pembelahan ganda terjadi, skizogoni
(¼ merogoni) dan endopoliogeni. Keduanya dicirikan oleh pembelahan organel dan inti
yang cepat, diikuti oleh sitokinesis. Dalam skizogoni, sel berinti banyak disebut skizon
atau segmenter. Setelah pembelahan sitoplasma, nuklei, dengan sitoplasma yang
menyertainya, membentuk organisme yang terpisah, merozoit, di pinggiran sel induk,
yang biasanya melepaskan diri dari agregat untuk menginfeksi sel inang baru. Setelah
merozoit memasuki sel inang baru, ia dapat masuk siklus skizogonik lain atau menjalani
gametogoni, menjadi makro atau mikrogametosit. Syngamy, penyatuan gamet yang
berasal dari gametosit, memulai proses seksual siklus. Zigot yang dihasilkan mengalami
sporogoni, yang menghasilkan sporozoit. Organisme yang menyebabkan malaria adalah
apicomplexans yang mampu baik skizogonik (aseksual) dansiklus. Zigot yang dihasilkan
mengalami sporogoni, yang menghasilkan sporozoit.

• Seksual
Konjugasi, mekanisme seksual khusus di ciliate, telah dibahas; dapat dibedakan dari
syngamy karena konjugasi melibatkan pertukaran dan penyatuan inti, sedangkan
syngamy melibatkan penyatuan seluruh sel (misalnya, gamet).

Anda mungkin juga menyukai