Anda di halaman 1dari 4

MATERI BU NISA

Balantidium coli
Bentuk tahapan morfologi yaitu Tropozoit dan Kista
Tahapan infektif yaitu Kista
Bentuk Tropozoit ciri khasnya memiliki cilia dan lonjong
Kista dibagi dua kista yang belum matang dan
kista yang matang. Ciri pembedanya yaitu
pada kista belum matang dia belum terbentuk
dinding pada kista dan bentuknya juga bulat
sedikit lonjong, sedangkan pada kista yang matang terdapat dinding kista dan bentuknya
bulat sempurna.
Mekanisme Tropozoit menginfeksi usus besar :
Kista masuk bersamaan dengan minuman/makanan yang terkontaminasi oleh Balantidium
coli. Kemudian kista masuk dan bermigrasi ke usus besar dan memproduksi tropozoit melalui
pembelahan biner dan konjugasi. Sehingga tropozoit menjadi banyak, tropozit akan
menempel pada mukosa usus besar. Setelah itu balik kembali dan membentuk kista. Kista
yang menempel akan ikut keluar bersamaan dengan feses.
 Pembelahan biner transfersal yaitu tropozoit mengalami pembelahan menjadi dua
bagian dan dengan bentuk ukuran yang sama (pangkat 2)
 Konjugasi dengan antara tropozoit besar dan kecil dengan bertukaran fragmen.

SIKLUS HIDUP Balantidium coli


Host Definitif : Babi
Accidental host : Manusia
Reservoir : Babi, monyet, tikus
Awalnya kista masuk bersamaan dengan minuman/makanan. Kemudian masuk
kedalam usus dan menembus mukosa usus. Setiap kista mengalami excystation memproduksi
tropozoit. Tropozoit kemudian melakukan pembelahan biner dan konjugasi yang kemudian
menempel di usus besar (kolon). Didalam usus besar tropozoit mengalami proses encystation
dan mengalami perubahan menjadi kista dan ikut keluar melalui feses.
Noted : kalo ditanya secara lengkap jelasin juga gimana pembelahan biner dan konjugasinya.
Mikrosporidia
Yang perlu diketahui itu bagian Polar sac dan Polar tube. Bagian Polar ini yang akan
membantu untuk mikrosporidia ini menmpel pada organ yang akan di infeksi.
Spesies Mikrosporidia :
Encephalitozoon hellem
Encephalitozoon cuniculi
Encephalitozoon intestinalis
3 spesies diatas menginfeksi bagian hati, paru, dan nasofaring.

Enterocytozoon bieneusi
Encephalitozoon intestinalis
2 spesies diatas dapat menginfeksi Usus besar ataupun Usus halus.

SIKLUS HIDUP / MEKANISME INFEKSI :


Yang menginfeksi itu spora. Spora akan melakukan pertumbuhan dengan cara menumbus
bagian usus dengan polar tube. Baru setelah itu memproduksi spora lagi (Sporogony).
Kemudian Spora yang dibentuk akan keluar dan menginfeksi sel sel lain yang belum
terinfeksi.

Perbedaan Enterocytozoon dan Encephalitozoon pada mekanisme infeksi :


Di Encephalitozoon ada pembungkus. Pada proses merogony dan lanjut ke sporogony itu
dilindungi oleh lapisan pembungkus. Makanya pada Encephalitozoon akan lebih sulit.

MALARIA / PLASMODIUM
Host Definitif : Nyamuk Anopheles betina
Host Intermediet : Manusia
Siklus malaria terdapat dua tahap, fase aseksual pada manusia sebagai host intermediet dan
fase seksual pada nyamuk Anopheles betina sebagai host definitif.
Mikrogametosit : Bentuknya spt cambuk atau memilik flagela dan bergerak aktif
Makrogametosit : Memiliki dinding sel yang besar dekat dengan dinding sel.
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium ovale
Plasmodium Malaria
Plasmodium Knowlesi
SIKLUS HIDUP :
Fase Aseksual pada Host Intermediet yaitu Manusia. Terjadi dua tahap pada sel hati dan
dalam eritrosit. Pada sel hati (Exoerythrocytic schizogony) dan Pada eritrosit (Erythrocytic
schizogony).
Fase aseksual pada hati (Exoerythrocytic schizogony). Diawali dengan masuknya
sporozoit melalui nyamuk anopheles betina (air liur nyamuk) kemudian masuk ke dalam sel
hati. Sporozoit akan masuk kebagian sel parenkin hati membentuk skizon. Skizon terdiri dari
ribuan atau puluhan ribu merozoid. Pada fase tersebut tidak langsung semua skizon menjadi
bentuk aktif tapi menjadi bentuk Hipnozoid bersifat dorman (tidur) yang dapat bertahan
selama bertahun-tahun. Hipnozoid akan berubah menjadi skizon ketika imunitas menurun,
yang pada akhirnya menjadi skizon dewasa atau bentuk aktif. Merozoid yang berada didalam
skizon akan keluar untuk menginfeksi ke sel darah merah.
Fase aseksual pada eritrosit (Erythrocytic schizogony). Merozoid yang keluar dari
siklus Exo dan masuk ke siklus Erythroytic akan berubah menjadi immature tropozoit
(berubah menjadi bentuk cincin). Kemudian parasit akan memakan hemoglobin dan
menghasilkan pigmen (Hemozin). Pada proses ini mengalami siklus skizogoni yaitu pada
tahap merozoid masuk berubah menjadi tropozoit immature dan kemudian menjadi skizon,
terus mengalami proses skizogony selama 2-3 kali siklus barulah sebagian merozoid akan
memasuki stadium seksual dalam tubuh nyamuk anopheles betina.

Fase Seksual atau disebut siklus sporogoni terjadi apabila nyamuk Anopheles betina
menghisap darah yang mengandung gametosit. Dan didalam tubuh nyamuk terjadi peleburan
antara gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk zigot. Peleburan tersebut akan
membentuk mikrogametosit dan makrogametosit dan kemudian mikrogametosit akan
berubah menjadi mikrogamet (cowok/male) dan makrogametosit akan berubah menjadi
makrogamet (cewek/female). Mikrogamet akan bergerak dengan flagelnya mencari
makrogamet, untuk melakukan penetrasi agar terjadi pembuahan dan terbentuk zigot.
Kemudian zigot akan berubah menjadi ookinet dan akan masuk ke sel epitel lambung
nyamuk dan terjadi penebalan pada dinding ookinet sehingga berubah menjadi ookista.
Selanjutnya akan terjadi pembelahan inti pada ookista dewasa, dan akan membentuk ribuan
sporozoit yang akan menyebar keseluruh tubuh nyamuk dan kelenjar ludah nyamuk.
Masa rentang waktu dibagi dua yaitu inkubasi intrinsik dan inkubasi ekstrinsik. Pada masa
inkubasi intrinsik yaitu rentang waktu yang dibutuhkan parasit untuk menyebabkan gejala
klinis. Pada masa inkubasi ekstrinsik yaitu masuknya gametosit kedalam tubuh nyamuk
sampai terjadi stadium sporogoni dalam nyamuk dan terbentuk sporozoit sampai masuk
kedalam air liur nyamuk.

BABESIA
Spesies : B. microfti, B. bovis, B. divergens
Bentuk tropozoit : mirip dengan stadium tropozoit muda pada Plasmodium falciparum yang
berbentuk cincin.
Host definitif : Sengkenit/ Kutu Ixodid
Host intermediet : Manusia atau hewan mamalia
Transovarial transmision : transmisi dari kutu yang sudah terinfeksi oleh Babesia kedalam
ovum melalui rahim yang artinya Induknya dapat menginfeksi anaknya sendiri. (ini yang
membedakan pada siklus malaria)
Transmisi langsung tidak dapat terjadi, tetapi dapat melalui transmisi tidak langsung.

SIKLUS HIDUP
Diawali dengan kutu terdapat sporozoit didalam air liurnya. Kemudian kutu yang
mengandung sporozoit akan menggigit tikus. Sporozoit yang masuk kedalam tubuh tikus
akan memasuki eritrosit dan akan berubah menjadi tropozoid dan memulai reproduksi
aseksual. Didalam darah sporozoit akan berubah menjadi gamet jantan dan gamet betina.
Apabila ada kutu lain menggigit kutu tsb, maka gamet yang dalam tubuh tikus akan terhisap
oleh kutu. Akhirnya gamet masuk kedalam tubuh kutu, dan terjadi fertilisasi berubah menjadi
ookinet. Ookinet akan berubah menjadi sporozoit dan menyebar keseluruh tubuh. Kutu yang
terdapat sporozoit kemudian menggigit manusia dan sporozoit masuk kedalam tubuh
manusia, kemudian sporozoit berubah menjadi tropozoid didalam sirkulasi darah dan masuk
kedalam eritrosit. Kemudian tropozoid tsb akan menginfeksi sel darah merah yang satu dan
lainnya dan dapat menginfeksi dari manusia ke manusia melalui transmisi tidak langsung.
Dan dalam beberapa kasus siklus hidup Babesia dapat terjadi Transovarial transmision yaitu
induk kutu dapat menginfeksi anaknya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai