Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MIKROBILOGI DAN PARASITOLOGI

OLEH :
KELOMPOK II
Dwi Nursaputri
Ni Made Duniasih
Ni Made Sri Astuti
Ni Nengah Sunarti
Dewa Ayu Dwi Apneni

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN ANGKATAN II

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020
MIKROBIOLOGI DALAM KEBIDANAN

Kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yuniani, yaitu: micros = kecil, bios = hidup, logos
= ilmu. Jadi mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari organisme hidup yang
kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Organisme yang dipelajari dalam mikrobiologi
yaitu mikroorganisme, yang meliputi bakteri, virus, jamur, protozoa. Cabangilmu mikrobiologi
ada yang didasarkan pada kelompok mikroba yang dipelajari, seperti bakteriologi, virologi dan
mikologi.
Dalam kebidanan sering ditemui penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur.
Yang paling sering terjadi adalah infeksi saluran reproduksi (ISR) dan infeksi saluran kemih.
ISR adalah infeksi saluran reproduksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya berada di
saluran reproduksi atau diperoleh dari luar selama melakukan hubungan seks atau karena
prosedur pengobatan/tindakan.. Salah satu dari jenis gangguan yang lebih sering terjadi di
masyarakat adalah keputihan Pengertian umum dari keputihan yaitu penyakit kelamin pada
perempuan (vagina) di mana terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan
baik encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal. Penyakit
gangguan alat reproduksi wanita ini bisa diakibatkan oleh:
1. Jamur, Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal
di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-
kuningan dengan bau yang khas. Keputihan jamur bisa diakibatkan oleh kehamilan,
penggunaan pil KB, steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan tubuh rendah, dan
lain sebagainya.
2. Bakteri, Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial
vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma
amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan,
penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
3. . Virus
Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids,
condyloma, herpes dan lain- lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan
virus herper menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling
liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri
gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hamil.
KONSEP DASAR PARASITOLOGI

A. PENGERTIAN PARASITOLOGI
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad renik yang hidup pada jasad lain di dalam
maupun di luar tubuh dengan maksud mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari jasad
lain yang ditempati dan hidup sementara atau selamanya pada tubuh jasad tersebut.
B. ISTILAH DALAM PARASITOLOGI
1. Hospes/host (inang, pejamu) terdiri atas hospes definitif, hospes intermediate dan
hospes paratenik. Hospes definitif adalah hospes tempat parasit hidup berkembang,
dan melakukan reproduksi seksual. Contohnya adalah nyamuk Anopheles sebagai
hospes definitif dari Plasmodium (parasit penyakit malaria) karena di dalam tubuh
nyamuk terjadi proses reproduksi seksual Plasmodium dengan hasil akhir reproduksi
seksual adalah sporozoit yang bersifat infektif terhadap hospes berikutnya. Hospes
intermediate sering disebut juga hospes perantara, di dalam tubuh hospes ini parasit
tidak melakukan proses reproduksi seksual. Hospes ini merupakan tempat parasit
hidup dan berkembang termasuk reproduksi aseksual sampai menjadi stadium infektif
terhadap hospes definitifnya. Contohnya babi merupakan hospes intermediate cacing
pita pada manusia yang disebut Taenia solium. Babi terinfeksi oleh cacing pita
tersebut bila makan telur cacing pita yang ada pada feses manusia. Setelah menetas di
dalam usus babi onkosfer masuk menembus usus dan masuk aliran darah dan
berkembang menjadi sistiserkus di jaringan tubuh babi yang merupakan stadium
infektif cacing pita tersebut untuk manusia. Hospes paratenik adalah hospes tambahan
yang biasanya merupakan bagian dari rantai makanan hospes definitifnya. Walaupun
hanya hospes tambahan tapi sangat menguntungkan bagi parasit karena dengan
adanya hospes ini dapat mempersingkat waktu parasit untuk menemukan hospes
defnitifnya. Hospes paratenik biasanya berada antara stadium infektif parasit dengan
hospes definitifnya atau antara hospes intermediate parasit dengan hospes
definitifnya. Contoh hospes paratenik adalah cacing tanah. Cacing tanah adalah
hospes paratenik cacing Syngamus trachealis. Stadium infektif cacing Syngamus
tersebut adalah telurnya yang mengandung L2. Stadium infektif tersebut bila dimakan
ayam akan menetas di usus ayam dan larvanya menembus usus lewat peredaraan
darah akhirnya dewasa di trakea. Tetapi 2 mungkin saja telur infektif tersebut tidak
dimakan ayam tetapi termakan cacing tanah. Walaupun cacing tanah makan stadium
infektif cacing Syngamus, tetapi stadium infektif tersebut tidak dapat menjadi cacing
Syngamus dewasa dan hanya membentuk sista sehingga kalau telur yang termakan
cacing tanah tersebut banyak maka di dalam tubuh cacing tanah banyak mengandung
sista L3 Syngamus. Larva dalam sista tersebut dapat tumbuh jadi cacing Syngamus
dewasa bila cacing tanah tersebut di makan ayam untuk tumbuh dewasa di trakea
ayam. Dalam hal ini cacing tanah dapat dianggap merupakan bagian dari rantai
makanan ayam.
2. Agent (penyebab penyakit) yaitu parasit, antara lain : parasit pathogen, parasit
apathogen, parasit monoxen, parasit polyxen, parasit obligat, parasit fakultatif, parasit
permanen, parasit periodik, ektoparasit dan endoparasit. Hubungan antara host dan
agent berdasarkan sifat biologisnya merupakan suatu simbiose yang diantaranya
adalah komensalisme, parasit sejati dan mutualisme. Sedangkan dari segi penularan
penyakitnya disebut sebagai vektor yang menurut sifat biologisnya dapat
dikategorikan dalam vektor mekanik dan vektor biologis. Menurut perkembangan
agent di dalam tubuh host, vektor biologis dapat dibedakan menjadi vektor biologis
propagatif, vektor biologis cyclyco development dan vektor biologis transovarian.
Parasit pathogen adalah parasit yang hidup dan dapat menyebabkan penyakit bagi
hospesnya, sedangkan parasit apatogen tidak memiliki kemampuan untuk
menimbulkan penyakit bagi hospesnya artinya keberadaannya tidak menyebabkan
sakit dan tidak merugikan hospes atau inangnya. Parasit monoksen adalah parasit
yang hanya dapat ditemukan pada satu spesies hospes, sedang parasit poliksen adalah
parasit yang dapat ditemukan pada berbagai spesies hospes
3. Environment (lingkungan) terdiri atas lingkungan biologis, lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan biologis meliputi manusia, hewan dan tumbuhan,
sedangkan lingkungan fisik meliputi tanah, udara, air, geografi, topografi, iklim dan
lainnya. Lingkungan sosial yang terkait diantaranya adalah sosial budaya, sosial
ekonomi, sosial keamanan, sosial kemasyarakatan dan agama

C. RUANG LINGKUP PARASITOLOGI


Parasit yang menghinggapi manusia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Fitoparasit (Parasit Tumbuhan), meliputi:
              a. jamur
              b. bakter
2. Zooparasit (Parasit Hewan), meliputi:
              a. Protozoa (hewan yang mempunyai sel tunggal)
                  Contohnya: Entamoeba sp.
                                    Trichomonas sp.
                                    Plasmodium sp.
              b. Metazoa(hewan yang mempunyai jaringan)
                  Contohnya: a. Cacing
                                    b. Serangga
3. Spirokhaeta dan Virus
 Mikroorganisme ini berukuran ultra-mikroskopis dan struktur selnya lebih
sederhana jamur, bakteri dan protozoa

D. PARASIT YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN IBU DAN ANAK


Salah satu penyakit parasit yang mempengaruhi kesehatan ibu dan khususnya ibu hamil
adalah: toxoplasma
1. Apa itu toxoplasma?
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh parasite yang paling ditakuti pada ibu
hamil adalah toxoplasma. Toxoplasma adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit
Toxoplasma gondii. Walaupun infeksi ini biasanya hanya menyebabkan gejala-gejala
yang ringan pada orang-orang dengan sistem kekekebalan tubuh yang baik, namun hal ini
dapat membahayakan para ibu yang hamil, terutama pada janin.
Selama ini persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa kucing merupakan
satu-satunya hewan yang menyebarkan penyakit toxoplasma itu tidak benar. Parasit
toxoplasma juga dapat menjangkiti dan terbawa oleh manusia dan hewan lain seperti
anjing, kambing, babi, burung dan kelinci. Untuk mengetahui bahwa Ibu terkena infeksi
toxoplasma atau tidak, dapat dilakukan melalui pemeriksaan darah di laboratorium. Bila
seseorang terserang parasit ini, antibodi Immunoglobulin M (IgM) dalam darah akan
meningkat empat kali lebih tinggi dari pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya, yang
menunjukkan bahwa infeksi sudah aktif di dalam tubuh.
Jika orang yang terinfeksi parasit toxoplasma memiliki daya tahan tubuh yang
kuat, maka parasit ini dalam kondisi tidak aktif, namun bila kondisi daya tahan tubuh
melemah, infeksi ini akan menjadi aktif. Inilah mengapa seseorang yang telah dinyatakan
terinfeksi toxoplasma, belum tentu menunjukkan gejala-gejala infeksi.
Akibat dari toxoplasma lebih dapat dirasakan oleh ibu hamil dari pada perempuan yang
sedang tidak mengandung maupun. Bila Ibu sedang mengandung dan terjangkit
toxoplasma, besar kemungkinan bayi Ibu akan mengalami cacat atau Ibu mengalami
keguguran.Risiko bayi Ibu tertular infeksi toxoplasma semakin meningkat seiring dengan
usia kandungan.

Jika Ibu terinfeksi parasit toksoplasma pada usia trimester pertama kehamilan,
maka risiko bayi tertular sebesar 15%, pada trimester ke dua sebesar 30%, dan 60% pada
trimester ke tiga. Walaupun kemungkinan tingkat penularan pada akhir semester sangat
besar, namun jika janin telah terinfeksi dari awal trimester kehamilan, infeksi akan
semakin parah dan kemungkinan bisa terbawa seumur hidup.Risiko penularan semakin
rendah bila Ibu terinfeksi beberapa bulan sebelum memasuki masa kehamilan. Para ahli
kesehatan menyarankan, Jika Ibu mengetahui bahwa infeksi sudah terdapat pada tubuh,
tunggulah selama enam bulan sebelum memutuskan untuk hamil, ketika infeksi sudah
ditangani.
2. Penyebaran nfeksi toxoplasma
Hampir setengah dari penyebab infeksi toxoplasma disebabkan karena kebiasaan
mengonsumsi daging mentah atau setengah matang. Namun Ibu juga dapat terinfeksi
dari makanan yang terkontaminasi dan belum dibersihkan, minum air dengan
kontaminasi parasit toksoplasma, atau menyentuh tanah, kotoran kucing, atau daging
yang sudah terkontaminasi kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut.Parasit
toxoplasma tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia, kecuali penularan dari
Ibu kepada janin yang sedang dikandungnya, atau dari transfusi darah dan organ
tubuh yang terinfeksi parasit ini.
Kucing bukanlah satu-satunya penyebar toxoplasma. Tetapi, bila Ibu memelihara
kucing di rumah, sebaiknya lakukan tindakan pencegahan penyebaran parasit toxolaspma
dengan teliti. Karena secara alami didalam usus kucing parasit tersebut berkembang biak.
Telur-telur toxoplasma yang berjumlah jutaan akan keluar bersama tinja kucing,
jumlahnya bisa mencapai 10 juta telur sehari. Jika telur tertelan oleh kita, ia akan tumbuh
dan berkembang biak, lalu masuk ke jaringan otak, jantung, dan otot lalu berkembang
menjadi kista.Telur parasit ini dapat bertahan sampai 24 jam atau lebih, namun bisa
sampai berbulan-bulan terutama di tanah yang lembap. Tanah yang tercemar oleh kotoran
kucing dan mengandung parasit toxoplasma, menularkan infeksi pada binatang lain,
seperti tikus atau kambing yang memakan rumput. Anak-anak yang biasa bermain di
tanah pun dapat terinfeksi, bila tanah tersebut tercemar kotoran kucing yang telah
terinfeksi parasit toxoplasma.
3. Akibat Toxoplasma
Secara kasat mata, sulit sekali mendeteksi apakah seseorang terkena parasit tokso
atau tidak. Pada orang dewasa biasanya tidak disertai gangguan fisik maupun
psikis. Apalagi jika kondisi tubuhnya sehat dan bugar. Beberapa gejala yang dapat
terlihat merupakan gejala biasa pada penyakit yang umumnya terjadi seperti
demam, sakit kepala dan mudah lelah.

Penyakit ini sering tidak terdeteksi, sehingga kecurigaan baru muncul setelah
terjadi keguguran atau bayi terlahir dalam kondisi cacat bawaan. Karena itu sangat
penting melakukan pengecekan darah di laboratorium agar dapat dilakukan
pengobatan secara dini terhadap masalah ini.

Pada Ibu yang sedang hamil, gejala infeksi dari tokso hanya akan terlihat seperti
demam, pusing, mudah lelah, sakit kepala sebelah, atau pegal-pegal. Jika hasil
pemeriksaan menunjukkan Ibu positif terinfeksi parasit tokso maka dokter
kandungan akan memberikan antibiotik, untuk mengurangi risiko penularan yang
serius kepada janin.Akibat terparah terjadi pada janin. Dampak yang umumnya
terjadi adalah keguguran. Dan bila bayi terlahir maka ia akan mengalami beberapa
masalah kesehatan, seperti: cacat bawaan, pembengkakan hati dan limpa, penyakit
kuning, hingga infeksi mata yang berat.

4. Tips menghindari infeksi toxoplasma untuk ibu hamil yang memiliki kucing di
rumah:
a. Minta orang lain untuk membersihkan boks kotoran kucing, dan lakukan setiap
hari. Langkah ini akan mengurangi risiko penularan, karena parasit akan mati
setelah 24 jam pada suhu udara luar. Bila Ibu terpaksa melakukannya, gunakan
sarung tangan sekali pakai dan masker, lalu segera cuci tangan dengan sabun
antiseptik.
b. Agar kucing terhindar dari infeksi saat Ibu sedang hamil, berikan hanya makanan
khusus kucing yang dijual di swalayan, atau makanan yang sudah dimasak dengan
matang.
c. Pastikan kucing hidup hanya di dalam rumah, agar ia tidak menangkap tikus
ataupun burung untuk dimangsa.
d. Jangan biarkan kucing berada di dapur atau meja makan.
e. Meskipun parasit ini tidak hidup pada bulu kucing, selalu cuci tangan sampai
bersih setelah bermain dengannya, karena Ibu tak akan sadar kapan tangan Ibu
akan menyentuh mulut, mata dan hidung.
f. Hindari menambah kucing peliharaan baru ketika sedang hamil, jangan bermain
dengan kucing liar atau anak kucing.
5. Mencegah Penularan Toxoplasma
Parasit yang mengontaminasi daging ayam, daging sapi dan daging kambing akan
mati bila daging itu dimasak dengan matang di atas suhu 67 derajat Celcius.
Lalu langkah-langkah apa lagi yang dapat Ibu lakukan untuk mencegah penularan
parasit toxoplasma
a. Hindari minum susu yang tidak dipasteurisasi dan produk-produk yang
menggunakan susu tersebut, seperti yang terdapat pada beberapa jenis keju dan
yogurt.
b. Bila Ibu sedang hamil, jangan pernah makan telur mentah.
c. Cuci dan kupaslah buah dan sayuran sebelum dimakan.
d. Cuci bersih peralatan dapur, bersihkan meja dan makanan apapun sebelum Ibu
mengolahnya, pastikan Ibu membasuh tangan dengan air hangat dan sabun
antiseptik setelah memasak daging mentah
e. Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut selama sedang menyiapkan
makanan, dan ingat untuk selalu mencuci tangan sebelum makan.
f. Luka terbuka dapat menyebabkan parasit masuk dengan mudah, pastikan Ibu
menggunakan sarung tangan sebelum menyentuh makanan jika ada luka pada
tangan yang belum kering.
g. Usir serangga seperti lalat dan kecoa dari makanan.
h. Hindari minum air yang telah terkontaminasi. Konsumsi air minum dalam
kemasan bila bepergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk.
i. Jika melakukan aktivitas berkebun, gunakan sarung tangan dan jangan
menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum tangan dibersihkan.

Di usianya yang masih sangat muda, anak-anak sangat rentan terjangkit parasit
atau serangga penyebab masalah kesehatan. Di bawah ini adalah bebrapa peyakit yang
disebabkan oleh parasite yang sering terjadi pada anak-anak.

1. Cacing kremi
Cacing kremi dapat menyebabkan infeksi usus, dengan ciri-ciri fisik berwarna
putih, panjangnya sekitar setengah inci dan sangat tipis seukuran benang. Telur cacing
kremi dapat menetas dalam usus kecil dan pindah ke usus besar bayi. Cacing betina
dewasa, keluar dari usus pada malam hari untuk bertelur di luar anus.Anda bahkan dapat
melihat cacing kremi tersebut di sekitar dubur, celana dalam, atau kotoran anak. Anak
dapat terkena cacing kremi jika bermain di tempat yang kotor, di mana telur cacing kremi
dapat menempel di bawah kuku anak dan bertahan hingga 2 minggu. Kemudian, telur
tersebut dapat tertelan dan masuk ke dalam usus anak.

Anak yang terinfeksi cacing kremi akan merasa gatal di bagian anus ketika malam
hari, yaitu saat cacing betina bertelur. Jika anak Anda mengalami gejala tersebut, segera
periksakan ke dokter yang biasanya akan diresepkan dosis tunggal anti-parasit dan dosis
kedua setelah 2 minggu.Kita juga perlu mengambil pengobatan cacing kremi untuk seluruh
keluarga karena juga dapat menginfeksi orang dewasa. Rendamlah pakaian anak yang telah
terinfeksi cacing kremi dengan air panas sebelum mencucinya. Cuci semua selimut, sprei,
boneka, dan handuk anak sesering mungkin setidaknya 3 minggu sekali.

2. Kutu rambut
Kutu merupakan parasit penghisap darah yang sering tinggal di kulit kepala dan
rambut. Kutu bertelur dan melampirkan telurnya di dasar rambut yang memiliki siklus
hidup di kepala manusia selama satu sampai tiga minggu.Jika kutu berkembang pada
kepala anak, dirinya akan merasa gatal dan terus menerus menggaruk kulit kepala. Kutu ini
menular melalui interaksi kepala ke kepala, topi ke topi, bantal ke kepala, atau sisir ke
kepala. Parasit ini bahkan dapat hidup selama beberapa hari tanpa kontak
manusia.Kebanyakan dokter menyetujui penggunaan sampo pestisida untuk mengusir kutu
dari kepala anak. Pilihan lain yang lebih alami adalah dengan minyak zaitun, minyak pohon
teh, atau petroleum jelly, yang membuat kutu mati lemas. Rendam sprei, sarung bantal,
pakaian, dan sisir dengan air panas sebelum mencucinya agar terbebas dari kutu.

.3. Jamur kurap


Jamur kurap biasanya membentuk lingkaran besar di kulit yang berwarna merah
dan sangat gatal. Jamur tersebut sangat menyukai area kulit yang hangat sekaligus lembab
seperti pada lipatan kulit. Kurap dapat dipicu oleh handuk basah, tikar senam, dan pakaian
renang.Sayangnya, kurap ini dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh dengan
menggaruknya. Waspadai jika kulit anak terlihat merah, bersisik, dan muncul ruam gatal.
Kurap ini dapat diatasi dengan menerapkan krim antijamur yang dapat diperoleh di
apotek.Tetapi jika infeksi menetap dan berlangsung lebih dari 2 minggu, dokter mungkin
akan memberikan resep obat pembunuh jamur. Pastikan untuk rajin mencuci semua
handuk, seprai, pakaian renang, dan pakaian anak lainnya.

4. Tungau kudis
Kudis disebabkan oleh tungau kecil yang bersembunyi ke dalam kulit dan
menyebabkan rasa gatal, yang biasanya memburuk pada malam hari. Tungau tersebut
cenderung menggali kulit di area tangan, kaki, dan pinggang.Kudis sangat mudah
menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi, misalnya dengan memeluk atau
memegang tangan. Penularan juga dapat terjadi melalui penggunaan handuk, pakaian,
sprei, dan barang-barang lian yang digunakan bergantian dengan orang yang terinfeksi.
Sama seperti cacing kremi, kudis juga dapat menyerang seluruh anggota keluarga.
.Jika anak merasakan sensasi gatal yang luar biasa dan muncul lubang kecil pada kulitnya,
segera periksakan ke dokter agar tidak meninggalkan bekas luka yang mengganggu. Dokter
biasanya akan memberikan resep lotion anti kudis dan antihistamin untuk membantu
mengurangi rasa gatal.Cucilah semua pakaian, sprei, dan handuk yang telah digunakan oleh
anak dalam tiga hari terakhir.
.

SUMBER BACAAN
1. http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8733%2Fcourse
%2Foverviewfiles%2FMikrobiologi.pdf&forcedownload=1

2. https://health.detik.com/anak-dan-remaja/d-2171230/waspadai-4-jenis-parasit-ini-
yang-seringkali-menginfeksi-anak

Anda mungkin juga menyukai