Anda di halaman 1dari 13

ANTIBAKTERI

Yovita Mercya, M.Si., Apt.

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
2017
FARMAKOLOGI DASAR 2017

PENYAKIT INFEKSI DAN PENYAKIT NON INFEKSI

Penyakit secara garis besar dibedakan menjadi


I. Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen, dan bersifat sangat dinamis.
Secara umum proses terjadinya penyakit melibatkan tiga faktor yang saling berinteraksi yaitu : faktor
penyebab penyakit (agen), faktor manusia / pejamu (host), dan faktor lingkungan.

Infeksi adalah proses masuk dan berkembangbiaknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh yang
menyebabkan terjadinya reaksi peradangan/inflamasi pada jaringan/organ. Inflamasi adalah kelainan
pada jaringan/organ yang disertai tanda: rubir (kemerahan), calor (panas), tumor (bengkak), dolor
(nyeri), dan functiolaesa (gangguan fungsi).

Mekanisme transmisi mikroba patogen ke pejamu yang rentan melalui dua cara:
 Transmisi langsung : Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari
pejamu. Sebagai contoh adalah adanya sentuhan, gigitan, ciuman, atau adanya droplet nuclei saat
bersin, batuk, berbicara atau saat transfusi darah dengan darah yang terkontaminasi mikroba
patogen.
 Transmisi tidak langsung ; Penularan mikroba patogen yang memerlukan media perantara baik
berupa barang/bahan, air, udara, makanan/minuman, maupun vector.

Penyebab infeksi: bakteri, jamur, parasit, virus


A. Penyakit infeksi karena bakteri
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria, yaitu kelompok organisme yang tidak
memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran
sangat kecil (mikroskopik).

Penggolongan bakteri:
Bentuk Kebutuhan oksigen Pewarnaan Gram
Spiral Aerob (O2) Gram + (ungu)
(spirochaeta)
Batang (bacillus) Anaerob (tanpa O2) Gram - (merah
muda)
Koma (vibrio) Fakultatif anaerob (O2 -
tanpa)
Bundar (coccus)

Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia disebut sebagai bakteri patogen.
Kemampuan bakteri menyebabkan penyakit disebut patogenitas. Pengobatan infeksi yang
disebabkan bakteri patogen menggunakan antibiotik. Faktor-faktor yang membuat bakteri bersifat
patogenik:
1. Fimbriae: membantu bakteri melekatkan diri pada tempat-tempat tertentu dalam tubuh
sehingga mencegah bakteri hanyut oleh cairan tubuh.
2. Flagela : membantu bakteri berpindah tempat dan bertahan hidup
3. Racun : senyawa beracun yang dihasilkan bakteri dan merugikan tubuh
4. Invasif: kemampuan bakteri untuk menyerang sel sel tubuh

1 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

Infeksi nosocomial adalah adalah infeksi yang didapat dan berkembang saat seseorang berada di
lingkungan rumah sakit. Contoh dari infeksi nosokomial adalah pneumonia, infeksi saluran kemih,
dan bakteriemia, yang disebabkan karena pasien tertular infeksi dari staf rumah sakit atau saat
berkunjung ke rumah sakit. Penyebab terpenting infeksi ini adalah bakteri Pseudomonas aeruginosa,
yaitu bakteri yang paling sering ditemui (diisolasi) pada pasien yang telah dirawat di rumah sakit
lebih dari 1 minggu,

B. Penyakit infeksi karena jamur


Infeksi jamur disebabkan karena
1. Penggunaan antibiotika berspektrum luas
2. Daya tangkis sistem imun yang rendah, seperti pada infeksi HIV, kanker dan leukemia,
transplantasi sumsum tulang, kerusakan kulit akibat luka bakar.
3. Penggunaan jangka panjang obat-obat tertentu, seperti kortikosteroida, hormone kelamin (pil
KB)
4. Faktor hygiene
Infeksi jamur dapat bersifat sistemis maupun bersifat lokal/hanya pada permukaan tubuh saja.
C. Penyakit infeksi karena parasite
Parasit adalah organisme atau mahluk hidup yang makanan, tempat tinggal, dan
perkembangbiakannya sebagian atau seluruhnya bergantung pada organisme lain sementara atau
selamanya. Berdasarkan sifat-sifat dari parasit, parasit dapat dibagi dalam berbagai golongan yaitu
sebagai berikut :
 Menurut jumlah sel yang membentuknya, parasit dapat dibagi menjadi 2 yaitu protozoa (parasit
bersel satu) dan metazoa (parasit banyak sel). Metazoa terbagi atas arthropoda dan helminthes
(cacing).
 Menurut tempat hidupnya, parasit dapat dibagi dalam ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit
adalah parasit yang hidup pada permukaan hospes (infestasi), seperti tuma, sedangkan
endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam organ tubuh hospes, seperti cacing gelang di
rongga usus muda.

2 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

 Menurut keperluan akan hospes, maka parasit dibagi dalam parasit obligat dan parasit fakultatif.
Parasit obligat adalah parasit yang tidak dapat hidup tanpa hospes, seperti cacing perut, dan
parasit ini akan mati jika dikeluarkan dari hospes. Parasit fakultatif adalah parasit yang
meskipun memerlukan hospes untuk sebagian makanannya, namun parasit ini mampu hidup
tanpa hospes misalnya nyamuk yang scbenarnya dapat hidup dengan cairan tumbuh-tumbuhan
dan air gula.
 Menurut jumlah spesies hospes yang dapat dihinggapi, parasit dibagi menjadi parasit monoksen
dan parasit poliksen. Parasit monoksen adalah parasit yang hanya menghinggapi satu spesies
hospes, misalnya cacing Ascaris lumbricoides yang hanya dapat hidup pada manusia. Sedangkan
parasit poliksen dapat menghinggapi berbagai spesies hospes, misalnya cacing Trichinella
spiralis yang menghinggapi babi, tikus, manusia, dll
 Menurut lamanya menetap pada hospes, parasit dibagi menjadi parasit permanen dan parasit
temporer. Contohnya Cacing Ascaris lumbricoides merupakan parasit permanen, karena ia
menetap dalam usus manusia selama hidupnya, sedangkan nyamuk dan sengkenit merupakan
parasit temporer, karena hanya sewaktu-waktu menghinggapi hospes untuk mendapat makanan
(darah).

D. Penyakit infeksi karena virus


Virus adalah parasite obligat berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi
keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein,
atau kombinasi ketiganya

II. Penyakit Non Infeksi


Penyakit non infeksi adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh mikroorganisme pathogen, namun
disebabkan adanya pertumbuhan sel yang berlebihan atau oleh berkurangnya fungsi sel-sel yang ada di
dalam tubuh kita.

3 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

ANTIBAKTERI
Antibakteri merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri
dengan cara mengganggu metabolisme mikroba yang merugikan. Antibakteri terdiri atas antibiotik dan
kemoterapi
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya jamur) untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain (bakteri) dengan kata lain, zat yang dapat digunakan
untuk mengobati penyakit infeksi karena bakteri
Kemoterapi adalah zat kimia yang mampu menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba tetapi
tidak berasal dari suatu mikroba atau fungi

Resistensi Antibakteri
Kondisi ketika suatu strain bakteri dalam tubuh manusia menjadi kebal terhadap antibakteri padahal
dalam riwayat sebelumnya antibiotik tersebut dapat membunuh strain tersebut
Penyebab resistensi antibiotika
1. Pemberian resep antibiotik yang berlebihan
2. Pasien tidak menghabiskan obat antibiotiknya
3. Penggunaan antibiotic yang berlebihan pada peternakan dan perikanan
4. Lemahnya pengontrolan infeksi pada rumah sakit dan klinik
5. Kurangnya kebersihan
6. Kurangnya pengembangan antibiotika baru
Penggolongan Antibakteri
Aktivitasnya
Bakteriostatik: antibiotika yang bekerja menghambat bakteri , contohnya
sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin, makrolida, klindamisin,
asam paraaminosalisilat, dll.
Bakterisida:antbiotika yang bekerja membunuh bakteri, contohnya penisilin, sefalosporin,
aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid dll.

Daya Hambat Antibiotik terhadap Kuman


Time dependent killing. Pada pola ini antibiotik akan menghasilkan daya bunuh maksimal jika kadarnya
dipertahankan cukup lama di atas Kadar Hambat Minimal kuman. Contohnya pada antibiotik penisilin,
sefalosporin, linezoid, dan eritromisin.
Concentration dependent killing. Pada pola ini antibiotik akan menghasilkan daya bunuh maksimal jika
kadarnya relatif tinggi atau dalam dosis besar, tapi tidak perlu mempertahankan kadar tinggi ini dalam
waktu lama. Contohnya pada antibiotik aminoglikosida, fluorokuinolon, dan ketolid.

Spectrumnya
Sempit/narrow spectrum : gram + atau gram - Luas/broad spectrum: gram + dan -

Gram Positif Gram Negative


• hanya mempunyai membran plasma • mempunyai sistem membran ganda di mana
tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal membran plasmanya diselimuti oleh membran
berupa peptidoglikan. luar permeabel.
• Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut • Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal
tersusun atas peptidoglikan sedangkan berupa peptidoglikan, yang terletak di antara
sisanya berupa molekul lain bernama asam membran dalam dan membran luarnya
teikhoat.

4 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

Berdasarkan Mekanisme Kerjanya


1. Menghambat pembentukan dinding sel bakteri
2. Menghambat keutuhan membrane sel bakteri
3. Menghambat pembentukan sintesis protein bakteri
4. Menghambat pembentukan asam nukleat bakteri
5. Menghambat metabolism sel bakteri

Berdasarkan Struktur Kimia


Antibiotika
1. Beta laktam
2. Tetrasiklin
3. Chloramfenicol
4. Macrolide
5. Aminoglikosida
6. Lincosamide
7. Glikopeptida
8. Polipeptida

Kemoterapi
1. Sulfonamida
2. Quinolone-Fluoroquinolone
3. Oksazolidinon

Antibiotika berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi


A. Beta laktam – memiliki cincin beta
Sifat : Bakterisida ,
Cara kerja: menghambat sintesis dinding sel bakteri

Golongan beta lactam dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:


a. Penisilin
Awal pengembangan antibiotika golongan β laktam, ditemukan oleh Alexander Fleming (ilmuwan
Skotlandia) pada tahun 1928 yang melaporkan penemuannya atas Penisilin yang dapat menghambat
perkembangan bakteri. Penisilin yang ditemukan oleh Alexander Fleming berasal dari biakan
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum.
Golongan Nama Obat Cara penggunaan Keterangan
Penicillin
Spektrum Betalaktamase Benzil Penicillin Parenteral : im Diuraikan oleh asam lambung
Sempit sensitif (Penicillin G)

5 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

Fenoksimetil Oral Kurang aktif dibandingkan


Penicillin benzilpenisilin
(Penicilin V)
Betalaktamase Metilsilin Kaplet, Vial Namun ada beberapa bakteri
resisten Kloksasilin yang resisten terhadap obat ini,
Antara lain MRSA (Metilsilin
Resisten Staphylococcus
Aureus)
Spektrum Amino Penicillin Ampicillin Oral : kaplet, Umumnya digunakan untuk
Luas sirup kering menangani infeksi ringan,
namun sering mengalami
(bersifat resistensi, sehingga seringkali
sensitive dikombinasi dengan sulbaktam
terhadap (Sultamisilin)
betalaktama Amoxicillin Oral : kaplet, Umumnya digunakan untuk
se) sirup kering menangani infeksi ringan,
Parenteral : iv namun sering mengalami
resistensi, sehingga seringkali
dikombinasi dengan asam
klavulanat (Co Amoxiclav)
Ureido Penicillin Piperacillin Parenteral : vial Aktif dalam menangani kuman
serbuk injeksi Pseudomonas aeruginosa dan
kuman Gram negative
Sering mengalami resistensi,
sehingga seringkali dikombinasi
dengan tazobactam

Resistensi Penisilin
Golongan Penicillin merupakan obat yang paling sering digunakan terutama yang berspektrum luas,
namun seringkali terjadi resistensi
Beberapa bakteri diketahui memiliki resistensi terhadap antibiotik beta-laktam, salah satu diantaranya
adalah golongan Staphylococcus aureus resisten-metisilin (Methicillin resistant Staphylococcus
aureus/MRSA). Bakteri-bakteri yang resisten terhadap antibiotik beta-laktam memiliki 2 (dua)
mekanisme resistensi, yaitu
- Menurunkan penetrasi antibiotik untuk berikatan dengan protein transpeptidase
- Destruksi antibiotik dengan beta-laktamase,
Betalaktamase adalah enzim yang dihasilkan bakteri, digunakan untuk menghancurkan cincin
beta lactam.

Betalaktamase Inhibitor
Untuk mengatasinya resistensi akibat betalaktamase, penisilin dikombinasikan dengan obat dari
golongan betalaktamase inhibitor, yang bekerja menghambat enzim betalaktamase. Obat ini tidak
memperlihatkan aktivitas antibakteri sehingga tidak dapat digunakan sebagai obat tunggal. Tujuan
penggunaannya dalam kombinasi adalah untuk mengikat enzim betalactamase sehingga antibiotik
pasangannya bebas dari pengrusakan oleh enzim tersebut.
• Ampicillin dikombinasikan dengan sulbactam menjadi sultamisilin
• Amoxicillin dikombinasikan dengan asam clavulanat menjadi co Amoxiclav
• Piperacillin dikombinasikan dengan tazobactam menjadi Tazocin

b. Sefalosporin
Diisolasi dari biakan Cephalosporinum acremonium.
Pasien yang alergi terhadap Penisilin seringkali memiliki masalah yang serupa jika menggunakan obat
dari golongan ini

6 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

Generasi Gram + Gram - Laktamase


I Baik Sedang Tidak tahan
II Sedang Baik Agak tahan
III Sedang Baik sekali Sangat tahan
IV Baik sekali Baik sekali Sangat tahan

Generasi Nama Obat Cara Keterangan


penggunaan
Generasi I Sefadroksil Oral: kapsul, Lebih baik aktivitasnya terhadap Gram positif
sirup kering daripada generasi II dan III
Sefaleksin Oral: kapsul, Digunakan untuk
sirup kering - Infeksi saluran pernapasan
- Infeksi saluran pencernaa
- Infeksi kulit dan jaringan lunak
- Infeksi saluran kemih
Generasi II Sefotiam Parenteral : iv Lebih baik aktivitasnya terhadap bakteri Gram
Sefuroksim negative daripada generasi I
Sefaklor Oral
Generasi Sefotaksim, Parenteral : iv Tidak dapat digunakan peroral karena tidak dapat
III Seftriakson, diabsorbsi oleh saluran pencernaan.
Seftazidim Lebih baik aktivitasnya terhadap bakteri Gram
Seftizoksim negative daripada generasi II
Sefoperazon Tidak dapat digunakan secara peroral. Seringkali
dikombinasi dengan sulbactam
Sefiksim Oral: kapsul, Dapat digunakan peroral karena dapat diabsorpsi
sirup kering pada saluran pencernaan. Lebih baik
Sefpodoksim Oral: tablet efektivitasnya pada bakteri Gram negatif
Generasi Sefpirom Parenteral Tidak dapat diabsorpsi pada penggunaan oral
IV Sefepim Parenteral Sangat baik terhadap bakteri Gram positif dan
Gram negatif

c. Monobaktam
Monobactam adalah monosiklik beta lactam
Terutama digunakan untuk bakteri aerob gram negatif (Pseudomonas aeruginosa, Neisseria
meningitidis dan Hemophilus influenzae)
Golongan monobactam tahan terhadap enzim betalaktamase
Nama Obat Cara Keterangan
penggunaan
Aztreonam Parenteral : Aktif terhadap gram negatif aerobic yang menghasilkan
i.v, i.m betalaktamase, tidak memiliki efek untuk kuman gram positif.
Inhalasi Absorpsinya buruk pada penggunaan per-oral

d. Karbapenem
merupakan analog penisilin alami yang dimodifikasi pada rantai sampingnya untuk lipofilitas,
sehingga sangat kuat terhadap resistensi oleh betalaktamase, dan aktivitasnya serupa dengan
sefalosporin generasi ke 3. Digunakan untuk infeksi karena bakteri gram negative yang telah resisten
pada penggunaan antibiotika lain

Nama Obat Cara Keterangan


penggunaan
Imipenem Parenteral : Dapat dihidrolisis di ginjal oleh enzim dihidropeptidase 1,
vial (iv) sehingga seringkali dikombinasi dengan obat dari golongan
dehidropeptidase inhibitor, yaitu Cilastatin

7 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

Meropenem Dapat digunakan untuk mengobati neutropenia febril, yaitu


kondisi demam yang disertai dengan penurunan jumlah sel darah
putih jenis neutrophil
Ertapenem Digunakan untuk infeksi sedang dan berat terhadap bakteri yang
sudah resisten menggunakan antibiotika lain

B. Aminoglikosida
Diisolasi pertama tahun 1943 dari Streptomyces griseus, kemudian dihasilkan lagi dari berbagai jenis
Streptomyces dan Micromonospora.
Sifat : bakterisida,
Cara kerja: menghambat sintesa protein bakteri pada ribosom subunit 30s,
Karakteristik
- Tidak dapat diabsorpsi secara oral
- Spektrum terutama terhadap bakteri gram negative
- Efek samping : ototoksik-kerusakan pada organ keseimbangan – pendengaran
nefrotoksik-kerusakan pada ginjal secara reversible

Nama Obat Cara penggunaan Keterangan


Streptomisin Parenteral Digunakan untuk mengobati TBC pada kasus pasien
yang resisten terhadap obat TBC per-oral
Kanamisin Parenteral Digunakan terutama untuk mengatasi infeksi serius
Amikasin Parenteral : vial (im, karena bakteri Gram negative
iv-infus) Infeksi serius pada saluran napas, tulang dan sendi,
meningitis, septicemia dan jaringan lunak
Gentamisin Parenteral : im, iv Banyak dipilih dan digunakan secara luas untuk
Tetes mata terapi infeksi serius, namun tidak efektif terhadap
Tetes telinga kuman anaerob, serta memiliki aktivitas yang lemah
Topikal: salep terhadap Streptococcus hemolyticus dan
pneumokokus. Bila digunakan pada terapi infeksi
berat yang tidak berdasarkan diagnosa yang belum
diketahui penyebabnya, sebaiknya dikombinasi
dengan penisilin dan/atau metronidazol.
Tobramisin Parenteral : im, iv Memiliki aktivitas yang serupa dengan gentamisin.
Tetes mata Dibandingkan dengan gentamisin, tobramisin sedikit
Tetes telinga lebih aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa, tapi
kurang aktif terhadap kuman gram negatif lainnya.
Netilmisin Parenteral : im, iv Digunakan untuk infeksi serius bakteri gram
negative yang telah resisten terhadap Gentamisin
Framisetin Topikal : dalam kasa Terlalu toksik bila diberikan secara parenteral.
steril Digunakan untuk mengobati infeksi pada kulit,
Tetes telinga infeksi mata, telinga akut dan kronis
Tetes mata
Neomisin Topikal Terlalu toksik bila diberikan secara parenteral. Obat
Tetes mata ini hanya digunakan untuk infeksi kulit, mukosa dan
Tetes telinga untuk mengurangi populasi bakteri di kolon sebelum
operasi atau pada kegagalan fungsi hati.

C. Kloramfenikol
Struktur kimia

Diisolasi tahun 1947 dari Streptomyces venezuale

8 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

Sifat : bakteriostatika
Cara kerja : menghambat sintesa protein bakteri pada ribosom subunit 50 s
Efek yang tidak diinginkan
1. Kloramfenikol masuk ke sumsum tulang dan mendepresi sumsum tulang sehingga menyebabkan
anemia, leukopenia dan trombositopenia, yaitu penghambatan pembentukan sel-sel darah: timbul 5
hari setelah terapi. Anemia adalah yang paling sering terjadi, yaitu anemia hemolysis, anemia
reversible (tergantung dosis) dan yang terparah adalah anemia aplastis (idiosinkrasi -dapat
menyebabkan kematian)
2. Kloramfenikol dimetabolisme di hati dalam jumlah yang besar. Pada bayi baru lahir, enzim di hati
belum sempurna sehingga dapat menyebabkan grey baby syndrome, yaitu keadaan bayi menjadi
lemas dan berwarna keabu-abuan pada hari ke 2 sampai ke 9

Merupakan obat pilihan pertama (drug of choice) untuk pengobatan demam tifoid.
Nama Obat Cara penggunaan Keterangan
Kloramfenikol Oral : kapsul, sirup Rasa pahit sehingga pada penggunaan oral digantikan
Topikal: Salep dengan ester palmitat atau stearatnya. Rasa pahit
Tetes mata dirasakam pada penggunaan tetes mata.
Tetes telinga
Tiamfenikol Oral: kapsul, sirup Sama dengan kloramfenikol, namun merupakan generasi
yang lebih baru (lebih baik dan aman)

D. Tetrasiklin
Struktur kimia :
Diisolasi tahun 1948 dari Streptomyces aureofacies
Sifat : bakteriostatika
Cara kerja : menghambat sintesa protein bakteri pada ribosom subunit 30s
Efek yang tidak diinginkan pada obat tetrasiklin :
1. Dapat membentuk khelat bila digabungkan dengan logam bervalensi 2
dan 3 seperti Mg, Ca , Al , Fe (tidak diberikan bersamaan dengan antasida, susu, obat antianemia,
suplemen kalsium)
2. Dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi, kerapuhan tulang karena berikatan dengan Ca di dalam
tubuh. Dengan alasan ini tidak diberikan ada pasien anak dalam masa pertumbuhan gigi, ibu hamil-
menyusui
3. Absorpsinya dipengaruhi makanan, namun dapat mengiritasi saluran cerna, sehingga diberikan
sebelum makan atau dua jam sesudah makan (kecuali pada obat semisintetik –doksisiklin dan
minoksiklin)
4. Dapat menyebabkan fototoksisitas, yaitu reaksi yang berlebihan saat terkena cahaya, seperti rasa
terbakar pada kulit dan ruam kulit, terutama pada penggunakan secara local.
Contoh obat - Natural : Tetrasiklin, Oksitetras
- Semisintetik : Minoksiklin, Doksisiklin
Nama Obat Cara penggunaan Keterangan
Tetrasiklin Oral : kapsul Dapat digunakan untuk iinfeksi kulit (acne vulgaris), juga
Topikal : Tetrasiklin untuk penyakit malaria
Oksitetrasiklin Topikal : salep kulit, Pengobatan infeksi pada kulit dan mata
salep mata
Minoksiklin Oral : kapsul Merupakan tetrasiklin semisintetik yang lebih baik
Doksisiklin dengan dosis tunggal atau dosis terbagi dua

9 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

E. Makrolida
Struktur kimia :
Diisolasi tahun 1952 dari Streptomyces erytheus - erithromisin
dari Streptomyces ambofaciens - spiramisin
Sifat: bakteriostatika dan bakterisida tergantung konsentrasi
Cara kerja: menghambat sintesa protein bakteri pada subunit ribosom 50 s
Makrolida memiliki spektrum antibakteri yang mirip dengan penisilin,
sehingga obat ini digunakan sebagai alternatif pada pasien yang alergi
terhadap penisilin dan merupakan antibiotic yang baik untuk mengatasi
infeksi pernapasan (paru-paru)
Nama Obat Cara Keterangan
penggunaan
Spiramisin Oral Dapat digunakan untuk kasus toksoplasmosis dalam kehamilan,
yaitu penyakit yang disebabkan karena kuman toksoplasma
gondii, seringkali ditemukan dalam kotoran kucing.
Eritromisin Oral Penggunaannya harus saat perut dalam keadaan kosong, hanya
seringkali diuraikan oleh asam lambung, sehingga harus diberikan
dalam bentuk enteric coated atau dalam bentuk ester strearat dan
ester suksinat. Diberikan tiga kali sehari
Claritromisin Oral Konsentrasi di jaringan (bagian yang terkena infeksi) tinggi. Efek
Roksitromisin Oral samping pada saluran cerna lebih sedikit daripada induknya
(eritromisin). Diberikan dua kali sehari
Azitromisin Oral Sama seperti Claritromisin. Waktu paruh panjang sehingga dosis
Tetes mata diberikan satu kali sehari selama 3 hari

F. Linkosamid
Struktur kimia :
Diisolasi tahun 1962 dari Streptomyces lincolnensis
Sifat : bakteriostatika dan bakterisida tergantung konsentrasi
Cara kerja: menghambat sintesa protein bakteri pada ribosom subunit 50s
Lincosamide merupakan antibiotic yang baik digunakan untuk mengatasi
bakteri anaerob (acne vulgaris, abses pada gusi dll) dan protozoa, juga
digunakan sebagai alternatif pada pasien yang alergi dan resisten terhadap
penisilin karena memiliki spectrum antibakteri yang mirip dengan penisilin
Nama Obat Cara Keterangan
penggunaan
Linkomisin Oral Sering digunakan dokter gigi dalam menangani abses pada gusi
dan abses lainnya
Klindamisin Oral Tidak digunakan untuk infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Topikal Tidak mencapai cairan cerebrospinal sehingga tidak digunakan
untuk meningitis.
Terdapat sediaan gel yang digunakan untuk mengatasi acne
vulgaris (jerawat)

G. Glikopeptida
Diisolasi tahun 1953 dari sampel tanah (berasal dari bakteri tanah Actinobacteria spesialis
orientalis Amycolatopsis) yang diambil di hutan Kalimantan oleh seorang misionaris.
Sifat : bakterisida
Mekanisme kerja : menghambat dinding sel bakteri
Efek samping : nefrotoksik dan ototoksik

10 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

Nama Obat Cara Keterangan


penggunaan
Vankomisin Parenteral : Digunakan untuk pengobatan terhadap bakteri Gram
infus positif terutama sebagai terapi alternatif dalam
pengobatan strain Staphylococcus aureus yang telah
resisten terhadap metilsilin (penisilin tahan penisilinase)
Efek samping : nefrotoksik dan ototoksik

H. Polipeptida
Diisolasi pada tahun 1943dari Bacillus sp
Mekanisme kerja : mengganggu keutuhan permeabilitas membrane sel
Sifat : bakterisida
Polipeptida dapat dikombinasi dengan antibiotik bakteriostatis, seperti kloramfenikol dan tetrasiklin.
Penggunaan antibiotik ini sangat toksis bagi ginjal dan organ pendengaran. Oleh karena ini penggunaan
parenteralnya pada infeksi Pseudomonas sudah ditinggalkan dengan adanya antibiotika lain yang lebih
aman.

Nama Obat Cara penggunaan Keterangan


Polimiksin B Oral : tablet Digunakan untuk infeksi bakteri Gram negative, terutama
Topikal : salep kuman koliform dan Pseudomonas. Pemakaiannya dibatasi
Tetes telinga karena dapat menyebabkan neurotoksisitas dan
Tetes mata nefrotoksisitas

Basitrasin Topikal : salep Seringkali dikombinasi dengan obat aminoglikosida seperti


neomisin, digunakan untuk infeksi kulit

Kemoterapeutika berdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi


A. Sulfonamida
Merupakan kemoterapi utama yang digunakan sebelum ditemukan antibiotika.
Sifat : bakteriostatika
Cara kerja: menghambat RNA/DNA dengan cara antagonis PABA (Para Amino Benzoic Acid). Asam folat
(dibutuhkan oleh bakteri untuk membangun RNA) dibentuk dari PABA yang terdapat di dalam tubuh
manusia. Penggunaan sulfa mengakibatkan bakteri keliru menggunakan sulfa sebagai bahan mensintesa
asam folat, akibatnya RNA tidak terbentuk.
Contoh obat : sulfametizol, sulfadiazine, sulfamerazin, sulfametazin, sulfadoksin, sulfaguaniin.

Efek samping
1. Anemia
2. Reaksi alergi
3. Kristaluria dalam tubuli ginjal terutama pada sulfa yang sukar larut dalam air seni asam, misalnya
sulfadiazine dan turunannya
Untuk menghindarinya:
- Menggunakan trisulfa
- Memberikan alkali, yaitu Natrium bikarbonat (untuk melarutkan kristaluria)
- Minum banyak air
Kombinasi sulfonamide ditemukan pada pertengahan tahun 1970.
1. Trisulfa : sulfadiazine + sulfamerazin + sulfamezatin dalam perbandingan yang sama. Pemberian
natrium bicarbonate tidak diperlukan karena resiko Kristal uria sangat kecil, namun tetap minum 1,5
liter selama pengobatan
2. Kotrimoksazole: sulfametoksazol + trimetoprim, kombinasi ini menyebabkan kotrimoksazol berdaya
bakterisida karena menghambat reaksi enzimatik pada 2 tahap yang berurutan pada mikroba.
Mekanisme kerja:
Sulfametoksazole (sulfonamide) : menghambat masuknya PABA

11 Yovita Mercya, M.Si., Apt


FARMAKOLOGI DASAR 2017

Trimetoprim: menghambat terjadinya reaksi redoks dihidrofolat (DHFA) menjadi tertahidrofolat


(THFA)
PABA ↓ DHFA ↓ THFA  Asam folat  purin  DNA/RNA
Sulfametoksazole trimethoprim
3. Sulfadoksin dan pirimetamin : digunakan sebagai proilaksis dan pengobatan malaria tropika.

Nama Obat Cara penggunaan Keterangan


Sulfadiazin Oral : tablet Menyebabkan kristaluria
Kotrimokzasol: Oral : tablet, Terutama digunakan untuk
- Trimetoprim 40 mg tablet forte, - infeksi saluran pencernaan
- Sulfametoksazole 200 mg suspensi - infeksi saluran kemih

B. Quinolone/Fluoroquinolone
Sifat : bakterisida, Cara kerja: menghambat enzim DNA gyrase bakteri
Prototipenya : asam nalidiksat – hanya untuk infeksi saluran kemih
Ditambahkan atom Fluor , terbentuk fluorkuinolon – dapat digunakan untuk berbagai infeksi
Kekurangan : dapat terakumulasi dalam lempeng epifise pada tulang, sehingga tidak boleh diberikan
pada pasien anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil – menyusui
Nama Obat Cara Keterangan
penggunaan
Ciprofloksasin, Oral : tablet Sebaiknya digunakan saat perut kosong karena
Parenteral: penyerapannya dipengaruhi oleh makanan
infus Selain untuk infeksi saluran kemih, dapat juga digunakan
Tetes mata untuk berbagai infeksi lain seperti
Levofloksasin, Oral : tablet - Infeksi saluran pernapasan
Parenteral : - Infeksi saluran pencernaan
infus - Infeksi kulit
Tetes mata
Ofloksasin Oral : tablet
Tetes telinga
Moksifloksasin Oral : tablet
Perfloksasin Oral : tablet
Sparfloksasin Oral : tablet

C. Oksazolidinon
Merupakan antibiotik sintetis yang digunakan untuk mengatasi infeksi serius yang disebabkan oleh
bakteri gram positif yang sudah resisten terhadap antibiotik lain.
Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein bakteri

Nama Obat Cara penggunaan Keterangan


Linezolid Oral: tablet, sirup Digunakan untuk infeksi bakteri Gram positif yaitu
kering pneumonia nosokomial, infeksi kulit dan jaringan lunak
Parenteral : infus yang sudah resisten terhadap antibiotika lain.
Hanya boleh digunakan dalam lingkungan rumah sakit dan
setelah konsultasi dengan dokter spesialis yang relevan.
Harga sangat mahal

12 Yovita Mercya, M.Si., Apt

Anda mungkin juga menyukai