Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PATOGEN MIKROORGANISME DAN NEMATODA


PENYEBAB PENYAKIT PADA TANAMAN HORTIKULTURA
DAN PANGAN, PENYEBABNYA, GEJALA SERANGANNYA ,
FAKTOR PENYEBAB PERKEMBANGANNYA
Oleh :
Kelompok 1
AL ILHAM SEMBIRING 2204290004
ALDI IRFAN 2204290005
M. FAHREZA 2204290006
DONI SUPAMBRI 2204290007
RIDHO ARIF FADILLA 2204290009

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Patogen adalah organisme atau mikroorganisme yang menyebabkan penyakit

pada organisme lain. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang tak kasat

mata, sehingga sering kali kita mengabaikan keberadaannya dan menganggapnya tak

ada. Mikroorganisme patogen dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu bakteri, jamur, dan

virus patogen. Masing-masing mempunyai ciri tersendiri yang khas dalam menyerang

makhluk hidup. Patogen adalah agen biologis atau disebut juga dengan

mikroorganisme parasit yang mampu menghasilkan berbagai jenis penyakit yang

dapat menyerang inangnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan melalui simbiosis

parasitisme, mutualisme, atau komensalisme. Contoh patogen yang ditemukan pada

manusia yaitu Corynebacterium diphteriae . Patogen ini dapat menyebabkan difteri,

dan contoh lain yang menyerang hewan yaitu Protozoa toxoplasma gondii . Patogen

ini yang menetap pada kucing ini dapat menyebabkan penyakit menular yang disebut

Toksoplasmasis (Novriani dkk.,2023).

Penyakit yang ditimbulkan juga beragam, tergantung dari jenis

mikroorganisme yang menyerang. Untuk mengenali dan mengetahui eksistensi dari

mikroorganisme patogen tersebut kita harus mengetahui ciri dan sifat dari

mikroorganisme tersebut. Patogen merupakan mikroorganisme yang dapat

menyebabkan infeksi pada manusia maupun hewan. Jenisnya pun berbeda dengan

mikroorganisme normal yang menumpang hidup di dalam tubuh manusia, seperti

probiotik di saluran cerna atau flora normal (Rahayu dkk.,2022).


Nematoda adalah cacing mikroskopis yang menyebabkan kerugian panen

senilai miliaran dolar setiap tahunnya, dan semua tanaman di dunia rentan terhadap

setidaknya satu spesies parasit nematoda . Nematoda merupakan salah satu hewan

yang paling penting dan melimpah di kingdom animalia dan mampu bertahan hidup

di lingkungan apapun . Nematoda parasit tanaman merupakan pemicu stres biotik

utama dalam budidaya tanaman. Nematoda parasit tumbuhan disebut parasit

tumbuhan karena unsur hara yang diterimanya berasal langsung dari

tumbuhan. Mereka memiliki struktur seperti jarum yang disebut stilet yang

membantu mereka menembus dinding sel tanaman dan mencapai isi berair yang

mereka makan . Identifikasi spesies nematoda yang benar sangat penting untuk

memilih metode pengendalian yang tepat. Taksonomi nematoda berbasis morfologi

bersifat kompleks karena adanya variasi intraspesifik, namun alat dan teknik

berdasarkan penanda biokimia dan molekuler berhasil mendiagnosis berbagai spesies

nematoda . Konsekuensi ekonomi dari kerugian panen yang disebabkan oleh

nematoda mempunyai banyak variasi dan berhubungan dengan penurunan kualitas

dan hasil panen. Penilaian atas kerugian tersebut dan pembaruan berkala atas

perkiraan ini mungkin sangat berguna untuk menetapkan prioritas penelitian. Selain

itu, hal ini dapat menjadi tolok ukur bagi perencana kebijakan/lembaga pendanaan

untuk mendukung penelitian di bidang ini, serta bagi sektor publik/swasta untuk

melakukan investasi yang tepat dalam pengelolaan (Mimboro dan Prasetyo 2023).

Mikroba patogen adalah mikroba yang mampu menyebabkan penyakit.

Mikroba patogen dapat menyebar melalui populasi manusia dalam berbagai cara.

Pengobatan infeksi yang disebabkan bakteri patogen melibatkan penggunaan


antibiotik, yaitu obat yang telah diformulasikan khusus untuk membunuh bakteri.

Saat ini organisme multidrug resistant/MDR (MDRO) merupakan sebuah masalah

yang sedang dihadapi dunia dalam bidang kesehatan. Menurut Badan Kesehatan

Dunia/WHO di seluruh dunia terjadi peningkatan signifikan jenis bakteri yang

resisten terhadap beberapa obat antibakteri (Jayanti dkk.,2021).


PEMBAHASAN

Jenis-Jenis Penyakit Pathogen

Adapun penyakit pathogen yaitu Patogen satu ini memasuki tubuh manusia

dan menyerang sel tempat mereka menyalin dirinya sendiri lalu menyebar ke sel lain.

Contoh virus penyakit ringan seperti flu biasa, dan flu perut hingga human

immunodeficiency virus (HIV) dan hepatitis C dan serangan virus yang ekstrim

seperti yang terjadi pada ratusan tahun silam hingga saat ini seperti antonine,

justinian, cacar Jepang, black death, cacar, kolera, flu Rusia, flu Spanyol, flu Asia, flu

Hong Kong, HIV/AIDS, Sars, flu babi, Ebola, Mers, dan yang terjadi saat ini Covid-

19 (Kurniawati dkk.,2023).

Virus
Bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak terlihat dengan mata

telanjang. Mereka dapat hidup di lingkungan yang beragam, baik di dalam maupun

di luar tubuh manusia (seperti tanah, air sungai, serta air laut). Meski begitu, banyak

bakteri yang tidak menyebabkan penyakit karena bukan termasuk ke dalam patogen.

Contoh infeksi bakteri termasuk radang tenggorokan, meningitis, dan keracunan

makanan. Orang-orang lebih rentan terhadap infeksi bakteri setelah sistem kekebalan

tubuh mereka telah melemah karena virus (Bamasta dkk.,2023).

Jamur
Jamur merupakan spesies patogen yang dapat menyebabkan infeksi tumbuh

dengan cepat. Sel yang terdapat pada jamur mengandung inti sel atau nukleus dan

komponen lainnya yang dilindungi oleh membran dan dinding sel yang tebal. Jamur

yang sudah masuk dan melakukan infeksi akan cenderung sulit diatasi. Hal ini

dikarenakan ada banyak membran tebal yang melindungi inti jamur. Beberapa

penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah sariawan dan kurap.

Parasite

Parasit bisa diibaratkan seperti hewan kecil yang masuk dan bisa hidup di

tubuh inangnya. Tiga jenis utama parasit dapat menyebabkan penyakit pada manusia,

seperti istilah- istilah ilmiah berikut nih adalah :

Helminths Organisme bersel banyak yang dapat hidup di dalam atau luar

tumbuhan dan umumnya dikenal sebagai cacing.

Meski termasuk sebagai kuman, probiotik dan flora normal ini tidak

menimbulkan penyakit, tetapi justru melindungi tubuh manusia dari berbagai patogen

pemicu infeksi dan penyakit. Patogen bisa menyerang tubuh manusia dan

menimbulkan penyakit ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah. Selain itu,

masuknya patogen ke dalam tubuh juga bisa berasal dari luka atau cedera, konsumsi

makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan kontak erat dengan orang yang

sedang sakit.
Bakteri

Bakteri merupakan salah satu patogen yang dapat

menimbulkan infeksi. Bakteri ini bisa mengganggu kesehatan tubuh dengan cara

menghasilkan zat beracun atau toksin, merusak jaringan tubuh, serta berkembang

biak dan membunuh sel tubuh yang sehat.

Cacing

Cacing adalah patogen dengan ukuran yang paling besar. Patogen ini dapat

hidup di berbagai organ tubuh manusia, seperti saluran pencernaan, kulit, paru-paru,

dan otak.

Beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing patogen

adalah ascariasis, strongyloidiasis, dan sistiserkosis.

Kutu atau tungau

Kutu atau tungau merupakan parasit yang hidup di kulit manusia. Kutu

berkembang biak dengan bertelur dan memperoleh nutirisi dengan cara menghisap

darah dari inangnya. Jenis kutu yang sering menimbulkan infeksi parasit pada

manusia adalah kutu rambut, kutu kemaluan, dan kudis.

Cara patoghen menyerang tubuh

Mikroorganisme patogen penyebab penyakit bisa masuk ke dalam tumbuhan


Kontak fisik

Kontak fisik adalah cara yang paling sering menyebabkan tumbuhan terinfeksi

oleh kuman, virus, atau tungau. Kontak ini bisa terjadi ketika tumbuhan maupun

hewan yang terinfeksi patogen.

Kontaminasi makanan

Patogen juga dapat masuk ke tumbuhan melalui makanan dan minuman yang

Anda konsumsi. Kontaminasi makanan bisa terjadi melalui makanan yang

tidak dicuci dengan baik, dimasak kurang matang, atau diolah dengan cara yang

kurang bersih.

Darah dan cairan tubuhlainnya

Jenis patogen tertentu, seperti plasmodium, dapat menginfeksi tubuh dengan

masuk melalui darah melalui gigitan nyamuk. Tak hanya itu, patogen juga bisa masuk

melalui darah atau cairan tubuh lain, seperti cairan vagina dan air mani. Beberapa

jenis penyakit yang dapat menular secara seksual adalah HIV, gonore, sifilis, hepatitis

B, dan trikomoniasis.

udara

Selain melalui kontak fisik dan kontaminasi juga bisa terinfeksi patogen

hanya dengan menghirup udara. Pasalnya, proses penularan infeksi bakteri, virus, dan

jamur dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi patogen.Beberapa penyakit

infeksi yang dapat menular melalui udara C.


Cara melindungi tubuh dari pathogen

Eksklusi (Pathogen Exclusion) : Mencegah masuknya patogen ke suatu

wilayah atau pertanaman  Eradikasi (Pathogen eradication and reduction of

inoculum): Mengeliminiasi patogen yang sudah masuk ke suatu wilayah atau

pertanaman sebelum menyebabkan penyakit atau sebelum menyebar lebih luas 

Proteksi (Plant protection): Melindungi tanaman inang atau bagian tanaman inang

yang suseptibel (rentan) dari serangan patogen.  Resistensi (Resistant Varieties):

Penggunaan tanaman tahan penyakit.

Selain dengan beberapa tips di atas, Anda juga perlu menjaga imunitas tubuh

tetap kuat agar bisa melawan mikroorganisme patogen dengan lebih baik. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan

bergizi, berolahraga secara rutin, kurangi stres, dan istirahat yang cukup. Pada tahap

awal, infeksi patogen umumnya tidak menimbulkan gejala. Gejala infeksi biasanya

baru muncul dalam waktu beberapa hari atau minggu setelah patogen masuk ke

dalam tubuh. Bahkan, jenis patogen tertentu, seperti HIV, baru menimbulkan gejala

setelah virus ini masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi tubuh dalam waktu

bertahun-tahun. Gejala infeksi yang muncul pun bisa sangat beragam, tergantung

jenispatogen penyebab infeksi, lokasi tubuh yang terinfeksi, dan daya tahan tubuh.

Gejala ini umunya bisa berupa demam, lemas, nyeri otot, sakit kepala, mual, diare,

batuk pilek, muncul ruam di kulit, atau sesak napas. Itulah berbagai informasi seputar

patogen yang penting untuk Anda ketahui. Jika Anda merasa memiliki kontak

terhadap patogen atau mengalami gejala infeksi tertentu, Anda bisa berkonsultasi
dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan dan memperoleh penanganan medis

yang tepat.

Gejala umum infeksi nematoda adalah penurunan pertumbuhan akar,

peningkatan layu, gejala seperti kekurangan mineral, penurunan ketahanan musim

dingin, dan kematian pada tanaman tahunan. Meskipun gejala-gejala ini berkaitan

dengan kerusakan akar, beberapa spesies nematoda ( Anguina spp. ) juga dapat

menyerang bagian lain tanaman, sehingga menyebabkan produksi empedu pada biji,

daun, dan batang. Menurut definisi, nematoda empedu biji menghasilkan benih

empedu, sedangkan nematoda empedu batang menyebabkan pembengkakan dan

distorsi batang, dan nematoda daun menyebabkan perubahan warna daun. Namun,

gejala infeksi nematoda di darat sebagian besar tidak langsung dan tidak

kentara; diantaranya adalah penurunan energi, pertumbuhan terhambat, hasil

berkurang, dan klorosis daun.

Nematoda holtikultura pada strowberri


Strownerri merupakan tanaman holtikultura yang berasal dari Amerika Utara.

Stroberi dapat dikonsumsi secara langsung ataupun dibuat minuman atau makanan.

Budi daya stroberi seringkali mengalami hambatan oleh nemtoda parasit tumbuhan

(NPT).nematoda peru akar(NPA) Meloidogyne hapla dan nematoda lesio

akar Pratylenchus penetrans merupakan nematoda penting di dunia.gejala pada

perakaran tanaman strowberri berkurangnya biomassa akar serta pembentukan

anyaman akar yang rapat, kadang-kadang diasumsikan sebagai pembengkakan akar.

Gejala tanaman berupa kerdil dan hasil yang berkurang,nematoda menginfeksi


tanaman strowberri terdapat 10 genus dan 15 spesies. Pratylenchus sp. Merupakan

NPT (nematoda parasit tumbuhan) yang paling banyak ditemukan di akar dengan

jumlah nematoda yang bervariasi.nematoda Pratylenchus sp.di temukan pada

strowberri dengan ciri nematoda pada posisi istirahat tubuhnya melengkung dan pada

bagian posterior terdapat ciri khas overlav antara usus dan esofagus ke arah ventral.

Nematoda apada daun strowberri terdapat dua spesies A.besseyi dan A.

Bicaudatus. Nematoda A.besseyi yang di temukan pada tanaman stowberri dengan

ciri khas seluruh tubuh ramping dan posisi istirahat sedikit melengkung bibir sedikit

offset dengan stilet halus, dan metakorpus oval pada bagan ekor berbentuk kerucut

dan ujungnya terdapat mucro dengan jumlah 3-5 berbentuk seperti bintang. A.

bicaudatus dengan ciri khas tubuh pada saat istirahat luruus dengan posterior sedikit

melengkung pada ekor yang meruncing ke ujung bercabang dan tidak bermata

(Kurniawati dkk.,2023).

Nematoda holtikultura pada kentang


Nematoda puru akar (NPA) merupakan salah satu parasit utama pada

kentang. Tanaman sakit akan menampakkan gejala kerdil, menguning atau klorosis,

layu dan terbentuknya benjolan-benjolan pada umbi kentang. Hal tersebut dapat

menyebabkan penurunan produksi baik kualitas maupun kuantitas umbi kentang.

Patogen ini ditularkan melalui tanah yang telah terinfeksi, pupuk kandang, dan ubi

bibit yang telah terinfeksi. Gejala serangan tampak pada perakaran terdapat benjolan-

benjolan seperti jerawat. Nematoda parasit yang di temukan di rizosfer pada kentang

sebnyak 4 genus Pratylenchus, Rotylenchulus, Helicotylenchus, Trichodorus. Faktor


lingkungan dan varietas tanaman sangat berpengaruh terhadap jenis

nematoda ,perkembangan dan perbanyakan nematoda bergantung pada kerentanan ta

naman,intensitas kerusakan akan meningkat seiring berjalannya waktu,nematoda

parasit tanaman bersifat obligat yang membutuhkan makanan dan jaringan

tanaman,apabila tanaman rentan maka perkembangan nematoda akan lebih cepat dan

populasi meningkat dan umumnya populasi nematoda meningkat pada saat tengah

musim atau mendekati panen.ketersediaan pangan yang cukup aka memperngaruhi

reproduksi dan perkembangan nematoda. Faktor suhu juga mempengaruhi sangat

berpengaruh terhadap bertahan ,makanan, reproduksi, dan penyebaran nematoda,

perbedaan ph tanah akan mempengaruhi perbedaan aktivitas tiap nematoda dan tiap

nematoda juga membutuhkan ph tanah yang berbeda (Bamasta dkk.,2023).

Nematoda pada holtikultura kubis

Kubis merupakan salah satu sayuran yang memiliki prospek pengembangan

karena mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi, permintaannya semakin

meningkat baik di dalam negeri maupun diluar negeri.organisme penggangu tanaman

yaitu nematoda parasit tanaman,gejala yang ditimbulkan nematoda pada tanaman

kubis memiliki ciri ciri tanaman kerdil,daun menguning dan layu pada saat siang

hari.gejala serangan di bawah permukaan tanah,akar akan menjadi tidak normal dan

terdapat puru.gejala di atas permukaan tanah terjadi akibat serangan nematoda akar

yang menyebabkan terganggunya proses pengangkutan unsur hara oleh tanaman

sehingga terjadinya layu seperti kekurangan air ,daun menguning dan tanaman

menjadi kerdil.pada umumnya gejala awal di bawah permukaan tanah,pertumbuhan


akar terlihat tidak normal,terdapat puru akibat serangan nematoda yang menetap di

dalam jaringan akar(Novriani dkk.,2023).

Nematoda tanaman pangan padi

Patogen taaman seperti jamur,virus bakteri dan nematoda merupakan

pembatas faktor utama pada budidaya tanaman padi.nematoda bengkak akar

penyebarannya telah luas dan sebagai patogen tular tanah penting yang dapat

meurunkan produktivitas padi.tanaman padi yang terserang m graminicola tanaman

tersebut menjadi kerdil dan menguning,terbentuk gall pada akar dan tanaman

kehilangan vigor.adapun serangan pada akar padi dari nematoda Hirschmanniella

spp. Pada tanaman menyebabkan luka akar dengan warna merah yang

disertai bau busuk. Nematoda bengkak akar (Meloidogyne spp.), merupakan

salah satu jenis penyebab penyakit yang penting di dunia. Nematoda ini bersifat

parasit obligat dan tersebar luas baik pada daerah yang beriklim tropis maupun pada

daerah yang beriklim subtropis Infeksi nematoda pada perakaran tanaman dapat

menyebabkan hilangnya kemampuan akar menyerap air dan unsur hara, sehingga

tanaman kerdil, mudah layu, daun menguning, dan tanaman tidak tahan terhadap

cekaman lingkungan.penyakkit yang menginfeksi pada tanaman akan menimbulkan

seperti bercak bercak dengan bentuk dan warna yang berfariasi pada padi(Rahayu

dkk.,2022).

Nematoda tanaman pangan jagung

Produksi tanaman jagung dapat berubah ubah salah satu faktornya yaitu

serangan patogen pada tanaman jagung.serangan patogen pada tanaman jagug dapat

mempengaruhi keberhasilan budidaya serta kulaitas produk.penyakit biasanya yang


terjadi pada tanaman jagung yaitu bulay.penyakit ini disebabkan oleh patogen

Peronosclerospora spp. yang menyerqang pada bagian daun. Penyakit ini menyerang

pada umur 0-14 hst yang dimna merupakan fase kritis dimana tanaman jagung mudah

terinfeksi penyakit.gejala yang di timbulkan pada umur 2-3 minggu gejala yang

ditimbulkan berupa daun runcing dan kecil,lambatnya pertumbuhan batang, warna

menjadi kuning,sedangkan tanda penyakit ini berupa adanya konidium pada jamur

berwarna putih di sisa daun tanaman jagung.pada tanaman jagung yang berumur 3-5

minggu gejalaanya berupa tumbuhan terganggu,warna daun menjadi kuning dimulai

pada pangkal daun yang kemudian meluas,sedamgkan pada tanaman daun tua akan

nampak garis kecoklatan, dan perubahan bentuk pada tongkolo tanaman jagung

(Mimboro dan Prasetyo 2023).

Nematoda tanaman pangan ubi kayu

Jenis nematoda parasit tumbuhan bersosiasi dengan tumbuhan ubi

kayu.beberapa jenis nematoda yang berpotensi merusak dan menimbulkan kerugian

diantaranya adalah Meloidogyne incoginia, M. Javanica, Pratylenchus brachyurus,

Rotylenchus renisformis, Helicotylenchus erythrinae, dan H. dihystera.nematoda

parasit tumbuhan merusak sisitem perakaran tumbuhan.serangan nematoda

menyebabkan hancurnya jaringan akar sehingga proses pengangkutan air dan unsur

hara dari akar keseluruh bagaian tidak optimal.akibatnya proses fotosintesis tidak

normal pada tumbuhan tanaman terhambat.tanaman inang mikroba seperti bakteri

dan jamur antagonis.faktor penting bagi nematoda parasit tumbuhan adalah tanaman

inang sebagai sumber makanan,perbedaan klon ubi kayu dapat mempengaruhi

komunitas nematoda parasit tumbuhan.serangan nematoda dapat mudah terserang


patogen virus,bakteri,dan jamur. penyakit virus mosaic ubi kayu yang disebabkan

geminivirus sejumlah penyakit di beberapa pertanaman ubi kayu diantaranya bercak

daun coklat, bercak baur, antraknosa, dan hawar daun bakteri (Jayanti dkk.,2021).
DAFTAR PUSTAKA

Bramasta, M. W., Winarto, W., & Khairul, U. (2023, October). Keanekaragaman dan
Kepadatan Populasi Genera Nematoda Parasit Pada Rhizosfer Tanaman
Kentang Di Kabupaten Solok Sumatera Barat. In Prosiding Seminar Nasional
Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 9, No. 1, pp. 67-74).
Khotimah, N., Wijaya, I. N., & Sritamin, M. 2020. Perkembangan Populasi
Nematoda Puru Akar (Meloidogyne Spp.) Dan Tingkat Kerusakan Pada
Beberapa Tanaman Familia Solanaceae. Jurnal Agroekoteknologi Tropika
Issn, 2301, 6515.

Kurniawati, F., & Anindita, D. C. (2023). Plant Parasitic Nematode of Strawberry in


Ciwidey-West Java. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 19(1), 30-38.

Mimboro, P. (2023). Identifikasi Penyakit Tanaman Jagung berdasarkan Citra Daun


Menggunakan Hybrid k-NN-CNN. Jurnal kesehatan cyber dan komputer, 1(1),
6-9.

Nurlaili, N. A. 2023. Nematoda Parasit Dominan pada Tanaman Pisang di Kabupaten


Sleman dan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Novriani, J., Djamilah, D., & Zarkani, A. (2023). Keanekaragaman Populasi


Nematoda Parasit pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea l.) di Kecamatan
Kabawetan Kepahiang.

Rahayu, S. M. (2022). Identifikasi Patogen Bercak Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa
L.) Di Kabupaten Lombok Utara. Evolusi: Journal Of Mathematics And
Sciences, 6(2), 79-87.

Sunarto, T. 2023. Pengenalan Nematoda Pada Tanaman Kopi Dan Metode


Pengendaliannya Di Desa Panca Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten
Bandung. Agrimasta, 1(1), 6-9.

Pratiwi, N. W. K., Amrulloh, R., El Auly, F., & Kurniawati, F. 2020. Deteksi dan
identifikasi nematoda puru akar (Meloidogyne spp.) pada tanaman bit
menggunakan metode DNA barcoding. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 16(1), 1-
8.

Wulandari, D. R., Sudana, I. M., & Singarsa, I. D. P. 2019. Tingkat Fekunditas


Nematoda (Meloidogyne Spp.) Pada Beberapa Tanaman Yang Tergolong
Familia Solanaceae. Jurnal Agroekoteknologi Tropika Issn, 2301, 6515.
Jayanti, Y. W. (2021). Pengaruh Klon Terhadap Intensitas Hama Dan Penyakit
Penting Pada Tanaman Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz.) Di Lampung
Tengah.

Anda mungkin juga menyukai