Anda di halaman 1dari 6

Pengertian dan contoh Bakteri patogen

Oleh fungsi 12 February 2019 Biologi 1 Comment

Bakteri patogen adalah bakteri yang mampu menyebabkan penyakit. Bakteri


patogen dapat menyebar melalui populasi manusia dalam berbagai cara. Pengobatan infeksi
yang disebabkan bakteri patogen melibatkan penggunaan antibiotik, obat yang telah
diformulasikan khusus untuk mem-bu-nuh bakteri. Manusia umumnya paling tertarik pada
spesies bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, meskipun bakteri ini juga
dapat menginfeksi hewan dan tumbuhan lainnya.
Beberapa contoh bakteri patogen penting termasuk Streptococcus, Staphylococcus,
Tuberkulosis, dan Escherichia coli, di antara banyak lainnya. Di seluruh dunia, bakteri ini
menjelaskan banyak penyakit dan wabah penyakit. Bakteri intraseluler adalah bakteri
patogen yang selalu menyebabkan penyakit ketika mereka memasuki tubuh manusia,
berbeda dengan bakteri kondisional, yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit dalam
keadaan tertentu.
Banyak bakteri yang kondisional, mengambil keuntungan seperti dari luka terbuka
untuk menduplikasi diri mereka sendiri dan menyebarkan penyakit. Bakteri oportunistik
adalah bakteri yang biasanya tidak menyebabkan penyakit, tetapi akan terjadi jika pasien
memiliki sistem kekebalan tubuh yang tertekan.
Banyak manusia benar-benar menjadi tuan rumah untuk sejumlah besar bakteri
pada waktu tertentu. Bakteri ini dikenal sebagai bakteri komensal atau “baik”, karena
mereka melakukan beberapa fungsi penting dan berguna dalam tubuh manusia. Bakteri
komensal di dalam usus, misalnya, membantu untuk memecah dan mencerna makanan.
Bakteri patogen dapat menyebar melalui populasi manusia dalam berbagai cara.
Udara, air, dan tanah semua adalah vektor yang umum, dan orang mungkin juga
meneruskan bakteri secara langsung satu sama lain melalui kontak fisik. Beberapa bakteri
yang sangat mahir menjajah lokasi seperti pegangan-pegangan pintu dan peralatan medis,
yang memungkinkan mereka untuk bergerak dari orang ke orang dengan mudah, sementara
yang lain jauh lebih virulen, dan akan mati jika mereka berada jauh dari host manusia terlalu
lama.
bakteri patogen

Bakteri patogen dapat menyebar dengan berbagai cara.

1
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit pembunuh terkemuka di dunia, sehingga
bakteri patogen ini memiliki kepentingan tertentu. Bakteri patogen juga bertanggung jawab
untuk masalah usus seperti diare kronis, dan mereka dapat menyebabkan infeksi di banyak
bagian tubuh. Beberapa mematikan, seperti bakteri Legionella, sementara yang lain relatif
jinak, terutama jika pengobatan dapat dilakukan dengan cepat. Salah satu masalah terbesar
di negara berkembang adalah proliferasi infeksi bakteri yang dapat diobati yang berjalan tak
terkendali melalui populasi karena kurangnya akses ke obat-obatan dan perawatan medis.

cuci tangan

Mencuci tangan yang benar membantu mencegah penyebaran


penyakit yang menyebabkan bakteri patogen.

Pengobatan infeksi yang disebabkan bakteri patogen melibatkan penggunaan antibiotik,


obat yang telah diformulasikan khusus untuk mem-bu-nuh bakteri. Beberapa bakteri telah
mengembangkan resistensi antibiotik, yang berarti bahwa mereka mungkin tidak
menanggapi banyak antibiotik yang umum. Hal ini akan memaksa perusahaan obat untuk
melakukan penelitian antibiotik yang baru sehingga mereka dapat tetap di depan bakteri
yang bermutasi.

Incoming search terms:


bakteri patogen
pengertian bakteri patogen
contoh bakteri patogen
Bakteri pathogen adalah
apakah yg di maksd bakteri patogen
apa itu patogen
Sebutkan bakteri patogen yang mungkin ada dalam air
contoh-contoh patogen
mikroorganisme pathogent adalah
Tags:Bakteri, Mikroorganisme, Patogen

2
pdf
MIKROORGANISME PATOGEN PADA MANUSIA
Alviana Wulan

or download with email Academia.edu


MIKROORGANISME PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT PADA MANUSIA
Download

Bakteri gram negatif diantaranya termasuk Pseudomonas, Klebsiella, Salmonella, Shigella,


Helicobacter, Acinetobacter, Neisseria, Haemophilus, Bordetella, Bacteroides, Enterobacter,
dan lainnya. Bakteri gram negatif adalah patogen yang kuat karena memiliki membran
ganda pada dinding sel, bersifat endotoksin, dan memiliki kemampuan resistensi terhadap
obat. Bakteri gram negatif adalah agen penyebab berbagai infeksi saluran pernapasan,
penyakit menular seksual, maupun penyakit pencernaan. Bakteri gram negatif juga menjadi
penyebab utama infeksi nosokomial. Endotoksin yang terdapat di dinding sel bakteri gram
negatif bila memasuki aliran darah akan menyebabkan endotoksemia. Endotoksemia bisa
terjadi melalui infeksi sistemik atau lokal atau melalui bakteri gram negatif yang terdapat
dalam usus. Saluran pencernaan manusia merupakan rumah beberapa bakteri gram negatif.
Selama bakteri bereplikasi, endotoksin disintesis terus menerus dan berpindah ke aliran
darah namun dalam jumlah yang rendah. Kadar endotoksin yang rendah tidak akan
menimbulkan kerusakan pada tubuh. Namun, kadar endotoksin yang meningkat akan
menyebabkan peradangan jaringan dan mengaktifkan berbagai proses seluler sistem
kekebalan tubuh. Pada kasus yang ekstrim, kondisi ini bisa menimbulkan syok endotoksik
atau syok septik. Beberapa gejala syok endotoksik diantaranya adalah sebagai berikut:
Demam dan menggigil, atau penurunan suhu tubuh
Peradangan
Ruam kulit
Napas cepat
Peningkatan denyut jantung
Tekanan darah rendah
Gagal organ multiple

Penanganan Infeksi Bakteri Gram Negatif


Membran luar yang unik membuat bakteri gram negatif resisten terhadap antibiotik maupun obat-
obatan sehingga sulit diobati. Beberapa antibiotik tertentu cukup efektif untuk pengobatan infeksi
bakteri gram negatif diantaranya streptomisin, kloramfenikol, dan sefalosporin. Kombinasi antibiotik
tersebut banyak digunakan untuk menangani infeksi gram negatif. Perawatan untuk menangani
gejala diantaranya adalah menggunakan alat bantu napas serta obat-obatan untuk mengatur suhu
dan fungsi jantung.

Penanganan Infeksi Bakteri Gram Negatif


Membran luar yang unik membuat bakteri gram negatif resisten terhadap antibiotik maupun obat-
obatan sehingga sulit diobati. Beberapa antibiotik tertentu cukup efektif untuk pengobatan infeksi
bakteri gram negatif diantaranya streptomisin, kloramfenikol, dan sefalosporin. Kombinasi antibiotik
tersebut banyak digunakan untuk menangani infeksi gram negatif. Perawatan untuk menangani
gejala diantaranya adalah menggunakan alat bantu napas serta obat-obatan untuk mengatur suhu
dan fungsi jantung.

Daftar Pustaka

3
- Giannella RA ,1996. Baron's Medical Microbiology (4th ed.). Univ of Texas Medical Branch.
Girsang, S.Si. MSc , 2009,
- Mycobacterium Penyebab Penyakit Tuberculosis Serta Mengenal Sifat-sifat Pertumbuhannya
di Laboratorium, Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbang Kesehatan,
Jakarta
- Tripathi, K. D . 2003. Antimicrobial drugs : general consideration. Essential of medical
pharmacology . Fifth edition. Jaypee brothers medical publishers.
- Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi . 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X . Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
- Zhang, Y. 2007. Mechanism of antibiotic resistance in the 138 Antibioka, Resistensi, dan
Rasionalitas Terapi, sainstis. volume 1, nomor 1, April – September 2012
- ISSN: 2089-0699 Microbial World. Baltimore, USA.
http://www.depkes.go.id/article/view/15012800001/mengenal-bakteri-listeria
monocytogenes ermaagenvenus.wordpress.com/2014/05/20/epidermophyton-floocosum/
http://nihalutfi.blogspot.com/2014/09/tinjauan-pustaka-tentang-mikrobia.html
http://rendezvous-point.blogspot.com/p/imunitas.html
http://www.amazine.co/23013/gejala-dan-penanganan-infeksi-bakteri-gram-negatif/

Mikrobiologi pangan
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Mikrobiologi pangan adalah studi terhadap mikroorganisme yang mendiami, membuat, hingga
yang merusak makanan.[1] Probiotik yang merupakan bakteri yang baik, menjadi sub-bidang
pembahasan yang penting dalam mikrobiologi pangan. [2][3][4] Mikroorganisme juga merupakan
bagian penting dalam berbagai jenis bahan pangan seperti keju, yoghurt, roti, bir, tempe,
dan oncom.
Daftar isi
 1. Keamanan pangan
 2. Fermentasi
 3. Biopolimer mikrobial
 4. Patogen makanan
 5. Referensi
 6. Lihat juga

Keamanan pangan[sunting | sunting sumber]

Pakar mikrobiologi bekerja dalam risiko tinggi terpapar patogen makanan

Keamanan pangan merupakan fokus utama di dalam mikrobiologi pangan. Bakteri, virus, dan


mikroorganisme lainya menghasilkan toksin yang mengkontaminasi makanan. Namun beberapa
mikroorganisme (seperti bacteriocin) juga dipakai untuk meningkatkan keamanan pangan
dengan melawan toksin tersebut. Bacteriocin yang telah dimurnikan seperti nisin bisa
diaplikasikan secara langsung ke produk pangan. Bakteriofag juga dipakai dalam bidang
keamanan pangan karena virus ini mampu membunuh bakteri patogen. Beberapa tahap
penyiapan bahan pangan, seperti mengukus, merebus, dan menggoreng dapat mengeliminasi
sebagian besar bakteri dan virus. Namun toksin yang telah dihasilkan mungkin tidak bisa diurai
dengan panas sehingga beberapa tetap tertinggal di dalam bahan pangan.

Fermentasi[sunting | sunting sumber]
4
Fermentasi merupakan sebuah proses dimana mikroorganisme digunakan untuk mengubah
sumber nutrisi pada bahan pangan sehingga memiliki karakterisitik yang berbeda dengan bahan
asalnya.
Ragi telah digunakan sejak lama untuk mengembangkan roti, membuat bir, dan membuat
minuman anggur. Bakteri asam laktat digunakan untuk membuat yoghurt, keju, dan acar.
Fermentasi menghasilkan karakteristik bahan pangan yang tidak mudah dihinggapi oleh
mikroorganisme yang mampu merusak bahan pangan atau disebut bakteri patogen. Hal tersebut
karena proses fermentasi menghasilkan kondisi makanan yang tidak sesuai untuk pertumbuhan
bakteri patogen, seperti perubahan tingkat keasaman, kadar gula, kadar garam, dan sebagainya.
Fermentasi juga membuat beberapa bahan pangan menjadi lebih mudah dicerna manusia,
seperti tempe.

Biopolimer mikrobial[sunting | sunting sumber]


Beberapa mikroba menghasilkan polimer yang bisa digunakan di industri pangan. [5]
Alginat
Alginat digunakan sebagai bahan pengental (thickening agent). Alginat diproduksi dari alga
coklat seperti Laminaria hyperborea dan Laminaria japonica. Disebut biopolimer mikrobial karena
alga merupakan eukariot yang tidak termasuk ke dalam kingdom animalia maupun plantae.

Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida sederhana yang terdiri dari satu jenis gula, yaitu glukosa, dan
tersusun secara linear dihubungkan dengan sambungan ß-1,4. Meski tersusun dari satu jenis
gula, tetapi mekanisme biosintesisnya oleh makhluk hidup cukup kompleks. Tumbuhan bukanlah
satu-satunya makhluk hidup yang bisa menghasilkan selulosa. Nata de Coco merupakan salah
satu contoh selulosa yang bisa dimakan, yang dihasilkan dari proses mikroba.

Patogen makanan[sunting | sunting sumber]


Virus perut
Beberapa virus perut (enteric virus, viral gastroenteritis) menyumbang sejumlah besar penyakit.
Yang paling terkenal adalah virus hepatitis A, hepatitis
E, rotavirus, astrovirus, adenovirus, norovirus, dan sapovirus. Mereka masuk ke dalam tubuh
melalui makanan.
Parasit protozoa
Parasit protozoa yang menginfeksi makanan dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Parasit ini banyak ditemukan di negara miskin dan negara berkembang. Kontaminasi terjadi
sejak dipanen hingga makanan siap disajikan, umumnya karena proses yang tidak higienis.
Mycotoksin
Mycotoksin merupakan satu grup toksin yang dihasilkan dari jamur yang mengkontaminasi
bahan pangan, yang mampu menyebabkan penyakit bagi manusia ketika dicerna. Spesies dari
jamur Aspergillus, Fusarium, Penicillium, dan Claviceps mampu tumbuh di berbagai komoditas
pangan yang dihasilkan manusia dan mampu menghasilkan mycotoksin. Komoditas bahan
pangan yang mampu dikontaminasi jamur penghasil mycotoksin yaitu serealia
(barley, gandum, jagung, rye), kopi, produk susu, buah-buahan, kacang-kacangan, dan rempah-
rempah.
Vibrio
Vibrio hidup di daerah air asin dan air payau, umumnya mengkontaminasi seafood.
Staphylococcus aureus

5
Staphylococcus aureus menghasilkan toksin yang mampu menyebabkan muntah-muntah dan
diare ketika tertelan.
Campylobacter
Listeria monocytogenes
Listeria monocytogenes adalah bakteri gram positif yang mampu menyebabkan
penyakit listeriosis. Infeksi bakteri Listeria monocytogenes biasanya hanya terjadi pada manusia
yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Namun tingkat kematian akibat infeksi bakteri ini
cukup tinggi dibandingkan bakteri patogen lainnya. [6]
Salmonella
Salmonella merupakan infeksi yang paling terkenal di seluruh dunia. Jenis bahan pangan yang
dikontaminasi biasanya adalah produk peternakan berupa daging dan telur, termasuk bahan
olahannya seperti daging dalam kaleng.
Shigella
Shigella merupakan bakteri gram negatif yang mampu menyebabkan gejala diare ringan dengan
atau tanpa keluarnya darah, demam, dan sakit otot perut. Komplikasi tingkat lanjut bisa berupa
kejang-kejang, keracunan pada usus besar, arthritis reaktif, dan sindrom hemolytic uremic.
Escherichia coli
Clostridium botulinum
Bacillus cereus

Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Fratamico PM, Bayles DO (Ed). 2005. Foodborne Pathogens: Microbiology and
Molecular Biology. Caister Academic Press.
2. ^ Tannock GW (Ed). 2005. Probiotics and Prebiotics:Scientific Aspects. Caister Academic
Press.
3. ^ Ljungh A, Wadstrom T (Ed). 2009. Lactobacillus Molecular Biology: From Genomics to
Probiotics. Caister Academic Press.
4. ^ Mayo B. van Sinderen D (Ed). 2010. Bifidobacteria: Genomics and Molecular
Aspects. Caister Academic Press.
5. ^ Rehm BHA (Ed). 2009. Microbial Production of Biopolymers and Polymer Precursors:
Applications and Perspectives. Caister Academic Press.
6. ^ Paoli et al. 2005. "Listeria monocytogenes". Foodborne Pathogens: Microbiology and
Molecular Biology. Caister Academic Press.

Anda mungkin juga menyukai