Kelas : Farmasi 3 D
NIM : 31116167
PROTOZOA
Ciri-ciri Protozoa
2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral
3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
Penggolongan Protozoa
Umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Flagellata
mempunyai bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan
biner dan seksual dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata
dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Zooflagellata/dinoflagellata
- Contohnya:
b. Fitoflagellata
2) Ciliata/Ciliophora/Infusuria
Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia
berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari
lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap,
dan oval. Beberapa contoh kelas ciliata:
Paramecium caudatum
o Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus
untuk membantu proses fisiologis yang lain
o Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu
mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair
o Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan
generatif dengan cara konjugasi
Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp
Stylonichia
3) Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu
lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan
cara membelah biner. Contoh-contohnya yaitu:
a. Amoeba sp
- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
b. Contoh lain :
Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah
kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara
yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan
sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif
(melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:
a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau
setiap 48 jam.
c) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam)
d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak terdapat di
Indonesia
b. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ----
makrogamet/mikrogamet
Apabila nyamuk anopheles betina yang mengandung bibit malaria, yaitu Plasmodium
bentuk sporozoid mengisap darah manusia, maka bersama air ludah nyamuk
masuklah Sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.
Sporozoid tidak langsung menginfeksi sel darah merah “eritrosit” tetapi masuk lebih
dahulu ke sel hati, mengadakan pembelahan dan membentuk kryptozoid.
Cepat atau lambat, kryptosoid ini kemudian masuk ke sistem peredaran darah dan
barulah menginfektsi sel darah merah.
Di dalam sel darah merah, kryptosoid yang mula-mula berbentuk cincin, kemudian
berubah bentuk menjadi Amoeboid.
Setelah itu, fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont.
Schizont lalu membelah dan membentuk Merozoid.
Apabila sel darah merah yang ditempatinya pecah, maka tersebarlah Merozoid
dimana pada saat itu orang yang tertular akan mengalami demam.
Selanjutnya Merozoid ini menginfeksi sel darah merah yang baru. Begitulah
selanjutnya dan terjadilah siklus yang sama seperti semula.
Setelah terjadi perulangan maka sebagian dari Merosoid itu telah masuk ke dalam sel
darah merah namun tidak lagi mengadakan proses Schizagoni. Akan tetapi ada
sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yakni menjadi Macrogametosit
dan Microgametosit (jantan).
Bila Macrogametosit dan Microgametosit yang berada di dalam drythrocytitu pada
suatu saat terpisah ke dalam lb nyamuk Anophelus betina, maka keduanya akan
melangsungkan kehidupannya.
Macrogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macrogamet yaitu berupa
ovum (telur). Sedangkan Microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi
Microgamet yaitu berupa spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti
pembelahan sitoplasma.
Spermatozoid lalu membuahi ovum dan terbentuklah zygot.
Zygot berubah bentuk menjadi Ookinet dan Ookinet ini menerobos dinding perut
nyamuk dimana disana akan membesar dan membulat yang dibungkus oleh dinding
perut nyamuk dan menjadilah Oocyst, yaitu berupa benjolan-benjolan pada dinding
perut nyamuk.
Dalam Oocyst ini selnya membelah menjadi Sporozoid.
Bila Oocyst terbelah 2 maka akan pecah dan tersebarlah Sporozoid ke seluruh tubuh
nyamuk.
Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung Sporozoid inilah yang siap
untuk menginfeksi manusia kembali.
C. Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor
yang terkait di tingkat populasi.2nfeksi parasit umumnya terjadi pada daerah tropis
(sanitasi dan kebersihan indi'idu buruk).
usaha pencegahan penyakit harus melibatkan masyarakat dalam suatu komunitas
seeara intensif. Penyediaan sanitasi seperti jamban dan sumur. Pengendalian vektor seperti
resapan air fogging, selokan. Pemeriksaan kesehatan masyarakat secara berkala.
Contoh:
a. Malaria : Plasmodium
Pengobatan
Setiap negara memiliki standar pengobatan malaria masing-masing. Namun,
semuanya memiliki tujuan sama untuk membunuh semua parasit plasmodium
yang ada di dalam tubuh manusia. Selain untuk menyembuhkan, pengobatan
malaria sangat penting untuk memutus rantai penularan selanjutnya.
Semua obat yang diberikan tidak boleh diminum dalam keadaan perut kosong
karena bisa menyebabkan iritasi lambung. Oleh sebab itu, penderita malaria
harus makan dulu sebelum minum obat. Selain mengobati malarianya,
beberapa orang juga memerlukan penanganan khusus untuk menangani gejala
yang menyertai penyakit ini.
1. Obat malaria falsiparum
Malaria falsiparum (malaria ganas) disebabkan oleh jenis parasit bernama
plasmodium falciparum.