Anda di halaman 1dari 10

Nama : Gilang Armanhio Thomas

Kelas : Farmasi 3 D

NIM : 31116167

Mata Kuliah : Teori Kemoterapi

PROTOZOA

Protozoa adalah hewan pertama.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik.


Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa
hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae
dan protozoa.

A. Morfologi dan taksonomi

Ciri-ciri Protozoa

1) Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm

2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral

3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri

4) Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit

5) Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik

6) Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll.

Penggolongan Protozoa

Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu:


1) Flagellata atau Mastigophora (Yunani, mastix: cambuk, poros: membawa)

Umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Flagellata
mempunyai bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan
biner dan seksual dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata
dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Zooflagellata/dinoflagellata

- Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof

- Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia

- Contohnya:

Nama spesiesnya Penyakit yang ditimbulkan

Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus

Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)

Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae

Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak


Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)

Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)

Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina

Leishmania donovani kalaazar

Leishmania tropika penyakit kulit

b. Fitoflagellata

- Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora

- Habitat di perairan bersih dan perairan kotor

- Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen


fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris (mengeluarkan
cahaya di malam hari).

2) Ciliata/Ciliophora/Infusuria

Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia
berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari
lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap,
dan oval. Beberapa contoh kelas ciliata:

Paramecium caudatum

o Disebut hewan sandal

o Habitat di tempat berair, sawah, rawa

o Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus
untuk membantu proses fisiologis yang lain

o Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu
mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair

o Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan
generatif dengan cara konjugasi
Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp

Stylonichia

- Banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air

- Bentuknya seperti siput

Balantidium coli (habitat di kolon manusia)

Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah)

Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil)

Didium (mangsa dari Paramecium sp)

3) Rhizopoda/Sarcodina

Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu
lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan
cara membelah biner. Contoh-contohnya yaitu:

a. Amoeba sp

- Bentuk selalu berubah-ubah

- Habitat di air tawar

- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel

- Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil

- Reproduksi dengan pembelahan biner

b. Contoh lain :

Nama spesies Keterangan


Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba

Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare

Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi

Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar

Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel

Foraminifera Kerangka luar dari kapur

Radiolaria Kerangka luar dari kersik

4) Sporozoa (spora: benih, zoon : binatang)

Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah
kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara
yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan
sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif
(melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:

a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau
setiap 48 jam.

b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jam

c) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam)

d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak terdapat di
Indonesia

Daur hidup Plasmodium

Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi

Vektornya nyamuk Anopheles betina

Mengalami 2 fase, yaitu:

a. Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria


Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid

b. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:

a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik)

Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik

b) Dalam darah (eritrositik)

Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ----
makrogamet/mikrogamet

B. Siklus hidup protozoa


Kebanyakan protozoa memiliki potensi reproduksi yang sangat besar karena mereka
memiliki waktu generasi pendek, mengalami perkembangan sekuensial cepat dan
menghasilkan sejumlah besar keturunan oleh proses aseksual atau seksual.
Karakteristik ini bertanggung jawab untuk banyak infeksi protozoa yang
menyebabkan cepat sindrom penyakit akut. Parasit dapat kalikan dengan pembagian aseksual
(fisi / membelah atau internal yang pemula / endogen) atau reproduksi seksual (pembentukan
gamet dan fertilisasi untuk membentuk zigot, atau proses yang unik konjugasi di mana
ciliates pertukaran mikronukleus).
Protozoa tahap perkembangan yang terjadi di dalam host umumnya terdiri dari
trofozoit makan, dan mereka dapat ditemukan intraseluler (dalam sel inang) atau ekstrasel
(organ berongga, cairan tubuh atau ruang interstitial antara sel). Sementara trofozoit ideal
untuk modus parasit mereka eksistensi, mereka tidak sangat tahan terhadap kondisi
lingkungan eksternal dan tidak bertahan hidup di luar panjang host mereka.
Untuk berpindah dari host-to-host, parasit protozoa menggunakan salah satu dari
empat mode utama penularan: langsung, fekal-oral, transmisi vektor dan predator-mangsa.
transmisi langsung dari trofozoit melalui kontak intim tubuh, seperti transmisi seksual
(misalnya Trichomonas spp. flagelata menyebabkan trikomoniasis pada manusia dan
infertilitas sapi pada sapi).
transmisi vektor dari trofozoit diambil oleh arthropoda (serangga atau arachnida)
penghisap darah dan diteruskan ke host baru ketika mereka pakan berikutnya (misalnya
Trypanosoma brucei flagelata ditularkan oleh tsetse terbang ke manusia di mana mereka
menyebabkan penyakit tidur, Plasmodium spp. haemosporidia ditularkan oleh nyamuk
dengan manusia di mana mereka menyebabkan malaria).
Siklus Hidup Sporozoa
Ada beberapa siklus hidup sporozoa yang diantaranya yaitu:

 Apabila nyamuk anopheles betina yang mengandung bibit malaria, yaitu Plasmodium
bentuk sporozoid mengisap darah manusia, maka bersama air ludah nyamuk
masuklah Sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.
 Sporozoid tidak langsung menginfeksi sel darah merah “eritrosit” tetapi masuk lebih
dahulu ke sel hati, mengadakan pembelahan dan membentuk kryptozoid.
 Cepat atau lambat, kryptosoid ini kemudian masuk ke sistem peredaran darah dan
barulah menginfektsi sel darah merah.
 Di dalam sel darah merah, kryptosoid yang mula-mula berbentuk cincin, kemudian
berubah bentuk menjadi Amoeboid.
 Setelah itu, fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont.
 Schizont lalu membelah dan membentuk Merozoid.
 Apabila sel darah merah yang ditempatinya pecah, maka tersebarlah Merozoid
dimana pada saat itu orang yang tertular akan mengalami demam.
 Selanjutnya Merozoid ini menginfeksi sel darah merah yang baru. Begitulah
selanjutnya dan terjadilah siklus yang sama seperti semula.
 Setelah terjadi perulangan maka sebagian dari Merosoid itu telah masuk ke dalam sel
darah merah namun tidak lagi mengadakan proses Schizagoni. Akan tetapi ada
sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yakni menjadi Macrogametosit
dan Microgametosit (jantan).
 Bila Macrogametosit dan Microgametosit yang berada di dalam drythrocytitu pada
suatu saat terpisah ke dalam lb nyamuk Anophelus betina, maka keduanya akan
melangsungkan kehidupannya.
 Macrogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macrogamet yaitu berupa
ovum (telur). Sedangkan Microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi
Microgamet yaitu berupa spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti
pembelahan sitoplasma.
 Spermatozoid lalu membuahi ovum dan terbentuklah zygot.
 Zygot berubah bentuk menjadi Ookinet dan Ookinet ini menerobos dinding perut
nyamuk dimana disana akan membesar dan membulat yang dibungkus oleh dinding
perut nyamuk dan menjadilah Oocyst, yaitu berupa benjolan-benjolan pada dinding
perut nyamuk.
 Dalam Oocyst ini selnya membelah menjadi Sporozoid.
 Bila Oocyst terbelah 2 maka akan pecah dan tersebarlah Sporozoid ke seluruh tubuh
nyamuk.
 Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung Sporozoid inilah yang siap
untuk menginfeksi manusia kembali.

C. Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor
yang terkait di tingkat populasi.2nfeksi parasit umumnya terjadi pada daerah tropis
(sanitasi dan kebersihan indi'idu buruk).
usaha pencegahan penyakit harus melibatkan masyarakat dalam suatu komunitas
seeara intensif. Penyediaan sanitasi seperti jamban dan sumur. Pengendalian vektor seperti
resapan air fogging, selokan. Pemeriksaan kesehatan masyarakat secara berkala.
Contoh:
a. Malaria : Plasmodium
Pengobatan
Setiap negara memiliki standar pengobatan malaria masing-masing. Namun,
semuanya memiliki tujuan sama untuk membunuh semua parasit plasmodium
yang ada di dalam tubuh manusia. Selain untuk menyembuhkan, pengobatan
malaria sangat penting untuk memutus rantai penularan selanjutnya.

Pengobatan malaria yang dilakukan bagi setiap orang berbeda-beda,


tergantung pada jenis parasit yang menyebabkannya, seberapa parah gejala
yang ditimbulkan, dan usia pasien. Usia akan menentukan dosis obat yang
dibutuhkan. Ketika pertama didiagnosis positif malaria, tenaga kesehatan akan
memberikan obat yang wajib diminum sampai habis untuk mencegah
plasmodium menjadi resistan terhadap obat.

Dilansir dalam Buku Saku Penatalaksanaan Malaria Kementrian Kesehatan,


jika penderita malaria melakukan rawat jalan di rumah, 3 hari setelah diberi
obat antimalaria pasien harus check up untuk memantau perubahan yang
positif atau jika tidak ada perubahan sama sekali. Dokter akan meninjau
seberapa ampuh obat yang sudah diminum.
Selanjutnya, pada hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21, dan hari ke-28 dokter juga
harus kembali memeriksa segala perubahan yang terjadi hinga Anda benar-
benar dinyatakan sembuh. Sedangkan jika pasien menjalani rawat inap di
rumah sakit, akan dilakukan pemeriksaan ulang keampuhan obat tersebut pada
hari ke-7, 14, 21, dan 28.

Semua obat yang diberikan tidak boleh diminum dalam keadaan perut kosong
karena bisa menyebabkan iritasi lambung. Oleh sebab itu, penderita malaria
harus makan dulu sebelum minum obat. Selain mengobati malarianya,
beberapa orang juga memerlukan penanganan khusus untuk menangani gejala
yang menyertai penyakit ini.
1. Obat malaria falsiparum
Malaria falsiparum (malaria ganas) disebabkan oleh jenis parasit bernama
plasmodium falciparum.

Di Indonesia, pengobatan lini pertama malaria falsiparum adalah


menggunakan kombinasi obat artesunate, amodiakuin, dan primakuin.
Ketiganya bertujuan untuk membunuh plasmodium falciparum pada stadium
atau bentuk yang berbeda-beda. Obat ini biasanya diberikan secara oral
(melalui mulut). Pengobatan lini pertama ini selanjutnya akan dilihat efektif
atau tidak selama 3 hari setelah minum obat pertama kali. Pengobatan
dikatakan efektif jika tidak ditemukan parasit stadium aseksual lagi dan gejala
yang timbul semakin membaik pada konsultasi selanjutnya. Pengobatan
dikatakan tidak efektif apabila pada waktu pemeriksaan kondisi tubuh semakin
memburuk, dan masih ditemukan plasmodium aseksual positif dalam darah.
Lini kedua pengobatan malaria falciparum dilakukan dengan kombinasi kina,
doksisiklin atau tetrasiklin, dan primakuin. Obat-obatan ini diberikan secara
oral selama 7 hari ke depan. Kina akan diberikan melalui infus jika penderita
malaria sudah mengalami sakit berat. Jika tidak tersedia doksisiklin maka
dapat digantikan dengan tetrasiklin dengan frekuensi pemberian dalam sehari
lebih banyak dibandingkan saat menggunakan doksisiklin. Kedua jenis obat
ini tidak diperbolehkan untuk anak di bawah umur 8 tahun dan juga ibu hamil.
Kedua kelompok usia ini akan mendapatkan pengobatan khusus.
2. Obat malaria vivaks dan malaria ovale
Malaria jenis ini umumnya termasuk kategori malaria ringan. Yang paling
sering terjadi di Indonesia dalam buletin jendela data dan informasi kesehatan
adalah malaria vivaks. Malaria ovale lebih jarang terjadi.
Lini pertama pengobatan malaria jenis ini adalah dengan kombinasi obat
klorokuin dan primakuin. Sama seperti malaria falsiparum, jika setelah 3 hari
mengonsumsi obat lini pertama tidak efektif maka akan dilanjutkan
pengobatan ini kedua.
Pengobatan lini kedua dilanjutkan dengan peningkatan dosis primakuin.
3. Obat malaria malariae
Pengobatan malaria jenis ini cukup diberikan dengan klorokuin sekali sehari
selama 3 hari ke depan dan diikuti dengan pemeriksaan kembali setelah 3 hari.
Klorokuin dapat membunuh plasmodium malariae berbentuk aseksual maupun
seksual di dalam tubuh.
Bila Anda punya pertanyaaan atau kekhawatiran soal obat malaria tertentu,
langsung tanyakan pada dokter yang menangani Anda.

Anda mungkin juga menyukai