Protozo berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu proto yang
artinya pertama dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan
pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Protozoa meripakan
penghuni tempat berair atau basah, bila keadaan jadi kering maka dia akan
membuat cryste (kristal). Kegiatan hidup di lakukan oleh sel itu sendiri. Di dalam sel
terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya: inti
(nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria.
1
6. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
7. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. Sista, merupakan bentuk sel
protozoa yang terhidrasi dan bendinding tebal mirip dengan endospora yang
terjadi pada bakteri
8. Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
9. Protozoa tidak mempunyai dinding sel
10. Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Ciri – ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia
atau flagen, memiliki membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada
yang berubah – ubah.
2
dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan
secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan
inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua
yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah
sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah
sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula.
3
Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan
penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) lalat Tsetse (Glossina
sp.)
Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai
Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak
Trypanosoma cruzl penyakit chagas
Trypanosoma evansi penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
1.3.3. Sporozoa
Adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerakCara bergerak hewan ini
dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif
(aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.
Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Toxopinsma dan
Plasmodium.
Jenis-jenisnya antara lain:
a. Plasmodiumfalciparum atau malaria tropika atau sporulasi tiap hari
b. Plasmodium vivax atau malaria tertiana atau sporulasi tiap hari ke-3
(48 jam)
c. Plasmodium malariae atau malaria knartana atau sporulasi tiap hari ke-4 (72
jam)
d. Plasmodiumovale atau malaria ovale Siklus hidup Plasmodium mengalami
metagenesis terjadi di dalam tubuh manusia (reproduksi vegetatifatau
skizogoni) dan didalam tubuh nyamuk Anopheles sp. (reproduksi generatif
atau sporogoni). secara lengkap sebagai berikut: Sporozoit Masuk Tubuh Di
Dalam Hati (Ekstra Eritrositer) Tropozoid Merozoit (memakan eritrosit
Eritrositer) Eritrosit Pecah (peristiwanya Sporulasi) Gametosit Terhisap
Nyamuk Zygot Ookinet Oosis Sporozeit.
4
1.4. Peranan Protozoa Bagi Kehidupan
Peran menguntungkan :
1. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri
sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di
alam.
Peran Merugikan :
5
BAB II
CIRI, MORFOLOGI, ANATOMI DAN
FISIOLOGI CTENOPORA
6
2.3. Biologi Ctenophora
2.3.1. Klasifikasi
1. Kelas Tentaculata
Memiliki mulut besar dan feed terutama pada moluska larva dan copepod.
Spesies ini dikenal dengan cahayanya "luminescent". Banyak ditemukan di perairan
tropis. Pada kelas Tentaculata terbagi atas 4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata
dan Platyctenida.
2. Kelas Kuda
Pada kelas Nuda tidak memiliki tentakel, hewan ini menangkap mangsanya
dengan membuka rongga mulutnya dengan lebar dan memiliki faring yang besar.
Mengisi sebagian besar dari kantong/pundi - pundi tubuhnya.
Menghasilkan makrocilia pada ujung mulutnya ini menyatu seperti ikatan dari
beberapa ribuan cilia besar yang dapat digunakan untuk menggigit keluar
mangsanya yang mungkin terlalu besar untuk ditelan seluruhnya atau sebagian
besar dari ctenophore. Kelas nuda hanya memiliki 1 ordo yaitu Berioda.
7
ctenophore melakukan pembuahan secara eksternal atau diluar tubuh ctenophore,
meskipun ada beberapa spesies yang melakukan secara internal.
Combs dikenal dengan ctenes atau gigi mirip sisir yang bergerak melewati
setiap deretan dan tiap bagian terdiri dari ribuan cilia yang tidak begitu panjang
sampai 2 milimeter (0,079 inch).
8
2.3.5. Warna dan Biopendar
Sebagian besar ctenophore yang hidup dekat permukaan sebagian besar
tidak berwarna dan hampir transparan (jelas). Bagaimanapun beberapa spesies
yang hidup yang lebih dalam tampak begitu sangat berpegmen (berwarna) sebagai
contoh spesies yang dikenal sebagai “Tortugas Red”.
Platyctenid pada umumnya hidup melekat pada organisme dasar laut dan
seringkali memiliki persamaan warna dengan organisme tempatnya ini. Perut dari
jenis laut dalam Bathocyroe adalah merah yang mana tersembunyi pada
Biolumuniscence dari copepods yang menelannya.
2.3.6. Sistem Syaraf dan Alat Indera
Ctenophora tidak memiliki otak atau sistem saraf pusat tetapi sebagai
gantinya memiliki sebuah jaringan saraf yang mirip seperti jaring laba – laba yang
membentuk seperti jajaran gigi yang menyerupai sisir faring, tentakel dan sensory
(indera yang kompleks yang berada paling jauh dari mulut).
9
pada ubur – ubur dan memasukkan mangsanya nematosit (sel penyengat) kedalam
tentakelnya sebagai ganti dari colloblast.
10
BAB III
CIRI, MORFOLOGI, ANATOMI DAN
FISIOLOGI MOLLUSCA
1. Sistem Saraf
Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Syaraf ini mengelilingi esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah
11
terbilang lengkap terdiri dari mulut, osofagus, lambung, usus dan anus. Mollusca
juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi melumatkan makanan. Lidah bergerigi
itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada
pada rongga mantel.
2. Pencernaan Mollusca
Saluran penceranaan lengkapm dimulut terdapat radula, kecuali pada
pelecypoda dan mulut berhubungan dengan esophagus, perut dan usus yang
melinggkar. Anus terletak pada tepi dorsal rongga mantel di bagian posterior. Sisa
pencernaan berbentuk pellet yang padat.
3. Pernapasan Mollusca
Pernapasan mollusca kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih yang
dinamakan ctenidia, beberapa jenis mempunyai “ paru – paru” atau kedua –
duanya. Tiap insang terdiri atas sebuah sumbu pipih yang memanjang di bagian
tengah, dan pada sisi – sisinya terdapat filament pipih benbentuk segitiga.
4. Peredaran Darah mollusca
Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik (ventricle),
terdapat dalam rongga pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa
arteri dan menuju sinus dalam organ atau jaringan. Peredaran darah terbuka,
artinya darah tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus darah yaitu rongga
di antara sel – sel dalam organ.
5. Cara Hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya
ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat.
Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di
darat contohnya siput.
6. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan
dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski
begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan
secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut
berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
12
3.2. Karakteristik Mollusca
Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals
invertebrata yang dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan
paling akrab, termasuk univalves (kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan
cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum mollusca juga termasuk kurang dikenal
froms menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora) dan gading menjual (kelas
Scaphopoda), antara lain.
The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan
dijelaskan cukup baik, sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah,
yang didominasi oleh gastropoda diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai
saat ini kita tahu kira-kira tujuh puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas
dari wilayah HIMMI. banyak di antaranya terlalu kecil untuk ditangkap sebagai
bycatch dan hanya taksa yang lebih besar seperti cumi, siput besar atau kerang
akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk membuat pengamat menyadari
Divercity moluska mereka cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik { mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar),
mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri,
umumnya memiliki mantelyang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium
karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari
zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun Rusyana,
M.Pd. : 86)
Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk
seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata.
Fungsinya adalah untuk berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana,
M.Pd. : 87).
Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang
mempunyai radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga
mantel. Pernapasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”,
13
mantel atau oleh bagian epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri
atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion
pedal yang ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs. Adun
Rusyana, M.Pd. : 87).
Sistem pencernaan berawal dari mulut dan berakhir dengan anus. Ia memiliki
kaki berbentuk kaki berbentuk pipih, dan memiliki struktur lidah parut (Ranula) yang
dilengkapi dengan struktur mulut di bagian kepala. Tidak memiliki tentakel dan tidak
mempunyai mata. Anggotanya sekitar 700 spesies dan setiap larva hasil
pembuahan secara seksual disebut trafoko. Amphineura memiliki tubuh simenteri
bilateral. Hidup di sekitar pantai. Contoh : Chiton.
14
3.4.2. Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai cangkang
dengan bentuk tajam yang mirip taring atau terompet. Habitat hewan ini terdapat di
daerah berlumpur atau berpasir, dan hidup dengan menanamkan diri di daerah
tersebut. Di bagian ujung cangkangnya terdapat lubang yang berfungsi untuk
beradaptasi diri pada habitatnya. Scaphopoda mempunyai kaki kecil yang digunakan
untuk bergerak, di bagian kepala terdapat beberapa tentakel dan tidak mempunyai
insang.
3.4.3. Gastropoda
Gastropoda adalah hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki. Istilah
Gastropoda berasal dan terdiri dari 2 kata yaitu gaster yang berarti perut dan Podos
yang berarti kaki.
Gastropoda menghasilkan lendir pada bagian perut yang berfungsi untuk
melindungi dan mempermudah dalam bergerak. Gastropoda mempunyai cangkang
dengan bentuk tubuh yang simetri bilateral. Di bagian kepala terdapat 2 buah
tentakel yang berfungsi sebagai alat indra penglihatan dan penciuman. Gastropoda
merupakan hewan hermafrodit (2 jenis alat kelamin dalam 1 tubuh), alat kelaminnya
disebut Ovotestis yang menghasilkan sperma dan ovum.
15
3.4.4. Cephalopoda
Cephalopoda menggunakan kepalanya sebagai alat gerak. Mempunyai
endoskeleton, eksoskeleton, atau tampa keduanya. Cephalopoda adalah kelompok
dengan dua kaki di bagian kepalanya dan hewan yang tidak memiliki cangkang.
Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan. Bagian kepala relatif besar dan 2
buah mata dan terdapat 10 bagian memanjang pada bagian kepala 8 diantaranya
berfungsi sebagai lengan berukuran panjang yang disebut dengan tentakel. Hewan
ini mempunyai rongga mantel yang ditutupi oleh mantel khas yang ada padanya.
Habitatnya dilaut dan bernapas dengan insang, memiliki sistem pencernaan yang
lengkap dengan sistem peredaran darah tertutup, dan fertilisasi terjadi di air laut.
Cephalopoda dapat berubah warna dengan cepat karena mempunyai otot khusus
dan zat kromatofora yang melakukan kombinasi perubahan warna tubuhnya. Pada
umumnya melarikan diri dari mangsanya dengan menghasilkan cairan seperti tinta.
Anggotanya dikenal adalah gurita dan cumi – cumi. Tubuhnya simetril bilateral.
Tubuhnya terdiri dari kelapa, leher, dan badan. Contoh cumi – cumi.
16
Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling
berhubungan. Tiga ganglion adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion
posterior. Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah
pada masing-masing individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun
eksternal.Pembuahanmenghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
Pelecypoda memiliki bentuk kaki seperti kapak yang terletak di anterior. Bilvalvia
adalah hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian. Memiliki sistem saraf dan
otak yang berkembang baik. Hidup di air tawar dan laut.
17
BAB IV
CIRI, MORFOLOGI, ANATOMI DAN
FISIOLOGI CRUSTACEA
18
pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel. Udang bernapas dengan
insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paru-paru buku.
3. Transport : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang
memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung secara
difusi.
4. Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.
5. Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.
4.4. Crustacea
Setiap anggota Crustacea subphylum (Arthropoda phylum), kelompok hewan
invertebrata yang terdiri dari beberapa spesies 45.000 didistribusikan di seluruh
dunia, pada umumnya hidup di air (akuatik), ada yang hidup di laut, air tawar, dan di
tempat yang lembab. Crustacea yang hidup di laut sebagian besar merupakan
zooplankton. Ukuran tubuh bervariasi, ada yang kecil (plankton) sampai dengan
ukuran yang besar, seperti kepiting dan udang.
Anggota Crustacea antara lain meliputi udang, teritip, dan lobster. Beberapa
larva dari beberapa spesies anggota kelas ini tingga di dalam liang, sedangkan yang
19
lain bersifat pelagic, bahkan ada yang menghuni laut dalam. Sebagian besar hidup
bebas dan ada yang hidup dalam kelompok-kelompok besar.
1. Morfologi dan Anatomi
Permukaan tubuh crustacea dilindungi kutikula yang tersusun dari zat kitin
yang ditambah dengan garam-garam mineral dan bersifat sangat keras. Tubuhnya
dibedakan menjadi cefalotorak dan abdomen yang terdiri dari segmen-segmen
(kepala 5, torak 8, dan abdomen 6) masing-masing dengan satu pasang anggota
tubuh yang terdiri atas ruas-ruas. Setiap segmen tubuh dibedakan atas tergum
(bagian dorsal), sternum (bagian ventral), pleura (lateral tubuh) (Kastawi, 2009).
Cefalotorak terdiri atas 13 segmen yang terlindung oleh karapak. Ujung anterior
karapak merupakan rostrum. Antena dan antenula merupakan struktur indera. Kaki
jalan berfungsi untuk bergerak, memegang makanan, dan membersihkan tubuhnya.
Kaki renang sebagai alat renang, respirasi, dan pembawa telur pada hewan betina
(Kastawi, 2009).
2. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri atas mulut, esophagus, lambung, usus, dan anus.
Lambung dibedakan atas dua bagian yaitu bagian yang besar (anterior) disebut
kamar kardiaka dan yang kecil adalah pylorus. Usus merupakan tabung kecil yang
mengarah ke arah posterior tubuh dan bermuara pada anus yang terletak pada
permukaan ventral telson. Di dalam usus terjadi penyerapan zat-zat makanan oleh
dinding usus (Kastawi, 2009). Makanan udang pada prinsipnya adalah hewan-
hewan yang masih hidup antara lain, siput, berudu, larva insekta, dan ikan-ikan kecil.
Namun udang juga memakan material organik yang membusuk
3. Sistem Sirkulasi
Alat peredaran terdiri atas darah dan pembuluh darah. Darah terdiri atas
cairan darah yang hampir tidak berwarna dan corpuscula darah atau amoebocyt
yang berupa sel-sel ameboid. Fungsi darah yaitu mengangkut material makanan dari
satu bagian tubuh ke bagian yang lain, mengangkut oksigen dari insang menuju
jaringan-jaringan tubuh, mengangkut CO2 menuju ke insangdan mengangkut urea
menuju alat ekskresi (Kastawi, 2009).
4. Sistem Respirasi
20
Diantara bagian lateral karapak dan dinding badan terdapat rongga-rongga
atau kamar-kamar yang berisi insang dan bagian ventral kamar tersebut terbuka.
Insang merupakan penjuluran dinding badan yang berbentuk bulu dan mengandung
pembuluh darah. Skafognatit (bagian berbentuk sadel) dari maxilla II bergerak ke
depan dan ke belakang menarik air yang kaya oksigen menuju ke filamen insang
(Kastawi, 2009).
5. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa sepasang bangunan yang lebar, disebut “kelenjar hijau”
terletak di bagian bawah kepala, anterior esophagus. Setiap kelenjar terdiri atas
bagian glanduler berwarna hijau, vesica urinaria, terbentuk dari dilatasi dinding yang
tipis dan saluran yang bermuara keluar melalui suatu pori terletak di bagian ventral
pada segmen basal antena. Fungsi kelenjar hijau adalah membuang sisa
metabolisme tubuh (Kastawi, 2009).
6. Sistem Saraf
Sistem saraf udang mirip cacing tanah, tetapi relative lebih besar. Sistem
saraf terdiri atas ganglion supraesofageal (otak) yang bercabang ke saraf-saraf
mata, antenula, dan antenna. Sepasang saraf penghubung yang berhubungan
dengan ganglion subesophageal yang terletak di belakang mulut bagian ventral
(Kastawi, 2009).
7. Sistem Reproduksi
Udang bersifat diesius, yang betina memiliki abdomen yang lebih besar di
bandingkan yang jantan. Alat reproduksi udang jantan terdiri atas sepasang testis,
sepasang vas deferens, dan sepasang vesikula seminalis. Alat reproduksi udang
betina terdiri atas sepasang ovari dan sepasang oviduk (Kastawi, 2009).
Pembuahan terjadi di luar tubuh. Ketika musim reproduksi udang jantan dan
udang betina mengadakan kopulasi. Pada saat kopulasi spermatozoa akan di
tampung dalam penampung sperma, kemudian kedua hewan berpisah. Beberapa
hari kemudian, udang betina membersihkan daerah abdomennya dengan
menggunakan kaki renagnya. Kemudian udang betina membalikkan tubuhnya,
melipat tubuh dan keluarlah sekresi berupa lendir yang menyelaputi kaki renang.
Ovum akan keluar dari oviduk sekitar 200-400 buah dan akan dibuahi oleh
21
spermatozoa yang keluar dari kantong penampung spermatozoa. Telur tetap
melekat pada kaki renang sampai menetas (Kastawi, 2009).
8. Sistem Endokrin
Hormon berperan utama dalam mengkoordinasikan fisiologi crustacea.
Organ endokrin yang terpenting adalah kompleks X organ sinus gland (XOSG)
complex yang terletak dekat saraf optic. Organ endokrin yang terpenting lainnya
adalah Y organ, terletak pada bagian dasar setiap maksila. Hormon-hormon yang
dihasilkan oleh sistem XOSG adalah molt-inhibiting hormone (MIH). MIH tersebut
akan merintangi terjadinya molting dengan menghambat sekresi ekdison dari organ
Y (Kastawi, 2009).
9. Regenerasi dan Autotomi
Udang memiliki daya regenerasi pada bagian-bagian tubuh yang rusak atau
hilang. Struktur baru tidak selalu sama dengan yang digantikan. Contohnya
pada Orconectes pellucidus testii memiliki mata yang tidak berfungsi. Namun setelah
terjadi regenerasi terbentuk bangunan seperti antena yang berfungsi sebagai alat
peraba. Regenerasi semacam ini disebut heteromorfis karena struktur baru tidak
serupa dengan struktur yang digantikan. Udang juga memiliki kemampuan autotomi
yaitu pemutusan kaki pada titik tertentu (Kastawi, 2009).
22
b. Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut
sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c. Copepoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan
merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
d. Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada
ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau
benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia
beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat
pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau
mengapung di laut.
2. Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar.
Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut
(abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan
Decapoda.
a. sopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh: Onicus asellus (kutu perahu) dan Limnoria lignorum. Keduanya
adalah pengerek kayu.
b. Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip
belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala
mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang
dapat bergerak, mata dan antena.
c. Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai
sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting
peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai
23
sumber makanan yang kaya dengan protein. Contohnya adalah udang,
kepiting, ketam dan rajungan.
24
BAB V
CIRI, MORFOLOGI, ANATOMI DAN
FISIOLOGI ECHINODERMATA
25
Memiliki Endoskeleton yang tersusun dari lempengan-lempengan yang
membentuk cangkang, biasanya disebut theca atau test yang tersusun atas
ossikula-ossikula kecil yang terpisah. Coelom dibatasi oleh peritonium yang
ditempati oleh sistem pencernaan makanan dan reproduksi. Mempunyai pembuluh
air atau sistem ambulakral yang terbuat dari tabung-tabung berisi cairan.
Echinodermata bergerak lambat dengan telapak tabung atau kaki pembuluh.
Gerakanya diatur oleh sistem tekanan hidrostastis yang disebut sistem vaskular air
yang berkembang dari coelom. Saluran makanan berupa tabung melingkar yang
membentang dari mulut di permukaan oral sampai anus pada permukaan aboral
atau oral (tergantung spesiesnya). Sistem sirkulasi atau sistem haemal (sistem
darah) bersifat spesifik yang terdiri dari sebuah bejana sirkular dan lima satuan
radier. Namun cairan dalam bejana dan saluran tersebut tidak mengalir.
Pada Echinodermata tidak terdapat sistem respirasi dan sistem eskresi
khusus. Respirasi terjadi melalui stuktur bervariasi, misalnya papula pada bintag
laut, insang peristomial pada landak laut, bursa genital pada bintang ular laut,
dan pohon respirasi kloakal pada mentimun laut. Fungsi ekskresi dilakukan oleh
proyeksi atau penonjolan kulit yang disebut brank yang terdapat diantara papan
kapur pada kulit. Memiliki sistem syaraf primitif yang terdiri dari cincin oral (jaringan
seperti jala yang terkonsentrasi dalam tali syaraf ganglion) dan tali syaraf radier.
Echinodermata memiliki kelamin terpisah atau dioecious dengan beberapa
perkecualian. Reproduksi biasanya seksual namun beberapa berkembangbiak
secara aseksual atau regenerasi. Fetilisasi terjadi secara external di dalam air
namun beberapa ada yang vivipar. Larva yang terbentuk bersimetri bilateral dan
dapat berenang secara bebas disebut bipinnaria.
26
Digestive Glands : Kelenjar yang digunakan untuk mengatur pencernaan
Echinodrmata
Stomatch : Sebagai alat pencernaan
Mulut : Tempat menyerap makan
27
spesimen terbesar. Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan
mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter. Ophiuroidea
tidak memiliki celah ambulakral. Contoh dari Ophiuroidea adalah Ophiutrix sp,
Ophiura sp, dan Ophiuderma sp.
28
memiliki celah ambulakral dan pada bagian ujung tangannya terdapat bintik mata
dan tentakel. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain digunakan untuk bergerak, juga
berfungsi sebagai alat pengisap sehingga dapat melekat. Sistem ambulakral
asteroidea terdiri dari medreporit, yaitu lempengan berpori pada permukaan cakram
pusat dibagian dorsal tubuh. Saluran cincin terdapat dirongga tubuh cakram pusat.
Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan. Kaki ambulakral
merupakan juluran saluran radial yang keluar. Anggota Asteroidea memiliki
kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat
beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti. Tangan bagian
bawah disebut oral sedangkan bagian atas disebut obural. Dari mulut sampai ujung
tangan terdapat lekukan memanjang. Pada tiap lekukan terdapat duri-duri yang
dapat digerakkan untuk melindungi kaki tabung. Duri tersebut ada yang termodifikasi
menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah
untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Pada
bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan
lubang anus disebut aboral. Sistem pencernaan asteroidea adalah dengan
mensekresikan getah pencernaan. Asteroidea mencerna tubuh lunak moluska di
dalam cangkangnya sendiri.Diameter tubuh asteroidea adalah antara 10-20 cm.
Contoh dari asteroida, antara lain Asterias forbest, Penta ceros sp., dan Linkhia sp.
29
BAB VI
CIRI, MORFOLOGI, ANATOMI DAN
FISIOLOGI NEMATODA
30
3. Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan, tanaman
yang bususk, ganggang, jamur dan hewan kecil lainnya.
4. Dapat ditemukan di air tawar, air laut dan air payau serta tanah.
5. Cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan.
6. Hidup parasit di hewan, manusia dan tumbuhan.
7. Bagian anterior atau daerah mulut tmpak simetru radial.
8. Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang (gilik) dan tidak bersegmen.
9. Semakin kearah posterior membentuk ujung yang meruncing.
10. Berukutan bervariasi mulai dari air tawar dan darat berukuran kurang dari 1
mm, sedangkan di laut hidup mencapai 5 cm.
11. Terdapat di organ seperti anus, usus halus, pembuluh daeah, pembuluh
limifa, jantung, paru – paruh dan meta.
1. Fusiform yaitu bagian tengah tubuh mempunyai diameter yang paling besar,
jadi bentuk tubuhnya seperti gelondong.
2. Fuliform yaitu diameter tubuh dari anterior – posterior sama besar, jadi
bentuk tubuhnya seperti benang.
31
Umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1
meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh
berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.
Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior.
Beberapa Nematoda memiliki kait pada mulutnya. Nematoda tidak memiliki
pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada
pseudoselom. Nematoda tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan
secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah
dalam individu berbeda. Sistem ekskresi terdiri dari dua saluran lateral yang
bermuara dilubang bagian ventral.
32
1. Telur
2. Juvenil tahap pertama : Perkembangannya masih dalam telur dan terjadi
molting yang pertama.
3. Juvenil tahap kedua : Menetas dari telur dan terjadi molting yang kedua.
4. Juvenil tahap ketiga : Molting ketiga.
5. Juvenil tahap keempat : Molting keempat.
6. Dewasa : Mampu menghasilkan sperma dan ovum.
6.5.2. Regenerasi
Pada kebanyakan nematoda terbukti regenerasi dapat dilkukan sangat
terbatas, misalnya hanya beberapa segmen saja dari bagian anterior yang dapat
dibentuk, dan jumlah segmen ini tergantung pada spesies.Pada cacing tanah
Alloobophora foetida jumlah itu empat atau lima saja. Apabila lima segmen itu
kurang dipotong dari dari bagian anterior dari cacing ini, maka regenerasi akan
terjadi secara lengkap.
Tetapi apabila lebih dari lima segmen dipotong, maka hanya empat atau lima
segmen baru yang dibentuk, dan dengan demikian cacing ini akan lebih pendek dari
aslinya. Apabila potongan dilakukan di belakang segmen genital (segmen 10-14),
maka hanya empat atau lima segmen kearah anterior yang dibentuk dan alat genital
yang ikut terpotong tidak pernah diperbaharui. Dengan demikian tipe regenerasi
yang terjadi adalah epimorfis. Epimorfis umum dijumpai pada hewan tingkat tinggi.
33
BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
1. Protozoa merupakan hewan berukuran mikroskopis yang terdiri dari satu sel.
Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani, protos yang artinya pertama,
dan zoo berarti hewan.
2. Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata. Anggota filum ini
menyerupai hewan ubur-ubur. Walaupun secara klasifikasi berbeda filum,
awalnya Ctenophora dikelompokkan dengan Cnindria dalam
filum Coelenterata.
3. Mollusca berasal dari kata Mollis dalam bahasa latin yang berarti lunak.
Tubuh simetri bilateral dan terdiri atas kepala di bagian depan, kaki di bagian
ventral dan massa jerohan di bagian dorsal.
4. Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya.
5. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Hewan ini
memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang,
putus atau rusak.
6. Nematoda atau cacing bulat, berbeda secara keseluruhan dari
platyhelminthes dan nemertines. Nematoda dikenal dengan kulit ari tebal
kasar di sisi luarnya dan didalamnya ada tekanan hidrostatik yang tinggi.
34
DAFTAR PUSTAKA
35