Anda di halaman 1dari 4

Parasitologi

A. Ciri-ciri

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum
dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri
dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan
mitokondria. Ciri-ciri umum :
 Organisme uniseluler (bersel tunggal)
 Eukariotik (memiliki membran nukleus)

 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)


 Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
 Hidup bebas, saprofit atau parasit
 Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup
 Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela[3]

B. Istilah-istilah dalam parasitologi


1. Hospes/inang : Mahluk hidup sebagai tempat hidup parasit.
Macam-macam Hospes.
a) Hospes definitive : Mahluk hidup sebagai tempat hidup parasit tumbuh dan
berkembang biak secara seksual.
Contoh : Manusia sebagai hospes definitive cacing gelang ( Ascaris
lumbricoides).

b) Hospes perantara : Mahluk hidup sebagai tempat hidup parasit tumbuh dan
berkembang biak secara aseksual, parasit tumbuh menjadi bentuk infektif (bentuk
yang siap ditularkan).
Contoh : 1. Manusia sebagai perantara Plasmodium, hospes definitivenya nyamuk
Betina.
2. Nyamuk mansonia sebagai hospes perantara penyakit kaki gajah.

c) Hospes Insidentil : Mahluk hidup sebagai tempat hidup parasit secara kebetulan
yang biasanya menginfeksi hospes lain.
Contoh : 1. Manusia sebagai hospes insidentil virus flu burung yang semestinya
menginfeksi unggas.
2. Manusia - Toxoplasma gondi semestinya menginfeksi kucing.
- Toxoplasma cati semestinya menginfeksi kucing.
- Toxoplasma canis semestinya menginfeksi anjing.
d) Hospes paratenik : hospes yang mengandung stadium infektif parasit tanpa
menjadi dewasa dan stedium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa
pada hospes definitif
2. Vektor : mahluk hidup biasanya berupa serangga yang dapat menularkan parasit dari satu
penderita ke penderita lain.
Macam-macam Vektor :
a) Vektor Mekanik : Mahluk hidup yang mengeluarkan parasit melalui permukaan
tubuhnya.
b) Vektor Biologis : Vector yang mengeluarkan penyakit dimana sebelumnya bibit
penyakit atau parasit masuk kedalam tubuh vektor mengalami perubahan bentuk
atau menagalami perkembangbiakkan.

3. Carier :
Carier adalah manusia yang didalam tubuhnya terdapat parasit tetapi menunjukkan
sakit, orang tersebut berpotensi sebagai sumber penularan ke orang lain.

4. Simbiosis :
Simbiosis adalah hubungan saling ketergantungan anatara 2 mahluk hidup atau lebih.
Macam-macam simbiosis
a) Mutualisme : menguntungkan kedua belah pihak
b) Komensalisme : yang satu untung yang satu tidak dirugikan.
c) Parasitisme : yang satu untung yang satunya rugi.

5. Bagian Tubuh :
a) Thorax : rongga dada
b) Ventral/ablomen : rongga perut
c) Dorsal : punggung
d) Caudal : ekor
e) hepalic/scolex : kepala

C. Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:

Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki
semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut,
tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang
paling mudah diamati adalah Amoeba.Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar
tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella,
Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya
Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.[4]

 Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
 Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler
yang disebabkan Shigella dysentriae)
 Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi
(Gingivitis)
 Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
 Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan
penggosok.

Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk).Bergerak dengan flagel


(bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indra dan alat bantu untuk menangkap
makanan.Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena


viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata.[4]

Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania


Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

 Golongan phytonagellata

- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoadengan ganggang) - Volvax globator
(makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) - Noctiluca millaris (hidup di laut
dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)

 Golongan Zooflagellata, contohnya :

- ''Trypanosoma'' gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di Afrika


dengan vektor (pembawa) Þ lalat Tsetse (Glossina sp.) Trypanosoma gambiense vektornya
Glossina palpalis Þ tsetse sungai Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ
tsetse semak - Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas - Trypanosoma evansi Þ penyakit surra,
pada hewan ternak(sapi). - Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar - Trichomonas vaginalis Þ
penyakit keputihan

Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan
adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan
mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu
makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis
RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan
pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut
maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella,
Balantidium coli .[4]

 Paramaecium caudatum Þ disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola
yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur
kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).

Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi,
aseksual Þ membelah diri, seksual Þ konyugasi.
 Balantidium coli Þ menyebabkan penyakit diare.

Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni
dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan
manusia Þ Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora
(sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks
pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan
inang.Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium
malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.[4]

Jenis-jenisnya antara lain:

 Plasmodium falciparum Þ malaria tropika Þ sporulasi tiap hari


 Plasmodium vivax Þ malaria tertiana Þ sporulasi tiap hari ke-3(48 jam)
 Plasmodium malariae Þ malaria knartana Þ sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
 Plasmodium ovale Þ malaria ovale[5]

Cacing parasit umumnya merupakan anggota Cestoda, Nematoda, dan Trematoda.

Beberapa cacing parasit hewan/manusia:

 Cacing gelang (Ascaris), penyebab askariasis


 Cacing hati (Fasciola), menghuni organ hati hewan ternak (terutama sapi dan babi)
 Cacing kremi (Enterobius), menghuni usus manusia dan menyebabkan gatal di sekitar
dubur
 Cacing pipih darah, penyebab skistosomiasis (Schistosomia)
 Cacing pita (Taenia)
 Cacing tambang, penyebab ankilostomiasis (Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus)
 Cacing penyebab filariasis, seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori,
Loa loa, Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, Dracunculus medinensis,
Mansonella perstans, dan Mansonella ozzardi

Anda mungkin juga menyukai